tag:blogger.com,1999:blog-1024298622528623342024-03-13T21:12:15.093+07:00RENUNGAN HARIANRenungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.comBlogger3051100tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-70242489726195624332020-02-14T08:48:00.002+07:002020-02-14T08:48:38.002+07:00Mengikut Tuhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmv_j7om_V_AjdLFqqrY-_7OuXXIDLMSEqGIflf_bkLlrt7yviALI3zsWW5n2igur27lJ-Tmh867RG-bK50C4IZ3H8xTv2YUuKMr_TKQfcGsoDXyVz5W-sP8zL34ww5buk0PyOyYyDG35l/s1600/mengikuti+Aku.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="289" data-original-width="515" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmv_j7om_V_AjdLFqqrY-_7OuXXIDLMSEqGIflf_bkLlrt7yviALI3zsWW5n2igur27lJ-Tmh867RG-bK50C4IZ3H8xTv2YUuKMr_TKQfcGsoDXyVz5W-sP8zL34ww5buk0PyOyYyDG35l/s320/mengikuti+Aku.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikut Aku.”
(Markus 8:34)</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berulang kali mendengarkan firman dalam Markus 8:34, mewujudkannya
ternyata tidak mudah. Kalau mau mengikut Tuhan Yesus manusia maka harus
menyangkal diri, mengangkat salib baru kemudian mengikut Dia. Tidak mudah
untuk menyangkal diri karena itu bisa berarti menjauhi hal yang digemari.
Selanjutnya memikul salibnya sendiri itu juga tidak mudah, karena manusia tidak
mudah memahami seperti apakah hakekat salib bagi dirinya. Hal yang terakhir
adalah mengikut Dia yang seringkali diartikan sebagai mengikut kemanapun
tempat yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus. Padahal yang dikehendaki adalah
mengikut cara hidupNya, bagaimana mengelola rasa dan bagaimana meluruskan
hidup di dalam Tuhan Allah dengan tetap mengutamakan cinta kasih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika semua tadi sulit lalu apakah tidak perlu diupayakan? Harusnya tidak demikian.
Kalau ada kesulitan dan harus diulang-ulangi, itu artinya dia masih menjadi
manusia. Tetapi hakekat kemanusiaan yang dimiliki jangan sampai menjadi
penghalang, tetapi justru menjadi penggembalaan yang mendorong karena
masih dianugerahi hidup bersama dengan manusia lain yang juga belum lengkap
mengupayakan terwujudnya firman tersebut. Dengan merasa sepenanggungan
dengan manusia yang lain, hidupnya dapat memahami bahwa laku kerohanian ini
sebaiknya dilakukan secara bersama-sama; yaitu dengan bersama-sama melakukan
supaya menjadi semakin semangat untuk mengupayakan kehidupan rohani
yang seturut dengan kehendak Tuhan Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu meskipun tidak mudah melakukan firman Tuhan Allah, jangan
sampai bosan mendengarkan; apalagi ketika ada yang berulangkali mengingatkan
perintah tersebut. Tuhan Allah pasti berkenan untuk menuntun jika manusia mau
tekun dan tidak pernah menyeerah untuk terus berusaha mengikut Dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Scoure: Sabda Winedhar</div>
Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-8404481389071131092016-11-30T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.125+07:00Berseru kepada Allah<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo72mfD61cN4PsNZk8-Rd-tnSPJMUXXa6PCTDnGonWiDqA_o-DSItp_H9bG-9bK15GymB3-giICLEut1fbxh5DGfN2YmcurUiVA9JQvsO73gcsA0mm8AKg8HsIMmAtemdywuf2NWGu3Vc/s1600/Berseru.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo72mfD61cN4PsNZk8-Rd-tnSPJMUXXa6PCTDnGonWiDqA_o-DSItp_H9bG-9bK15GymB3-giICLEut1fbxh5DGfN2YmcurUiVA9JQvsO73gcsA0mm8AKg8HsIMmAtemdywuf2NWGu3Vc/s1600/Berseru.jpg" /></a></div>Tidak sadarkah orang-orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada Allah? (Mazmur 53:5).</div><div style="text-align: justify;"><br />Setelah makan siang, Ahik bertanya kepada biyungnya. �Yung, jadi orang Kristen itu sebaiknya berapa kali berdoa atau berseru kepada TUHAN Allah? �Sepengetahuanku tidak ada batasannya Ak, sewaktu-waktu bisa berseru kepada Tuhan. Paling tidak ketika akan tidur, waktu bangun, dan setiap menerima rejeki.� �Brarti dasarnya adalah kebutuhan ya, Yung?� �Memang begitulah Ak, kalau menurutmu bagaimana?�</div><div style="text-align: justify;"><br />�Kala katekisasi yang lalu, Bapak Pendeta menerangakan pentingnya berseru kepada TUHAN berdasarkan masa kala Yung� Jadi, kalau berseru atau berdoa tidak hanya berdasarkan kebutuhan. Contohnya, waktu pagi, waktu siang, waktu sore, dan pada berakhirnya hari atau waktu berangkat tidur. Kata Pak Pendeta, hal ini baik sekali untuk melatih hidup rohani kita supaya selalu ingat dengan pekerjaan TUHAN di sepanjang waktu. Kecuali itu supaya kita ingat juga bahwa TUHAN Allah yang tidak terbatas berkenan memasuki tatanan waktu dalam dunia yang terbatas, dengan datang-Nya Tuhan Yesus ke dunia.�</div><div style="text-align: justify;"><br />Biyung Emban gembira sekali mendengarkan penjelasan dari Ahik berdasarkan pengajaran katekisasi yang diterimanya. Sungguh berbahagia, orang yang selalu ingat dengan pekerjaan TUHAN dengan berseru kepada-Nya. Cocok dengan permenungan Mazmur hari ini.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-35969028742858144392016-11-29T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.075+07:00Daya Iman<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglI9H5BRndtpuIAGV5ZK2tOikbx073fKGv2uBu3qYLgzzr3UnFZsHzLU3EWNxyB3ITMy9aIzW1Zc_JYclLk00C3QvI5Ha-2-rn7U9ErQ3vMEk3MrUMtv6Wx30xjexGd8RP7rozAZuFLd0/s1600/faith-in-action.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglI9H5BRndtpuIAGV5ZK2tOikbx073fKGv2uBu3qYLgzzr3UnFZsHzLU3EWNxyB3ITMy9aIzW1Zc_JYclLk00C3QvI5Ha-2-rn7U9ErQ3vMEk3MrUMtv6Wx30xjexGd8RP7rozAZuFLd0/s320/faith-in-action.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. (Matius 21:21).</div><div style="text-align: justify;"><br />�Yung, Anoman itu menurut cerita Ramayana sakti sekali ya, bisa mencabut gunung, untuk membendung lautan.� �Namanya saja dunia cerita, Ak... apa saja bisa terlaksana. Maka dari itu setiap membaca cerita, apalagi sekarang melihat tontonan TV, banyak hal yang tidak cocok dengan realita. Semuanya perlu disaring dengan nalar yang jernih.�</div><div style="text-align: justify;"><br />�Benar Yung, tetapi dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus berkata begini, Yung: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi� Jadi, kalau Ahik punya iman dan tidak ragu-ragu, kesaktian Ahik tidak kalah dengan Anoman, Yung�� �Ooo maksudmu itu mau mengajak merenungkan kata-kata Tuhan Yesus to� mengapa harus melibatkan Anoman segala��</div><div style="text-align: justify;"><br />Biyung Emban sebelum berangkat tidur merenungkan buah percakapannya dengan Ahik, anaknya. �Tentang iman, memiliki kepercayaan kepada Tuhan itu hal yang penting. Dengan iman, sejatinya semua manusia bisa mengalami hal yang ajaib. Dan aku sudah mengalami hal tersebut ketika menemukan Ahik dari tempat sampah, dan sekarang menjadi anakku�, demikian perenungan Biyung Emban. Dirinya sudah ditinggalkan suami sebelum dikaruniai momongan, diperkenan mengangkat Ahik menjadi anak, dipercayai merupakan buah iman dan kepercayaannya kepada TUHAN Allah.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-86657733857887055662016-11-28T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.127+07:00Hidup Saleh<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0noghfgCQDiH0tENVLA7yM5anSTcfbOuONuof-OAplsDIGzUWaRi07D1tbbdECOoMxz857GL_OWhVkzP4W6Y3ZjpG8IAX8whXCcjW5dFwJH2-nJ70EMYnlBtu-_VV6gXrz3EL8caoHxM/s1600/ayat_131203_to-live-is-christ.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0noghfgCQDiH0tENVLA7yM5anSTcfbOuONuof-OAplsDIGzUWaRi07D1tbbdECOoMxz857GL_OWhVkzP4W6Y3ZjpG8IAX8whXCcjW5dFwJH2-nJ70EMYnlBtu-_VV6gXrz3EL8caoHxM/s320/ayat_131203_to-live-is-christ.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. (2 Petrus 1:3).</div><div style="text-align: justify;"><br />Kebahagiaan orang hidup itu jika hidupnya untuk berbakti. Kebaktian ini bukan hanya terbatas pada berdoa, tetapi bisa menyelaraskan antara doa dan karya. Orang yang berbakti itu mengerti tujuan hidupnya yaitu untuk memuji, menghormati dan mengabdi Tuhan. Hal ini bisa diwujudkan melalui pekerjaan yang dilakukan. Artinya, setiap berkarya selalu didasari doa supaya nyatalah bahwa pekerjaan yang dilakukan itu merupakan wujud kebaktian hidupnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />Tujuan hidup seperti ini pantas dipelihara dalamm hati mengingat Tuhan Allah sudah memanggil kita dan memberi semua hal yang berguna. Dengan cara hidup demikian, kita bisa merasakan kekuasaan Tuhan yang maha mulia serta kebaikan Tuhan kepada semua makhluk.</div><div style="text-align: justify;"><br />Orang yang hidupnya bisa menyelaraskan doa dan karya disebut hidup saleh. Bisa hidup dan berbakti untuk Tuhan pencipta semesta. Hidup dan kebaktiannya ditujukan bagi kemuliaan nama Tuhan.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-23656268884673384172016-11-27T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.069+07:00Masa Kala Keselamatan<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHGriyOr3XGgkY22OjM8lXQ588gMAEZr8rgIvs1g9bu-QQ3ZAKOmL3KCY5jINcUmul7xldZTpdMODjkkVyR8mT1lZHwF6e4skAb13bNcI9c5qNdCDNtpVKeHYEDcPI02rolefJWFTKopI/s1600/B767BA06-B926-4F02-A89E0B89277C469E.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHGriyOr3XGgkY22OjM8lXQ588gMAEZr8rgIvs1g9bu-QQ3ZAKOmL3KCY5jINcUmul7xldZTpdMODjkkVyR8mT1lZHwF6e4skAb13bNcI9c5qNdCDNtpVKeHYEDcPI02rolefJWFTKopI/s320/B767BA06-B926-4F02-A89E0B89277C469E.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. (Roma 13:11).</div><div style="text-align: justify;"><br />Pada hari Minggu Adven I 2016 ini, Biyung Emban dan Ahik menghadap sakramen perjamuan kudus, mengawali tahun baru liturgi A. Seperti biasanya, ketika Pak Pendeta menerangkan bacaan suci, Biyung Emban dengan tekun memerhatikan.</div><div style="text-align: justify;"><br />�Jemaat Tuhan yang terkasih, tiap kali memasuki tahun barun liturgi, kita menghadap Sakramen Perjamuan Kudus. Hal ini dilakukan sebagai sarana kita merenungkan kedatangan masa kala keselamatan. Artinya, tahun baru liturgi ini menggambarkan langit baru dan bumi baru karena karya Tuhan Yesus Kristus raja semesta alam pada akhir zaman, yang kita peringati kemarin pada hari Minggu akhir tahun liturgi. Disebut juga Minggu Kristus Raja semesta alam. Melalui sakramen perjamuan kudus kita mencicipi kedatangan keselamatan yang sempurna. Paling tidak, tiap kali menghadap perjamuan kudus adven, kita selalu memantapkan iman kita seperti pengajaran Rasul Paulus kepada jemaat Roma. �Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.�</div><div style="text-align: justify;"><br />Mendengarkan keterangan itu, Biyung Emban merasa bahagia sekali. Dirinya bisa memahami makna Sakramen Perjamuan Kudus Adven. Biyung Emban bisa menjajagi, bahwa perjamuan kudus adven itu sebagai sarana menguatkan pengharapan terhadap kesempurnaan keselamatan. Pengharapan ini tidak sia-sia karena berkat hari Natal, Tuhan berkenan datang ke dunia.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-65088074405721206672016-11-26T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.111+07:00Bintang Timur<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgt8jHH_WUj3ioA0nO8Clo42ZwttMpS-wl1A6W_3pNRhiVkKy_6WOx6pzq0oLNAAgTrt4i6Ak8kZ8Sdbwr6CR-FmSHUXsqwFetpUq4ym-Qj30pTLrO5jYm5Fg_mhFSIBeFSBJz7wICC6g/s1600/foto-tentang-bintang-timur.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgt8jHH_WUj3ioA0nO8Clo42ZwttMpS-wl1A6W_3pNRhiVkKy_6WOx6pzq0oLNAAgTrt4i6Ak8kZ8Sdbwr6CR-FmSHUXsqwFetpUq4ym-Qj30pTLrO5jYm5Fg_mhFSIBeFSBJz7wICC6g/s320/foto-tentang-bintang-timur.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."<br />(Wahyu 22:16).</div><div style="text-align: justify;"><br />Disebut bintang timur karena setiap pagi memancarkan cahayanya, asalkan tidak terhalang oleh mendung. Seolah-olah memanggil Sang Surya supaya bersegera keluar dari peraduan dan menerangi jagad raya.</div><div style="text-align: justify;"><br />Tuhan Yesus menerangkan pribadi-Nya sebagai keturunan Raja Daud, bintang timur yang gilang-gemilang. Bintang timur menandakan munculnya pengharapan akan terbitnya matahari. Apabila Tuhan Yesus menyebut diri sebagai bintang timur berarti di dalam Dia ada pengharapan. Bagaikan terbitnya Sang surya karena dipanggil-panggil oleh bintang timur.</div><div style="text-align: justify;"><br />Gereja Tuhan mengajarkan supaya umat kepunyaan Tuhan setiap pagi mempersembahkan puja kala fajar. Dengan ketekunan mempersembahkan puja kala fajar, berarti kita selalu memantapkan diri menerima semua pengharapan karena berkat TuhanYesus Kristus, Sang Bintang Timur.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-39802549474613185892016-11-25T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.086+07:00Malaikatnya Anak-anak<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwqYYdsMJ6yjSVw9gZBPcrvQZt25gWrFWi0a01kQdJb9v0S19kiPxKmMM4tidO9ojHLrJotYOXkNlnXerq2Z1Pel1ssRPRESvKUCx46Vs_YY1eUamsQ1M0IbQYCsqvBLQMnNWWaxGj4Ps/s1600/jesus_in_clouds.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwqYYdsMJ6yjSVw9gZBPcrvQZt25gWrFWi0a01kQdJb9v0S19kiPxKmMM4tidO9ojHLrJotYOXkNlnXerq2Z1Pel1ssRPRESvKUCx46Vs_YY1eUamsQ1M0IbQYCsqvBLQMnNWWaxGj4Ps/s320/jesus_in_clouds.gif" width="320" /></a></div>Bacaan : Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. (Matius 18:10).</div><div style="text-align: justify;"><br />Di hadapan Tuhan Yesus, anak kecil itu terberkati. Anak kecil tidak bisa diremehkan, karena para malaikat mereka itu selalu memandang wajah Bapa di Sorga. Betapa berbahagianya anak-anak kecil yang percaya kepada Tuhan Yesus.</div><div style="text-align: justify;"><br />Merenungkan hal ini, Gereja Kristen Jawa yang melayankan Sakramen Baptis Suci bagi anak-anak, yang orang tuanya ingin anaknya berada di wilayah kuasa TUhan. Pelayanan yang menempatkan anak-anak selalu berdekatan dengan Tuhannya. Pelayanan yang menerangkan keberadaan malaikat yang selalu menjaga dan mengasuh anak-anak.</div><div style="text-align: justify;"><br />Dalam kebaktian Natal, biasanya dilayankan Sakramen Baptis. Semoga pelayanan ini menumbuhkan sukacita, karena Gereja menempatkan anak-anak berada dalam naungan sayap anugerah Allah. </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-56197003117238897282016-11-24T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.098+07:00Anak Kecil<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisBh7U8zOIZ6COCzVzU32aEnr8v4q0maBszJE-abKjDfLZ8sW2f6KhsG9fXVL9Er09C_L1IJKa1iQyDGhcGFWzbHJ-lUJnb4mSdXDV7x4MemTVlOjDg30xPG2tH7tVNK7qQZpGXM-LG50/s1600/kepoan.com-anak-kecil-yang-mampu-menginspirasi-dunia-765x510.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisBh7U8zOIZ6COCzVzU32aEnr8v4q0maBszJE-abKjDfLZ8sW2f6KhsG9fXVL9Er09C_L1IJKa1iQyDGhcGFWzbHJ-lUJnb4mSdXDV7x4MemTVlOjDg30xPG2tH7tVNK7qQZpGXM-LG50/s320/kepoan.com-anak-kecil-yang-mampu-menginspirasi-dunia-765x510.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga�� (Matius 18:3).</div><div style="text-align: justify;"><br />Mengapa anak kecil menjadi perhatian Tuhan Yesus? Bahkan dipakai sebagai sarana menerangkan Kerajaan Sorga? Kalau tidak menjadi seperti anak kecil, kita tidak bisa merasakan Kerajaan Sorga di tengah kehidupan ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />Kalau mau belajar tentang sukacita, guru yang mumpuni adalah anak kecil. Di tengah bermain bersama teman-temannya, anak kecil tidak pernah kehilangan sukacita. Selalu ada cara untuk bersukacita bersama. Sekalipun ada tangis, tidak pernah berlama dalam kesedihan, segera berlari mencari sukacita bersama teman-temannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />Kalau mau belajar tentang tidak kuatir, guru yang mumpuni tetap anak kecil. Mereka selalu percaya kepada orang tuanya untuk semua kebutuhannya. Dari anak kecil kita mengerti bahwa Kerajaan Allah itu penuh sukacita dan hidup tanpa kekhawatiran.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-59887469469438525562016-11-23T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.103+07:00Kebaikan<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-QcFSESss1GEt4_ruOrqTx7OD9a27DV_4nInNOZkYb_R5zlBFoDe5fUSyfS-ol1EubDaPs6GmMBIQxurrzea6tsSDFb3dJ6EdbPhG5PcA5WO62mQo1M9JrkAFX7uAHvpK_dFUrj69o2c/s1600/kebaikan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-QcFSESss1GEt4_ruOrqTx7OD9a27DV_4nInNOZkYb_R5zlBFoDe5fUSyfS-ol1EubDaPs6GmMBIQxurrzea6tsSDFb3dJ6EdbPhG5PcA5WO62mQo1M9JrkAFX7uAHvpK_dFUrj69o2c/s320/kebaikan.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Lakukanlah kebaikan, ya TUHAN, kepada orang-orang baik dan kepada orang-orang yang tulus hati. (Mazmur 125:4).</div><div style="text-align: justify;"><br />Memintakan kebaikan untuk semua orang merupakan doa yang perlu mendapatkan perhatikan. Apalagi untuk orang yang tulus hati, melakukan perintah Tuhan. Mengapa hal ini perlu mendapatkan perhatian?</div><div style="text-align: justify;"><br />Perintah Tuhan itu mendatangkan kebaikan bagi semua makhluk. Di sinilah pentingnya semua orang yang melakukan perintah Tuhan perlu didukung dalam doa. Tujuannya supaya perintah-perintah Tuhan selalu dinyatakan di tengah pergaulan bersama yang luas. Dengan demikian semakin banyak orang dan semua makhluk yang menerima kebahagiaan dan kemujuran dalam hidup.</div><div style="text-align: justify;"><br />Dengan banyaknya orang yang menerima kebahagiaan serta kemujuran, diharapkan keberadaan orang-orang jahat juga semakin berkurang. Biarlah kejahatan dikalahkan karena dinyatakannya kebaikan Tuhan di tengah dunia. Kejahatan kehabisan daya karena terkena perintah Tuhan yang menyelamatkan dan menumbuhkan pengharapan.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-38941763711417150272016-11-22T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.083+07:00Mata Air Kehidupan<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaHhuykVLxWpio88oBkJT_Bz3TcuPBprylVpmR9jFqUZxPLBf1BOXeYUlS3G7O-fduEyfmXvYBvmbOw1HUpGyx9ygRH7rsdX3kipRdaJjpuWmeMbJ2gGvZNOO3t1-FPz-YTR0qN48K6do/s1600/Misteri+Ainul+Hayat%252C+Air+yang+Membuat+Umur+Panjang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaHhuykVLxWpio88oBkJT_Bz3TcuPBprylVpmR9jFqUZxPLBf1BOXeYUlS3G7O-fduEyfmXvYBvmbOw1HUpGyx9ygRH7rsdX3kipRdaJjpuWmeMbJ2gGvZNOO3t1-FPz-YTR0qN48K6do/s320/Misteri+Ainul+Hayat%252C+Air+yang+Membuat+Umur+Panjang.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. (Wahyu 21:6).</div><div style="text-align: justify;"><br />Mengapa orang Kristen, orang yang percaya kepada Tuhan Yesus itu disebut sebagai orang yang berbahagia? Berdasarkan bacaan Kitab Wahyu 21:1-8 hal ini bisa kita pahami.</div><div style="text-align: justify;"><br />Tuhan Yesus disebut Sang Alfa dan Sang Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Kesaksian ini menerangkan betapa bahagianya orang yang percaya, karena berada dalam kuasa Tuhan. Artinya, karena Tuhan Yesus itu adalah yang awal dan yang akhir, tentu kita mendapatkan jaminan penyelenggaraan dari Tuhan. Tidak ada hal yang kita terima dalam hidup ini yang tidak dipandang dalam belas kasih Tuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br />Dengan percaya kepada Tuhan Yesus orang juga mendapatkan air kehidupan, yakni Roh Kudus yang membuat orang bisa mengalami hidup kekal. Kepercayaan ini juga yang membuat orang percaya mendapatkan jaminan selalu dapat minum air dari mata air kehidupan tanpa membayar. Sebuah gambaran bahwa Tuhan Yesus selalu memelihara kehidupan umat-Nya. Hanya iman kepada-Nya yang menjadikan mata air kehidupan selalu mengalir berlimpah-limpah.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-48095893867534403922016-11-21T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.092+07:00Kitab Kehidupan<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHLobPKbf1ifcleVUU5F2xeSJ7hh-PduGS3tgJ2dC2oBWAixPRhSyArAgGR0RnrZTI68hfhzap62hfeFyT7rnwLbK0ndJyhB2C3OE7Fn86dzHIuuQgW55-kis4MLYTOzJas7d-JWbYC04/s1600/945234.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHLobPKbf1ifcleVUU5F2xeSJ7hh-PduGS3tgJ2dC2oBWAixPRhSyArAgGR0RnrZTI68hfhzap62hfeFyT7rnwLbK0ndJyhB2C3OE7Fn86dzHIuuQgW55-kis4MLYTOzJas7d-JWbYC04/s320/945234.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. (Wahyu 20:12).<br /></div><div style="text-align: justify;">Di Pulau Jawa, pernah berdiri Kerajaan Kahuripan. Yang berkuasa adalah Raja Airlangga, dengan gelar Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa. Yang menarik perhatian, Mpu Kanwa diperintahkan mengarang kitab Arjuna Wiwaha. Sebuah kitab yang digubah berdasarkan bagian Mahabarata. Isi kitab, kalau dicermati sebenarnya menceritakan Raja Airlangga sendiri dengan sandi cerita Arjuna yang menang melawan Raja raksasa Niwatakawaca. Keberadaan kitab Arjuna Wiwaha membuat nama Raja Airlangga kekal dikenang sampai sekarang. Apakah kita juga ingin nama kita kekal untuk dikenang?</div><div style="text-align: justify;"><br />Alangkah bahagianya kalau nama kita dicatat dalam Kitab Kehidupan, lengkap dengan semua riwayat saat menerima rahmat. Hal ini bisa kita Imani ketika menerima tanda anugerah yang kelihatan dari rahmat yang tidak nampak, yakni ketika kita menerima Sakramen Baptis Kudus. Dalam baptisan itu, kita dinamai dengan Nama Allah yang Mahasuci: Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus.</div><div style="text-align: justify;"><br />Semoga nama itu tetap lestari, tidak terhapus dari Kitab Kehidupan. Bagaimana caranya? Tidak lain hanya dengan cara kebaktian sejati bagi Allah yang Mahasuci.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-76176449212248868942016-11-20T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.120+07:00Raja Orang Yahudi<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh3ELi1qC58FuBbi1jkc5XHFXaiiWnFYyVJKwYcY6_a4qSDWCwIkxFWoE5XirrPDJJ7N0lughckfvbuItgkPuVTySXUmYjqoatV0q7hqlGLQsR87jhTtTajaMZYLqJS5HoNkj_OGU_dhQ/s1600/inilah-raja-orang-Yahudi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh3ELi1qC58FuBbi1jkc5XHFXaiiWnFYyVJKwYcY6_a4qSDWCwIkxFWoE5XirrPDJJ7N0lughckfvbuItgkPuVTySXUmYjqoatV0q7hqlGLQsR87jhTtTajaMZYLqJS5HoNkj_OGU_dhQ/s320/inilah-raja-orang-Yahudi.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" (Lukas 23:37).</div><div style="text-align: justify;"><br />Hari Minggu ini Gereja merayakan hari Minggu Kristus Raja Semesta Alam. Hari Minggu istimewa yang juga sebagai penanda akhir tahun liturgi. Peringatan Sang Kristus Raja Semesta Alam ditempatkan pada akhir tahun liturgi mengandung kesaksian akan pengakuan iman Gereja. Gereja precaya bahwa Kristus akan datang sebagai raja semesta pada akhir zaman. Bagaimana supaya misteri iman ini dapat dihayati dalam kehidupan sehari-hari?</div><div style="text-align: justify;"><br />Bacaan Injil hari ini mengajarkan hal yang penting. Kristus ketika disalib kelihatan lemah tak berdaya. Orang banyak menghina-Nya bahwa yang disalibkan itu adalah raja orang Yahudi yang tidak punya daya dan kuasa. Kalau pun raja, mengapa disalibkan? Kata-kata tersebut diterakan di atas salib sebagai hinaan. Para prajurit juga menghina DIa dengan kata-kata yang sadis. "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!"</div><div style="text-align: justify;"><br />Merenungkan hal ini, bijak sekali kalau kita selalu ingat dan waspada. Jangan sampai jatuh dalam pencobaan, ikut-ikutan menghina Sang Raja Semesta sekalipun kelihatan tanpa kuasa. Baik bila bersama-sama Pemazmur selalu merenungkan kata-kata ini: "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!" </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-36801335269278487482016-11-19T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.077+07:00Menjadi Pengikut Yesus<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2xw29PE_oMPkcrCh9vtg-bk-32K4ktcO_KP8FXFjNwff6BJ19miKka3yDPRhO7-9sTZrCwC9toct8Dd1UcBkvf4FKd9g_s9bAm7jiIXxZWhtxo2agZV0gC52GxPgZMv4vw3qZlU_p5_U/s1600/38528_148430485173261_124435390906104_468667_5047580_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2xw29PE_oMPkcrCh9vtg-bk-32K4ktcO_KP8FXFjNwff6BJ19miKka3yDPRhO7-9sTZrCwC9toct8Dd1UcBkvf4FKd9g_s9bAm7jiIXxZWhtxo2agZV0gC52GxPgZMv4vw3qZlU_p5_U/s320/38528_148430485173261_124435390906104_468667_5047580_n.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : �Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.� (Matius 16:24b).</div><div style="text-align: justify;"><br />Dalam Injil Matius, sekali lagi kita diingatkan akan syarat mengikut Yesus, menyangkal diri, memikul salib, mengikut Yesus. Ketiga syarat ini menunjukkan betapa menjadi pengikut Yesus itu tidak mudah, dan merupakan proses yang tidak pernah berhenti. Sepanjang hidup kita harus senantiasa menyangkal diri, di tengah godaan untuk meninggikan diri dan menonjolkan ke-aku-an, sehingga harapannya kita menyadari bahwa selama apapun kita hidup, ternyata masih banyak yang kita tidak ketahui dan harus banyak belajar. Sepanjang hidup kita juga harus setia menanggung salib kehidupan, digambarkan dengan pergumulan hidup yang sering menggoda untuk kita tinggalkan dan melarikan diri. Sepanjang hidup kita juga harus senantiasa belajar meneladani sikap dan karakter Tuhan Yesus, yang pastinya tidak mudah.</div><div style="text-align: justify;"><br />Dari sini, kita diingatkan bahwa menjadi pengikut Yesus mengajak kita untuk tidak mudah tergoda akan sesuatu yang instant, mencari jalan pintas dalam setiap pergumulan hidup kita yang justru membuat kita jauh dari Yesus. Menjadi pengikut Yesus adalah berani menghadapi persoalan hidup dengan mental Kristus; mental yang kuat, yang tidak mudah menyerah, berani berkorban, berani berbeda dalam kebenaran, tidak malu untuk merendahkan diri tidak hanya untuk orang yang kita cintai tetapi juga untuk orang lain. Siapkah dan bersediakah kita untuk menjadi pengikut Yesus yang sejati? Mari kita berjuang bersama-sama menjadi pengikut Kristus yang sejati. </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-66240071970047999402016-11-18T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.114+07:00Berbahagialah<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBsXrdLPqkPZqEtotHlkKvXYQBeyAzbEiAib4O8wkeq_-p1pI7UzZ-9QJu_zxLsInVWBN1tL5T5FQbs6ZNoUbn2LacBdRcZnScOV1IKVmTLBpjzaXEuC1iNJmGS9-hZgJWYaEP9SEQMJY/s1600/Berbahagialah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBsXrdLPqkPZqEtotHlkKvXYQBeyAzbEiAib4O8wkeq_-p1pI7UzZ-9QJu_zxLsInVWBN1tL5T5FQbs6ZNoUbn2LacBdRcZnScOV1IKVmTLBpjzaXEuC1iNJmGS9-hZgJWYaEP9SEQMJY/s1600/Berbahagialah.jpg" /></a></div>Bacaan : Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. (Matius 16:17).</div><div style="text-align: justify;"><br />Darimanakah kebahagiaan Simon bin Yunus? Tidak lain, dari kesaksian imannya. Simon memercayi bahwa Yesus adalah Sang Kristus, Anak Allah yang hidup. Kepercayaan kepada Kristus sebagai Putra Allah merupakan anugerah yang berasal dari Allah Bapa. Simon disebut berbahagia karena menerima anugerah dari Allah. Anugerah diberikan kepada Simon karena pengenalannya terhadapTuhan Yesus. Pengenalan yang mendatangkan pengertian istimewa tentang siapa Tuhan Yesus itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />Mengapa pengenalan yang mendatangkan pengetahuan tentang Tuhan Yesus ini mendatangkan anugerah? Karena Tuhan Yesus berasal dari surga. Di sinilah yang membuat orang yang kenal dan tahu jatidhiri Kristus sungguh menerima kebahagiaan. Kebahagiaan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus itu bisa dirasakan bersama Sang pemazmur. �Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.�</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-75587830550583566422016-11-17T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.117+07:00Puja Senja Kala dan Puja Kala Fajar<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHcXAUil9HTdcD14NpSgNlUsA-M7KzJ5y0eiNN9Kz36fob_y1wcggMTBpG4G4hl-UhZA94FDa7PVSayjOyFyW4xQNAGVg7-q6miaIg2tqJjPEc1QYtVw8ZnBnN90-fgaq_IA4KZrhBJn8/s1600/a3caf3dd50e94649afc9ab033b4de1c7.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHcXAUil9HTdcD14NpSgNlUsA-M7KzJ5y0eiNN9Kz36fob_y1wcggMTBpG4G4hl-UhZA94FDa7PVSayjOyFyW4xQNAGVg7-q6miaIg2tqJjPEc1QYtVw8ZnBnN90-fgaq_IA4KZrhBJn8/s1600/a3caf3dd50e94649afc9ab033b4de1c7.jpg" /></a></div>Bacaan : Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah, dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak. (Matius 16:2,3).</div><div style="text-align: justify;"><br />Kata-kata Tuhan Yesus di atas ditujukan kepada orang Farisi dan Saduki yang ingin mencobai-Nya. Orang-orang itu minta supaya Tuhan Yesus membuat mukjizat untuk membuktikan bahwa Dia adalah utusan Allah. Permintaan ini tidak dipenuhi Tuhan, karena permintaan ini tanpa dasar iman dan kasih. Tuhan Yesus tahu benar bahwa orang Farisi dan Saduki ini pintar, bisa mengetahui tanda-tanda yang ada di langit. Sayangnya, kepintaran ini tanpa dasar iman dan kasih.</div><div style="text-align: justify;"><br />Bagaimana menerima sabda Tuhan dalam iman dan kasih? Memandang tanda dari langit ketika di bagian barat sudah memerah, baik sekali bila kita persembahkan puja senja kala. Sembah puja di kala senja menyertai tenggelamnya sang mentari. Hal yang sama kita persembahkan ketika menyaksikan di ufuk Timur sudah semburat kemerahan di waktu pagi. Baik sekali puja kala fajar kita persembahkan menyertai terbitnya sang surya. Dengan cara demikian, kita akan lebih mudah menerima dan menyelidiki pekerjaan Tuhan yang mendatangkan keselamatan bagi segenap makhluk. Bagaimana kita mempersembahkan puja senja kala dan puja kala fajar? Kesaksian Juru Mazmur pantas menjadi pedoman kita.</div><div style="text-align: justify;"><br />�Ya Allah semesta alam, � Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu itu, maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.� </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-37280695028643062092016-11-16T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.080+07:00Lebih Dari Sekedar Menolong<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgauxjSQpuKhcafgr5ZEZL3_EJOogeQPLi8GUE1AHx0Cd6w2IhCefMKtIyIlpBHgKmTAyIW8MeBNNzD_C4l8Ro8VIVuoq1lJr-4zNeK-Bf52aisxhVJCRw1bCYMxyMst6LuU9AGtpxvpTo/s1600/helping_hands.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgauxjSQpuKhcafgr5ZEZL3_EJOogeQPLi8GUE1AHx0Cd6w2IhCefMKtIyIlpBHgKmTAyIW8MeBNNzD_C4l8Ro8VIVuoq1lJr-4zNeK-Bf52aisxhVJCRw1bCYMxyMst6LuU9AGtpxvpTo/s320/helping_hands.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : �Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mareka pingsan di jalan. (Matius 15:32).</div><div style="text-align: justify;"><br />Jaman sekarang, memerhatikan kebutuhan orang lain yang tidak ada hubungan apa-apa dengan kita itu barangkali dianggap aneh, apalagi sampai memeerhatikan sampai ke kebutuhan yang paling mendasar. Misalnya sampai memberikan bantuan dan perhatian pun biasanya hanya sekedarnya, yang penting sudah memberikan bantuan untuk hari itu atau beberapa hari ke depan. Soal kehidupan selanjutnya bagaimana, itu urusan nanti, bahkan barangkali kita berfikir bahwa itu bukan urusan kita lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br />Kisah Tuhan Yesus memberi makan empat ribu orang menunjukkan sebuah perhatian khusus Tuhan Yesus sampai ke kebutuhan mendasar orang banyak yang mengikuti-Nya. Penulis injil Matius merekam bagian perkataan Tuhan Yesus yang sungguh penuh perhatian dan belas kasihan; (ayat 32c) Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan. Perkataan Yesus menunjukkan kepedulian dan perhatian yang besar kepada orang banyak, tidak hanya tentang bagaimana memberi mereka makan, tetapi juga tentang keselamatan hidup mereka. Barangkali Tuhan Yesus berfikir keselamatan mereka pun terancam jika mereka pulang, mereka bisa pingsan karena lapar. Secara manusiawi, Tuhan Yesus bisa saja berfikir; kalau mereka pingsan di jalan, itu urusan mereka. Siapa suruh mengikuti saya?! Siapa suruh juga tidak bawa bekal?! Mereka bukan siapa-siapa saya!</div><div style="text-align: justify;"><br />Dari sini kita diajak seperti Tuhan Yesus yang memerhatikan dan membantu orang lain tidak dengan sekedarnya tetapi dengan mencoba memerhatikan juga kebutuhan mendasarnya. Mari melayani.</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-64674874543006797252016-11-15T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.108+07:00Belajar Mengendalikan Diri<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEN5cSX_sp6LAHx6iZodOgklY58_QFbOZ41ZkdSjXnjXqa7vtpxcTZn3sSzAD5wnCsgQ_wyI5G7VIWnH7ofvfQioFbwMzFDSzONki-01X7o3Zjlg8aKYHY_TxhODVfaTDdKEnXi6UcZu4/s1600/selfcontrol2.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEN5cSX_sp6LAHx6iZodOgklY58_QFbOZ41ZkdSjXnjXqa7vtpxcTZn3sSzAD5wnCsgQ_wyI5G7VIWnH7ofvfQioFbwMzFDSzONki-01X7o3Zjlg8aKYHY_TxhODVfaTDdKEnXi6UcZu4/s320/selfcontrol2.gif" width="320" /></a></div>Bacaan : �Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.� (Matius 15:27).</div><div style="text-align: justify;"><br />Bacaan Injil Matius menceritakan tentang seorang ibu dari Kanaan yang anaknya sakit kerasukan setan dan memohon kepada Tuhan Yesus agar disembuhkan. Tidak disangka respon Tuhan Yesus cukup mengejutkan! Sang ibu melalui jawaban Tuhan Yesus, sekalipun tidak secara langsung, disamakan dengan anjing! Tidak kalah mengejutkan, dalam bacaan kita, sang ibu malah mengikuti jawaban Yesus, dan akhirnya anaknya dapat disembuhkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />Jika kita berada pada posisi sang ibu, barangkali secara manusiawi kita akan tersulut emosinya dan marah kepada Tuhan Yesus. Siapa sih orang jaman sekarang yang bisa sabar jika harga dirinya diinjak-injak dengan disamakan binatang? Siapapun orangnya, jika disamakan dengan binatang akan dengan mudah terpancing untuk paling tidak membalas dengan umpatan yang lebih kasar.</div><div style="text-align: justify;"><br />Pengalaman sang ibu dari Kanaan mengingatkan kita akan makna pengendalian diri. Sang ibu, demi kepentingan kesembuhan anaknya, mampu mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga tidak terpancing marah, walaupun disamakan dengan anjing. Kita bisa bayangkan jika sang ibu dari Kanaan yang namanya tidak disebutkan ini tidak mampu mengendalikan diri, anaknya tidak akan mendapatkan kesembuhan. Maka mari kita belajar mengendalikan diri dengan menghayati, pengendalian diri kita adalah demi kepentingan orang-orang yang kita cintai. </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-15535270643059751572016-11-14T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.063+07:00Jagalah Hati<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSh_G0f7l5bRq84ejulYPOy75nhuuGeNZQiLiPaM8HID8gsR3-iOC_hpxCKjrl3M4ssGnerHohhJQPqaMSkiTucDJXxOjnWT_wF7KjEXJ2V4LDvPB3I88jnBE3-_izgrUFBQmySGQTkp4/s1600/jagalah-hati.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSh_G0f7l5bRq84ejulYPOy75nhuuGeNZQiLiPaM8HID8gsR3-iOC_hpxCKjrl3M4ssGnerHohhJQPqaMSkiTucDJXxOjnWT_wF7KjEXJ2V4LDvPB3I88jnBE3-_izgrUFBQmySGQTkp4/s320/jagalah-hati.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. (Matius 15:18).</div><div style="text-align: justify;"><br />Ada sebuah lagu menarik yang dinyanyikan oleh salah satu ustadz terkenal:<br /><b>Jagalah hati jangan kau nodai</b><br /><b>Jagalah hati lentera hidup ini</b></div><div style="text-align: justify;"><br />Lagu ini mengingatkan kita agar senantiasa menjaga hati, agar dalam setiap perkataan dan perilaku yang kita lakukan tidak menyakiti orang lain tetapi justru menjadi berkat bagi orang lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />Tuhan Yesus dalam Injil Matius juga menegaskan bahwa hati menentukan ucapan, pikiran, dan tindakan seseorang. Hati yang baik, akan mengeluarkan ucapan, pikiran dan tindakan yang baik. Demikian juga sebaliknya. Hati yang jahat akan mengeluarkan ucapan, pikiran dan tindakan jahat yang justru menajiskan orang.</div><div style="text-align: justify;"><br />Dari bacaan ini, kita diingatkan dan diajak untuk menjaga dan mengendalikan hati kita. Bagaimana caranya? Salah satunya melalui Mazmur 135, pujian yang dihaturkan kepada Tuhan. Pujian ini menegaskan adanya pengakuan bahwa Tuhan yang melindungi dan memelihara bangsa Israellah yang patut dipuji. Pengakuan ini justru menumbuhkan kesadaran bahwa bangsa Israel bukanlah siapa-siapa, Tuhanlah yang berperan aktif. Dengan berbekal kesadaran yang demikian, kita pun bisa menghayati bahwa kita pun bukanlah siapa-siapa. Jika dalam hati kita muncul niatan jahat, maka sama saja kita menempatkan diri lebih tinggi dari orang lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />Ingat, kita bukanlah siapa-siapa, hanya sama-sama manusia ciptaan Tuhan. Sesama ciptaan harus saling menghormati dan mengasihi.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-32802372395267770332016-11-13T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.072+07:00Tetap Bekerja dan Berbuat Baik<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP5IuZ6C8d1opBcQcsmuwyKzhiW7d_HddiV2enlzIaGTonKYSZ1vDOvC3ep3Nfy511g_KSxR_0fzuQLvBXQ95-4733qIawjo_vCU6CwNlDj0XNVZrbE8tqO7Vh-R0QdodIXNO8arEhkgI/s1600/8dbd468c20f02ca6f961ebd65f02e347e046ff06.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP5IuZ6C8d1opBcQcsmuwyKzhiW7d_HddiV2enlzIaGTonKYSZ1vDOvC3ep3Nfy511g_KSxR_0fzuQLvBXQ95-4733qIawjo_vCU6CwNlDj0XNVZrbE8tqO7Vh-R0QdodIXNO8arEhkgI/s320/8dbd468c20f02ca6f961ebd65f02e347e046ff06.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu. (Lukas 21:19).</div><div style="text-align: justify;"><br />Gambaran akhir zaman yang disampaikan dalam Lukas dan Maleakhi, bagi sebagian kita barangkali cukup menyeramkan. Betapa tidak, penderitaan yang digambarkan begitu mengerikan sehingga bagi sebagian kita sungguh tidak nyaman membaca teks ini. Pertanyaan yang seringkali muncul adalah, apabila gambaran tersebut sungguh-sungguh terjadi, sanggupkah kita menanggungnya? Apakah kita memiliki iman yang cukup kuat dan tangguh untuk menghadapinya?</div><div style="text-align: justify;"><br />Pengajaran Paulus memberitahukan kepada kita, salah satu cara untuk bisa kuat dan siap tatkala hari kesudahan itu terjadi, yaitu dengan membangun karakter tangguh dan bermental Kristus. Karakter dan mental yang demikian terlihat ketika Paulus mengajar dan mengingatkan kepada jemaat di Tesalonika agar tetaplah dan giatlah dalam bekerja memenuhi kebutuhan hidup dengan disertai tindakan yang baik. Dengan bekerja, kita belajar bertanggung jawab dan tegar menghadapi persoalan hidup, sebab seperti yang kita ketahui dalam bekerja selalu ada tantangan dan hambatan. Ketika dalam setiap hambatan kita senantiasa berperilaku baik seperti yang Yesus ajarkan, maka kita pun belajar memahami makna Kasih yang sejati.</div><div style="text-align: justify;"><br />Dengan pengalaman hidup yang demikian disadari atau tidak, terbentuklah pola hidup yang tidak mudah menyerah dalam setiap persoalan. Akhirnya, apabila tiba saatnya seperti yang digambarkan Tuhan Yesus, kita bisa bertahan karena pola hidup yang kita bangun. Dari sini kita bisa memahami perkataan Yesus (Lukas 21:19): �Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.� Tetaplah bekerja dan berbuat baik.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-46709317280325845942016-11-12T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.090+07:00Tahan Godaan<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnKvXvlwWVLC0F0OSemabR1EB7XX7MlQeVFm76AQUHUCRd13w1dHb-5GUKI8gHDMhOZwg4VTrR7-rwqUN00nImoktZz06Z8EYWNMAKkxF-61w_lOSI6wuiiKo9h6CpvqmLf5F8Jn-xwoE/s1600/bertahan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnKvXvlwWVLC0F0OSemabR1EB7XX7MlQeVFm76AQUHUCRd13w1dHb-5GUKI8gHDMhOZwg4VTrR7-rwqUN00nImoktZz06Z8EYWNMAKkxF-61w_lOSI6wuiiKo9h6CpvqmLf5F8Jn-xwoE/s320/bertahan.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : �Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang? (Matius 14:31b).</div><div style="text-align: justify;"><br />Di antara para murid Tuhan Yesus, barangkali Petrus adalah murid yang lebih berani untuk melakukan hal yang baru dibanding para murid yang lain. Injil Matius menyuguhkan cerita tentang Petrus yang memberanikan diri mencoba seperti Tuhan Yesus yang berjalan di atas gelombang air. Petrus sempat merasakan berjalan di atas air untuk beberapa langkah, tetapi lalu tenggelam karena ketakutan ketika merasakan hembusan angin. Patut disayangkan, keberanian Petrus mudah goyah tatkala menghadapi gangguan.</div><div style="text-align: justify;"><br />Kita barangkali seperti Petrus, memberanikan diri memohon kepada Tuhan agar diberikan kesuksesan dalam karir pekerjaan, tetapi tatkala Tuhan mulai mengabulkan permohonan di tengah kerja keras kita, kita sendiri malah goyah dan tenggelam karena diterpa godaan korupsi. Memohon kepada Tuhan agar diberikan pasangan hidup, tatkala Tuhan mengabulkan, kita sendiri malah goyah diterpa godaan perselingkuhan. Barangkali banyak hal lain lagi yang pernah kita mohonkan kepada Tuhan dengan menantang diri untuk mewujudkannya, tatkala Tuhan merestui niat kita, justru kita sendiri yang gamang.</div><div style="text-align: justify;"><br />Maka saat ini kita diajak untuk menguatkan mental, sehingga selain belajar meyakini bahwa Tuhan merestui, kita juga tahan akan godaan yang dapat menenggelamkan harapan dan cita-cita kita.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-9508383318879765912016-11-11T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.129+07:00Mari Berbagi<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzNNfgjbolDvNQUDzj0tSb7aWgYoil9qhcaLWiIXOiLLJJjSq9cpk2ZrF32Q8nevFZmfWFKFOH4rLg0ttCEbugN8mSe95tYgUtzncIL8yqeFHZIYo2M3MVSZVZ61sIzhV19uKWrE0WhcY/s1600/Mari+Berbagi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzNNfgjbolDvNQUDzj0tSb7aWgYoil9qhcaLWiIXOiLLJJjSq9cpk2ZrF32Q8nevFZmfWFKFOH4rLg0ttCEbugN8mSe95tYgUtzncIL8yqeFHZIYo2M3MVSZVZ61sIzhV19uKWrE0WhcY/s320/Mari+Berbagi.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Yesus...memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid- murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.(Matius 14:19b).</div><div style="text-align: justify;"><br />Kesaksian tentang Yesus yang memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan tentu sangat luar biasa. Sisi lain yang bisa kita pelajari dari mukjizat Yesus ini adalah sikap mau berbagi yang mampu ditumbuhkan oleh Tuhan Yesus. Tidak menutup kemungkinan orang banyak yang mengikut Yesus sebagian ada yang membawa bekal, sebagian lagi tidak. Maka ketika Yesus memerhatikan mereka yang membawa bekal nampaknya masih �eman-eman� untuk mengeluarkan bekalnya, padahal pastinya mereka juga sudah mulai lapar. Yesus menggelitik mereka dengan melakukan tindakan yang nampaknya tidak terpikirkan oleh banyak orang. Lima roti dan dua ikan yang barangkali menurut para murid termasuk orang banyak akan dimakan para murid dan Yesus sendiri karena pastinya tidak akan cukup, ternyata malah dibagikan untuk orang lain dulu. Dari sini kemudian orang banyak yang membawa bekal dan memerhatikan setiap tindakan dan gerak-gerik Yesus tergerak membagikan bekalnya, selain untuk keluarga mereka sendiri juga untuk orang lain. Akhirnya sisa potongan roti ada dua belas bakul penuh.</div><div style="text-align: justify;"><br />Sisi lain yang sekalipun tidak direkam dalam Injil Matius dan Injil yang lain ini bisa kita renungkan sebagai peristiwa yang mungkin terjadi ketika itu. Maka ketika kemungkinan ini bisa terjadi, kita diingatkan bahwa dalam kehidupan kita diajak untuk menjadi jalan berkat dan mukjizat Yesus dengan mau berbagi dan perhatian dengan orang lain. Mari berbagi.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-16998676530919317002016-11-10T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.066+07:00Suara Kenabian<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiZ-6w0gjTqgF2PZc2gWHJrnBCSUUjQEck0ARKx6FXU9dlF9_Mqpf9XMBv8gAWtXbeq9fpfU5Ae53dn-UyxOy2L39QZTV-AKXlY3KUfZ1XC3LOQoB3ZE0zA_rg6JQmIu1PaiS7SY1ZhD4/s1600/03.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="206" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiZ-6w0gjTqgF2PZc2gWHJrnBCSUUjQEck0ARKx6FXU9dlF9_Mqpf9XMBv8gAWtXbeq9fpfU5Ae53dn-UyxOy2L39QZTV-AKXlY3KUfZ1XC3LOQoB3ZE0zA_rg6JQmIu1PaiS7SY1ZhD4/s320/03.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. (Mazmur 16:7).</div><div style="text-align: justify;"><br />Menyampaikan suara kenabian atau dengan kata lain, kritikan dan masukan untuk orang lain karena perilakunya yang buruk memang tak jarang menimbulkan konsekuensi yang besar. Bersyukur jika orang yang kita beri kritik atau masukan agar memperbaiki perilakunya yang buruk itu kemudian mau menerima dan berubah. Menjadi lain urusannya tatkala kita tahu bahwa orang yang berperilaku buruk itu temperamennya begitu emosional dan bisa merespon masukan kita dengan negatif. Padahal perilakunya itu sangat merugikan tidak hanya bagi kita tetapi juga bagi orang yang ada di sekelilingnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />Yohanes Pembaptis dalam bacaan Injil telah menerima konsekuensi dari upayanya menyuarakan kritik dan masukan bagi Herodes yang memperistri Herodias. Konsekuensinya tidak tanggung-tanggung, nyawa! Perlu menjadi perhatian bagi kita bersama-sama bahwa sebagai nabi, tentu dia menyadari konsekuensi yang akan dia tanggung. Tetapi Injil Matius memberi kesaksian bahwa Yohanes tetap menyampaikan kritiknya.</div><div style="text-align: justify;"><br />Dari pengalaman Yohanes Pembaptis, barangkali muncul dalam benak kita untuk tidak seperti Yohanes Pembaptis, tidak perlu ikut campur urusan orang karena risikonya besar, dsb. Tetapi apakah kita benar-benar akan diam saja jika orang lain melakukan tindakan buruk, apalagi merugikan kita dan menyangkut banyak orang seperti Herodes? (Perilaku Herodes sebagai raja wilayah bisa merusak citra wilayah yang diampunya). Maka demi kebaikan bersama, sekalipun risikonya besar, kita dipanggil untuk menyatakan suara kenabian.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-63257761575997013422016-11-09T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.105+07:00Menghargai Orang Lain<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1tUMXOi5eLDG2NvWjE4uPeG0GMs7QQvPo9-kOo8CUOQQPSNo-WEOWLscxtWJ9ttmZyhnqvz0LPymXXBRmxFyTIxl0DT_M6SaejAtR03yfrxHaA6W_sxfHrxXNJhfcuPsegAn2qHHllLk/s1600/Cara-menghargai.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1tUMXOi5eLDG2NvWjE4uPeG0GMs7QQvPo9-kOo8CUOQQPSNo-WEOWLscxtWJ9ttmZyhnqvz0LPymXXBRmxFyTIxl0DT_M6SaejAtR03yfrxHaA6W_sxfHrxXNJhfcuPsegAn2qHHllLk/s320/Cara-menghargai.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.(Matius 13:57b).</div><div style="text-align: justify;"><br />Saat ini sebagai orang Kristen, kita sudah faham dengan sosok penting dalam agama Kristen, Yesus Kristus. Dia kita terima sebagai Sang Juru Selamat, Sang Firman yang menjadi manusia, yang menjadi jembatan bagi kita untuk menghadap Allah sang pencipta langit dan bumi. Bahkan dalam diri Yesus Kristus, kita belajar mengenal dan dekat dengan Allah. Tidak ada keraguan sama sekali. Tetapi dalam bacaan Injil, sosok Yesus tidak mudah diterima begitu saja sebagai junjungan apalagi panutan, khususnya bagi orang-orang di daerah asalnya. Di kampung halamannya, Yesus begitu dikenal latar belakangnya, sehingga hal ini membuat orang-orang tidak mudah untuk menerima Yesus yang memberikan pengajaran-pengajaran, sekalipun pengajaran-Nya begitu menakjubkan bagi mereka. Apalagi kalo mengingat bagaimana Yesus dikandung oleh Maria, tidak mudah untuk menerima begitu saja bahwa kehamilan Yesus adalah dari Roh Kudus. Orang pasti dengan mudah menilai bahwa Yesus adalah anak haram. Kalau sudah demikian akan sulit untuk menerima pengajaran Yesus, sebaik apapun itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />Pengalaman orang-orang yang menilai Yesus sedemikian rupa ini barangkali juga pernah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita begitu sulit untuk menerima orang lain, apalagi kalau kita mengingat latarbelakang kehidupannya di masa lalu. Tetapi sadarkah kita, bahwa dengan menilai demikian dan memutlakannya, kita justru menutup kemungkinan (mukjizat) dalam benak kita bahwa orang lain bisa berubah, di samping kita menempatkan diri sendiri sebagai yang jauh lebih baik dari orang itu.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-76519498178548785302016-11-08T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.122+07:00Memelihara Keselamatan<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK1-D8fYpKk8lsLTsdorabhsZ9kJ1eOVCrs8hn1alPbVAwzso1HD9LiSDAyDBsHg1PuVEJNudADs_15RHohkHKW73czPYuSPkNpWDibuMkglBaDnFOz2WSy-w0Z2d9IA5BNMBoRLLvsuM/s1600/salib.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK1-D8fYpKk8lsLTsdorabhsZ9kJ1eOVCrs8hn1alPbVAwzso1HD9LiSDAyDBsHg1PuVEJNudADs_15RHohkHKW73czPYuSPkNpWDibuMkglBaDnFOz2WSy-w0Z2d9IA5BNMBoRLLvsuM/s320/salib.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. (Mazmur 42:2).</div><div style="text-align: justify;"><br />Bacaan Injil kali ini mengingatkan tentang keselamatan atau Kerajaan Surga seperti yang digambarkan Yesus. Kerajaan Surga seumpama harta terpendam atau mutiara yang kita temukan. Sudut pandangnya adalah manusia yang mencari keselamatan. Menarik bahwa dalam perikop yang pertama, Yesus menggambarkan Kerajaan Surga seperti harta terpendam di ladang dan seorang pedagang yang mencari mutiara. Setidaknya bisa kita perkirakan bahwa aktornya adalah buruh penggarap ladang dan seorang saudagar kaya, dua orang yang berbeda status sosial. Dari sini bisa kita lihat hal Kerajaan Surga bukan sekedar persoalan menjual harta bendanya semua, tetapi juga menjadi kebutuhan melebihi batas status sosial. Ketika telah menemukannya, orang bisa melakukan apa saja untuk menjaganya agar tidak hilang.</div><div style="text-align: justify;"><br />Betulkah bisa melakukan apa saja? Perikop kedua menjadi benteng bagi kita. Biar bagaimanapun keselamatan bisa hilang tatkala dalam perjalanan kehidupan kita tidak berusaha menjaga dengan sebaik-baiknya. Bagaikan ikan hasil menjaring dengan pukat, lalu dipilah-pilah, ikan yang baik akan disimpan, ikan yang tidak baik akan dibuang. Maka selanjutnya adalah bagaimana kita bisa menjaga keselamatan dengan menjadi ikan yang baik melalui perilaku baik.</div><div style="text-align: justify;"><br />Memang batasnya sangat tipis dengan pahala, tetapi kita bisa melihatnya sebagai bentuk tanggung jawab keselamatan. Biar bagaimanapun manusia memiliki tanggung jawab yang harus dipikul, tidak bisa seenaknya sendiri.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-54898344848460691752016-11-07T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.095+07:00Menjadi Bulir Gandum<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuZOcqIui3R4GDynQLFEVjFfeg01qKrbMKmv5xV7pqXVtwzcoYdjOqVOoyglHLIeZmuGSTD8d9h5EzwBPSrxTzXCpdk6uTG3xsTvCvCE6oIk9Eb6EvcZ1v2Xau9C2aJI38-lLctgC7dAA/s1600/bulir-gandum.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuZOcqIui3R4GDynQLFEVjFfeg01qKrbMKmv5xV7pqXVtwzcoYdjOqVOoyglHLIeZmuGSTD8d9h5EzwBPSrxTzXCpdk6uTG3xsTvCvCE6oIk9Eb6EvcZ1v2Xau9C2aJI38-lLctgC7dAA/s320/bulir-gandum.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. (Matius 13:43a).</div><div style="text-align: justify;"><br />Dalam pengajaran Kristen, keselamatan adalah anugerah Allah yang kita terima melalui diri Yesus Kristus yang mati dan bangkit sebagai tebusan dosa kita. Karena anugerah, maka apapun yang kita lakukan adalah sebagai ucapan syukur, bukan supaya selamat. Sayangnya tindakan ucapan syukur kita, disadari atau tidak, sering tidak maksimal dan hanya setengah-setengah bahkan seperlunya. Barangkali karena �terpeleset� dengan pemahaman sudah mendapat anugerah keselamatan, maka yang muncul adalah upaya seperlunya tanpa adanya komitmen serius untuk memeliharanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />Melalui bacaan Injil, kita diingatkan akan adanya lalang yang senantiasa hadir dan sangat dekat dalam kehidupan kita dan menggoda untuk melakukan sesuatu dengan biasa bahkan seperlunya. Jika kita tergoda maka yang muncul adalah sikap melakukan sesuatu yang penting wajar, yang penting sudah ke gereja, melayani seperlunya, menolong orang sebisanya. Sikap seperti ini menunjukkan upaya yang setengah-setengah dalam membangun komitmen yang akhirnya bulir gandum yang kita hasilkan tidak jauh berbeda dengan lalang. Padahal semestinya bulir gandum lebih baik dan kentara perbedaannya dari lalang. Maka agar bulir gandum kita kelak dapat dibedakan dengan bulir lalang, hendaklah kita membangun sikap sepenuh hati dalam melakukan setiap aktivitas ucapan syukur dalam kehidupan pelayanan kita. Dari sini ucapan syukur melalui tindakan kita menjadi jauh lebih bermakna. </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-58783056131351570752016-11-06T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:03.100+07:00Tak Kenal Maka Tak Sayang<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIC4T6w-QBkkLdA_l_cb9Mzz0EsT60ePHhrnS-BS_V0UnQC4YppqbbnYK_rUmznCYaPjydWc7y62BYCzSdh6OyVQH8OHv0-Zhn1grykasDina0Sc5XWXRBiGmKd1JR2X8If1EkEnhtch0/s1600/TAKKENAL_maka_tak_SAYANG.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="221" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIC4T6w-QBkkLdA_l_cb9Mzz0EsT60ePHhrnS-BS_V0UnQC4YppqbbnYK_rUmznCYaPjydWc7y62BYCzSdh6OyVQH8OHv0-Zhn1grykasDina0Sc5XWXRBiGmKd1JR2X8If1EkEnhtch0/s320/TAKKENAL_maka_tak_SAYANG.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, � , supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. (Efesus 1:16b-17).</div><div style="text-align: justify;"><br />Tak kenal maka tak sayang�. Begitulah gambaran tentang komunikasi dengan orang lain yang tidak terjalin dengan baik karena tidak saling mengenal, dan sebaliknya. Disadari atau tidak, kesalahpahaman sering terjadi dalam berkomunikasi atau dalam membangun hubungan dengan orang lain karena masing-masing tidak berusaha untuk saling mengenal. Kalau sudah begini, jangankan sayang, hanya sekedar menyapa saja barangkali begitu sulit.</div><div style="text-align: justify;"><br />Pentingnya pengenalan ini nampaknya disadari betul oleh Rasul Paulus, ketika menulis surat kepada jemaat di Efesus. Apalagi berkaitan dengan sosok penting dalam kekristenan mula-mula yang dianggap sebagai sistem keyakinan baru ketika itu, Yesus Kristus. Rasul Paulus melihat betapa jemaat Efesus yang telah menerima Yesus kemudian menjalani kehidupan yang baru dengan sikap saling mengasihi satu dengan yang lain. Hal ini tentu menggembirakan. Rasul Paulus ingin menguatkan sikap hidup jemaat di Efesus yang masih prematur ini dengan menyampaikan permohonan doanya agar jemaat juga mengenal Yesus dengan benar. Pengenalan akan sosok Yesus Kristus akan menumbuhkan iman yang tidak hanya menyembah-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat tetapi juga mencintai-Nya sekalipun mengalami kesesakan hidup.</div><div style="text-align: justify;"><br />Bacaan ini mengingatkan kita kembali, hubungan seperti apa yang telah kita bangun dengan Tuhan Yesus selama ini. Hubungan timbal balik yang menguntungkan kita semata, atau hubungan yang menempatkan Tuhan Yesus sebagai pusat dan inspirator dalam setiap dinamika kehidupan kita? Selamat mengenal Dia. </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-6222245877859970332016-11-05T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:24.140+07:00Memberi Pengaruh Baik<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIZUy9wekMeTqyC_FRU_y33lbkuxvVddm1fnF9XBEct9sf_Cof7VnvXejbSkhQXHa2Qi203eBJ6izrvPQNjVJiWptU0C4IFzkgleYsh8PAb76ucC2WernY8KLLSP4d3yOn38_NbcMP7YA/s1600/Ingin+Dapat+Teman+Baik%252C+Pilih+Teman+yang+Suka+Baca+Buku.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIZUy9wekMeTqyC_FRU_y33lbkuxvVddm1fnF9XBEct9sf_Cof7VnvXejbSkhQXHa2Qi203eBJ6izrvPQNjVJiWptU0C4IFzkgleYsh8PAb76ucC2WernY8KLLSP4d3yOn38_NbcMP7YA/s320/Ingin+Dapat+Teman+Baik%252C+Pilih+Teman+yang+Suka+Baca+Buku.jpg" width="320" /></a></div>Bacaan : Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu (Mazmur 90:17).</div><div style="text-align: justify;"><br />Ngundhuh wohing pakarti�. Kira-kira demikianlah ungkapan dalam bahasa Jawa yang menggambarkan apapun yang kita lakukan suatu saat akan menuai hasilnya. Persoalannya seringkali kita memahami hasil yang kita tuai dari perbuatan kita hanya akan dirasakan oleh kita sendiri sebagai konsekuensi. Padahal, sadar atau tidak, apapun perbuatan dan hasil yang kita dapat, juga akan dirasakan oleh orang lain, langsung maupun tidak langsung.</div><div style="text-align: justify;"><br />Bacaan Injil Matius nampaknya dapat kita lihat dari sisi ini juga. Biji sesawi dan ragi adalah contoh benda yang sederhana bahkan kecil saja. Tetapi, ketika masing-masing ditaburkan atau dicampurkan ke dalam adonan kue, keduanya dapat tumbuh dan memberi pengaruh kepada sekeliling. Biji sesawi ketika tumbuh bisa mencapai sebesar pohon, dan menjadi tempat berteduh bagi makhluk di sekelilingnya. Ragi ketika dicampurkan ke dalam adonan kue dapat membuat adonan menjadi khamir.</div><div style="text-align: justify;"><br />Dalam bacaan kita, perumpamaan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus berakibat positif bagi makhluk sekeliling. Selain itu, perumpamaan ini juga menunjukkan tidak selalu memerlukan hal yang besar dan luar biasa untuk bisa memengaruhi sekeliling. Jika apapun yang kita lakukan, baik positif maupun negatif akan berpengaruh kepada diri sendiri maupun orang lain, sekecil apapun itu, pertanyaan yang kemudian muncul adalah, kira-kira kita akan senantiasa mengupayakan perilaku macam apa? Yang baik atau yang tidak baik? Kiranya senantiasa berupaya berperilaku baik.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-32515690162396043392016-11-04T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:24.136+07:00Berbahagialah!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHRcsf9zYfodvlWbXGTQzaJq5xd_MazEQZZeTUc2vsZtSaVlW5CTWkufLc0AcOIvuJvHuUO5kRz3QCO4bf9LmxuaGzYYlOkHezBPj-tCbpdflhlqlFHlbteue3SAQw6jrzeZFaNLpvQcM/s1600/happy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="292" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHRcsf9zYfodvlWbXGTQzaJq5xd_MazEQZZeTUc2vsZtSaVlW5CTWkufLc0AcOIvuJvHuUO5kRz3QCO4bf9LmxuaGzYYlOkHezBPj-tCbpdflhlqlFHlbteue3SAQw6jrzeZFaNLpvQcM/s320/happy.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Bacaan: Aku ini sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memerhatikan aku. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku, ya Allahku, janganlah berlambat! (Mazmur 40:18).</div><div style="text-align: justify;"><br />Menjadi sulit bagi kita untuk merasakan kebahagiaan, tatkala memperjuangkan sesuatu yang baik tetapi tidak mendapat respon yang baik. Hal ini tak jarang membuat kita menderita. Maka tidak heran jika kita kemudian memilih melakukan perilaku, tindakan, gaya hidup seperti kebanyakan orang pada umumnya, sekalipun itu tidak benar. Ucapan bahagia yang diajarkan Yesus seperti yang disaksikan dalam Injil Matius nampaknya cukup mencerahkan bagi orang banyak ketika itu. Barangkali juga bagi kita saat ini </div><div style="text-align: justify;"><br />Melalui bacaan Injil, Yesus ingin mengajak kita untuk melihat setiap kondisi yang tidak menyenangkan, khususnya ketika kita mendapatkan respon yang berlawanan tatkala kita melakukan yang benar, dari sudut pandang yang berbeda. Yesus nampaknya ingin mengajak kita untuk mengaitkannya dengan pengenalan kita akan Allah dan karya pemeliharaan-Nya. Dalam kondisi tidak menyenangkan sekalipun kita tetap bisa merasakan karya pemeliharaan Tuhan. Dalam situasi demikian, kita tidak sendirian. Pemeliharaan Allah akan kita rasakan dengan syarat kita senantiasa melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Salah satunya memperjuangkan kebenaran dan kedamaian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sekalipun harus kehilangan hal duniawi karena memperjuangkan kehendak Allah ini, tetapi kita hayati seperti yang disampaikan pemazmur. Sekalipun sengsara dan miskin (karena memperjuangkan kebenaran dan kedamaian), tetapi Tuhan akan memerhatikan, menolong dan meluputkan sebagai bentuk pemeliharan-Nya. Tetaplah melakukan yang baik, tetaplah memperjuangkan kebenaran dan kedamaian, dan berbahagialah karena karya pemeliharaan Allah senantiasa bersama kita.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-90724912900175020612016-11-03T13:52:00.000+07:002016-12-06T15:00:24.147+07:00Menjadi Tanah Yang Baik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5nnR2-hHDcCqPU1xRxEzykpV_MrRa_cWbS5PDr5zEuSRNxE8t_aaaXFIWT8pfPiYt53a8rIe6_jQQ6FesYIbKTywPB8RRrVmhu65GLhDN5AkP9iD6pMceuE9pHKmltfWjlZkQ4dVQF60/s1600/W020161027341690550015.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5nnR2-hHDcCqPU1xRxEzykpV_MrRa_cWbS5PDr5zEuSRNxE8t_aaaXFIWT8pfPiYt53a8rIe6_jQQ6FesYIbKTywPB8RRrVmhu65GLhDN5AkP9iD6pMceuE9pHKmltfWjlZkQ4dVQF60/s320/W020161027341690550015.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Bacaan : Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. (Mazmur 26:2).</div><div style="text-align: justify;"><br />Ketika membaca penjelasan perumpamaan yang Yesus sampaikan dalam Injil Matius, jika diminta memilih, tentu kita akan memilih menjadi tanah yang baik. Agar, setiap Firman Tuhan yang kita dengar dapat tumbuh dan berbuah. Persoalannya, ada hal mendasar yang membedakan tanah yang baik dengan media yang lain. Perbedaan yang menentukan tanah itu bisa ditanami dan membuahkan hasil atau tidak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perbedaan ini terletak pada pengolahannya. Tanah yang baik telah melalui proses pengolahan sedemikian rupa sehingga benih yang ditabur dapat ditanam, sedangkan tanah yang berbatu, berduri, atau yang di pinggir jalan tidak mengalami proses pengolahan semestinya. Dengan demikian kita bisa merenungkan bahwa benih Firman Tuhan akan bertumbuh dalam diri kita jika kita telah menyiapkan hati untuk ditanami dengan mengolahnya sedemikian rupa terlebih dahulu.</div><div style="text-align: justify;"><br />Pertanyaannya, proses mengolah seperti apa yang membuat kita siap untuk ditaburi atau ditanami benih Firman Tuhan? Kita bisa mencoba dengan menguji hati terlebih dahulu melalui beberapa pertanyaan. Siapkah aku diperbaharui oleh Firman Tuhan? Siapkah aku untuk meninggalkan kebiasaan lama tatkala Tuhan menghendaki untuk meninggalkannya melalui Firman-Nya? Siapkah aku menjadi manusia baru yang hidup seturut kehendak-Nya? Jika jawabannya �ya�, maka kita bisa berharap bahwa Firman yang kita terima akan tumbuh dan berbuah dalam kehidupan melalui perilaku kita. Jika jawabannya �tidak�, sekalipun Firman Tuhan mudah kita mengerti dan kita terima, tetapi Firman itu juga akan dengan mudah hilang karena persoalan dan penderitaan hidup. Pilihan ada pada kita.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-44073188578621120372016-11-02T13:45:00.000+07:002016-12-06T15:00:24.138+07:00Berproses Menyiapkan Tanah Yang Baik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijU5N9Xj_isk5XbVW5JR5JPnFiHzBIZj2wXw8aqSHQRAQicu9Yf3gME09q2Q9wKK9Ed1vBSi7gr5bhP53-pPcl9Zynx_wR-4Uz8nG6QH-uJ-HWFuNdWZHijI1L3wVI25ekGpG0KVAbzwA/s1600/work_hard_by_doktergrafer-d5dzfzm.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijU5N9Xj_isk5XbVW5JR5JPnFiHzBIZj2wXw8aqSHQRAQicu9Yf3gME09q2Q9wKK9Ed1vBSi7gr5bhP53-pPcl9Zynx_wR-4Uz8nG6QH-uJ-HWFuNdWZHijI1L3wVI25ekGpG0KVAbzwA/s320/work_hard_by_doktergrafer-d5dzfzm.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Bacaan : Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (Matius 13:14).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setiap kali mengajar, Yesus hampir selalu menggunakan perumpamaan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Yahudi ketika itu. Apalagi ketika mengajar tentang Kerajaan Surga, semua disampaikan dengan perumpaan. Barangkali muncul pertanyaan, mengapa Yesus harus mengajar dengan cara yang demikian? Mengapa tidak langsung saja? Terkadang malah mengajak orang banyak ketika itu, termasuk kita pembaca sekarang, berfikir keras.</div><div style="text-align: justify;"><br />Menariknya, bacaaan kita ditempatkan satu perikop dengan perumpaan seorang penabur yang disampaikan Yesus sebelumnya. Jika dilihat alurnya, melalui ayat 11 dari Matius kita bisa pahami bahwa hal ini berkaitan dengan para murid. Artinya, menjadi murid Yesus adalah seumpama tanah baik yang ketika ditaburi benih akan tumbuh dan menghasilkan buah. Menjadi tanah yang baik membutuhkan proses pengolahan tanah sedemikian rupa. Tidak terjadi begitu saja. Nampaknya proses itu yang telah dan sedang dialami oleh para murid sehingga mereka setidaknya bisa mengerti sebagian besar dari maksud perumpamaan yang Yesus sampaikan.</div><div style="text-align: justify;"><br />Sama seperti setiap perumpamaan yang Yesus sampaikan, makna terdalamnya harus digali sebagai proses layaknya kita menyiapkan tanah yang baik. Hal ini berlaku juga setiap kali kita memahami makna teks Alkitab. Tak jarang dalam membaca Alkitab, kita terperanjat kaget dengan apa yang tertulis sehingga menimbulkan sikap cenderung memilih teks Alkitab yang disukai saja. Teks yang bernada keras dan sulit dipahami cenderung kita hindari. Maka kita tak ubahnya seperti tanah di pinggir jalan, tanah berbatu maupun tanah yang penuh onak duri. </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-69400773477071041472016-11-01T13:31:00.000+07:002016-12-06T15:00:24.142+07:00Menjadi Penabur<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg30SwH3n5a7G8TqKghCXuJE-iUtJOBByOJj3CB8dNHDuAYzT8tvEIqV3EmCtJB9HcRV7TWYEuQUiic1G4qF7sIwQDPOLoCoqJkemsN7rQPopn9Bczr57q7vERghS5wP0mfMk52WNMO8bY/s1600/n80.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg30SwH3n5a7G8TqKghCXuJE-iUtJOBByOJj3CB8dNHDuAYzT8tvEIqV3EmCtJB9HcRV7TWYEuQUiic1G4qF7sIwQDPOLoCoqJkemsN7rQPopn9Bczr57q7vERghS5wP0mfMk52WNMO8bY/s320/n80.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Bacaan : Lanjutkanlah kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau, dan keadilan-Mu bagi orang yang tulus hati! (Mazmur 36:11)</div><div style="text-align: justify;"><br />Injil Matius menceritakan perumpamaan yang Yesus sampaikan tentang seorang penabur. Sang penabur digambarkan sedang menabur benih. Ada yang jatuh di pinggir jalan, di tanah yang berbatu, di semak duri dan tentu saja akhirnya di tanah yang baik. Nampaknya penulis Injil Matius ingin mengingatkan kita. Ketika kita menaburkan benih perkataan maupun tindakan dalam kehidupan ini, tidak selalu apa yang kita tabur itu diterima dalam kondisi yang ideal. Terkadang benih yang kita tabur, sekalipun itu benih yang baik, tidak bertumbuh sebagaimana mestinya. Tidak jarang hal itu membuat kita kecewa. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bacaan Injil hari ini memberi peneguhan dalam pelayanan kita. Baik itu di dalam keluarga, gereja maupun masyarakat. Sekalipun sudah berusaha memberikan yang terbaik di tempat yang baik, tidak selalu pelayanan kita bisa diterima seratus persen. Latarbelakang orang yang berbeda-beda yang digambarkan sebagai jalan, tanah berbatu bahkan tanah yang baik, tidak selalu membuat pelayanan yang kita lakukan dapat diterima dan membuahkan hasil yang baik. Akan tetapi bukan berarti kita kemudian berhenti menabur dan menjadi putus asa. Teruslah menaburkan hal-hal yang baik. Selamat menjadi penabur.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-74874490915907209402016-10-31T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:24.144+07:00Persaudaraan Di Dalam Tuhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgemQObRLQb9EWXcsVDoeV6jXlyTpSddYKpijqyR3-Mezi9ekPOliEbzaWQIv4Si-ZXmSQsRPGYyIgk796NxWIq4KDfrnuYSezbyCcpJooDYeogNUFB7ku5I9slmjGZbJFok_oj4Id2D80/s1600/persau.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgemQObRLQb9EWXcsVDoeV6jXlyTpSddYKpijqyR3-Mezi9ekPOliEbzaWQIv4Si-ZXmSQsRPGYyIgk796NxWIq4KDfrnuYSezbyCcpJooDYeogNUFB7ku5I9slmjGZbJFok_oj4Id2D80/s320/persau.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Bacaan : katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia." (Wahyu 1:11).</div><div style="text-align: justify;"><br />Persaudaraan erat biasanya karena memiliki pengalaman hidup bersama. Melalui hidup bersama dapat dipahami hal apa saja yang menjadi beban hidup bersama-sama. Jemaat sesungguhnya mewujudkan model hidup yang demikian, hidup sebagai saudara karena memiliki iman yang sama. Namun sayang pemahaman ini kemudian menjadi terbatas, karena hanya mengakui sebagai saudara pada mereka yang beragama sama. Kalau sama kristen kemudian dianggap menjadi saudara. Cara hidup seperti ini menyebabkan manusia hidupnya terkotakkan oleh golongan agamanya. Kemudian tidak mengutamakan bagaimana hidup bersama, dan yang dipentingkan hanyalah yang sama kristen saja.</div><div style="text-align: justify;"><br />Hal ini yang diingatkan oleh Yesus tentang persaudaraan sejati. Hidup yang mau menganggap siapapun sebagai saudara dengan selalu bertindak baik bagi siapapun. Bukan hanya ketika sama agamanya saja, atau karena saudara sedarah saja. Kalau modelnya seperti ini maka tidak ada kebaikan yang bisa dikabarkan oleh kehidupan berjemaat. Para murid diingatkan mengenai hidup dalam persaudaraan di dalam Tuhan. Yang artinya semua milik Tuhan, supaya melakukan tindakan hidup yang mengarah pada kebaikan bersama. Mengupayakan hidup sorgawi dengan bertindak benar dan baik kepada siapapun. Model hidup ini yang harus diupayakan oleh setiap pengikut Kristus.</div><div style="text-align: justify;"><br />Lalu siapakah sebenarnya saudara kita, atau kita akan menjadi saudara bagi siapa? Seharusnya kita menjadi saudara bagi siapapun yang selalu mengupayakan kebaikan di dalam Tuhan, bukan hanya melulu bagi kebaikan diri sendiri atau golongannya saja. Ketika bisa berlaku demikian, melakukan kebaikan bukan hanya karena memperhatikan diri sendiri atau golongan, maka akan membuat dunia melahirkan kebahagiaan sorgawi.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-82663756588503952292016-10-30T00:00:00.000+07:002016-12-06T15:00:24.146+07:00Semua Diterima Pertobatannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4WeApsHrgXCMZ3gEjorEQT3kD-avz3z7EXleD8morR-AyaLdYlQ0GotfYI7oDdFUqdbFbolOpSkATqZSXX-r3M9IJUrAelmU8wwtqcDpN4zTUqTxWA7DU9w-c3A8Qui3FSKGC2APv9hw/s1600/pertobatan+maria+magdalena+pergi+dan+jangan+berbuat+dosa+lagi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4WeApsHrgXCMZ3gEjorEQT3kD-avz3z7EXleD8morR-AyaLdYlQ0GotfYI7oDdFUqdbFbolOpSkATqZSXX-r3M9IJUrAelmU8wwtqcDpN4zTUqTxWA7DU9w-c3A8Qui3FSKGC2APv9hw/s1600/pertobatan+maria+magdalena+pergi+dan+jangan+berbuat+dosa+lagi.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Bacaan : Marilah, baiklah kita beperkara! � firman TUHAN � Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. (Yesaya 1:18).</div><div style="text-align: justify;"><br />Zakheus sungguh bahagia karena Yesus mau datang ke rumahnya. Kedatangan Yesus ini menjadi berkat bagi Zakheus karena sekalipun dia dianggap sebagai pendosa, tetapi Yesus tetap mendatanginya. Banyak orang yang sulit menerima hal ini. Kenapa Yesus justru mendatangi pendosa. Memang hal inilah yang perlu diperhatikan, Yesus berkenan memilih mereka yang berdosa. Pendapat orang banyak, Tuhan Allah hanya akan memilih yang baik saja. Sehingga kalau ada orang yang pernah berbuat tidak baik akan sulit diterima kembali oleh masyarakat. Dengan cara ini orang yang dianggap jahat akan sulit mengalami perubahan menjadi baik.</div><div style="text-align: justify;"><br />Kebaikan seharusnya tulus dari dasar hati. Sikap ini juga yang ditangkap Yesus dari diri Zakheus. Zakheus yang dianggap jahat berusaha untuk mengupayakan kebaikan dengan naik pohon ara. Merasa kehausan untuk bisa pulih menjadi orang baik, dan hal ini yang diperhatikan Yesus, jadi bukan hanya menunjukkan kebaikan melalui apa yang dia pakai.</div><div style="text-align: justify;"><br />Tuhan saja berkenan menerima Zakheus, seharusnya manusia juga mau belajar menerima orang yang kelihatannya jahat. Setiap orang pasti ingin diterima, tetapi karena takut tidak diterima kemudian semakin menjadi-jadi kejahatannya. Tentu sangat disayangkan, apalagi ketika adanya agama Kristen dalam rangka mengupayakan kebahagiaan dalam Tuhan Allah. Sehingga orang Kristen harus mau belajar menerima siapapun termasuk mereka yang dianggap berdosa. Dengan kemauan semua pihak untuk saling menerima, pertobatan tentu akan menjadi jalan kebahagiaan hidup bersama.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-82753438822906530372016-10-01T16:47:00.002+07:002016-10-01T16:47:30.088+07:00Diam adalah Emas?<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs2msWPjTQQkTrbMpAynqc7EDqowWgdnCvVashRQ_L2CNHDBy3QWXd_8IxOE-ONaWd_QYA96zAG8b5TX2R1F0ufDnQt93zqFELrMCfFqcIaTOStcUED5JarcbycEPqoUgjQCiyAn5OWGo/s1600/6d1292519573a9f2f4466ffad157a5ee.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs2msWPjTQQkTrbMpAynqc7EDqowWgdnCvVashRQ_L2CNHDBy3QWXd_8IxOE-ONaWd_QYA96zAG8b5TX2R1F0ufDnQt93zqFELrMCfFqcIaTOStcUED5JarcbycEPqoUgjQCiyAn5OWGo/s320/6d1292519573a9f2f4466ffad157a5ee.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">Bacaan : </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Mereka tidak mengatakan apa-apa
kepada siapa pun juga karena takut (Mark 16: 8b)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Diam adalah emas, merupakan sebuah peribahasa yang
sebenarnya mengartikan bahwa diam lebih baik daripada bicara. Peribahasa
tersebut sebenarnya lebih tepat digunakan dalam situasi ketika banyak
pembicaraan yang berujung pada perselisihan. Namun, banyak orang yang kemudian
memakai peribahasa di atas sebagai dalih untuk mencari rasa aman pribadi ketika
bicara dapat memancing resiko terhadap diri sendiri. Bisa jadi tindakan diam
tersebut juga karena ketidakpedulian terhadap situasi atau masalah yang sedang
terjadi. Orang yang bijaksana tentu akan tahu kapan saatnya ia bicara atau
diam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="mso-text-raise: -4.5pt; position: relative; top: 4.5pt;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Belajar dari para perempuan yang menjenguk kubur
Yesus, diam bukanlah tindakan yang tepat dalam situasi tersebut. Mungkin
ke-diam-an mereka dianggap wajar, karena mereka takut. Tetapi, dalam situasi
tersebut merahasiakan kebangkitan Yesus bukanlah tindakan yang tepat. Justru
berita kebangkitan Yesus sangat dinantikan dan sangat perlu untuk diberitakan.
Tidak hanya para murid yang perlu mendengar, namun orang-orang Yahudi sangat
perlu mengetahui kenyataan yang terjadi. Masalah pro-kontra Yesus mungkin akan
bergejolak kembali. Tetapi, bukankah bicara dalam situasi ini lebih bermanfaat
daripada diam?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Mari kita lihat kehidupan sehari-hari kita. Berapa
kali kita diam ketika melihat kenyataan hidup yang menyimpang dari jalan
kebenaran Allah? Berapa kali kita memilih diam, padahal suara kenabian kita
dibutuhkan? Dalam situasi tertentu, diam mungkin tindakan yang tepat. Namun,
dalam situasi dimana suara kita dapat memberikan pengaruh perubahan hidup yang
positif, mengapa kita tetap memilih diam? Diam tidak selalu emas!</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-64689297207357792172016-10-01T13:45:00.002+07:002016-10-01T13:45:34.414+07:00Pengorbanan Dalam Sebuah Cinta<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDdO-yUkTmAPj8vo4u7WiUrbQ7sw6gSixFDEbJ2Lr-mqgjQw1nDew_eQwrL0NzabINNZ8O5KDkL1Ov0v-XQK33pvcB2y9rcraD3T1DxzQcYn_620jLF_Rqg3zGj4-avJpM8Ty14BdtD48/s1600/image-upload-5-718173.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDdO-yUkTmAPj8vo4u7WiUrbQ7sw6gSixFDEbJ2Lr-mqgjQw1nDew_eQwrL0NzabINNZ8O5KDkL1Ov0v-XQK33pvcB2y9rcraD3T1DxzQcYn_620jLF_Rqg3zGj4-avJpM8Ty14BdtD48/s1600/image-upload-5-718173.jpg" /></a></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]--><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-font-kerning: 1.0pt; mso-no-proof: yes;">Bacaan : “</span><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-font-kerning: 1.0pt; mso-no-proof: yes;">Yusuf pun membeli kain lenan,
kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan
itu</span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-font-kerning: 1.0pt; mso-no-proof: yes;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-font-kerning: 1.0pt; mso-no-proof: yes;"> (Mark 15: 46a)</span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-font-kerning: 1.0pt; mso-no-proof: yes;">”</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-font-kerning: 1.0pt; mso-no-proof: yes;"><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Ada pepatah mengatakan, “cinta adalah pengorbanan”.
Banyak orang mengakui kebenaran hal itu, karena memang di dalam cinta ada
pengorbanan. Bahkan, tidak jarang pula seberapa besar pengorbanan seseorang
demi orang atau sesuatu yang dicintainya dijadikan tolok ukur akan cintanya.
Dengan kata lain, pengorbanan merupakan modal dasar dalam cinta.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="mso-text-raise: -4.5pt; position: relative; top: 4.5pt;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Demikian pula dalam mengikut Yesus, setiap orang
percaya diharapkan juga “bermodal”. Pemahaman yang biasa ada dalam diri orang
percaya, bahwa mengikut Yesus hanya bermodal iman. Padahal, jika kita melihat
apa yang dilakukan Yusuf Arimatea, modal dalam mengikut Yesus lebih daripada
sekedar iman saja. Yusuf mempertaruhkan hidupnya demi menurunkan mayat Yesus.
Walau mungkin ada ketakutan dalam dirinya, karena ia pun juga seorang Majelis
Besar, namun ia tetap bersedia berkorban demi menghargai pengorbanan Yesus.
Tidak hanya hati, namun Yusuf juga mengorbankan waktu, harta, tenaga, pikiran,
bahkan kemapanan kehidupannya demi Yesus. Mengapa ia sampai berbuat demikian?
Semua itu dilakukannya, karena ia percaya dan sangat menghargai (cinta)
pengorbanan Yesus. Ia ingin supaya Yesus dimakamkan sebagaimana layaknya. Cinta
itulah yang membuat Yusuf rela berkorban dan mempertaruhkan hidupnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-font-kerning: 1.0pt; mso-no-proof: yes;">Bagaimana dengan kehidupan kita?
Apakah selama ini kita lebih suka mencari rasa aman duniawi? Ataukah kita
berani mengorbankan waktu, harta, tenaga, pikiran, bahkan kemapanan hidup demi
cinta kepada Yesus? Siapakah yang lebih kita cintai dalam hidup ini, Yesus atau
diri kita sendiri?</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-58928823457299564402016-09-30T18:25:00.001+07:002016-09-30T18:25:11.429+07:00Mengikut Sang Guru<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7RALhTAIXeuR2mvxVnua8D4VHqCGpFz6nTGY_nIDm627Q3VD-udUoHnQATpcuk09-PGJQ22per8y4ZTE6RqHF42TrBrZwtyjPW1ygGfLHfJuN6_MndvucwMp3p4o50Mp91Gue6D_3jB0/s1600/Mengikuti-Jejak-Tuhan-Yesus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7RALhTAIXeuR2mvxVnua8D4VHqCGpFz6nTGY_nIDm627Q3VD-udUoHnQATpcuk09-PGJQ22per8y4ZTE6RqHF42TrBrZwtyjPW1ygGfLHfJuN6_MndvucwMp3p4o50Mp91Gue6D_3jB0/s320/Mengikuti-Jejak-Tuhan-Yesus.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bacaan : "Barangsiapa
tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">(Lukas
14: 27)"</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">P</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">ara
murid pasti akan mengikut sikap dan tindakan gurunya. Harapannya supaya
kebijaksanaan para guru dapat tertanam dalam hidup para murid. Oleh karena itu
ini menajadi peringatan bagi para guru, karena semua tindak tanduknya akan
diperhatikan oleh para muridnya. Bukan hanya ketika di kelas, tetapi semua
sikap yang terlihat akan dicontoh oleh muridnya. Ini bukan berarti kalau
bertindak tidak baik harus hati-hati, jangan sampai para murid melihat. Hal ini
justru mengingatkan para guru, supaya baik itu ketika terlihat atau tidak sikap
hidupnya sama. Semua harus menjadi sikap hidup yang dipikirkan dengan dalam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Undangan
Tuhan Yesus kepada para murid juga demikian, bukan hanya melakukan kebaikan
ketika dilihat oleh banyak orang. Tetapi melakukan tindakan baik oleh karena
mengikuti sikap cita Allah. Setiap orang pasti memiliki, adapun kegunaannya
tergantung orangnya mau atau tidak menggunakannya? Kalau manusia mengarahkan
hidup pada kebaikan, pasti akan mengarah pada sikap hidup yang demikian. Dan di
dalam Kristus semua ini dilakukan. Artinya supaya semua manusia bisa
memberlakukan sikap Tuhan Allah lahir batin</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kemudian
undangan ini menjadi undangan bagi kita di jaman ini. Hal ini mengingatkan
supaya manusia bisa menyatakan hidupnya seperti kehendak Tuhan. Oleh karena itu
dengarkanlah undangan sang Guru, yang senantiasa menuntun supaya manusia hidup
dengan semestinya, menyatakan hidup dengan melahirkan sikap citar Allah dalam
keseharian.</span></div>
<br />
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-85574812448111438912016-09-30T16:16:00.003+07:002016-09-30T16:16:56.235+07:00Sungguh, orang ini adalah Anak Allah<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh2Mx2p2EnyePZGljVPxYHm15JlIC9VbMLWJy-FekbYDTZQrmO2btZn-_289tIlKu5lL1-fjFxX9kxr1dfF9qGJlBOANs7k0dYce7TKhQpBAASaK16rNd9cCCzAe9sYESmTbflOTnH620/s1600/jesus-baptis-n-burung-merpati.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh2Mx2p2EnyePZGljVPxYHm15JlIC9VbMLWJy-FekbYDTZQrmO2btZn-_289tIlKu5lL1-fjFxX9kxr1dfF9qGJlBOANs7k0dYce7TKhQpBAASaK16rNd9cCCzAe9sYESmTbflOTnH620/s320/jesus-baptis-n-burung-merpati.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bacaan : Waktu
kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian,
berkatalah ia: “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!” (Mark 15: 39).</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">T</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">ernyata
kabar itu benar. Dia memang Anak Allah. Selama aku mengepalai pasukan ini,
selama aku memimpin jalannya penyaliban, aku belum pernah menemui peristiwa
seperti ini. Sungguh luar biasa! Tidak dapat kubayangkan sebelumnya jika pada
akhirnya akan seperti ini. Gelap gulita yang sulit aku logika, sungguh terjadi
dikematian orang ini. Aku kira orang yang bernama Yesus itu hanyalah guru atau
nabi palsu. Ternyata …</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Aku memang tidak tahu banyak
siapa Yesus itu. Tetapi, kalau aku rasa-rasakan, orang yang bernama Yesus itu
cocok dengan “Anak Allah” dalam kebudayaan Yunani-ku. Orang yang punya hubungan
khusus dengan Allah. Orang yang bisa mengadakan mujikzat atau hal-hal yang
hanya bisa dilakukan oleh Allah sendiri. Pemahamanku akan kebudayaanku
mengarahkan aku pada sosok yang tersalib di depanku. Tetapi, mau bagaimana
lagi? Aku sendiri juga tidak bisa berbuat apa-apa. Walaupun aku seorang kepala
pasukan, namun aku harus tunduk pada perintah atasanku. Aku juga tidak bisa
memerintahkan pasukanku untuk tidak menyalibkan orang itu, karena nanti aku
dikira memberontak.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Aku penasaran, apakah orang-orang
yang menuntut kematian-Nya menyadari hal ini? Kurasa mungkin tidak, karena
mereka mungkin mengeraskan hati akan peristiwa hebat ini. Sungguh, tertegun aku
dibuatnya. Hanya sepenggal kalimat ini yang bisa terlontar dari mulutku,
“Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!”.</span></div>
<br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]-->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-64216786178900085312016-09-30T09:08:00.003+07:002016-09-30T09:08:38.483+07:00Di Bukit Golgota<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb6-XAqYGifsfYPm2UwiYc-_GYDJ0tf2MbdWZUiY4HA8LGE4FgJhawNT4wMHd3xnIT3792-eqbpmWuByiZwS4YLg77ZrVX_7CfSkND-oqGINuBEv4tA4tfYhUo4Xkyp2Ckkn3JpXW8OPU/s1600/golgota.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="221" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb6-XAqYGifsfYPm2UwiYc-_GYDJ0tf2MbdWZUiY4HA8LGE4FgJhawNT4wMHd3xnIT3792-eqbpmWuByiZwS4YLg77ZrVX_7CfSkND-oqGINuBEv4tA4tfYhUo4Xkyp2Ckkn3JpXW8OPU/s320/golgota.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]--><span lang="IN">Bacaan : "Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama
Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak</span><span lang="IN">. (Mark 5: 22)"</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;">Di</span><span lang="IN"> gunung yang tidak terlalu tinggi seperti gunung Merapi, Tuhan dibawa
dan disalibkan. Nama gunung itu Golgota, tempat untuk tengkorak. Oleh karena
memang tempat untuk menyiksa siapa saja yang sudah bertindak tidak baik.
Harapannya siapa saja bisa melihat orang itu dan kemudian takut untuk berbuat
tidak baik. Jadi gunung itu memang tempat bagi para penjahat, dan juga menjadi
peringatan supaya orang lain tidak bertindak demikian.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tetapi apa sebenarnya kesalahan Tuhan Yesus?
Kalau ada orang yang sudah memelekkan orang buta, sudah membangunkan orang
mati, menyembuhkan orang kusta, apakah itu keliru? Bahkan ketika memelekkan
bukan hanya memelekkan mata yang buta, tetapi juga mengajak berpikir dengan
benar, apakah itu kesalahan? Sampai-sampai harus disiksa dan dipermalukan di
gunung tengkorak? Hal ini yang harus diingat-ingat oleh para pengikutnya.
Menyelesaikan apapun tentu bukan dengan mempermalukan, apalagi sampai
menjatuhkan siksaan, tetapi seharusnya seperti Sang Kristus yang memilih
memberikan Cinta kasih. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Golgota itu memang menakutkan, tetapi menjadi
semakin menakutkan kalau manusia tidak bisa memahami dan mencontoh sikap Sang
Kristus. Dia memilih untuk mencintai bukan memukul siapapun yang tidak
menyetujui karyaNya.</span></div>
<span lang="IN">
</span><span lang="IN"></span>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-3887553311356809912016-09-29T14:27:00.003+07:002016-09-29T14:27:26.764+07:00Apa Aku Salah?<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_f8JTFQ0dd0YRwHNsPW4G7Vy_HZN_6q6M7mUTm7jRxfDXehA1zjO8ytNO4e3SfsPHYgJHwf0xU-OtjV0w6Z3jIIpyJbZV7FCwx43vXsV2r_JQYXfpJW0u73x0SpBE8wN7tk5TmR7zYPI/s1600/whyme.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_f8JTFQ0dd0YRwHNsPW4G7Vy_HZN_6q6M7mUTm7jRxfDXehA1zjO8ytNO4e3SfsPHYgJHwf0xU-OtjV0w6Z3jIIpyJbZV7FCwx43vXsV2r_JQYXfpJW0u73x0SpBE8wN7tk5TmR7zYPI/s320/whyme.jpg" width="289" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]--><span lang="IN">Bacaan : "Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati
orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya
lalu diserahkan untuk disalibkan (Mark 15: 15)"</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span lang="IN"><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-ansi-language: EN-US;">A</span><span lang="IN">ku
Pontius Pilatus, gubernur Romawi atas Yudea, Samaria, dan Idumea. Apa salahku?
Kenapa para pengikut Yesus itu mengecam aku? Mempersalahkan aku seakan-akan akulah
yang menjadi penyebab utama kematian orang yang bernama Yesus itu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku heran, kalau Yesus begitu berharga bagi
para pengikut-Nya, mengapa mereka tidak berjuang membebaskan Dia? Kalau memang
mereka setia, mengasihi Dia, dan percaya kepada Dia, bukankah seharusnya mereka
berjuang menghadapi orang Yahudi yang banyak itu? Bukankah seharusnya mereka
berjuang membebaskan guru mereka? Mengapa mereka diam saja? Di mana iman yang
selama ini mereka banggakan? Bukankah penyaliban Yesus juga salah mereka yang diam
tanpa bertindak apa-apa?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku heran, mengapa orang-orang Yahudi ini
sangat benci kepada orang yang bernama Yesus itu? Apa salah-Nya? Sudah aku
sesah, namun mengapa mereka tetap ingin Dia disalibkan? Kesalahan apa yang
diperbuat-Nya sampai orang-orang ini menuntut kematian-Nya? </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Apakah aku salah jika aku berbuat demikian?
Aku sendiri yang tidak mengenal Yesus, sudah mencoba untuk membebaskan-Nya.
Siapa tahu dengan disesah, orang banyak itu sudah puas. Walaupun kenyataan
selanjutnya berbeda, akupun juga tidak berharap demikian. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku seorang politikus. Posisiku juga
kehidupanku tergantung pada kondisi politik daerah ini. Kalau banyak orang
mendukungku, maka kehidupan dan posisiku terjamin. Bahkan, nyawaku juga aman
dari hukuman pemerintahan Romawi. Kalau orang lain berada diposisiku mungkin
juga akan berbuat demikian. Jadi, apa aku salah?</span></div>
<span style="mso-ansi-language: EN-US;"></span>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-47755153181436009512016-04-23T11:15:00.002+07:002016-04-23T11:15:14.649+07:00Cermin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipp8nqliCvvqw-Pg_R-YmG0pusujI5561FbF9aIgQMl2ctXTZjzmABqMkzNf6yjCGO3B4yipGJHO4FfZYxXsiuoH9LWWQPDD5KO7cVZDr9NBSsfJXCSlrEzbEbHJ92lGxPbug1VYm1Nwm9/s1600/Cermin.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="297" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipp8nqliCvvqw-Pg_R-YmG0pusujI5561FbF9aIgQMl2ctXTZjzmABqMkzNf6yjCGO3B4yipGJHO4FfZYxXsiuoH9LWWQPDD5KO7cVZDr9NBSsfJXCSlrEzbEbHJ92lGxPbug1VYm1Nwm9/s320/Cermin.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.(Filipi 3:17).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari aku bercermin. Tidak seperti biasanya, kali ini aku memperhatikan wajahku ternyata pipiku seperti bakpao, kalau tersenyum seperti ditarik naik. Baru kuperhatikan pula ternyata hidungku pesek. Ehm... setelah itu tiap kali aku bercermin aku pasti akan melihat pipi bakpao itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Firman Tuhan hari ini tidak berbicara tentang cermin yang tiap hari kupakai bercermin itu, namun tentang cermin hidup. Cermin yang disiapkan Allah bagi kita, yaitu teladan kehidupan dari Sang Kristus dan teladan kehidupan dari Para Nabi dan Rasul yang dapat kita lihat dalam Firman-Nya. Melalui Firman hari ini Paulus mengingatkan kita untuk bercermin, memperhatikan apa yang mereka lakukan dan meneladani kehidupan mereka yang bersumber pada keteladanan mereka pada Kristus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana hidup kita hari ini, saudaraku? Sudahkah kita bercermin hari ini? Sudah meneladani Kristus? Sudah sabarkah kita menghadapi banyak masalah? Selalu bersukacita dan penuh pengharapan walaupun menghadapi banyak kesusahan? Selalu mengasihi meski orang tidak mau mengasihi kita? Selalu mengampuni kesalahan orang lain?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan sampai kita lupa bagaimana rupa kita segera setelah kita keluar dari ruang cermin itu. Jangan sampai kita membaca firman, selalu mendengarkan firman namun tidak mau menjadi pelaku firman dalam keseharian. [bdk. Yakobus 1:22-24]. Namun mari kita mendengarkan firman, dan juga melakukannya serta meneladani hidup Kristus setiap hari. Amin.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-51696240492754240832016-04-16T16:13:00.002+07:002016-04-16T16:13:40.555+07:00Kado<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiONyc-yoRq61kbZhNsSe99ldL-yZToCcgg7vOKflu9fBTpxVd8Xm4IQcfp_USAkSSiVN0Ks_kZOIh4B6eh_EGxWjIiHKDTHqIj0hjgeRIzKbD4NoQuU-1GII5_cmQA0o6M7R2Ofek4TZmt/s1600/kado.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiONyc-yoRq61kbZhNsSe99ldL-yZToCcgg7vOKflu9fBTpxVd8Xm4IQcfp_USAkSSiVN0Ks_kZOIh4B6eh_EGxWjIiHKDTHqIj0hjgeRIzKbD4NoQuU-1GII5_cmQA0o6M7R2Ofek4TZmt/s320/kado.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" (Ibrani 4:7).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika masih kanak-kanak kita senang saat ulang tahun. Yang ditunggu saat itu adalah kado dari bapak, ibu atau pun kawan-kawan. Selain ulang tahun, kado juga kita terima saat natal, kenaikan kelas, dll. Rasanya senang menerima sebuah kotak berbungkus kertas warna-warni. Kita akan membuka dengan hati dag-dig-dug, sambil menebak apa isi di dalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saudara, hidup bagiku juga bagaikan kado. Kita tak pernah tahu apa yang akan kita alami hari ini. Saat pagi kita membuka mata, kita memang memiliki rencana ini itu namun kita tak pernah tahu apa yang sesungguhnya akan terjadi sejam dua jam mendatang. Apa kita masih hidup, apa kita sehat, apa kaki kita masih tegak berjalan? Seperti kado, kita melihat wujudnya namun dalamnya tak pernah kita tahu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentang hal itu, penulis Ibrani berkata: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!". Firman itu bermakna, ketika kita masih diberi kesempatan hidup, kita harus hidup dalam pertobatan, dan mendengarkan suara-Nya. Mumpung masih ada ‘hari ini’ mari kita hidup sesuai kehendak Tuhan. Senyampang masih ada kado bagi kita setiap hari, mari kita hidup dengan bijaksana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saudara, mulai saat ini ketika pagi hari kita masih dapat membuka mata, masih bisa menggerakkan kaki, tangan, badan, mari kita mempergunakan mata, tangan, kaki, hidung, mulut, telinga dan sekujur tubuh kita untuk kemuliaan nama Tuhan. Ketika kita berbicara, berjalan, melakukan pekerjaan jangan sampai menyakitkan hati orang lain dan tidak berkenan di hadapan Tuhan. Mari hidup dalam pertobatan setiap hari. Selama masih ada ‘hari ini’ bagi kita. Amin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: Sabda Winedhar</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-121860555398968172016-04-15T12:28:00.000+07:002016-04-15T12:28:33.101+07:00Buka Dulu Topengmu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv7aKPg6bEO3BZj9_bj67FLDlVVZLaOYEJxzOKx0aX_77_wBcjB3JLaZormzk9ja25kCODNk4G_KWyhVebGoUiwFmPMrT3oa6LMVy5r3dYbTcjwXmMwAm-4GPUC-zDVtIQ88BEiItD22TL/s1600/topeng.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv7aKPg6bEO3BZj9_bj67FLDlVVZLaOYEJxzOKx0aX_77_wBcjB3JLaZormzk9ja25kCODNk4G_KWyhVebGoUiwFmPMrT3oa6LMVy5r3dYbTcjwXmMwAm-4GPUC-zDVtIQ88BEiItD22TL/s1600/topeng.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. (2 Korinta 3:16).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para pemuda pasti masih ingat lagu ini: “...tapi buka dulu topengmu, biar kulihat wajahmu, biar kulihat warnamu...” Lagu ini mengingatkan kita tentang membuka diri, jujur, tidak berpura-pura supaya kelihatan baik, bagus, dsb.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini pernah dikatakan oleh Rasul Paulus ketika mengingatkan jemaat Korintus. Rasul Paulus mengingatkan supaya jemaat meneladan Kristus, menjadi jemaat yang baru, hidup dalam pertobatan. Membuka diri itu juga membuka hati supaya kita tidak hidup menurut kehendak kita sendiri namun bertobat dengan memperlihatkan kemuliaan Tuhan tanpa menutupi dengan tingkah laku kita sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peristiwa itu pernah dialami para murid ketika Tuhan Yesus berdoa. Ketika itu para murid melihat Yesus berubah wajah tatkala berdoa. Yang dimaksud disini tentu saja bukan berubah menjadi makluk lain. Peristiwa itu mengingatkan kita untuk berupaya jadi anak Allah dengan melakukan apa yang menjadi kehendak Allah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mulai hari Rabun nanti, kita masuk dalam masa pertobatan, masa prapaskah. Masa khusus supaya kiita turut merasakan kesengsaraan-Nya dengan bertobat. Membuka hati, melepas hidup lama agar tersingkaplah kemuliaan Allah yang ditanamkan dalam diri kita. Berupaya hidup seturut kehendak Allah, tidak tidak semau gue.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mari, saudaraku, kita hidup dengan melepas topeng hidup kita yang semau gue itu dan mengenakan hidup seturut kehendak Allah, tiap hari, tiap waktu, hingga Tuhan datang kembali. Amin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : Sabda Winedhar</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-83710351359260886882016-04-14T13:55:00.001+07:002016-04-14T13:55:11.457+07:00Pengorbanan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSbngxWKjC49MYrVMG-dxKpqGm5Ulm0BWGdWWzaftzWRXv-ncdBe9zZ86R9NsIr784OtqIidVmFS3FmU_ejYff0R6XqiVKpBgXRl2fLy5XkH4XGVcgJzHijEADTktIIiFtDgb5m2ELl0L7/s1600/pengorbanan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSbngxWKjC49MYrVMG-dxKpqGm5Ulm0BWGdWWzaftzWRXv-ncdBe9zZ86R9NsIr784OtqIidVmFS3FmU_ejYff0R6XqiVKpBgXRl2fLy5XkH4XGVcgJzHijEADTktIIiFtDgb5m2ELl0L7/s320/pengorbanan.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Aku berkata kepadamu : sesungguh jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan banyak menghasilkan banyak buah” (Yohanes 12 : 24).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada peribasaha “mati satu tumbuh seribu” yang artinya hilang satu akan tergantikan dengan ribuan yang muncul. Peribahasa tersebut sering digunakan untuk menggambarkan pengorbanan para pahlawan bangsa yang gugur di peperangan melawan penjajah. Walaupun ada satu orang yang gugur di medan perang tetapi akan ada yang lain yang muncul dengan jumlah lebih banyak, yang akan melanjutkan peperangan. Sungguh, gugurnya seseorang merupakan wujud pengorbanan yang besar. </div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka berjuang supaya banyak orang terlepas dari penindasan menjadi orang yang merdeka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuhan Yesus sudah mengorbankan driNya sendiri untuk menyelamatkan manusia. Ia mati di atas kayu salib. Sebelum mati, Tuhan Yesus menyatakan tentang penderitaan dan kematian yang akan dialamiNya. Ia memang akan mengalami kematian supaya orang banyak dapat hidup dan menerima keselamatan. Gambaran yang dipakai Tuhan Yesus adalah biji gandum. Supaya biji gandum itu dapat mengeluarkan buah yang banyak maka harus mati terlebih dahulu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila Yesus sudah mengorbankan nyawaNya untuk hidup manusia. Apa kita sebagai pengikutNya juga bersedia mengorbankan apa saja baik harta, waktu, tubuh dan hidup kita untuk membela orang lain supaya dapat merasakan kedamaian dan kemerdekaan. Suapaya mereka mempunyai hidup yang lebih berarti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-14379736113440982082016-04-13T08:43:00.001+07:002016-04-13T08:43:09.429+07:00Roti Kehidupan<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgezbJgnWe1rpjrYKYmVlykPlokyLtxI9Qq4ORY_HO3a7TRlP6z8FsswdQ2AYKKb8kTM62cWxKNAxkkJ7Y4GOa-1AhRZV8K0y504Wow5R_cZbPAXr75PgpOcRs4RzvRDFR0jSLt3LWSoYPw/s1600/los-3-consejos-el-pan_mc3a1gico_despertar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgezbJgnWe1rpjrYKYmVlykPlokyLtxI9Qq4ORY_HO3a7TRlP6z8FsswdQ2AYKKb8kTM62cWxKNAxkkJ7Y4GOa-1AhRZV8K0y504Wow5R_cZbPAXr75PgpOcRs4RzvRDFR0jSLt3LWSoYPw/s320/los-3-consejos-el-pan_mc3a1gico_despertar.jpg" width="320" /></a></div>
“Kata Yesus kepada mereka : Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku ia tidak akan lapar lagi dan barangsiapa percaya kepada-Ku ia tidak akan haus lagi” (Yohanes 6 : 35).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makan adalah salah satu kebutuhan manusia. Apabila manusia tidak makan, kekuatan tubuhnya akan hilang dan bisa menjadikan sakit. Segala sesuatu yang dimakan tentu makanan yang sehat dan baik untuk kekuatan dan kesembuhan tubuh. Seringkali apabila kita periksa ke puskesmas atau dokter keluarga, Dokter akan meminta supaya pasien tidak makan makanan yang menjadi pantangan bagi dirinya. Maka sesunggunya ketika kita makan sebagai sarana untuk menjalani hidup. Tidak malah sebaliknya hidup hanya untuk makan saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang kita makan tidak ada yang membuat kita hidup kekal di bumi ini. Malah menjadikan kita tidak bijaksanan, makanan yang kita makan dapat menjadikan sakit yang bisa menyebabkan kematian. Akan tetapi secara kerohanian ada makanan yang membuat kita hidup kekal yaitu roti kehidupan. Roti kehidupan adalah yang memberi hidup dunia. Yesus Kristus itulah Roti Kehidupan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang menerima roti kehiduapn pada akhir jaman akan dibangkitkan dari antara orang mati. Itu adalah janji Tuhan Yesus yang tidak akan diingkari karena Tuhan Yesus tidak akan mengingkari janjinya dan kita akan menjadi percaya dan setia kepada Dia. Maka marilah kita menerima, percaya dan setia kepada Roti Kehidupan di dalan hidup kita selamanya.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-49886701473985814772016-04-12T08:37:00.001+07:002016-04-12T08:37:46.655+07:00Ingin Bahagia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3v95HfzSYy5CGUV2SeTiuJ68Vh9GfS4OKrAO3CB-Fp7up6loA1-LlfeZjwt1FxJ2fCXRGUmLJgxpmvCT30U9aMz_3mmidkLwvO-DwIIeAmOM8e5G_aMZwh-BBwjpTJjcXhNGR0qOsGCsC/s1600/Bahagia+-+Dokuliah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3v95HfzSYy5CGUV2SeTiuJ68Vh9GfS4OKrAO3CB-Fp7up6loA1-LlfeZjwt1FxJ2fCXRGUmLJgxpmvCT30U9aMz_3mmidkLwvO-DwIIeAmOM8e5G_aMZwh-BBwjpTJjcXhNGR0qOsGCsC/s320/Bahagia+-+Dokuliah.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="a5ayat" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><i>Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub
sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya. (Masmur 146:5).</i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Kuda sangat sedih. Setiap hari ia harus
bekerja. Tubuhnya terasa sakit dipecut dan terbeban. Ia iri hati dengan kucing
yang setiap saat digendong dan dielus. Tidur di dalam rumah. Tidak pernah
merasakan dinginnya angin malam. Matanya dipenuhi air mata merasakan hidupnya.
Lebih terasa sedih dan sengsara lagi karena kuda tidak akan pernah berubah
menjadi kucing.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Apakah yang menjadi ukuran kebahagiaan orang?
Kekayaan dan barang-barang mewah? Semua ini sekarang diperjuangkan orang dengan
berbagai cara karena orang yakin semua itu bisa membuatnya bahagia. Sayang,
semuanya itu tidak ada yang langgeng. Kita tidak akan pernah merasa berbahagia
jika hidup kita dipimpin oleh angan-angan yang selalu berubah-ubah. Berbeda
jika kita hidup dalam pimpinan Tuhan. Dia yang berkuasa membuat perubahan. Ia
mampu membuat orang yang sedih, tertawa. Orang yang tertawa akan menangis.
Orang miskin menjadi berkelimpahan. Orang kaya akan menjadi kehilangan
segalanya dari hidupnya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Kita akan senantiasa berbahagia jika hidup
kita dapat mewujudkan rencana Tuhan menjadi jalan kasih karuniaNya mengalir
kepada sesama. Dengan demikian kita akan merasakan dan mengalami Tuhan Yesus
Kristus tinggal tetap dalam hidup kita maka kita akan berbahagia.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-91573843482062510172016-04-11T10:03:00.001+07:002016-04-11T10:07:57.277+07:00Mengimitasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="a5ayat" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBKYyp9s7MsGiK183chxqOcjJMieJPSQ_tEr4V4UofNtl6DePc4n5YW2_g6vXbNtCyzaNjvKyCwt4kG5uHnWh94arzA3Z_OMdZiKXY_cyN5aEyTX1mIQlx6g8VKW2jHAg1P3v1oxoeH5IN/s1600/meniru+%25281%2529.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBKYyp9s7MsGiK183chxqOcjJMieJPSQ_tEr4V4UofNtl6DePc4n5YW2_g6vXbNtCyzaNjvKyCwt4kG5uHnWh94arzA3Z_OMdZiKXY_cyN5aEyTX1mIQlx6g8VKW2jHAg1P3v1oxoeH5IN/s320/meniru+%25281%2529.png" width="320" /></a></div>
<span lang="IN"><i>Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu
adalah murah hati." (Lukas 6:36).</i></span></div>
<div class="a5ayat" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Seorang Ibu jengkel karena anak tetangga
suka merebut semua mainan dari tangan anaknya. Anak tetangga juga suka memukul
teman-temannya. Ibu si anak tersebut malah tertawa ketika ada anak lain yang
didorong jatuh terjerembab. Kejengkelannya menjadi-jadi ketika anaknya suka
mengucapkan kata-kata kasar dan meludahi teman-temannya persis seperti anak
tetangga.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Anak suka mengimitasi atau meniru semua
perilaku yang menurutnya baru. Karena itu, inilah kesempatan untuk mendidik
anak menurut kehendak Tuhan. Sayangnya anak sering dianggap menjadi beban
karena tidak mau diam. Dianggap mengganggu orang tua beribadah dst. Sebab itu
banyak anak yang ditinggal di rumah ketika orang tuanya melakukan kunjungan,
Pemahaman Alkitab, Bidston, beribadah di Gereja dst.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Di masa yang akan datang anak-anak akan
tumbuh menjadi pribadi dewasa. Semua pengalaman yang dilihat dan dirasakan akan
membangun kepribadiannya. Tuhan Yesus menghendaki kita murah hati, tetapi jika
anak-anak tidak pernah melihat orang tuanya melakukannya, tidak akan pernah
terjadi hal yang demikian. Anak-anak juga tidak akan bertumbuh imannya di dalam
Kristus jika or,ang tuanya tidak pernah memberi contoh bagaimana berdoa,
membaca Kitab Suci, beribadah, melakukan perkunjungan dan melakukan semua hal
baik lainnya. Ia juga tidak akan pernah tahu bagaimana bersyukur jika orang
tuanya selalu mengeluh sepanjang hidupnya.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-23299431039491383712016-04-09T00:56:00.002+07:002016-04-09T00:56:24.900+07:00Tetap Bertahan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSVZkJc6pwjVnvMOWn3apZPsfvKM4uZxLiwr6dI4RMlOPO-_Ht08WWQKTPGcpPeYZ6i6OYpu8812G4xIhUxWDR7CuEiZ5cJFnNKxxVbMk6rra8imZXSp1Un-3Q1-yqPe2qzzyM_K8_TeP6/s1600/hope.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSVZkJc6pwjVnvMOWn3apZPsfvKM4uZxLiwr6dI4RMlOPO-_Ht08WWQKTPGcpPeYZ6i6OYpu8812G4xIhUxWDR7CuEiZ5cJFnNKxxVbMk6rra8imZXSp1Un-3Q1-yqPe2qzzyM_K8_TeP6/s320/hope.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara (Masmur 9:19).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang ibu digugat cerai suaminya di pengadilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Mohon maaf pak Hakim. Iman kami tidak memperbolehkan kami bercerai. Apalagi kami sudah berjanji di depan Tuhan disaksikan jemaat. Jadi saya tidak setuju kami bercerai.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Suamimu sudah tidak mau hidup bersamamu dan sudah lama ia meninggalkanmu. Menurut undang-undang ini bisa dijadikan alasan yang kuat, Ibu.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Tidak pak Hakim. Jika kami masih hidup tidak ada alasan yang sah yang dapat memisahkan kami. Kecuali jika oleh kehendak Tuhan sendiri!”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dua puluh lima tahun berpisah, anak-anaknya sudah mandiri, sang suami tiba-tiba kembali. Kondisinya sakit dan menderita. Semua anaknya menolak. Tetapi kata sang Ibu,”Bagaimanapun juga ia bapakmu, ia juga suami Ibu!”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kondisi yang berat pun anak-anak Tuhan harus dapat bertahan. Tidak boleh kehilangan imannya kepada Tuhan. Yohanes meminta jemaat tetap saling mengasihi termasuk kepada orang-orang yang berusaha menyesatkan mereka. Karena tidak selama-lamanya Tuhan meninggalkan umatNya dan tidak ada kekuatan apapun yang bisa menghentikan Tuhan untuk tetap memperhatikan anak-anakNya.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-28367243603145790962016-04-08T15:47:00.003+07:002016-04-08T15:47:55.189+07:00Diselamatkan Karena HidupNya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1bo7cIAfplRzvxNjaJRcjPRc2RB9F3GPVA1W_vyNX9CSLmdE4RzgDOHil4UiyMQ3dMjvdOhNWnG96ydFOP2m3kA69YPpdSH3OiocBa9wLEYIQi2R3Pkwgyxwrd7lYYy_ywvqBodNBZ1gU/s1600/Salib_8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1bo7cIAfplRzvxNjaJRcjPRc2RB9F3GPVA1W_vyNX9CSLmdE4RzgDOHil4UiyMQ3dMjvdOhNWnG96ydFOP2m3kA69YPpdSH3OiocBa9wLEYIQi2R3Pkwgyxwrd7lYYy_ywvqBodNBZ1gU/s320/Salib_8.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="a5ayat">
<span lang="IN"><i>“Sebab jikalau kita ketika masih seteru,
diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang
sekarang telah diperdamaikan pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” ( Roma 5
: 10).</i></span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
O<span lang="IN">rang tua akan menjaga anak-anaknya dari berbagai macam bahaya yang
mengancam nyawanya. Tentu apa saja akan dilakukana, termasuk mengorbankan
nyawanya sendiri untuk keselamatan anaknya. Malah ketika si anak menjauh dari
orang tua, orang tua tidak akan menjahui anaknya. Itulah kasih yang utama yang
diberikan orang tua kepada anaknya. Seperti lagu <i>“kasih
ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali,
bagai sang surya menyinari dunia”</i>.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Seperti itu gambaran kasih Allah kepada
manusia. Tuhan Allah melalui Yesus Kristus sudah mengorbankan hidup-Nya untuk
menyelamatkan manusia. Sesungguhnya manusia tidak akan lepas dari murka Allah
karena sudah menjadi seteru Allah dengan bertindak menyimpang. Akan tetapi
karena kasihNya, Kristus telah mati, supaya manusia diperdamaikan dengan Tuhan
Allah. Setelah mati lalu bangkit, supaya manusia mempunyai keselamatan oleh
karena hidup-Nya</span>.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Apabila Yesus Kristus sudah mati dan hidup
lagi untuk memperdamaikan manusia dengan Tuhan Allah serta menyelamatkan
manusia, maka kita patut berbangga di dalam rasa syukur. Dengan cara, kita mau
menderita untuk orang lain yang juga membutuhkan keselamatan. Tidak perlu
kuwatir menderita karena penderitaan menumbuhkan ketekunan, ketekunan
mendatangkan tahan uji dan tahan uji menumbuhkan pengharapan.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-61198165468796945352016-04-07T17:05:00.002+07:002016-04-08T07:45:31.896+07:00Takut Gelap<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvLOGN9mA9s6bdFKZ6sxHQdiC0vFfOdy7bL4A0e0ASOpCWkBIGSUkrC6PweiayPvOv6QqZ9gpGqD30BdyguvATXfXGItsPOppMza2uSIhog15yWI8RFLhyphenhyphenYE91UHgkmjGyC84RsMIHM809/s1600/gelap.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvLOGN9mA9s6bdFKZ6sxHQdiC0vFfOdy7bL4A0e0ASOpCWkBIGSUkrC6PweiayPvOv6QqZ9gpGqD30BdyguvATXfXGItsPOppMza2uSIhog15yWI8RFLhyphenhyphenYE91UHgkmjGyC84RsMIHM809/s320/gelap.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. (Masmur 124:8).</i><br />
<br />
Ketika seorang anak tidak mau makan, ia dibawa ke tempat gelap. Katanya,”Ayo mau makan tidak?Jika kamu tidak mau makan, biar dibawa momok!” Anak itu kemudian menangis dan dengan terpaksa mau makan.<br />
Ketika seorang anak bermain hingga gelap, orang tuanya berkata,”Hiii....ada momok lho!” Segera ia berlari ketakutan.<br />
Saat si anak rewel lalu dibawa ke tempat gelap lalu katanya,”Mau diam tidak! Nanti kamu dimakan momok!” Segera ia diam karena ketakutan.<br />
Ketika menjadi dewasa ia sangat percaya bahwa di tempat-tempat yang gelap hanya ada momok, sesuatu yang sangat menakutkan, yang harus dihindari oleh siapapun.<br />
Munculnya perasaan takut dan kuatir karena orang belum mengetahui apa yang akan terjadi. Orang menyebutnya sebagai sesuatu yang masih menjadi rahasia dan teka-teki itu adalah gelap. Keadaan ini membuat orang kehilangan perasaan damai serasa ditinggalkan sendiri. Padahal tidak ada yang diluar genggaman tangan-Nya. Semua ada dalam kekuasaan Tuhan. Segala hal yag menimbulkan perasaan damai hilang akan luruh berhadapan dengan Tuhan. Mari kita senantiasa hanya mengandalkan pada kekuatan Tuhan Yesus Kristus, sumber pertolongan kita.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-58941228360050093582016-04-07T09:29:00.002+07:002016-04-07T09:29:42.761+07:00Yang Penting????<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3SthZPtxTuyQjlZhjOXLK5TEJOxo1Gh4AIVvuKBgZXgpZu-SxiTR1pCIqBLTw5c3FLO2T-a5aUXQdjj1nzckIbtzKjELVUzXspeoop67nTP3h4HzJIaTXTtVBfBEdQLTy7vxdjwF7MVsn/s1600/1+%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="135" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3SthZPtxTuyQjlZhjOXLK5TEJOxo1Gh4AIVvuKBgZXgpZu-SxiTR1pCIqBLTw5c3FLO2T-a5aUXQdjj1nzckIbtzKjELVUzXspeoop67nTP3h4HzJIaTXTtVBfBEdQLTy7vxdjwF7MVsn/s320/1+%25281%2529.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="a5ayat" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><i>Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah
Dia, hai segala suku bangsa! (Masmur 117:1)</i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Nenek Sutinah gemar menanam bunga dan
sayuran di halaman rumahnya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<o:p> </o:p><span style="text-indent: 36pt;">“Eyang rajin
sekali. Nanti kalau tanamannya sudah berbunga pasti indah sekali. </span><span style="text-indent: 36pt;">Apalagi Eyang
tidak perlu bingung-bingung akan bikin sayur apapun.”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 36pt;">“Eyang menanam
bukan untuk hari esok, Anakku, tetapi mulai sekarang.”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Banyak orang melakukan sesuatu dengan
alasan mengantisipasi hari esok. Orang berbuat baik dan beribadah dengan setia
untuk bekal mati. Orang menabung dan ikut asuransi dengan alasan untuk
mengantisipasi sesuatu yang terjadi di masa yang akan datang termasuk hal yang
tidak disangka-sangka. Orang menanam pohon, katanya, untuk mengantisipasi
krisis air dan <i>global warming</i> serta
untuk warisan anak-cucu. Sepertinya yang
penting hanya hari esok. Tetapi, sebenarnya, yang penting juga saat ini untuk
melatih diri membentuk karakter yang baik. Hal ini menjadi jalan bagi anak
Tuhan untuk menyatakan bakti kepadaNya. Hidup ini dikaruniakan bukan untuk hari
esok tetapi juga untuk saat ini.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Penderitaan, kematian atau kiamat pasti
terjadi tetapi hidup ini dikaruniakan bukan untuk itu. Tuhan mengharapkan
kehendak dan rencanaNya terwujud di dalam hidup manusia. Dengan jalan ini pula
anak-anak Tuhan dapat mewujudkan kasihnya kepada Tuhan mulai saat ini dan di
sepanjang hidupnya.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-51797685693265677522016-04-06T14:53:00.001+07:002016-04-06T14:55:00.498+07:00Berpegang Teguh Kepada Allah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgggI_EBf3d_YquJMiHI5mTtov0dzgKJMHSiDzyCEvd3KCMufPKQ0VmrHuJHL5eUiYo0Yx_PlHhkUDBPY3zdKk5Q8OhSwNxLxMOBO-PddGeuwzWJvSsv2NgTavWtp5DxQYUiV_in9khb1yU/s1600/joy-of-freedom.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgggI_EBf3d_YquJMiHI5mTtov0dzgKJMHSiDzyCEvd3KCMufPKQ0VmrHuJHL5eUiYo0Yx_PlHhkUDBPY3zdKk5Q8OhSwNxLxMOBO-PddGeuwzWJvSsv2NgTavWtp5DxQYUiV_in9khb1yU/s320/joy-of-freedom.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="a5ayat" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Gemetarlah, hai bumi, di hadapan TUHAN, di
hadapan Allah Yakub, </span>yang mengubah gunung batu menjadi kolam air, dan
batu yang keras menjadi mata air! (Masmur 114:7-8)</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Orang muda sedang berpacaran. Katanya:</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 36pt;">“Mari kita
tidur</span><span style="text-indent: 36pt;"> </span><span style="text-indent: 36pt;">untuk membuktikan betapa besarnya
cinta kita."</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 36pt;">“Sabarlah,
kekasihku. Nanti jika sudah tiba waktunya.”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 36pt;">“Apakah kamu
tidak mencintaiku?”</span><br />
<span style="text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 36pt;">“Sabar
kekasihku. Karena aku sangat mencintaimu.”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Acap kali sesuatu yang seharusnya dipegang
teguh dikurbankan karena didorong nafsu kedagingan. Karena alasan cinta, banyak
orang melanggar hukum, tata krama dan norma. Karena alasan takut kehilangan
segala sesuatu hal-hal yang benar ditinggalkan agar segera keinginannya
terpenuhi. Karena alasan ingin segera memiliki kemampuan tertentu agar diakui
dan dihargai orang lain orang menempuh jalan instan. Karena alasan ingin segera
memperoleh kedudukan tertentu untuk gengsi dan dihormati, orang melakukan
tindakan tidak terpuji. Karena alasan sudah tidak tahan menderita dan ingin sesegera mungkin Tuhan menjawab
doanya sehingga kehilangan rasa hormat pada Tuhan. Ia dianggap seperti
asistennya. Semua ini perlu diwaspadai karena ada dalam kemanusiawian kita.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Kita mudah kehilangan kewaspadaan diri
karena kurang teguh menghadapi kelihaian iblis yang membujuk dan merayu. Tetapi
bagi siapapun yang teguh berpegang pada kekuatan Tuhan dan senantiasa
merendahkan diri padaNya akan berhasil dan selamat.</span></div>
Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-12612950956917483222016-04-06T08:27:00.005+07:002016-04-06T08:27:57.446+07:00I Love You<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtjwnNKe5QPV0NyiE1fWEi6a8nDm9b7uITzKWHkyUHUXuQGHZ4JcbZYg05sX0Rvw0hKG77iL5EnJ9O09QOV0rPypa_k4hjAuxYVMavRRnQmCiMLF26rfPZfsq8oq5LL3nWx34yaTBswWFh/s1600/i-love-you.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtjwnNKe5QPV0NyiE1fWEi6a8nDm9b7uITzKWHkyUHUXuQGHZ4JcbZYg05sX0Rvw0hKG77iL5EnJ9O09QOV0rPypa_k4hjAuxYVMavRRnQmCiMLF26rfPZfsq8oq5LL3nWx34yaTBswWFh/s320/i-love-you.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="a5ayat" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><i>Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan
Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah
anak-anak Allah. (1 Yohanes 3:1a)</i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Setiap merayakan ulang tahun, Lusi menerima
kotak kecil sebagai hadiah dari ayahnya. Isinya kue coklat mungil berbentuk
hati dengan tulisan “<i>I love you.”</i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<o:p> </o:p><span style="text-indent: 36pt;">“Yah, mengapa
setiap tahun hadiahnya sama?”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<o:p> </o:p><span style="text-indent: 36pt;">“Apakah yang
kamu minta dari Ayah?”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<o:p> </o:p><span style="text-indent: 36pt;">“Apa saja, asal
tidak sama setiap tahun.”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<o:p> </o:p><span style="text-indent: 36pt;">“Semua yang
menjadi kebutuhanmu sudah Ayah penuhi. </span><span style="text-indent: 36pt;">Ayah hanya ingin
memastikan bahwa kamu selalu di hati Ayah dan kamu akan selalu </span><span style="text-indent: 36pt;">menerima cinta
kasih Ayah.”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Manusia selalu ingin Tuhan memenuhi semua permintaannya.
Apakah itu muncul dari keinginan atau kebutuhannya menjadi tidak penting.
Manusia kadang hanya ingin memastikan apakah Tuhan sungguh-sungguh mengasihi.
Padahal telah nyata kasih Allah kepada manusia tidak pernah berubah.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Saat kita dipersekutukan dengan diriNya
melalui baptisan, Allah Bapa telah memastikannya. Seperti firman yang
diwartakan kepada Yesus, kita juga menerimanya. <i>“Engkaulah anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."</i>
Firman ini hendak memastikan bahwa kita selalu dihatiNya dan pasti akan selalu
hidup di dalam kasih</span>-<span lang="IN">Nya.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-3245281326209560842016-04-04T23:33:00.001+07:002016-04-05T08:52:19.526+07:00Kitab Rahasia<div dir="ltr">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmpwgjU-BbZP7-Pw8EZiZ6zcgPVW020ZfLasA2WKyteQROTv62A5BS7S8gXsb1w2gcwq5p9PR1Eeus-YSY_G0Z3mR3onYTUtjBkoLkcb9But2AR8XoxeDWYyDTjNhx5lLU-Lz9lUyFhpn-/s1600/aahebrewbible.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmpwgjU-BbZP7-Pw8EZiZ6zcgPVW020ZfLasA2WKyteQROTv62A5BS7S8gXsb1w2gcwq5p9PR1Eeus-YSY_G0Z3mR3onYTUtjBkoLkcb9But2AR8XoxeDWYyDTjNhx5lLU-Lz9lUyFhpn-/s320/aahebrewbible.jpg" width="286" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN! (Masmur 113:1)</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Kitab Rahasia diburu orang sedunia karena memberi pengetahuan tentang apa saja. Barangsiapa yang bisa memiliki kitab tersebut dipastikan akan menguasai dunia.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Bertahun-tahun tidak ada orang yang berhasil menemukannya. Hingga suatu ketika seseorang mengklaim, menyatakan diri memilikinya. Untuk menguji kebenarannya, khalayak bertanya tentang segala hal di masa lalu, di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Di mana belum pernah ada orang yang mengetahuinya. Pemilik Kitab Rahasia itu lalu membuka buku itu dan menjawabnya. Semua orang heran akan pengetahuan yang ada di buku itu. Akhirnya semua bangsa bersujud dan menjaga keselamatan orang yang memiliki Kitab Rahasia. Tetapi lima tahun kemudian ada tiga orang yang mengaku telah menemukannya. </div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Jabatan, status sosial dan harta dicari dengan berbagai macam cara. Banyak orang-orang terpandang melanggar norma, etika dan hukum demi mendapatkannya. Tetapi sebenarnya semuanya itu adalah karunia dari Tuhan. Yohanes Pembaptis mendorong agar orang hidup dalam pertobatan. Hidup dengan cara berbelaskasih kepada mereka yang miskin dan menderita. Jujur dan tidak serakah apalagi menyelewengkan jabatan untuk kepentingan pribadi.</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-54971341397895171452016-04-04T09:29:00.002+07:002016-04-04T09:30:03.802+07:00Gambar Tuhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX78QRTHcEp8qQ2So-eGmuJaNjpBRZP1KEJLR1p837Fpia0e2MNvYeycxSeFjjdpWznya7YQFtE-sWsXlj5cPaCqEH6zzKm1OEsmqCIrKj_EIfh9N60ZIpNItWLhdxPOLFddW136PCmFLe/s1600/surat_tuhan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX78QRTHcEp8qQ2So-eGmuJaNjpBRZP1KEJLR1p837Fpia0e2MNvYeycxSeFjjdpWznya7YQFtE-sWsXlj5cPaCqEH6zzKm1OEsmqCIrKj_EIfh9N60ZIpNItWLhdxPOLFddW136PCmFLe/s1600/surat_tuhan.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">......supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku
ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka." (Yohanes 17:26b).</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Seperti biasanya pak Bejo mancing. Hampir
semalaman pak Bejo memancing. Saat-saat hampir putus asa, ada seekor ikan yang
memakan umpannya. Begitu diangkat, lumayan. Seekor ikan tawes agak besar.
Betapa terkejutnya saat ia melihat badan ikan itu. Seperti ada gambar. Ketika
dilihat dengan seksama, ternyata, gambar wajah Yesus. Sukacitanya
tak terlukiskan.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Paginya cerita tentang pak Bejo dan ikan hasil
tangkapannya cepat menyebar. Rumah pak Bejo pun penuh orang yang ingin sekedar
melihat atau membelinya. Tetapi pak Bejo bersikukuh tidak menjualnya. Ia hanya
mengijinkan orang melihatnya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Tak lama ikan pun mati. Hati pak Bejo sangat sedih
dan kecewa. Tumbuh kecurigaan bahwa ikannya mati dibunuh. Gumannya:”<i>Siapa
yang sudah bertindak jahat kepadaku?”</i> Diam-diam menyelidiki menelisik
siapa yang pantas dicurigai. Termasuk orang-orang yang pernah tidak
menyukainya.</span></div>
<div class="a5ayat">
<span style="text-align: justify;">Nasihat Yohanes:”Janganlah
kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya....Sebab semua yang ada di
dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup,
bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” Karena itu doa Tuhan
Yesus:”...supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan
Aku di dalam mereka.”</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif; font-size: 11pt; line-height: 115%; text-align: justify;"> </span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-74472253764009559112016-04-03T03:42:00.001+07:002016-04-04T09:30:57.705+07:00Mengecap Kebaikan Tuhan<div dir="ltr">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYbuPmpINNqyC8nOWLGe29lKUmLCBcF2XgP9EZqOJsaxThZkvsc23T3idb4J51MBT0KQuCPcDU6AcgJWyEWF1hUER5YhfMtBRaO2maPj-w5Q08-kY7z6MfotxWeYb2WuhHSMjLp8uF89a5/s1600/11325138_1453114451660515_1723283442_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYbuPmpINNqyC8nOWLGe29lKUmLCBcF2XgP9EZqOJsaxThZkvsc23T3idb4J51MBT0KQuCPcDU6AcgJWyEWF1hUER5YhfMtBRaO2maPj-w5Q08-kY7z6MfotxWeYb2WuhHSMjLp8uF89a5/s320/11325138_1453114451660515_1723283442_n.jpg" width="320" /></a>Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. (1 Petrus 2:2-3)</div>
<div dir="ltr">
Seorang anak bertanya kepada ayahnya tentang Perjamuan Kudus.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
“Yah, mengapa Ayah setiap kali makan secuwil roti dan anggur segelas kecil di<br />
Gereja?”</div>
<div dir="ltr">
“Untuk mengingatkan, Nak.”</div>
<div dir="ltr">
“Mengingatkan tentang apa?”</div>
<div dir="ltr">
“Kasih setia Tuhan kepada kita, Nak.”</div>
<div dir="ltr">
“Apakah Ayah mudah lupa sehingga perlu diingatkan?”</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kasih setia Tuhan nyata dari peristiwa Yesus. Betapa repot dan sibuknya Tuhan menata kehidupan orang percaya. Seperti berat hati berpisah dengan mereka. “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tetapi orang bisa lupa dengan berbagai macam alasan. Karena pekerjaan, pergumulan, beban hidup, kelemahan, kerepotan dan masih banyak lagi alasan yang memenuhi pikirannya. Termasuk dosa yang seringkali dijadikan alasan agar manusia tidak perlu berubah. Apalagi di jaman mordern ini Allah bukan sesuatu yang diutamakan dalam hidup ini.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Rasul Petrus menyatakan jika anak-anak Tuhan sudah mengecap betapa besarnya kasih Tuhan tentu tidak perlu diingatkan tetapi dimantabkan. Malah menjadi sebuah kerinduan dapat mempersekutukan diri dengan Tuhannya.</div>
<div dir="ltr">
Sumber: Sadar</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-61012259539810552472016-04-02T17:19:00.000+07:002016-04-02T17:20:06.692+07:00Isi Surat Terbuka, Isinya Siap Bunuh Ahok<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrbwDRjnRfZpJsvoBRS53zkhwVgVF60u0LuGw71dPYPrfZiYRMlazVPo9l0ptOPng_hG5p06vOyClaf48cS_xBC4JoKzZdy_XWOf52GH24Yvx2BH7cdHsg_wNFgW813p6iLVzoAzhX63wY/s1600/o_19sg887h6le11jnitg0cqt183ca.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrbwDRjnRfZpJsvoBRS53zkhwVgVF60u0LuGw71dPYPrfZiYRMlazVPo9l0ptOPng_hG5p06vOyClaf48cS_xBC4JoKzZdy_XWOf52GH24Yvx2BH7cdHsg_wNFgW813p6iLVzoAzhX63wY/s320/o_19sg887h6le11jnitg0cqt183ca.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
"Tuhan saja nggak rasis, kamu Islam, saya Kristen, Tuhan kasih udara
ke kita yang sama. Bila Tuhan menganggap Kristen kafir, bunuh saja gue
sekarang," kata Ahok.</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mengatakan itu, muncul kehebohan lagi. Saat ini, Jumat
(1/4/2016), beredar surat terbuka atas nama Drs. Eryanto Wibowo. Dia
merespon pernyataan terakhir Ahok.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Surat terbuka ini beredar di grup-grup WhatsApp wartawan untuk menerima tantangan Ahok perihal minta dibunuh. inilah isi surat terbuka kepada Ahok:</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
"Saya yang jawab tantangan anda, saya yang akan bunuh anda. Apapun
resikonya, jangan tangan rakyat NKRI yang berdarah, tangan saya saja
yang berdarah membunuh anda sesuai keinginan anda," demikian potongan
surat Drs. Eryanto Wibowo yang ditulis dalam huruf kapital semua.</div>
<div style="text-align: justify;">
Surat terbuka tersebut terdiri dari sembilan alenia. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Mari saudaraku kita bersama-sama semoga Tuhan Yesus selalu melindungi pak Ahok beserta keluarganya.</div>
<br />
<br />
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-90942032565209024992016-04-02T00:15:00.001+07:002016-04-02T17:18:14.507+07:00Kuatkanlah Hatimu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgClX3s5V_BQX5cRBywLSA-prH7296Arb81eF00MvqvQ4a4Q-9S3sR6JVneu49-gi_8z7VbANDsWY4wf3aSWr28TYSD_zG74SZyl55xfl8ep8MBndcmTNCY-MRaxUPKyNaUwwCJOtLWBQiQ/s1600/KATA-BIJAK-243-960x960.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgClX3s5V_BQX5cRBywLSA-prH7296Arb81eF00MvqvQ4a4Q-9S3sR6JVneu49-gi_8z7VbANDsWY4wf3aSWr28TYSD_zG74SZyl55xfl8ep8MBndcmTNCY-MRaxUPKyNaUwwCJOtLWBQiQ/s320/KATA-BIJAK-243-960x960.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."(Yohanes 16:33). Ani yang sudah berumur 17 tahun dibelikan sepeda motor untuk transportasi sekolah. Ia juga telah mendapatkan Surat Ijin Mengemudi (SIM). “Kalau kamu bawa sepeda motor, hati-hatilah nak. Jangan sembarangan. Di jalan banyak yang celaka karena kurang hati-hati. Jangan lupa surat-suratya dibawa, Nanti kalau ada operasi kamu kena tilang. Jangan lupa pakai helm dan jaket supaya kamu aman. Kalau parkir di sekolah hati-hati, jangan sampai lecet. Jangan lupa berdoa. Di jalan kita tidak tahu apa yang akan terjadi,”demikian kata bapak Ani.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Oallah Pak, kok semakin ribet. Aku naik angkot saja, lebih aman!” kata Ani. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi sebagian orang peringatan hanya akan memperbesar rasa takut dan khawatir. Peringatan-peringatan itu hanya akan mengingatkan pada ancaman. Tetapi bagi sebagian orang, justru, merasa dimantapkan. Orang merasa dikuatkan setelah diingatkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika Tuhan Yesus mengingatkan murid-muridNya agar kuat. Tidak ada ancaman yang mampu menghancurkan anak-anak Tuhan jika sungguh-sungguh berserah. Hanya yang diperlukan di sini adalah kewaspadaan anak-anak Tuhan menghadapi segala kemungkinan.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-44554473872101287642016-04-01T18:12:00.002+07:002016-04-01T18:12:52.245+07:00Menjadi Pribadi Yang Dewasa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxaZnsNlbNejeNjsvOOKzC7q3jXHmIOSNpGYLbcBKcqab2tTBsB8OahFfvz3gUP-ZO03AioZsniUKv5LW2vIKzHawyuO0N60umS8YXkvYGCF02aBTcd9sLbBpUObdZ6zsQmW3AecrpLfzh/s1600/menjadi-pribadi-yang-dewasa-1-728.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxaZnsNlbNejeNjsvOOKzC7q3jXHmIOSNpGYLbcBKcqab2tTBsB8OahFfvz3gUP-ZO03AioZsniUKv5LW2vIKzHawyuO0N60umS8YXkvYGCF02aBTcd9sLbBpUObdZ6zsQmW3AecrpLfzh/s320/menjadi-pribadi-yang-dewasa-1-728.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="a5ayat" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">“Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa,
ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri” (Yohanes 9 : 21b)</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Masih berhubungan dengan cerita Yesus yang
mengadakan mukjizat terhadap orang buta yang dicelikkan matanya. Banyak orang
Farisis saat itu yang tidak percaya. Kemudian dengan bermacam-macam cara
berusaha mencari tahu kejadian tersesebut. Hingga orang tua dari orang yang
dicelikkan matanya juga ditanya. Tetapi orang tuanya menjawab bahwa anaknya
sudah dewasa dan dapat ditanya langsung. Jawaban orang tua yang demikian karena
takut terhadap orang Yahudi. Karenan sudah ada persetujuan bahwa apabila ada
yang mengakui Yesus itu adalah Kristus, maka ia akan di singkirkan dari tempat
ibadah.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Tapi di sisi lain apa yang dilakukan orang
tua dari orang yang telah dicelikkan matanya tersebut mengajar kepada kita
sebagai orang tua, supaya dapat menghargai anak-anak sebagai seseorang yang
sudah dewasa. Banyak orang tua yang tidak melakukan hal itu kepada anaknya. Itu
disebut orang jawa sebagai “diculke sirahe nanging dicekel buntutute”. Orang
tua belum sungguh-sungguh percaya kepada anaknya. Umumnya hal ini terasa ketika
anak-anak mulai membangun kehidupan rumah tangga.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Orang tua perlu percaya bahwa anaknya dapat
menjadi orang dewasa. Mereka bisa mempunyai tanggungjawab tentang apa saja yang
dilakukan dan juga di nyatakan melalui tutur kata maupun angan-angan. Menjadi
dewasa membutuhkan sebuah proses. Pengalaman hidup baik yang berat maupun yang
ringan akan menumbuhkan kekaguman di dalam hati. Ini dapat membuat orang
semakin dewasa.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-22325800810142354682016-03-31T23:59:00.002+07:002016-03-31T23:59:33.146+07:00Antisipasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnYbkMM11P7EoN9TlADiinlLASVfg5qHimb3HFj9AbWgWG2fRQvQdvBbo6U9hr7XmZLxNj24r5MqXHg6uPXIfGHnzMHto-ZBIjDwBSm48j5Dt50r3uZT5XIXePm0_1Db3fd2JeRES1MOik/s1600/Logo_antisipasi_crop.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnYbkMM11P7EoN9TlADiinlLASVfg5qHimb3HFj9AbWgWG2fRQvQdvBbo6U9hr7XmZLxNj24r5MqXHg6uPXIfGHnzMHto-ZBIjDwBSm48j5Dt50r3uZT5XIXePm0_1Db3fd2JeRES1MOik/s1600/Logo_antisipasi_crop.png" /></a></div>
"Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku....” (Yohanes 16:1)<br />
<br />
Seorang murid mengingatkan gurunya karena pengajarannya hanya berisi sesuatu yang akan terjadi dan hampir tidak ada yang menyenangkan. Semua terdengar mengkawatirkan.<br />
<br />
“Guru, kami belum pernah mendengar Guru mengajarkan sesuatu yang menyenangkan dan membuat kami merasa tenang?”<br />
<br />
“Mengapa kamu berkata demikian?”<br />
<br />
“Guru-guru yang lain mengajarkan hala-hal yang baik-baik saja dan menggembirakan. Karena itu muridnya semakin banyak, Guru.”<br />
<br />
“Aku berbicara yang sebenarnya, mengapa kamu kecewa dan sedih?”<br />
<br />
Pada umumnya orang hanya ingin mendengarkan yang baik-baik dan menghibur. Tetapi kala yang buruk dibuka sehingga tidak lagi menjadi rahasia seharusnya menjadi berita menggembirakan agar dapat diantisipasi.<br />
<br />
Tuhan Yesus menceritakan yang akan datang supaya para pendengarNya lebih siap. Dalam kondisi seperti ini Tuhan tidak akan membiarkan. Ia akan menyertai hingga setiap orang bisa bertahan dan berserah. Situasi seperti ini seharusnya menjadi kesempatan yang baik bagi anak-anak Tuhan untuk bersaksi bahwa Tuhan adalah Allah yang setia mengasihi demi keselamatan manusia.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Sumber: Sadar<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-14713951243309231722016-03-31T09:15:00.001+07:002016-03-31T09:15:24.682+07:00Percaya Dan Tidak Bimbang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5T27M_ULGyTbAdBD0CYyZ2o0Z-ZqnoviCDqcxZ36vQUWqqPNGzf6pWypk6fQutQ0MtFqs_Zl4Sgv1MlwAQsR4rmXJ7QH6N86MOkpWyrrnNwF7hZgRO6dDbOs2SBS7i3zNa_fs58Jf14e/s1600/god1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5T27M_ULGyTbAdBD0CYyZ2o0Z-ZqnoviCDqcxZ36vQUWqqPNGzf6pWypk6fQutQ0MtFqs_Zl4Sgv1MlwAQsR4rmXJ7QH6N86MOkpWyrrnNwF7hZgRO6dDbOs2SBS7i3zNa_fs58Jf14e/s320/god1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="a5ayat">
<span lang="IN">“... Aku berkata kepadamu sesungguhnya jika kamu
percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat
dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini :
Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Hal itu akan terjadi ”</span><o:p></o:p></div>
<div class="a5ayat">
<span lang="IN"> (Matius 21
: 21)</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN">Siapa yang belum pernah bimbang? Semua
orang tentu pernah menjadi bimbang.
Kebimbangan muncul karena kurang percaya kepada sesuatu hal yang kita
lihat atau akan kita jalani. Dapat juga terjadi karena rasa takut, seringkali
orang bilang “wah nanti jangan-jangan ....”. Contoh sikap bimbang, ingin
berpergian tetapi melihat cuaca mendung, muncullah kebimbangan untuk tetep
pergi atau tidak. Untuk para anak-anak yang baru saja lulus SMA, ketika
menentukan fakultas yang dipilih juga seringkali mengalami kebimbangan.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN">Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus
mengingatkan bahwa apabila orang menjadi percaya dan tidak bimbang, ia akan
dapat melakukan apa saja. Sebab percaya, khususnya percaya kepada Tuhan Allah
artinya menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan yang berkuasa melakukan apa
saja melebihi pikiran manusia yang terbatas.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="a5ayat">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN">Sebagai orang percaya kita yakin bahwa kita tidak boleh bimbang menjalani hidup dan
melakukan apa saja. Karena seringkali kebimbangan menunjukkan kita tidak
percaya kepada Tuhan yang akan selalu menuntun kita. Maka marilah kita
meminimalkan sikap bimbang kita sebagai wujud percaya kepada Allah yang
Mahakuasa.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN">Sumber : Sadar (Sabda Winedhar)</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-21593436017567097332016-03-30T08:55:00.002+07:002016-03-30T11:15:44.309+07:00Menjadi Sahabat Yesus Sebagai Hamba<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="a5ayat" style="text-align: justify;">
<div class="a5ayat">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0HV876MQoGpm0HyNKfQXCQeTS8GGuWCnDeavChN_lw8YySbhIUwBYwBfKfNpcxP0BnBev8LIRqIFRTpMjcc2CSnzaCL-Dtk4V9LCvjAp3qZWP1fA1bns5vH1ZX2mAuN1MHoALA9uGUgr4/s1600/JESUSE-3.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0HV876MQoGpm0HyNKfQXCQeTS8GGuWCnDeavChN_lw8YySbhIUwBYwBfKfNpcxP0BnBev8LIRqIFRTpMjcc2CSnzaCL-Dtk4V9LCvjAp3qZWP1fA1bns5vH1ZX2mAuN1MHoALA9uGUgr4/s320/JESUSE-3.JPG" width="320" /></a></div>
<span lang="IN">“Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak
tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena
Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Ku dengar dari
Bapa-Ku” (Yohanes 15 : 15)</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN">Kita tentu mempunyai sahabat masing-masing.
Umumya sahabat dapat mengerti apa saja yang kita rasakan dan lakukan. Demikian
juga sebaliknya. Di antara kita dan sahabat ada hubungan yang tentu sangat erat
sekali. Malah seringkali apa yang menjadi rahasia kita, sahabat juga
mengetahuinya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN">Tuhan Yesus menyebut murid-murid-Nya tidak
sebagai hamba lagi tetapi sebagai sahabat. Karena semua yang diterima dari
Allah Bapa sudah disampaikan kepada para murid. Sebagai sahabat seharusnya kita
dapat memperlihatkan buahnya melalui cara hidup yang diwarnnai kasih. Tetapi
sesungguhnya predikat sebagai hamba juga tetap dimiliki para murid karena Tuhan
Yesus juga berada sebagai posisi hamba yang menderita. Kita sebagai hamba juga
mengalami derita dan sengsara seperti Yesus. Jadi dalam membangun hubungan
sebagai sahabat Yesus, kita harus memiliki pemahaman: menjadi sahabat Yesus
yang adalah hamba, sehingga kita juga harus mau dihina dan menderita sama
seperti Yesus Kristus. Di dalam penderitaan tersebut kiranya kita tetap
mempunyai kasih.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN">Tidak mudah ketika kita di benci seseorang
karena iman yang kita yakini, kita tetap bisa mengasihi yang membenci. Tetapi
apabila kita merasa dipilih sebagai sahabat Yesus yang adalah hamba di dalam
dunia ini, maka kita kiranya dapat melakukan perintah-perintahNya. |*RPB</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Sumber : Sadhar (Sabda Winedar)</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-89627792695418663522016-03-29T09:28:00.000+07:002016-03-29T09:30:38.259+07:00Tetap Berada Di Dalam Tuhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuC7hlMdxxAXzEJrZ-9pi0dQbWK7x7MzPo8NhBCWpEl7sWoAAZzMpLVwBRPwHdSmLeIgM0Z3MTSEfwZimDyWo1YBiIFxNyDNEWbi-0DcCQ8cW7kTb-kTlzX8N5VYm0FhiiP15E0mybltJA/s1600/Taat_Firman_Tuhan+%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuC7hlMdxxAXzEJrZ-9pi0dQbWK7x7MzPo8NhBCWpEl7sWoAAZzMpLVwBRPwHdSmLeIgM0Z3MTSEfwZimDyWo1YBiIFxNyDNEWbi-0DcCQ8cW7kTb-kTlzX8N5VYm0FhiiP15E0mybltJA/s320/Taat_Firman_Tuhan+%25281%2529.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia , ia berbuah banyak, sebab diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 15 : 5)
Tanaman yang kita tanam pasti akan kita rawat dengan baik. Merawat tanaman tidak cukup di sirami dengan air dan diberi pupuk saja. Tetapi juga ada waktunya kita memotong ranting-ranting yang menganggu karena rusak dan tidak menghasilkan buah. Ranting-ranting yang kering apabila didiamkan tidak menghasilkan buah malahan dapat mengganggu ranting yang lainnya. Ranting-ranting tersebut dapat tumbuh karena masih menjadi satu dengan pohonnya.
Tuhan Yesus oleh Yohanes digambarkan seperti pohon anggur sedangkan orang percaya adalah ranting-rantingnya. Seperti ranting-ranting itu apabila tetap berada pada pohonnya akan tetap hidup dan berbuah baik. Demikian juga orang percaya yang tetap berada di dalam Yesus Kristus ia akan tetap hidup dan berbuah. Sebaliknya yang tidak berada di dalamNya akan mati dan dibuang.
Melalui perumpamaan tersebut sesungguhnya ada pelajaran bahwa sumber kehidupan manusia adalah Tuhan Allah. Khususnya orang percaya sumber iman dan hidupnya adalah Yesus Kristus. Apabila kita ingin tetap hidup dan berbuah, maka harus tetap berada di dalam Yesus Kristus sebagai sumber hidup. Tetaplah setia, |*RPB
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: Sadhar (Sabda Winedar)</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-46076646600632137162016-03-25T12:15:00.001+07:002016-03-25T12:19:10.655+07:00Ditebus Dengan Darah<p dir="ltr">“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus......” (I Petrus 1 : 18-19)</p>
<p dir="ltr">Hari Jumat Agung kita peringati sebagai hari kematian Yesus Kristus di kayu salib. Melalui kematian Yesus, kita bisa melihat, merasakan dan percaya seberapa besar kasihNya kepada manusia. Sesungguhnya kita tidak pantas menerima anugerah kasihNya. Tetapi karena kehendakNya, kita dapat menerima kasih karunia keselamatan dengan kematianNya. Ia sudah mengorbankan tubuh dan darahNya sendiri untuk menebus dosa dunia.</p>
<p dir="ltr">Darah itu adalah hidupNya sendiri. Petrus menyatakan bahwa semua itu melebihi nilai emas dan perak. Karena darah itu berharga sekali. Pada umumnya orang menebus dengan barang yang dipunyainya, tetapi Kritus menebus dengan darah-Nya. Pengorbanan yang agung, tidak ada pengorbanan yang besarnya seperti itu. Banyak orang bersedia mengorbankan apa saja, kecuali nyawanya. Sama seperti ada pilihan “nyawa atau benda” kita akan lebih memilih menyerahkan benda daripada nyawa kita.</p>
<p dir="ltr">Karena Tuhan Yesus sudah menebus dunia dengan darahNya maka kita dapat bersyukur. Ucapan syukur, kita wujudkan dengan mau mengorbankan diri untuk sesama. Pengorbanan diri hendaknya tanpa melihat orang, artinya pengorbanan kita adalah pengorbanan yang tulus. Harapannya hanyalah supaya dunia diselamatkan dari kuasa dosa. |*RPB</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGqwhEvXdr-VM4wDNT40uTl246Wl9wvn7wJAaws0oW4fbXUYrIpCu-hpo-fJpZZ6eBbDzaEZBgMsxixTVkPNjwi1ZlRQmm3Psh419btdLmeOPWIQEv0bc0bqLZ2dBBuX0Ot1w3NIJeWXHx/s1600/images-2.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGqwhEvXdr-VM4wDNT40uTl246Wl9wvn7wJAaws0oW4fbXUYrIpCu-hpo-fJpZZ6eBbDzaEZBgMsxixTVkPNjwi1ZlRQmm3Psh419btdLmeOPWIQEv0bc0bqLZ2dBBuX0Ot1w3NIJeWXHx/s640/images-2.jpeg"> </a> </div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-22683680398042469322016-03-24T00:14:00.001+07:002016-03-24T00:18:02.946+07:00Lemah Raga Tidak Berarti Lemah Iman<p dir="ltr">“Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun dan rahim Sara telah tertutup” (Roma 4 : 19)</p>
<p dir="ltr">Setiap orang mempunyai pengharapan supaya dapat berumur panjang. Salah satu kebahagian jika bisa mencapai usia lanjut. Akan tetapi di sisi lain tidak dapat dihindari bahwa bertambahnya usia menjadikan raga semakin lemah. Lemahnya raga tidak menjadikan lemahnya iman. Seperti kesaksian Rasul Paulus melihat Abraham, sekalipun Abraham sudah semakin tua tapi imannya tidak pudar. Seperti pengakuan pemazmur “Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar.”</p>
<p dir="ltr">Iman Abraham yang kuat karena janji Tuhan. Abraham akan menjadi bapa semua bangsa. Tidak mudah mempercayai janji tersebut terlaksana jika diperhadapkan dengan kenyataan hidup manusia yang seakan mustahil terjadi. Umumnya manusia melihat janji Allah kepada Abraham  adalah mustahil terjadi, melihat Abraham sudah lanjut usia dan demikian pula Sara. Tetapi bagi Abraham karena imannya, ia percaya bahwa Tuhan berkuasa menepati janji-Nya.</p>
<p dir="ltr">Sama seperti iman Abraham, setiap orang percaya kiranya dapat mempunyai iman seperti Abraham. Orang percaya kiranya tidak sampai lemah imannya kepada Yesus Kristus. Di sebutkan Yohanes dalam Injilnya bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan menerima Roh Kudus yang mendatangkan aliran-aliran air kehidupan, artinya menerima Roh Kudus. Maka itu percayalah. |*RPB</p>
<p dir="ltr">Scoure: Sadhar</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKnT06OQxQOjuAWepBO91zWdcW9Lm_a_UAwZFrDvq7m9NnCxso7LDyagPB-PeyD562kPxmfaj-qSH6KMSlrf2h21cn2vFpatuI5KzXS26SlOrkHtllvN_GnElCSrnbjIdD7kJ67t0Ft4VC/s1600/images%252520%2525281%252529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKnT06OQxQOjuAWepBO91zWdcW9Lm_a_UAwZFrDvq7m9NnCxso7LDyagPB-PeyD562kPxmfaj-qSH6KMSlrf2h21cn2vFpatuI5KzXS26SlOrkHtllvN_GnElCSrnbjIdD7kJ67t0Ft4VC/s640/images%252520%2525281%252529.jpg"> </a> </div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-35422707923440864122016-03-24T00:06:00.001+07:002016-03-24T00:08:43.983+07:00Hanya Sedikit Waktu Lagi<p dir="ltr">“Kata Yesus kepada mereka : hanya sedikit waktu lagi terang ada diantara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu kemana ia akan pergi“ (Yohanes 12 : 35)</p>
<p dir="ltr">Kita menjalani waktu hanya 24 jam sehari. Ada sebagian orang yang merasa bahwa 24 jam itu lama, tetapi ada juga yang merasa bahwa 24 jam itu cukup malah kurang untuk melakukan bermacam-macam pekerjaan. Kurang atau tidaknya waktu 24 jam itu sesungguhnya tergantung dengan manusia itu sendiri. Mampu atau tidak ia mengatur waktu dengan bijaksana. Tanpa kebijaksanaan dalam mengatur waktu, tanpa disadari waktunya sudah tiba atau sudah cukup.</p>
<p dir="ltr">Sebelum Yesus mati, Ia mengingatkan supaya segera percaya. Waktunya tinggal sedikit, dimana Tuhan Yesus melakukan pekerjaanNya sebagai manusia. Sudah hampir waktunya Yesus dimuliakan. Apabila orang dapat menjadi percaya, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan. Semua itu akan memampukan manusia mengerti jalan yang akan dituju.</p>
<p dir="ltr">Sekarang bagaimana kita menghayati iman kita kepada Tuhan Yesus. Apakah juga selalu kita pegang teguh? Kita harus menjadi bijaksana di dalam mengatur waktu pemberian Tuhan supaya kita tidak lupa kepada Tuhan yang kita imani. Kita juga dipanggil menuntun orang supaya dapat berjalan di jalan yang terang sehingga orang-orang tersebut tidak akan tersesat. Biarlah mereka semakin mengerti jalan yang akan dituju dan akhirnya akan menerima kehidupan kekal. |*RPB</p>
<p dir="ltr">Scoure: Sadhar</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSqODJNtZupfndeqUhCnj0yq6yrUS_E3Fw8-fO-HgQL__brk5bkzfRoxrlsJo4QfB6Z6Yyr88ASJIw5hh5nhi5u4vi9f5WPHED8EjpqIjgsYsE0yNZWWDqvJUBjblmegt1n1HFG1Nm6waK/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSqODJNtZupfndeqUhCnj0yq6yrUS_E3Fw8-fO-HgQL__brk5bkzfRoxrlsJo4QfB6Z6Yyr88ASJIw5hh5nhi5u4vi9f5WPHED8EjpqIjgsYsE0yNZWWDqvJUBjblmegt1n1HFG1Nm6waK/s640/images.jpg"> </a> </div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-9435870126782359772016-03-12T16:14:00.001+07:002016-03-12T16:18:33.568+07:00Kekristenan Yang Dewasa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIDSoiL6aghpa5PxbY2gfDaEmi-iRa7rOffwjr-a6gKMpnMgifEIyQVJdlM4b44qXLOQZMECTCVW7SQfHBH83w1oJP85_sVNOruOcv-MwAFZCIZRbbXl6CRciIBccKzs6HKAbc8G3wZPZr/s1600/6-Mitos-Seputar-Bayi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIDSoiL6aghpa5PxbY2gfDaEmi-iRa7rOffwjr-a6gKMpnMgifEIyQVJdlM4b44qXLOQZMECTCVW7SQfHBH83w1oJP85_sVNOruOcv-MwAFZCIZRbbXl6CRciIBccKzs6HKAbc8G3wZPZr/s320/6-Mitos-Seputar-Bayi.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="" id="result_box" lang="id"><span class="hps"></span>Gambaran tentang seorang bayi <span class="hps">adalah makhluk</span> <span class="hps">tak berdaya</span> <span class="hps">dan masih bergantung</span> kepada orang lain, <span class="hps">setiap</span> <span class="hps">kebutuhannya </span><span class="hps">harus dipenuhi</span> <span class="hps">oleh orang lain.</span> <span class="hps">Seorang anak </span>mempunyai rasa <span class="hps">egois</span> yang besar<span class="hps"> karena </span><span class="hps">jarang</span> <span class="hps">menempatkan</span> <span class="hps">kebutuhan orang lain</span> <span class="hps">sebelum</span> <span class="hps">dirinya sendiri.</span> <span class="hps">Seorang </span><span class="hps">remaja</span>, mulai <span class="hps">belajar</span> <span class="hps">untuk menempatkan</span> <span class="hps">kebutuhan orang lain</span> <span class="hps">sebelum</span> <span class="hps">dirinya sendiri</span> <span class="hps">akan tetapi</span> <span class="hps">sering</span> <span class="hps">memilih untuk menjadi</span> <span class="hps">egois.</span> <span class="hps">Sebagai orang dewasa</span>, harus <span class="hps">cukup dewasa untuk</span> <span class="hps">menempatkan kebutuhan</span> <span class="hps">orang lain sebelum</span> <span class="hps">kita sendiri.</span><br />
<br />
<span class="hps">Ketika</span> <span class="hps">seseorang menjadi</span> <span class="hps">Kristen,</span> <span class="hps"></span><span class="hps"></span>bisa dikatakan bahwa ia <span class="hps">dilahirkan kembali</span> <span class="hps"></span><span class="hps">dan pada umumnya memperlihatkan</span> <span class="hps">ciri-ciri</span> <span class="hps atn">bayi (</span><span class="">rohani</span>). Namun, <span class="hps"></span><span class="">kehidupan</span> Kristen <span class="hps">adalah tentang</span> <span class="hps">pertumbuhan yaitu pertumbuhan iman.</span> <span class="hps">Dimana ini adalah sebuah proses</span> <span class="hps">yang lama</span><span class="hps"></span>, <span class="hps">ketergantungan </span><span class="hps"></span><span class="hps"></span><span class="hps">yang selalu</span> <span class="hps">mengharapkan</span> <span class="hps">belas kasih,</span> <span class="hps">kepekaan dan</span> <span class="hps">toleransi</span> <span class="hps">(tapi</span> <span class="hps">menunjukkan</span> <span class="hps">sangat sedikit</span>). Dan untuk <span class="hps">seorang Kristen</span> <span class="hps">dewasa</span> <span class="hps">yang telah mengembangkan</span> <span class="hps">kekuatan</span> <span class="hps">spiritual</span><span class="atn"> yaitu </span>untuk menempatkan <span class="hps">kebutuhan orang lain</span> <span class="hps">sebelum</span> <span class="hps">mereka sendiri</span> <span class="hps">.</span><br />
<span class="hps"></span><span class="hps"></span><span class="hps"></span><span class="hps"></span><span class="">Tuhan akan</span> <span class="hps">mulai membawa</span> <span class="hps">orang-orang Kristen</span> <span class="hps">yang belum matang</span> <span class="hps">ke dalam kehidupan kita</span> <span class="hps">bagi kita untuk</span> <span class="hps">menjaga mereka</span> <span class="hps atn">(</span>mendorong, <span class="hps">memelihara,</span> <span class="hps">memimpin dan</span> <span class="hps">toleransi</span>).</span><span itemprop="rating"></span></div>
</div>
Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-19126579399261210042016-03-12T16:00:00.002+07:002016-03-12T16:00:51.424+07:00Kita Adalah Ciptaan Yang Indah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUlDBSiFxS-uQHiEUXQCipIrZ3WIcaoY035kZ5-iUYeFIFQUrD73UUHisTj8Z1o-SIeuJTwn8M0beZ4HqOPZuujEM3PrByE7dLoyuhy6-YH5r6nY_PLqy1KpjGygfewVnU2ZWZ7PoskJUa/s1600/p007_1_15.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUlDBSiFxS-uQHiEUXQCipIrZ3WIcaoY035kZ5-iUYeFIFQUrD73UUHisTj8Z1o-SIeuJTwn8M0beZ4HqOPZuujEM3PrByE7dLoyuhy6-YH5r6nY_PLqy1KpjGygfewVnU2ZWZ7PoskJUa/s320/p007_1_15.png" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Terlalu sering kita mengatakan kepada diri sendiri, kita tidak cukup pintar atau cukup menarik atau cukup berbakat.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kami membeli ke apa yang orang lain katakan tentang kita, atau kita menempatkan pembatasan pada diri kita sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang lebih buruk adalah bahwa ketika Kita menganggap diri Kita tidak layak, kita menempatkan batas pada bagaimana Tuhan dapat bekerja melalui diri kita. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mulailah dengan keberanian bahwa kita adalah ciptaan Allah yang indah dan ketika kita percaya bahwa dengan cara yang nyata, kita akan bersinar dan membuat tidak berdaya setiap kritik kebencian lain yang mungkin mencoba menyakiti hati kita dengan kata-kata.</div>
Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-79711860194216774192016-03-12T15:43:00.001+07:002016-03-12T15:47:00.413+07:00Kutusuk TanganNya Dengan Jariku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizFO74moITO82csN8923fO9ikuTBDiD0vLn2oNOQBPUjqLtCnMeWelWUV4bmDFjmH6OU3q8KS4g0M8GUyrr-8T7Yt-3sS68ViXjp88CBIxtqxciURswtgbZnjOF2y9Q1rKMoqR4cmdpPDC/s1600/resurrection-caravaggio.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizFO74moITO82csN8923fO9ikuTBDiD0vLn2oNOQBPUjqLtCnMeWelWUV4bmDFjmH6OU3q8KS4g0M8GUyrr-8T7Yt-3sS68ViXjp88CBIxtqxciURswtgbZnjOF2y9Q1rKMoqR4cmdpPDC/s200/resurrection-caravaggio.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify;">
Siang yang terik dengan sengatan mentari di atas ubun-ubun itu tak membuat barisan tentara menyerah dan beristirahat jua. Ya... mereka tetap berlari kian kemari dnegan membawa senjata lengkap di tangan mereka. Rupanya amanat Sang Pilatus masih mereka genggam erat. "Pesakitan yang 3 hari lalu digantung di tiang salib itu tidak bangkit seperti dikatakan murid-muridNya, namun murid murid sendirilah yang telah membawa dan menyembunyikan jasad Sang Guru lalu menghembuskan kabar bahwa Dia bangkit...!!!"</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify;">
Hari ini aku tak bersama kawan kawanku, biarlah. Mereka mulai mengigau ditengah siang bolong. Dan aku tak mau menjadi tidak waras karena kehilangan kami ini. Tidak kupungkiri, kami sangat kehilangan Guru. </div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify;">
Diawali malam itu saat Guru sedang berdoa dan tiba tiba datang tentara bersenjata dengan para imam membawa paksa Guru. Sejak itu, hidup kami bagai dijungkirkan tanpa ampun. Guru dijatuhi hukuman salib, kami mengikuti proses peradilannya dengan sembunyi sembunyi. Dengan mata kami sendiri kami melihat bagaimana Dia tetap tersenyum ketika orang mengolok olokanNya. MataNya menatap penuh kasih pada orang yang membuang muka padaNya. Bahkan Dia berkata "Ya Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" pada setiap orang yang menyakiti hati maupun badanNya. Dia akhirnya menarik dan menghembuskan nafasNya di atas salib itu.<br />
<br />
Sementara kami? Kami masih harus hidup, menghadapi tatapan sinis dan ketidakpercayaan orang orang disekitar kami. Menghadapi semua perkara sendirian tanpa Guru? Bahkan kawan kawanku sepertinya mulai berkhayal apakah karena kehilangan kami itu? Mereka mengatakan bahwa mereka bertemu Guru. Katanya Guru menemui Maria dan para wanita ketika mereka ada di makam. Bahkan kawan kami yang baru pulang dari emaus juga berkata bahwa mereka bertemu guru di jalan. Argggg kawan kawanku mulai gila... dan aku takmau ikut gila karena kesedihan kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify;">
<br />
Itu sebabnya aku memutuskan tetap mengurung diri di rumahku. Biarlah aku tidak bertemu petrus, Maria dan yang lainnya. Aku akan berdiam hingga mereka waras dan sadar bahwa guru telah meninggal. Di meja ruang tamuku aku terduduk diam. Tak ada yang bisa kulakukan. Aku mendengar suara ribut di luar pintu rumahku, sepertinya teman temanku datang. Mereka mulai memanggil namaku sambil menggedor pintu rumah kami.<br />
<br />
Dengan enggan kubukakan pintu, sebelum tentara yang berkeliaran menangkap kawan kawanku. Kutarik segera tangan mereka untuk segera menyelinap masuk. Wajah kawanku penuh sukacita, seakan sukacita kami ketika kami masih bersama guru. Riang gembira mereka berceloteh tentang Guru yang menampakkan diri kepada mereka... "kalian gila...!!!" Seruku nyaring. Seketika hening mencekam kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "helvetica neue light" , , "helvetica neue" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; text-align: justify;">"Damai sejahtera bagimu...".Sebuah suara yang sangat kami rindukan terdengar. </span><br />
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify;">
"Damai sejahtera bagi kamu..." Lalu kulihat wajahNya menyapa kami dengan tatapanNya. "Tomas, kemarilah. Ini tanganku, katamu kamu hendak menusukkan jarimu di sini? Ini lambungku, kamu mau meletakkan tanganmu di sini? Ayo... ini Aku. Lakukanlah dan jangan kamu tidak percaya lagi, melainkan percayalah..."</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "helvetica neue light" , , "helvetica neue" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; text-align: justify;">Inilah aku, si tomas yang kurang percaya. Namun tahukah kalian, bahwa aku telah menjadi sangat percaya, bahkan meski aku melihat dengan mataku dan dapat menyentuh lambung dan telapaknya namun aku tidak menyentuhnya. Ya... aku percaya. Dialah Tuhanku Dialah Allahku.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "helvetica neue light" , , "helvetica neue" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "helvetica neue light" , , "helvetica neue" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.6px; text-align: justify;">Sumber : http://semrumekso.blogspot.co.id/</span>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-83473147690912225782013-05-15T08:53:00.004+07:002013-05-15T12:35:08.035+07:00SAYA ORANG JAWA KRISTEN BUKAN ORANG KRISTEN JAWA<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieweB5FGU2SumGdpUdF2ecxwuWWyhlaVH4ZM_uJPvQ-efLGekHSlniHCMP-Py7eYeFwnV1PqVBMN_J8ebOPSCN-nFZjYSe0Tw2wr7c69_thO4YEQSmVZ_oqDuT2oXJR6e6GcJrf2aPyF72/s1600/perjamuan1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieweB5FGU2SumGdpUdF2ecxwuWWyhlaVH4ZM_uJPvQ-efLGekHSlniHCMP-Py7eYeFwnV1PqVBMN_J8ebOPSCN-nFZjYSe0Tw2wr7c69_thO4YEQSmVZ_oqDuT2oXJR6e6GcJrf2aPyF72/s320/perjamuan1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Pernyataan
di atas nampaknya tidak memiliki perbedaan dan terkait kasus bahasa
semata. Dalam kaidah bahasa Indonesia ada hukum D-M (diterangkan -
menerangkan) dan M-D (menerangkan - diterangkan). Frasa “Kristen Jawa”
memenuhi unsur hukum D-M yang bermakna ada orang Kristen beretnis Jawa.
Sementara frasa “Jawa Kristen” sebagaimana dalam bahasa Inggris
“Javanis Christian” memenuhi unsur hukum M-D yang bermakna “ada orang
Jawa yang beragama Kristen”.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Namun
dalam kajian kali ini, kedua istilah tersebut saya konfrontasikan dan
saya lepaskan dari kategori-kategori kajian bahasa. Saya menggunakan
dua istilah tersebut dalam kategori filosofis dan teologis. Frasa
“Kristen Jawa” saya maksudkan sebagai orang Kristen yang lebih
dipengaruhi oleh berbagai cara pandang kehidupan dan kebudayaan Jawa.
Sementara frasa “Jawa Kristen” saya maksudkan sebagai orang Jawa yang
lebih dipengaruhi nilai-nilai Kristen. Sekalipun sama-sama keduanya
mengklaim Kristen atau Jawa namun keduanya akan menghasilkan perbedaan
dalam sikap dan penilaian terhadap kejadian di sekitarnya. Istilah
“Kristen Jawa” tidak terkait dan tidak ada hubungannya dengan nama
“Gereja Kristen Jawa”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/null" name="more"></a></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Peristilahan
yang saya buat di atas merupakan refleksi kritis dan keprihatinan diri
saya atas pemahaman terhadap ajaran-ajaran Yesus Sang Mesias yang
kerap terdistorsi dan terbelenggu dalam pasungan pemahaman kebudayaan
Jawa. Saya kerap menjumpai bagaimana orang Kristen yang beretnis Jawa
tidak mampu membedakan praktek okultisme (kuasa gelap) dengan kuasa
Yesus yang sejati. Saya seringkali mendapati banyak orang Kristen dari
etnis Jawa tidak melakukan tinjauan kritis atas penggunaan unsur-unsur
budaya Jawa yang tidak selaras dengan ajaran Yesus Sang Mesias. Saya
sering menjumpai pemahaman orang Kristen beretnis Jawa yang
mencerminkan pemahaman akidah tentang Tuhan dan manusia yang tidak
berdasarkan Kitab Suci melainkan bersumberkan falsafah spekulatif.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sayapun tertantang dengan pernyataan M. Suprihadi Sastrosupono yang mengatakan demikian, “<i>Barangkali
dari beberapa sikap yang dasar dalam diri orang Jawa itu, dapat kita
mengerti mengapa orang jawa yang Kristen pun akan mempunyai
kecenderungan yang sama. Dapat pula dimengerti mengapa orang Jawa dan
juga orang Kristen Jawa, amat sulit untuk melepaskan diri dari pengaruh
adat istiadat Jawanya</i>”[1]. Benarkah demikian? Dan apakah sikap demikian yang seharusnya ada pada orang Jawa Kristen?</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Oleh
karenanya saya akan mengawali dengan melakukan sebuah eksegese teks
sebagai titik berangkat pemahaman sebagai orang Jawa Kristen.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Titik berangkat pembahasan kita awali dengan pengkajian atas teks Kolose 2:6-15. Pada ayat 6 dikatakan, “<i>Kamu telah menerima </i><i>Mesias Yesus</i><i>, </i><b><i>Junjungan Agung kita</i></b>...”. Dalam bahasa Yunani ayat ini berbunyi: “<i>hos parelabete ton Christon Iesoun ton <b>Kurion</b></i>”. Dalam bahasa Ibrani ayat ini berbunyi: “<i>laken kaasyer qibaltem et ha Mashikah et Yeshua <b>Adonenu</b></i>”. Dalam bahasa Aramaik ayat ini berbunyi: “<i>aikana hakil deqabeltum li Yeshu Meshikha <b>Maran</b></i><b>”</b>.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span lang="ES-TRAD" style="color: black; font-size: x-small;">Rasul Paul sangat dominan menggunakan sapaan <i>Kurios</i> (Junjungan Agung) dan <i>Christos</i> (Mesias/Yang Diurapi) bagi Yesus (Kisah Rasul 16:31, Roma 10:9, 1 Korintus 8:6, 1 Korintus 12:9, dll). Kata </span><span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="color: black;">k</span></i><i><span lang="ES-TRAD" style="color: black;">urios</span></i></span><span lang="ES-TRAD" style="color: black; font-size: x-small;"> berkaitan dengan kata </span><span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="color: black;">k</span></i><i><span lang="ES-TRAD" style="color: black;">uriotes</span></i></span><span lang="ES-TRAD" style="color: black; font-size: x-small;"> yang artinya “kekuasaan”. Kata <i>kuriotes</i> muncul beberapa kali dalam Yudas 1:9, “</span><span style="font-size: x-small;"><i><span lang="ES-TRAD" style="color: black;">Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina <b>kekuasaan (Tuhan)</b> serta menghujat semua yang mulia di sorga</span></i></span><span lang="ES-TRAD" style="color: black; font-size: x-small;">”. Frasa “kekuasaan Tuhan” diterjemahkan dari bahasa Yunani <i>kurioteta</i>. Demikian pula dalam Kolose 1:6 sbb: “<i>Karena
di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan
yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik
singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun <b>penguasa;</b> segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia</i>”. Kalimat, “penguasa” dipergunakan bahasa Yunani </span><span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="color: black;">k</span></i><i><span lang="ES-TRAD" style="color: black;">uriotetes</span></i></span><span lang="ES-TRAD" style="color: black; font-size: x-small;">. Dan akhirnya dalam Efesus 1:21 sbb: “<i>Jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan <b>penguasa </b>dan
kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan
hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang”</i>. Kata “penguasa” di ayat ini dipergunakan kata </span><span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="color: black;">k</span></i><i><span lang="ES-TRAD" style="color: black;">uriotetos</span></i></span><span lang="ES-TRAD" style="color: black; font-size: x-small;">.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dari kajian ayat di atas, Yesus disapa dengan <i>k</i><i>urios</i>
(Tuan/Junjungan Agung Yang Ilahi) bermakna bahwa Dia memiliki pengaruh
dan kuasa yang dinyatakan dalam ajaran dan tindakan penyembuhan dalam
karya Mesianis-Nya.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sayangnya di Indonesia, kata <i>kurios</i>
bagi Yesus selalu diterjemahkan dengan Tuhan, sehingga menimbulkan
kerancuan pemahaman bagi Muslim dalam memahami konsep Ketuhanan dalam
Iman Kristen. Sementara dalam kalangan Kristen sendiri kurang menyadari
persoalan peristilahan ini.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Lembaga Alkitab Indonesia</i> sendiri melakukan inkonsistensi terjemahan terhadap kata <i>kurios</i>. Jika Anda mengerti bahasa Yunani, kata “Tuan-tuan” dalam Kisah Rasul 16:30 dipergunakan kata ganti jamak <i>k</i><i>urioi</i> dari kata <i>k</i><i>urios</i>, sementara kata “Tuhan Yesus Kristus” dalam terjemahan <i>Lembaga Alkitab Indonesia</i>, dipergunakan kata ganti tunggal <i>k</i><i>urion</i> dari kata yang sama yaitu <i>k</i><i>urios</i>. Namun mengapa LAI menerjemahkan kata <i>k</i><i>urios</i><i>k</i><i>urios</i>
dalam Kisah Rasul 16:30-31 sama-sama diterjemahkan “Tuan”. yang satu
dengan “Tuan” sementara yang satu dengan “Tuhan?” Ini suatu
inkonsistensi. Maka seharusnya secara literal (harafiah) kata <i>kurios</i> selayaknya diterjemahkan dengan Tuan atau Junjungan Agung.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Kritik saya atas penerjemahan kata <i>kurios</i>
menjadi tuan dan junjungan agung sempat menimbulkan pro dan kontra dan
perdebatan serta kesalahpahaman. Ada yang menuduh saya tidak mengakui
ketuhanan Yesus, ada yang menuduh saya mengadopsi pandangan Saksi
Yehuwa dll. Namun tidak kurang yang mulai tersadar akan kekeliruan ini
dan mulai perlahan-lahan belajar memahami arti penyebutan tuan atau
junjungan agung bagi Yesus Sang Mesias[2]. </span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Kembali kepada teks, “<i>Kamu telah menerima </i><i>Mesias Yesus</i><i>, </i><i>Junjungan Agung kita</i>...”
kata “kamu” dalam ayat ini menunjuk pada sekumpulan orang-orang yang
menerima Yesus sebagai Mesias dan Juruslamat mereka. Mereka bukan dari
golongan Yahudi melainkan dari golongan non Yahudi. Mayoritas jemaat
Mesias di Kolose adalah orang-orang non Yahudi. Rasul Paul menyebut
mereka dengan istilah “jauh dari Tuhan” (1:21), “bangsa-bangsa lain”
(Kol 1:27), “tidak disunat” (Kol 2:13). Ayat ini menggambarkan kondisi
awal orang-orang yang baru mengalami pertobatan dan kelahiran baru.
Namun ayat ini tidak berhenti sampai di sini. Kebanyakan orang Kristen
sudah puas dengan menyebut dirinya Kristen. Namun ini belum sepenuhnya
menjelaskan siapa diri kita di hadapan Tuhan.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Kita harus melangkah lagi sebagaimana dikatakan, “<i>Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia</i>”. Dalam naskah Yunani dituliskan, “<i>en autooi peripateite</i>”. Dalam naskah Aramaik dituliskan “<i>beh haleku</i>”. Dalam terjemahan bahasa Ibrani dituliskan, “<i>ken gam tithaleku lepanaiw</i>”. Seharusnya ayat tersebut diterjemahkan, “<i>demikianlah hendaknya engkau berjalan dalam kepercayaan itu</i>”. Kata Ibrani dan Aramaik <i>halak</i> berbicara mengenai gaya hidup. Dengan kata lain gaya hidup pengikut Mesias yang berpusatkan pada kehidupan dan ajaran Mesias.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Tahapan berikutnya adalah, “<i>Hendaklah kamu <b>berakar</b> di dalam Dia dan <b>dibangun</b> di atas Dia, hendaklah kamu <b>bertambah teguh</b> dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah <b>hatimu melimpah dengan syukur</b></i>”
(ay 7). Rasul Paul menggunakan tiga kata pasif dalam bahasa Yunani
(berakar, dibangun, bertambah teguh) dan satu kata aktif dalam bahasa
Yunani (melimpah dengan syukur). Apa artinya bagi kita? Tiga kata pasif
di atas menunjukkan ketundukkan dan ketaatan diri kita untuk senantiasa
berada di dalam Dia. Dan satu kata aktif berikutnya menunjukkan bahwa
kita harus menjadi orang beriman yang berbuah. Pengucapan syukur yang
keluar dari hati adalah sikap dan buah iman orang yang terlah percaya
dalam Yesus Sang Mesias.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Setelah
kita mengenal dan menerima Yesus sebagai Juruslamat kita, apakah kita
hanya berpuas diri dengan disebut sebagai orang Kristen atau
sebaliknya, kita berjalan di dalam Dia dan mengakar kuat dalam keimanan
kita serta mengalami pertumbuhan?</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Selanjutnya
Rasul Paul memberikan peringatan bagi mereka yang telah menerima
ajaran Yesus Sang Mesias agar mereka bukan hanya harus berakar dan
bertumbuh di dalam Dia namun mewaspadai godaan kehidupan lama yang akan
menawan kehidupan kita yang baru. Godaan itu berupa pandangan hidup,
falsafah, pemahaman yang berlawanan dengan Mesias sebagaimana
dikatakan, “<i>Hati-hatilah, supaya jangan ada yang <b>menawan</b> kamu dengan <b>filsafatnya</b> yang kosong dan palsu menurut <b>ajaran turun-temurun</b> dan <b>roh-roh dunia</b>, tetapi tidak menurut </i><i>Mesias</i>” (ay 7). Kata “menawan” dalam teks Yunani dipergunakan kata<i> sulogoogoon </i>yang bermakna “memperbudak”.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dalam
ayat di atas Rasul Paul memgontraskan kehidupan lama dengan kehidupan
yang baru. Pemahaman lama dengan pemahaman yang baru. Falsafah lama
dengan falsafah yang baru. Semua pemahaman dan pandangan hidup harus
diuji dan dinilai berdasarkan ajaran Yesus Sang Mesias. Adakah seluruh
pandangan hidup dan filosofi hidup kita berdasarkan ajaran Mesias atau
berdasarkan falsafah dunia yang didasarkan pada ajaran turun temurun
atau berdasarkan roh-roh dunia.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Apakah
yang dimaksudkan dengan filsafat yang kosong dan palsu dalam ayat ini?
Apakah bermakna kita harus menolak filsafat? Sekalipun dipergunakan
kata philosophias dalam ayat ini, bukan bermakna kita harus menjauhi
dan membuang ilmu filsafat dan memandangnya sebagai produk pemikiran
setan dan kekafiran. Filsafat dari kata <i>philo</i> yang bermakna cinta dan <i>sophia</i>
yang artinya kebijaksanaan. Filsafat berbicara mengenai
kebijaksanaan.Filsafat berbicara mengenai bagaimana memperoleh
pengetahuan. Filsafat berbicara mengenai bagaimana menjelaskan seluruh
kejadian dalam alam semesta. Filsafat berusaha untuk mencari tahu
jawaban dari berbagai persoalan di dunia ini. </span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Yang
kita tolak adalah filsafat yang tidak di dasarkan pada ajaran Yesus
Sang Mesias melainkan filsafat yang didasarkan pada ajaran turun
temurun dan roh-roh dunia. Untuk memahami lebih jauh konteks ayat ini,
kita harus memahami terlebih dahulu bahwa kota Kolose di mana Rasul
Paul menuliskan suratnya merupakan kota yang dipenuhi dengan
percampuran berbagai ajaran asing. Maklum saja karena letaknya yang
merupakan jalur perdagangan yang menghubungkan Barat dan Timur, sehingga
terjadi berbagai percampuran agama dan pandangan hidup. Robert H.
Gundry mengatakan, “<i>The Epistle to the Colossian centers around the
so caled Colossian heresy...The Colossian heresy, then blended Jewish
legalism, Greek philosophis speculation and Oriental myticism</i>”
(surat kepada orang Kolose berpusat pada apa yang disebut bidat
Kolose...bidat Kolose merupakan campuran antara legalisme Yahudi,
filsafat Yunani yang spekulatif dan mistisisme timur)[3].</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Berkaca
dari pengkajian kita atas ayat di atas, bagaimanakah sikap kita dalam
menilai kebudayaan dan pandangan hidup yang telah kita warisi sebelum
kita menerima Mesias atau bersamaan kita telah menerima Mesias?
Khususnya sebagai orang Jawa, bagaimanakah sikap kita terhadap kejawaan
kita? Bagaimanakah sikap kita terhadap berbagai ekspresi kebudayaan dan
pandangan hidup Jawa?</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Ada tiga sikap terhadap kebudayaan. <i>Pertama</i>, melawan dan membuang sama sekali kebudayaan. <i>Kedua</i>, menerima dan mengabungkan kebudayaan dan iman. <i>Ketiga,</i></span> mengambil jarak dan memilah kebudayaan mana yang masih dapat dipertahankan untuk mengekspresikan iman.</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Saya
mengambil pilihan yang terakhir yaitu mengambil jarak dan memilah
kebudayaan mana yang masih dapat dipertahankan untuk mengekspresikan
iman. Dan sikap ini lebih dekat dengan apa yang dikatakan dalam Kolose
2:8.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dalam
pilihan ini, saya tidak memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
jahat dan harus dibuang sama sekali. Pemahaman saya didasarkan atas
pembacaan teks Kejadian 1:27. Manusia adalah ciptaan YHWH yang
diciptakan berdasarkan gambar dan keserupaan dengan-Nya. Maka berbagai
ekspresi kebudayaan manusia adalah ekspresi kesadaran spiritual dan
rasional mereka sebagai ciptaan yang berdasarkan gambar dan keserupaan
dengan Tuhan. Contoh ekspresi kebudayaan manusia adalah, seni, politik,
hukum, ilmu pengetahuan, dll. terlepas siapa yang mereka yakini sebagai
tuhan.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Namun
karena manusia pada Pasal 3 telah mengalami kejatuhan dalam dosa,
sehingga merusak gambar dan keserupaan dengan Tuhan di dalam diri-Nya,
bahkan merusak hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan hewan dan
tumbuhan serta manusia dengan manusia, maka ekspresi kebudayaan
manusiapun mengekspresikan dosa dan kerusakan gambar dan keserupaannya
dengan Tuhan. Ekspresi dosa dan pemberontakan ini nampak dalam bentuk
penyembahan berhala, tarian-tarian yang dirasuki roh-roh jahat,
upacara-upacara ritual yang bersifat satanis.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Kita
telah menerima Yesus Sang Mesias sebagai Juruslamat. Namun tidak dapat
disangkal bahwa kita adalah orang beriman yang lahir dari kebudayaan
tertentu khususnya Jawa. Kita tidak perlu membuang warisan kebudayaan
Jawa seluruhnya. Kita harus memilih dan memilah dengan sebuah kategori
“yang tidak berdasarkan Mesias” itulah yang harus kita buang.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Kebudayaan Jawa adalah <i>jangkep</i> (lengkap) dan <i>adi luhung</i>
(agung). Di dalam kebudayaan Jawa kita menerima warisan kesenian
seperti wayang dan seni tari yang sarat simbol dan filosof hidup. Di
dalam kebudayaan Jawa kita menerima seni tembang macapat yang berisikan
tahapan hidup manusia dari lahir sampai mati yang diguratkan dalam
untaian nada dan nama berdasarkan perkembangan manusia.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Tembang
jawa mocopat dapat digolongkankan menjadi 11 tembang, yang
menggambarkan jalannya kehidupan manusia sejak didalam kandungan ibunda
sampai meninggalnya untuk menghadap Yang Maha Kuasa, yaitu:[4]</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Maskumambang: M</i>elambangkan
embrio yang masih dalam kandungan ibunya, yang belum diketahui laki
atau perempuan. Mas, artinya belum diketahui laki atau perempuan,
sedangkan Kumambang, artinya hidupnya masih dialam kandungan ibundanya.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Mijil: </i>Artinya sudah lahir didunia jenis kelamin laki atau perempuan</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Kinanthi: </i>Berasal dari kata kanthi atau menuntun, yang artinya dituntun supaya dapat berjalan didunia ini.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Sinom: </i>Artinya pemuda/remaja, disini yang terpenting bagi remaja agar bisa menuntut ilmu yang setinggi-tingginya.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Asmarandana: </i>Artinya
mempunyai rasa cinta kasih kepada sesamanya baik itu pria maupun
wanita, karena semua itu sudah merupakan kehendak/kodrat Yang Maha
Kuasa.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Gambuh: </i>Berasal
dari kata nyambung/sesuai yang artinya kalau sudah pas selanjutnya
dijodohkan antara pria dan wanita yang sudah saling mencintai, dengan
harapan dapat menjalin kehidupan yang langgeng.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Dhandanggula: </i>Menggambarkan
seseorang yang berbahagia, apa yang dicita-citakan dapat terlaksana.
Terlaksana mempunyai pasangan, mempunyai rumah, kehidupan yang
kecukupan untuk keluarganya. Makanya seseorang yang sedang menemukan
kebahagiaan dapat dikarakankan ibaratn lagunya dandanggula.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Dhurma: </i>Berasal
dari kata pemberi. Seseorang yang merasa kecukupan hidupnya kemudian
tergugah rasa kasihan kepada sanak saudara yang sedang menderita,
makanya tergugah ingin membantu dan memberi pertolongan kepada siapa
saja. Semua itu diberikan pertolongan sesuai ajaran agama dan rasa
sosialnya kepada sesama.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Pangkur: </i>Berasal
dari kata meninggalkan yang artinya menghindari hawa nafsu yang
angkara murka, semua yang dipikirkan senantiasa berkeinginan membantu
kepada sesamanya.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Megatruh: </i>Berasal dari kata lepas rohnya atau mati, karena sudah saatnya dipanggil menghadap kepada Yang Maha Kuasa.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Pocung: </i>Kalau sudah menjadi bangkai kemudian dibungkus dengan kain putih atau dipocong sebelum dikebumikan.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Di dalam budaya Jawa kita menerima warisan pandangan hidup yang diuntai dalam kalimat-kalimat bijaksana seperti: <i>Sura
diro joyo ningrat lebur dening pangastuti, aja adigang adigung
adiguna, datan serik lamun ketaman datang susah lamun kelangan, banter
tan mbancangi dhuwur tan ngungkuli, aja gumunan aja kagetan aja getunan
aja aleman, alon alon waton kelakon, sapa nandhur bakal nundhuh, becik
ketitik ala ketoro,</i> dll.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Namun
di dalam kebudayaan Jawa, kita pun menerima sejumlah ritual-ritual
adat yang tidak mencerminkan keimanan pada Tuhan yang benar seperti
tradisi ruwatan untuk membuang sial, selametan terhadap yang <i>mbaurekso</i> d suatu tempat yang dianggap <i>wingit</i>,
tolak bala diseputar kehamilan dan kelahiran jabang bayi. Keberadaan
roh-roh jahat dalam pemahaman Jawa terkadang bukan musuh yang harus
diperangi semata-mata namun dijadikan teman atau mahluk Tuhan yang harus
dituruti segala kemauannya dengan berbagai sesaji dan selamatan.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dalam kebudayaan Jawa pun kita menerima pemahaman tentang manusia yang memiliki <i>sedulur papat lima pancer</i>
alias kembarannya secara spiritual yang kelak dapat menolong dan
menuntun orang tersebut dalam menghindari hal-hal yang akan
mencelakakannya.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Terkait
dengan frasa “Orang Jawa Kristen”, saya hendak menegaskan posisi
sebagai orang Jawa yang tetap bangga dengan kejawaaannya dan tetap
memelihara aspek-aspek positip kebudayaan Jawa namun di sisi lain, saya
harus mengambil jarak dengan semua aspek kebudayaan Jawa dan
menghadapkannya kepada Sang Kristus atau Sang Mesias. Adakah berbagai
konsep yang saya adopsi atau anut tersebut bertentangan dengan ajaran
Mesias atau mendukung. Jika mendukung maka kita dapat adopsi namun jika
bertentangan maka selayaknya kita singkirkan.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Jika
kita membuang sepenuhnya warisan kebudayaan Jawa maka kita telah
mengalienasi diri kita alias mengasingkan diri dari akar dan asal usul
kita. Jika kita concern dengan visi kembali ke akar Ibrani iman
Kristen dan seluruh aspeknya, mengapa pula kita justru mencerabutkan
diri kita dari akar budaya lokal kita sebagai orang Jawa?</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Mengapa
kita harus menghadapkan seluruh pandangan hidup kita yang kita warisi
dari leluhur dan nenek moyang kita yang terangkum dalam kebudayaan
Jawa, kepada Sang Mesias? <i>Pertama,</i> karena Mesias adalah tolok ukur keimananan dan perilaku hidup kita. Rasul Paul melanjutkan mengatakan dalam suratnya sbb: “<i>Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke</i><i>Tuhanan</i><i>,</i><i>d</i><i>an kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.</i><i> </i>(9-10).</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Apa arti “<i>ta plerooma tes theotetos</i>?”
yang diterjemahkan “seluruh kepenuhan ke-Tuhanan?” Bahwasanya kuasa
dan kekuatan Tuhan yang menjelma melalui Firman-Nya yang menjadi
manusia, berada seutuhnya dalam diri Yesus Sang Mesias. Yesus adalah
ukuran nilai dalam kehidupan iman kita karena Dia adalah kepala semua
pemerintah dan penguasa.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Kedua,</i> karena Mesias telah melakukan karya penyelamatan atas diri kita sebagaimana dikatakan: “<i>Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat </i><i>Mesias</i><i>,
yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, karena dengan
Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut
dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa </i><i>Tuhan</i><i>, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati</i>. <i>Kamu
juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak
disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Tuhan bersama-sama dengan Dia,
sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan
surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam
kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Dia
telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan
menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka” </i>(12-15).</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Itulah
alasan mengapa kita harus menghadap mukakan seluruh pandangan hidup
yang telah kita warisi dari leluhur dan nenek moyang kita dalam bingkai
kebudayaan Jawa, kepada Yesus Sang Mesias.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Saya
mengagumi ketokohan Kiai Sadrach Soeropranoto (1835-1924). Beliau
adalah contoh dan teladan sebagai orang Jawa Kristen. Sadrach adalah
pekabar Injil Jawa sekaligus pendiri komunitas Kristen Jawi Mardika di
Karangyoso, Kutoarjo[5].</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sejumlah
tokoh pekabaran Injil Jawa tersebut adalah Coolen, Tunggul Wulung,
Paulus Tosari. Jika tokoh-tokoh tersebut berkarya di wilayah Jawa
Timur, maka tokoh yang berkarya di Jawa Tengah dengan pusat kegiatan
Karangyoso, Kutoarjo adalah Kiai Sadrach Suropranoto. Tanpa bermaksud
membedakan ketokohan mana yang lebih penting namun sejauh ini saya
menaruh minat yang dalam untuk meneliti karya pekabaran Injil Kiai
Sadrach. Mengapa? Karena kisah kehidupan dan pelayanan Sadrach sarat
dengan kontroversi yang menarik untuk diteliti. Sikap kontroversialnya
bukan dikarenakan dia adalah orang suka dengan hal-hal nyleneh melainkan
didasarkan keteguhan sikap dan pemahaman teologisnya yang memadai. C.
Guillot memberikan penilaian tentang Sadrach sbb: “<i>Sebagaimana
halnya Coolen, Ibrahim pun kurang terpelajar. Keduanya memiliki sikap
‘orang lapangan’, berbda dengan Tosari dan Sadrach yang lebih memiliki
figur ‘intelektual’ dengan membaca dan menafsirkan Kitab Suci</i>”[6] </span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAWgxQHaNyKBOpNcesQKquHF_l-SIjwE9UhDbDj3L1bgus1dcKS2z05h4Zw2nt2rPbZTrY2CdoZnEGWJqNsRvx2XrRyAsFrQClR2qG7Wk21rrRT84QcPgafY6qqqsKicKVdbly_rDfeN27/s1600/KYAI+SADRAH.gif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAWgxQHaNyKBOpNcesQKquHF_l-SIjwE9UhDbDj3L1bgus1dcKS2z05h4Zw2nt2rPbZTrY2CdoZnEGWJqNsRvx2XrRyAsFrQClR2qG7Wk21rrRT84QcPgafY6qqqsKicKVdbly_rDfeN27/s1600/KYAI+SADRAH.gif" /></a></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sadrach
disalahpahami oleh orang-orang Kristen Belanda yang berada di Jawa
sebagai penyesat karena lebih memperkenalkan kekristenan sebagai
ngelmu. Penilaian tersebut terjadi dikarenakan faktor kesalahpahaman
dan sikap-sikap apriori terhadap ekspresi dan penghayatan Jawa dalam
keimanan.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Ada
dua hal yang ingin saya soroti perihal Sadrach yaitu pemahaman
Kristologi dan Soetriologinya dan yang kedua pemahamannya terhadap adat
istiadat dan kebudayaan Jawa.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sekalipun
pola pendekatan pekabaran injil Sadrach dituduh mempraktekan ngelmu
namun sejatinya Sadrach memiliki pemahaman tentang Yesus tepat
sebagaimana dikatakan Kitab Suci. Sadrach telah mengalami perjumpaan
spiritual dengan Juruslamat-Nya yang mempengaruhi seluruh motofasinya
dalam memberitakan Injil. Metode pekabaran Injil Sadrach sangat menarik
al., diskusi dan perdebatan antara guru ngelmu serta pemimpin
pesantren yang beliau datangi. Banyak yang mengaku kalah hikmat dengan
Sadrach dan akhirnya mengikuti Sadrach sebagai guru. Pusat pemberitaan
Sadrach berpusat pada (1) kuasa Yesus dan (2) kebangkitan Yesus serta
(3) Yesus sebagai Ratu Adil. Soetarman Soediman Partonadi menjelaskan
sbb: “<i>Konsep Yesus sebagai guru dan Yesus sebagai ratu adil adalah sosok-sosok yang mudah ditrima oleh orang-orang Kristen</i>”[7] Selanjutnya beliau memberikan penjelasan, “<i>Harus
dicatat bahwa kristologi dan soteriologi Sadrach yang dikembangkan
dalam konteks Jawa menekankan unsur yang sangat penting dari Injil
tetapi kurang ditekankan dalam teologi pekabar Injil Belanda.
Unsur-unsur semacam itu termasuk pentingnya perbuatan baik, kesalehan,
disiplin diri, ketaatan kepada hukum (Tuhan), mengikuti teladan Kristus
dan pelayanan kesembuhan serta pengusiran setan...Mengikuti jejak Sang
Guru Yesus sebagai guru dan panutan yang sempurna, saleh serta penuh
kuasa dan berwibawa yang diberitakan oleh Sadrach itu pada hakikatnya
merupakan Kristologi Sadrach</i>”[8]</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Mengenai
pemahaman terhadap kebudayaan, ternyata Sadrach tidak begitu saja
melakukan sinkretisasi budaya Jawa dengan keimanannya kepada Yesus Sang
Mesias. Beliau dengan seksama memilih dan memilah budaya mana yang
masih dapat dipertahankan dan dipelihara untuk mengekspresikan iman
Kristen. Soetarman Soediman Partonadi kembali mengulas, “<i>Dalam usaha
penyelarasan itu, sadrach mengambil alih banyak unsur dari Islam
abangan, misalnya sistem pendidikan paguron, hubungan guru murid, dan
pemanfaatan guru-guru setempat untuk berfungsi sebagai imam
jemaat-jemaat setempat. Dia juga mempertahankan adat istiadat Islam
seperti pemisahan tempat duduk bagi laki-laki dan perempuan di gereja,
penggunaan kerudung bagi perempuan, penggunaan istilah mesjid untuk
gereja dan imam untuk para pemimpin mereka</i>”[9]</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Penggunaan
tembang Jawa untuk menghafalkan doa Bapa Kami, doa pagi, doa malam,
doa makan, Pengakuan Iman sangat efektif mendaratkan Injil pada orang
Jawa. Soetarman menuliskan, “<i>Penggunaan tembang untuk
mengkomunikasikan Injil memiliki arti penting. Tembang telah digunakan
dalam kesustraan Jawa selama nberabad-abad dan merupakan bentuk
komunikasi yang sangat populer. Tembang terutama digunakan dalam
pengajaran moral dan etika, khususnya dalam kesusastraan Jawa kuno</i>”[10].</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Yang
tidak kalah menariknya adalah pembuatan bangunan Gereja dengan format
masjid dengan susunan atap lapis tiga yang melambangkan Bapa-Anak-Roh
Kudus. Di atas atap ada baling-baling berbentuk pusaka senjata <i>Pasopati </i>(pusaka Arjuna) dan senjata <i>Cakra</i>
(pusaka Prabu Kresna) yang melebur jadi satu. Makna lambang tersebut
bahwasanya kematian Yesus Sang Mesias telah melebur dosa dan
kebangkitan-Nya harus diwartakan ke delapan penjuru mata angin. </span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqQxKR_6Y545PkxTnmKQo7VEkDojAH650RgwQl8_yrRxjtbmKbybklW2JLgSU-OKk-tv5k-vdPdsaWOaDLYh2KMJ6F-eGc4xpyVm-hXyCoITTI-1PO7D6ZZVp-fQx0u-1RQj-0ERfFC8V1/s1600/50GKJ.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqQxKR_6Y545PkxTnmKQo7VEkDojAH650RgwQl8_yrRxjtbmKbybklW2JLgSU-OKk-tv5k-vdPdsaWOaDLYh2KMJ6F-eGc4xpyVm-hXyCoITTI-1PO7D6ZZVp-fQx0u-1RQj-0ERfFC8V1/s320/50GKJ.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Kiranya
ketokohan dan kecerdasan bahkan spirit memberitakan Injil yang tidak
melepaskan diri dari akar konteks kebudayaan Jawa yang telah
diteladankan Sadrach, dengan tanpa mengorbankan isi iman Kristen,
menginspirasi kita sebagai orang Jawa Kristen untuk melakukan tugas
agung yang sama seperti yang telah beliau kerjakan puluhan tahun lampau.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Wusana
kata, marilah kita membebaskan diri dari ketertawanan dari
belengu-belenggu pemahaman dan falsafah yang diwariskan dari nenek
moyang dan leluhur kita dan menghadapmukakan pada kaki Sang Kristus,
Mesias Anak Tuhan yang bernama Yesus atau Yahshua ha Mashiakh itu,
sehingga terang Injil dan kuasa penyelamatan Yesus Sang Mesias boleh
mengubahkan seutuhnya diri kita menjadi serupa dengan-Nya, Amen we Amen.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Ddhadia Wong Jawa Ingkang Ngristeni, Ojo Dhadhi Wong Kristen Ingkang Njawani</i></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<b>End Notes:</b></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">[1] <i>Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa,</i>Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1984, hal 6</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">[2] Lihat kajian-kajian saya dengan judul <i>Pemahaman Tentang Hakikat Yesus</i><i>Pemahaman Tentang Penyebutan Kurios Bagi Yesus</i> (http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/02/pemahaman-mengenai-sebutan-kurios-bagi.html), <i>Meluruskan Kesalahpahaman Diseputar Keilahian Yesus</i>
(http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/02/meluruskan-kesalahpahaman-seputar.html)
(http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/02/yesus-sang-firman-hidup-pemahaman.html),
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">[3] <i>A Survey of the New Testament</i>, Michigan: Zondervan Publishing House, 1981, p.291-292).</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">[4] <i>Makna Tembang Mocopat</i>, http://tunggakjarakmrajak.blogspot.com/2010/05/ajaran-filsafat-jawa.html):</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">[5] <i>Menimbang Karya Pekabaran Injil Kiai Sadrach Suropranoto: Menyelaraskan Akar Historis Kekristenan dan Akar Kebudayaan Lokal </i>(http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/02/menimbang-karya-pekabaran-injil-kiai.html)</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">[6] <i>Kiai Sadrach: Riwayat Kristenisasi di Jawa</i>, Jakarta: Grafiti Pers, 1981, hal 45</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">[7] <i>Komunitas Sadrach dan Akar Kontekstualnya</i>, Jakarta: BPK Gunung Mulia dan Yogyakarta: TPK, 2001, hal 266</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">[8] Ibid., hal 267</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">[9] Ibid., hal 250</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">[10] Ibid., hal 162</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">Sumber: http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/04/saya-orang-jawa-kristen-bukan-orang.html </span></div>
Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-68264283875783226702013-02-02T14:13:00.000+07:002013-02-02T14:13:03.899+07:00Mengabdi kepada Allah dan Mamon <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2BAg_Vj3rMPVYQPrNB28xhVr7GvEpJWnxyJOEQHT-3ryySVHWizm16Vxm2879oDLITQv02vdqtPwYFB-cp-rpDqcnl6IOS55sTFOGvBLrD7a6jbbUeIEJ9N6wkzAiNDsl66BEW_mP7BSj/s1600/mamom.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2BAg_Vj3rMPVYQPrNB28xhVr7GvEpJWnxyJOEQHT-3ryySVHWizm16Vxm2879oDLITQv02vdqtPwYFB-cp-rpDqcnl6IOS55sTFOGvBLrD7a6jbbUeIEJ9N6wkzAiNDsl66BEW_mP7BSj/s200/mamom.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: green;"><span style="font-weight: bold;">* Matius 6:19-24 Hal mengumpulkan harta</span><br />6:19
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat
merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.<br />6:20 Tetapi
kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak
merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.<br />6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.<br />6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;<br />6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. </span>
<br />
<br />
6:24 <span style="color: green;">Tak seorang pun dapat mengabdi
kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan
mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak
mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan
kepada <span style="text-decoration: underline;">Mamon</span>."</span>
<br />
KJV, <span style="color: green;">No man can serve two masters: for
either he will hate the one, and love the other; or else he will hold to
the one, and despise the other. Ye cannot serve God and <span style="text-decoration: underline;">mammon</span>. </span>
<br />
TR, <span style="color: olive;">ουδεις δυναται δυσι κυριοις δουλευειν
η γαρ τον ενα μισησει και τον ετερον αγαπησει η ενος ανθεξεται και του
ετερου καταφρονησει ου δυνασθε θεω δουλευειν και μαμμωνα</span>
<br />
Translit. interlinear, <span style="color: olive;">oudeis {tak
satupun} dunatai {bisa} dusi {kepada dua} kuriois {tuan-tuan} douleuein
{mengabdi} ê {atau} gar {karena} ton hena {yang satu} misêsei {ia akan
'membenci'(kurang mengasihi)} kai {dan} ton heteron {yang lain} agapêsei
{dia akan mengasihi} ê {atau} henos {yang satu} anthexetai {ia akan
setia kepada} kai {dan} tou heterou {yang lain} kataphronêsei {ia akan
memandang rendah} ou {tidak} dunasthe {kamu bisa} theô {kepada Allah}
douleuein {mengabdi} kai {dan} <span style="text-decoration: underline;">mammôna</span> {kepada mamon (kekayaan)}</span>
<br />
Bandingkan Lukas 16:13
<br />
<br />
<br />
Mamon adalah istilah yang kadang-kadang dipakai Tuhan Yesus untuk
kekayaan. Tuhan Yesus bukan satu-satunya guru di Israel yang menggunakan
kata ini. Rupaya setiap kali kata ini dipakai ialah untuk menunjuk
aspek yang tidak patut dari kekayaan – bukan ketidakpatutan dari
kekayaan itu sendiri, tetapi ketidakpatutan dari sikap banyak orang
terhadap kekayaan. Bentuk dari arti kata ini tidaklah pasti. Sebagian
orang mengira bahwa pada mulanya kata ini berarti sesuatu yang
dipercayai oleh baik laki-laki maupun perempuan. Sebagian yang lain
menganggap bahwa pada mulanya kata ini berarti 'menimbun' atau
'menumpuk'. Tetapi bentuk dan arti akar kata tidak terlalu penting.
Bukan bentuk dan arti akar kata yang menentukan arti sebuah kata, tetapi
penggunaan kata itu.
<br />
<br />
Dalam perkataan ini pengabdian kepada mamon dikemukakan sebagai
alternatif terhadap pengabdian kepada Allah. Mamon merupakan 'saingan'
Allah. Pengabdian kepada mamon dan pengabdian kepada Allah saling
bertentangan. Dengan kata lain, hamba mamon ialah seorang penyembah
berhala : mamon, kekayaan, dan uang telah menjadi berhalanya, tujuan
dari penyembahannya.
<br />
<br />
Orang yang sangat tergantung pada penghasilannya hari ini agar bisa
membeli makanan untuk besok pagi bagi keluarganya bisa berdoa dengan
penuh penghayatan <span style="color: green;">"Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya"</span> (Matius 6:11).
<br />
<br />
Bagi orang yang mempunyai persediaan banyak makanan, tentu tidak
terlalu mendesak dalam doanya. Makin banyak sumber keuangannya, maka
ketergantungannya kepada Allah akan cenderung menjadi makin tidak
sepenuh hati. Anak-anak dalam Kerajaan Allah
dalam ajaran Tuhan Yesus ditandai oleh percayanya yang spontan dan
terus-menerus kepada Allah. Percayanya itu akan melemah kalau mereka
mempunyai sesuatu yang lain untuk dipercayai.
<br />
<br />
Di negara maju, orang dipermudah hidupnya dengan adanya 'jaminan
sosial dan sejenisnya'. Suatu keadaan yang tidak terbayangkan pada zaman
Perjanjian Baru dimana kehidupan sangat tidak menentu dan penuh
penderitaan. Kata-kata dalam 1 Timorius 5:5 yang berbunyi <span style="color: green;">"Sedangkan
seorang janda yang benar-benar janda, yang ditinggalkan seorang diri,
menaruh harapan kepada Allah dan bertekun dalam permohonan dan doa siang
malam"</span>, ditulis dalam masyarakat yang tidak menyediakan dana
pensiun bagi janda-janda. Ini bukan kritik terhadap jaminan sosial
(untuk itu kita bersyukur pada Allah), tetapi suatu peringatan, kita
mengalami kesulitan dalam melaksanakan ajaran Tuhan Yesus dan
rasul-rasulNya di zaman kita ini. Tetapi aklau kita melihat pada
masyarakat miskin Karamajong di Uganda yang menderita kelaparan, atau
manusia perahu dari Vietnam yang terusir dari tanah-air mereka, maka
kita bisa mencoba untuk membayangkan bagaimana rasanya berada di tempat
mereka. Sebetulmnya merekapun berhak atas kekayaan yang kita miliki. Hal
ini tak akan membuat kita masuk ke dalam Kerajaan Allah,
tapi setidaknya ini bisa mengajar kita untuk menpergunakan kekayaan
kita dengan lebih patut. Daripada kita memperlakukan kekayaan sebagai
suatu untuk menambatkan hati kita atau untuk kita percayai.
<br />
<br />
<br />
Matius 6:19-20, menyinggung tentang "harta di bumi" dikontraskan
dengan "harta di Sorga". Ungkapan harta benda di Sorga adalah ungkapan
yang umum dan sangat terkenal di kalangan masyarakat Yahudi. Mereka
mengatakan, bahwa secara khusus ada dua harta benda di Sorga :
<br />
- Pertama, perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang di dunia ini akan menjadi harta bendanya di surga.
<br />
- Kedua, orang-orang Yahudi selalu mengaitkan ungkapan harta di surga dengan karakter.
<br />
<br />
Satu-satunya benda yang bisa dibawa oleh orang mati adalah dirinya
sendiri; makin baik diri yang dibawanya itu, makin besar pula harta
bendanya di surga.
<br />
<br />
Dalam Matius 6:19-20 perhatikanlah kata "tetapi". Kata ini digunakan
<br />
untuk mempertentangkan sesuatu yang menjadi topik pembicaraan. Jika
kita membaca konteks Matius 6:19-24, kita temukan bahwa Tuhan Yesus
sedang membicarakan tentang kehidupan sehari-hari.
<br />
Inti dari Matius 6:19-24 terletak pada ayat 21, <span style="font-weight: bold;">"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."</span>
<br />
<br />
Ada tiga hal yang ditekankan oleh Yesus Kristus:
<br />
<br />
[1] menghindarkan diri dari harta benda yang bisa dirusak oleh ngengat;
<br />
[2] tidak memiliki dan menyimpan barang-barang yang bisa dirusakkan oleh karat; dan
<br />
[3] menjauhkan diri dari harta benda yang bisa dicuri.
<br />
<br />
<br />
Mencintai harta identik dengan <span style="font-weight: bold;">cinta-uang</span>, dalam bagian lain di PB bisa kita temukan nasehat yang berkaitan dengan hal tersebut :
<br />
<br />
<br />
<span style="color: green;"><span style="font-weight: bold;">* 1 Timotius 6:10</span><br />Karena akar segala kejahatan ialah <span style="font-weight: bold;">cinta uang</span>. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.</span>
<br />
TR, <span style="color: olive;">ριζα γαρ παντων των κακων εστιν η
φιλαργυρια ης τινες ορεγομενοι απεπλανηθησαν απο της πιστεως και εαυτους
περιεπειραν οδυναις πολλαις</span>
<br />
Translit. interlinear, <span style="color: olive;">riza {akar} gar {karena} pantôn {segala} tôn kakôn {yang jahat} estin {adalah} hê <span style="text-decoration: underline;">philarguria</span>
{cinta uang} hês {nya} tines {beberapa (orang)} oregomenoi {karena
berusaha mendapatkan (uang)} apeplanêthêsan {telah disesatkan} apo
{dari} tês pisteôs {ajaran yang diimani} kai {dan} eautous {diri mereka}
periepeiran {menikam hingga tembus} odunais {(dengan)
kesedihan-kesedihan} pollais {yang sangat}</span>
<br />
<br />
"Cinta uang", Yunani: <span style="color: blue;">'φιλαργυρια - philarguria'</span>, berasal dari kata <span style="color: blue;">'φιλαργυρος - philarguros'</span>, contoh:
<br />
<br />
<br />
<span style="color: green;"><span style="font-weight: bold;">* Lukas 16:14</span><br />Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, <span style="text-decoration: underline;">hamba-hamba uang</span> ('PHILARGUROS') itu, dan mereka mencemoohkan Dia.</span>
<br />
KJV, <span style="color: green;">And the Pharisees also, who were covetous, heard all these things: and they derided him. </span>
<br />
TR, <span style="color: olive;">ηκουον δε ταυτα παντα και οι φαρισαιοι φιλαργυροι υπαρχοντες και εξεμυκτηριζον αυτον</span>
<br />
Translit. interlinear, <span style="color: olive;">êkouon {mendengar} de {adapun} tauta {(hal-hal) ini} panta {semua} kai {dan} hoi pharisaioi {orang-orang farisi} <span style="text-decoration: underline;">philarguroi</span> {yang mencintai uang} huparchontes {karena adalah} kai {maka} exemuktêrizon {mereka mencemoohkan} auton {Dia}</span>
<br />
<br />
<br />
<span style="color: green;"><span style="font-weight: bold;">* 2 Timotius 3:2</span><br />Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi <span style="text-decoration: underline;">hamba uang</span>
('PHILARGUROS'). Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka
akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan
tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, </span>
<br />
KJV, <span style="color: green;">For men shall be lovers of their own
selves, covetous, boasters, proud, blasphemers, disobedient to parents,
unthankful, unholy, </span>
<br />
TR, <span style="color: olive;">εσονται γαρ οι ανθρωποι φιλαυτοι φιλαργυροι αλαζονες υπερηφανοι βλασφημοι γονευσιν απειθεις αχαριστοι ανοσιοι</span>
<br />
Translit. interlinear, <span style="color: olive;">esontai {akan
ada} gar {sebab} hoi anthrôpoi {manusia-manusia} philautoi {yang
mencintai dirinya sendiir} philarguroi {yang mencintai uang} alazones
{pembual-pembual} huperêphanoi {sombong} blasphêmoi {yang suka menghina}
goneusin {kepada orang-tua} apeitheis {yang tidak taat} acharistoi
{yang tidak tau berterima kasih} anosioi {yang tidak suci}</span>
<br />
<br />
Kata <span style="color: blue;">'φιλαργυρος - philarguros'</span> adalah gabungan dari kata <span style="color: blue;">'φιλος - philos'</span>, "sahabat", dan <span style="color: blue;">'αργυρος - arguros'</span>, perak.
<br />
<br />
<br />
Seorang serakah (cinta harta/ cinta uang), kata rasul Paulus, adalah
seorang penyembah berhala (Efesus 5:5) dan dengan berkata demikian
rasul Paulus mengemukakan pemikiran yang sama seperti Tuhan Yesus saat
Ia berbicara tentang mamon <span style="font-style: italic;">"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan"</span>, kata Tuhan Yesus dalam kesempatan lain <span style="color: green;">"sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung daripada kekayaannya itu"</span>
(Lukas 12:15). Ini mengajar kita untuk tidak berkata "berapa nilai si
A" padahal maksud kita "Berapa sih kekayaannya?". Lukas melanjutkan
perkataan ini dengan perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh, sbb :
<br />
<br />
<br />
<span style="color: green;"><span style="font-weight: bold;">* Lukas 12:13-21 Orang kaya yang bodoh</span><br />12:13
Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah
kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."<br />12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"<br />12:15
Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap
segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."<br />12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.<br />12:17
Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku
tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.<br />12:18
Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak
lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan
menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.<br />12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: <span style="font-weight: bold;">Jiwaku,
ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!</span><br />12:20
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini
juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan,
untuk siapakah itu nanti?<br />12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."<br />12:22
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu:
Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan
janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.<br />12:23 Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.<br />12:24
Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai
dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan
oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!<br />12:25 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?<br />12:26 Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain?<br />12:27
Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak
berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.<br />12:28 Jadi, jika rumput
di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian
didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!<br />12:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.<br />12:30
Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan
tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.<br />12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. </span>
<br />
<br />
<br />
Dikisahkan, ada seorang kaya yang mempunyai kekayaan yang begitu
berlimpahan sehingga ia memperhitungkan ia bisa hidup sambil berpeluk
tangan untuk waktu yang lama. Ia tidur dengan pikiran yang melegakan.
Tetapi pagi harinya ia telah menajdi orang miskin – ia mati, dan harus
meninggalkan seluruh kekayaannya. Ia telah memperlakukan kekayaannya
sebagai mamon, objek yag paling ia minati. Tetapi disaat yang paling
kritis, terbukti bahwa kekayaannya sama sekali tidak berguna baginya.
Sekiranya ia menaruh kepercayaan kepada Allah dan ia mengumpulkan harta
yang sejati dan kekal, ia tidak mendapatkan dirinya papa (melarat)
setelah kematian.
<br />
<br />
Pada ayat terakhir Tuhan Yesus memberi nasehat <span style="font-style: italic;">"carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu"</span>
(Lukas 12:31 bandingkan Matius 6:33). Allah tentu senang memberkati
manusia, saya sangat percaya itu. Tetapi Allah lebih senang ketika Dia
mendapati anak-anakNya itu tidak memprioritaskan kebutuhan jasmani/
kekayaan materi saja, tetapi selalu mencari kebenaran Allah dan hidup
menurut ajaranNya.
<br />
<br />
<br />
<br />
Sumber :
<br />
- FF Bruce, <span style="font-style: italic;">Ucapan Yesus yang Sulit</span>, SAAT Malang, p 207-209
<br />
- dan beberapa sumber lain.
</div>
Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-41355333432651482622013-01-31T14:35:00.001+07:002013-01-31T14:42:08.045+07:00Ditulis Untuk Mengajar Dan Mendorong<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTQVcMm6aa7ymUpE1-5vLu-tmVqiaNIs1Oa6P3S-tsX0AGR5BmoLD8wNunhlSah74qDTZ6FNN3ZX-oi0gMcarenb1fb3WchDvX5hagstKPc9ax7gvRnvX-gBBo7XMIvkJbE3bXlxlMLdFV/s1600/rh.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTQVcMm6aa7ymUpE1-5vLu-tmVqiaNIs1Oa6P3S-tsX0AGR5BmoLD8wNunhlSah74qDTZ6FNN3ZX-oi0gMcarenb1fb3WchDvX5hagstKPc9ax7gvRnvX-gBBo7XMIvkJbE3bXlxlMLdFV/s200/rh.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
"Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi
pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh
ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. - Roma 15:4<br />
<br />
Salah satu tradisi unik Amerika adalah sumpah Presiden baru terpilih Dari Amerika Serikat. Presiden tradisional mengambil sumpah jabatan dengan tangan kanannya pada Alkitab. Berikut ini adalah bagian-bagian tertentu Alkitab beberapa Presiden memilih untuk mendorong mereka dan menempatkan tangan mereka pada saat mengambil sumpah:<br />
<br />
George W. Bush: "tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru:
mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya;
mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi
lelah." - Yesaya 40:31<br />
<br />
Bill Clinton: "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan
dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai
hidup yang kekal dari Roh itu." - Galatia 6:8<br />
<br />
Ronald Reagan: "dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan
mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku
akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan
negeri mereka" - 2 Tawarikh 7:14<br />
<br />
Jimmy Carter: "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang
dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan,
dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu? "- Mikha 6:8.<br />
<br />
Gerald Ford: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.." - Amsal 3:5-6<br />
<br />
Dwight D. Eisenhower: "Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri!" - Mazmur 33:12<br />
<br />
Abraham Lincoln: "Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu." "- Wahyu 16:07<br />
<br />
Alkitab adalah karunia Allah yang besar bagi kita untuk mengajar dan mendorong. Tapi kita perlu menerapkan Firman Tuhan dalam hidup kita! Hari ini dalam doa, bersyukur kepada Tuhan atas Alkitab dan berusaha untuk menerapkan Firman-Nya dalam hidup Anda.<br />
<br />
"Alkitab diterapkan ke jantung oleh Roh Kudus, adalah sarana utama dimana orang-orang rule dibangun dan didirikan pada iman, setelah konversi mereka." - JC Ryle<br />
<br />
Firman Allah: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran." - 2 Timotius 3:16</div>
Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-38970037688154707752013-01-26T12:23:00.002+07:002016-02-24T00:57:19.599+07:00Tuhan Menyediakan Mahkota<div style="text-align: justify;">
Renungan Harian - "Aku datang segera. Peganglah apa principle enzyme padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu." Wahyu 3:11 (Baca: Wahyu 3:7-13)<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinmWpOqbgmqYjOboFb81oeeQB_IeDlZwpLvyTlFSoiQPpm1hXA8k6ELmTi64kKtrogn6cUEvpnkbgdJ54SYPF7_my07IYWgSncyxrXc_m7rTKjvEeAJ6mPFPa762Y5DrmTjtWH333mRVjU/s1600/mahkota1.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="293" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinmWpOqbgmqYjOboFb81oeeQB_IeDlZwpLvyTlFSoiQPpm1hXA8k6ELmTi64kKtrogn6cUEvpnkbgdJ54SYPF7_my07IYWgSncyxrXc_m7rTKjvEeAJ6mPFPa762Y5DrmTjtWH333mRVjU/s320/mahkota1.gif" width="320" /></a><br />
Tak seorang pun atlet principle menginginkan sebuah kemenangan. Karena itu mereka berlatih dengan keras setiap hari tanpa kenal lelah demi satu tujuan yaitu menjadi juara. Mereka tidak ingin hanya menjadi atlet principle biasa-biasa saja atau mediocre. Meraih medali atau piala adalah sasaran utamanya!<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu juga dalam perjalanan kekristenan ini, setiap kita adalah atlet-atlet principle sedang berjuang dalam sebuah 'kejuaraan iman'. Berjuang berarti berusaha dengan penuh semangat dan tekad principle tinggi, karena dalam "kamus" atlet tidak enzyme istilah bermalas-malasan atau ogah-ogahan saat berlatih atau bertanding. Sebagai 'atlet rohani', rasul Paulus pun bertekad, "...ku tidak berlari tanpa tujuan dan Kwa bukan petinju principle sembarangan saja memukul. Tetapi Kwa melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orangutan lain, jangan Kwa sendiri ditolak." (1 Korintus 9:26-27). Mengapa demikian? Karena IA percaya enzyme mahkota principle disediakan Tuhan bagi setiap orangutan principle mampu menyelesaikan perlombaan dengan baik sampai garis akhir.<br />
<br />
Setiap kemenangan pasti menghasilkan medali, piala atau mahkota. Alkitab dengan jelas menyatakan enzyme mahkota-mahkota principle disediakan Tuhan bagi orangutan percaya, di antaranya: mahkota abadi (baca one Korintus 9:25), mahkota kemegahan (baca one Tesalonika 2:19), mahkota kehidupan (baca Yakobus 1:12), mahkota kebenaran (baca a pair of Timotius 4:8), dan juga mahkota kemuliaan (baca one Petrus 5:4). Ini adalah bukti betapa Tuhan sangat menghargai dan memperhatikan setiap orangutan percaya principle bekerja bagi Kerajaan Allah. Oleh karena itu "...berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58). Ayat nas di atas menasihatkan agar kita terus berjuang untuk mempertahankan iman dan keselamatan principle telah kita terima. Jangan sampai kita menyerah di tengah jalan, melainkan berlarilah sedemikian rupa sampai menuju finis (garis akhir). Ingat, mempertahankan lebih berat daripada meraih!<br />
<br />
Jadi, "...tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar," (Filipi 2:12) dan layanilah Tuhan sampai akhir hidup kita!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Januari 2013</div>
Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-84782842227101958892012-09-18T12:34:00.000+07:002012-09-18T12:34:33.005+07:00Toko Istri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ78uCvr3Xzq_kAIWeruKkHhvUeE3P_UAvN_pZYC0ages7x8wJOSlGbc-hyd0nNjwgmpRmCikNPijKqx1ryJ4np7x8nCmi_259kJAZerqb1L3sUPrRx1671MT_S8Cqn8jLJsR6npI30pRK/s1600/toko_logo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ78uCvr3Xzq_kAIWeruKkHhvUeE3P_UAvN_pZYC0ages7x8wJOSlGbc-hyd0nNjwgmpRmCikNPijKqx1ryJ4np7x8nCmi_259kJAZerqb1L3sUPrRx1671MT_S8Cqn8jLJsR6npI30pRK/s320/toko_logo.jpg" width="320" /></a></div><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="background-color: white; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-weight: normal; line-height: 15px; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-align: justify; word-wrap: break-word;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">TOKO ISTRI<br />
<br />
Toko yg menjual ISTRI baru dibuka, dmn pria dpt memilih wanita untuk dijadikan sebagai </span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="background-color: white; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-weight: normal; line-height: 15px; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-align: justify; word-wrap: break-word;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">seorang istri.<br />
<br />
<br />
Di antara instruksi2 yg ada di pintu masuk, terdpt instruksi yg menunjukkan bgmn aturan main utk masuk toko tsb:<br />
<br />
"Kamu hny dpt mengunjungi toko ini SATU KALI.."<br />
<br />
Toko tsb terdiri dr 6 lantai dmn setiap lantai akan menunjukkan kelompok calon istri.<br />
<br />
Semkin tinggi lantainya, semkn tinggi pula nilai wanita tsb. Kamu dpt memilih wanita di lantai tertntu / lbh memilih ke<br />
lantai berikutnya, tp dgn syarat tdk bs turun lg ke lantai sblmnya kecuali utk keluar dr toko.<br />
<br />
Lalu, seorang pria pun pergi ke "TOKO ISTRI" tsb untuk mencari istri. Di setiap lantai terdpt tulisan spt ini :<br />
<br />
Lt 1:<br />
"Wanita di lt ini taat pd Tuhan & pandai memasak"<br />
<br />
Pria itu tersenyum, kmd dia naik ke lantai selanjutnya.<br />
<br />
Lt 2:<br />
"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak & lemah lembut"<br />
<br />
Kmbali pria itu naik ke lantai selanjutnya.<br />
<br />
Lt 3:<br />
"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut & cantik"<br />
<br />
' 'Wow.." ujar sang pria, tetapi pikirannya msh penasaran & trs naik.<br />
<br />
Lalu smpailah pria itu di lt. 4 n terdpt tulisan :<br />
<br />
"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget & syg anak."<br />
<br />
' 'Ya ampun..' Dia berseru, ''Aku hampir tak percaya..''<br />
<br />
Dan dia tetap mlanjutkan ke lt 5: "Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget, syg anak & sexy."<br />
<br />
Dia tergoda utk berhenti tp kmd dia melangkah ke lt. 6 & terdpt tulisan : "Anda adalah pengunjung yg ke 5.666.777.000. Tdk ada wanita di lantai ini. Lantai ini hny semata2 pembuktian utk pria yg tdk prnh puas."<br />
<br />
Trm ksh tlh berblanja di " TOKO ISTRI ". Mohon hati2 ketika keluar dr sini.<br />
<br />
Pesan moral ini bkn cm utk pria tp jg wanita: "Tetaplah slalu merasa puas akan pasangan yg sdh Tuhan sediakan.<br />
Jgn terus mencari yg terbaik tp jdkanlah yg ada yg terbaik buat anda, karena Tuhan sdh sediakan itulah pasangan yg terbaik bgi kmu seumur hidupmu hingga maut memisahkan.</span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="background-color: white; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-weight: normal; line-height: 15px; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-align: justify; word-wrap: break-word;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="background-color: white; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 15px; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-align: justify; word-wrap: break-word;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span style="font-size: small;">Sumber : http://semrumekso.blogspot.com/ </span></span></h6>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-3200639319275013402012-09-17T10:49:00.000+07:002012-09-17T10:49:15.365+07:00Mengendalikan Kemarahan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZNEe1zfnHf-P4jFOhCIZSMEtnZ-ZHGl3FDh_IrBbA5CMAiPGhiGW5ghkBmGxmq2VSEW_bvmh1Dce6_evjuLzTVW00nUEFkV-MXX83T7bUfahmkvHjLXfeC7cmFEoEa8gjy56dxBKE6Jag/s1600/budak-marah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZNEe1zfnHf-P4jFOhCIZSMEtnZ-ZHGl3FDh_IrBbA5CMAiPGhiGW5ghkBmGxmq2VSEW_bvmh1Dce6_evjuLzTVW00nUEFkV-MXX83T7bUfahmkvHjLXfeC7cmFEoEa8gjy56dxBKE6Jag/s1600/budak-marah.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Kesaksian ini adalah sebagian perjalanan hidup ibu saya selama tujuh belas tahun dalam penderitaan. Saya pernah menceritakan kesaksian ini di Persekutuan Wanita Gabungan beberapa bulan yang lalu, namun saya juga ingin membagikan kesaksian ini kepada para pembaca Kasut.</div><div style="text-align: justify;">Tujuh belas tahun silam, Mami menengok saya ketika saya melahirkan anak. Ketika ia akan kembali ke Semarang via Purwokerto, mobil travel yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Kedua kaki Mami patah dan harus dioperasi di Solo selama dua bulan. Setelah itu ia kembali ke Semarang dalam keadaan invalid. Mami merasa depresi dan frustrasi. Dari seorang yang aktif, menjadi invalid yang harus belajar jalan seperti anak kecil. Mami mengurung diri dan tidak mau bersosialisasi lagi. Saya datang untuk menghibur dan memberikan kekuatan kepadanya.</div><div style="text-align: justify;">Dua belas tahun kehidupannya di Semarang penuh dengan kepahitan dan kegetiran karena Mami merasa tidak berguna. Sedikit demi sedikit fisik dan jiwanya mengalami kemunduran. Dari yang bisa jalan, ia harus terbaring, dari yang bisa melihat, ia menjadi buta. Rumah kami di Semarang sudah tua dan atap semua bocor, bahkan kamar Mami pun kalau hujan ikut bocor. Akhirnya saya menanyakan kepadanya apakah ia memilih untuk pindah dan tinggal bersama saya di Jakarta, atau tinggal di rumah jompo, atau tinggal di Muntilan bersama suster dan pembantu. Mami memilih opsi ketiga.</div><div style="text-align: justify;">Malam terakhir menjelang kepindahannya, hujan lebat turun sehingga banjir di depan rumah. Saya tidak dapat memindahkan Mami karena ia cukup berat. Puji syukur, Tuhan mengirimkan saudara sepupu saya untuk membantu. Suaminya pun bisa menggotong tubuh Mami untuk dipindahkan ke kamar lain yang tidak bocor. Sungguh pertolongan Tuhan tepat pada waktunya.</div><div style="text-align: justify;">Setelah Mami tinggal di Muntilan, terjadi dua peristiwa yang dahsyat. Peristiwa pertama adalah ketika terjadi letusan lahar panas di Gunung Merapi. Sebagian besar penduduk Muntilan dievakuasi karena tidak ada aliran listrik dan air. Kota pun penuh dengan debu. Namun Mami tidak dapat dipindahkan karena jalan yang licin tidak memungkinkan ambulans pergi dari Muntilan ke Semarang. Lagi pula, tidak ada tempat bagi Mami di panti jompo Semarang yang syarat-syaratnya tidak dapat ia penuhi. Jadi Mami tetap tinggal di Muntilan bersama suster dan pembantu dengan segala keterbatasannya. Di sini saya melihat kebesaran Tuhan lagi. Ia memelihara mereka semua.</div><div style="text-align: justify;">Peristiwa kedua yang sangat dahsyat adalah ketika fisik Mami mulai mengalami kemunduran yang lebih hebat. Syarafnya tidak terkendali sehingga buang air kecil tidak lagi bisa dirasakannya. Semua aktivitas dilakukan di ranjang. Pen bekas operasi keluar dan bernanah. Jika luka itu tidak segera dioperasi maka jaringan kulit akan membusuk dan Mami dapat meninggal. Akhirnya operasi dilakukan dalam keadaan fisik Mami yang sangat lemah. Sungguh luar biasa pertolongan Tuhan. Sekali lagi Ia menyelamatkan nyawa ibu saya.</div><div style="text-align: justify;">Di sinilah saya marah kepada Tuhan. Saya mempertanyakan apa makna hidup Mami bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain. Jika memang Tuhan itu baik dan telah menunjukkan banyak mukjizat kepada Mami, mengapa penderitaan itu terus berlangsung dan kapankah semuanya ini akan berakhir?</div><div style="text-align: justify;">Pertanyaan saya timbul dengan berbagai kecaman kepada Tuhan: “Apa yang Kau kehendaki dari seorang ibu yang sudah tua dan menderita sekian lamanya? Apakah dia harus berpaling dari-Mu atau sayalah yang harus berpaling dari-Mu karena dalam doa dan pergumulan saya, sama sekali tidak menemukan jawaban?”</div><div style="text-align: justify;">Saya membaca Alkitab mengenai Ayub. Saya pikir bahwa Ayub itu bukan saya dan bukan pula Mami. Ayub bisa bertahan dalam kesusahannya, tetapi tidak demikian dengan saya dan Mami. Rasanya penderitaan itu cukup lama buat kami.</div><div style="text-align: justify;">Jawaban dari Tuhan tak kunjung saya dapatkan, bahkan seorang teman di gereja mengatakan bahwa mungkin Mami menyimpan suatu benda tertentu atau jimat yang diberikan oleh orangtuanya atau yang dulu pernah dipakainya.</div><div style="text-align: justify;">Saya mencoba menggali kebenaran tersebut di dalam Alkitab, namun tidak menemukannya, sehingga akhirnya datang untuk berkonsultasi kepada Pdt. Joas. Apakah benar bahwa seseorang tidak dapat dipanggil Tuhan jika ia masih menggunakan benda-benda yang tidak diperkenan oleh-Nya?</div><div style="text-align: justify;">Pdt. Joas mengatakan bahwa pernyataan itu mengandaikan bahwa Tuhan tidak dapat memanggil orang yang memakai benda-benda (jimat) semacam itu. Tentunya hal ini berarti menyangkali keyakinan bahwa hidup setiap manusia sepenuhnya berada di tangan Tuhan. Seolah-olah ada yang memisahkan Mami dari kasih Allah di dalam Yesus.<br />
Paulus pernah menegaskan prinsip pemeliharaan dan kedaulatan Kristus di dalam Roma 8:28-29, “Sebab aku yakin, bahwa maut, maupun hidup, malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”</div><div style="text-align: justify;">Saya meyakini apa yang diuraikan oleh Pdt Joas, namun saya tidak berpikir dengan iman saya. Saya masih marah kepada Tuhan: “Tuhan, jika Engkau memang benar baik dan saya tidak meragukan lagi kebaikan-Mu, kapan penderitaan Mami akan berakhir karena setiap kali saya datang ke Muntilan, saya makin sedih dengan kemunduran fisiknya, luka dekubitus-nya, dan keadaannya yang tidak sadarkan diri serta tidur terus tanpa bisa berkomunikasi.”</div><div style="text-align: justify;">Tujuh bulan setelah kemarahan saya, Tuhan baru memberikan jawaban ketika Mami dipanggil pulang kepada-Nya.</div><div style="text-align: justify;">Saya ingin mengakhiri kesaksian ini dengan mengatakan bahwa saya mendapat pelajaran yang sangat berharga dari Tuhan.</div><div style="text-align: justify;">Jika kita marah dan bertanya kepada-Nya, “Di manakah Engkau saat aku menderita?” Yang pertama harus kita lakukan adalah menyediakan diri untuk menenangkan diri, melembutkan hati, mempersilakan Allah menyapa melalui segala apa yang kita lihat, kita dengar dan kita alami. Jejak kehadiran Allah bertebaran di sekeliling kita. Kemudian kita juga harus terus beriman kepada-Nya dan berusaha mempertahankan iman kita dari segala bentuk tantangan dan tekanan. Kita harus berusaha untuk menjaga kemurnian iman kita dari segala cobaan dan perbuatan tercela.</div><div style="text-align: justify;">Hidup bukan berakhir setelah kematian, tetapi hidup dimulai setelah kematian, karena ada pengharapan hidup lain yang lebih baik dan sempurna, yang menanti kita di seberang sana.</div><div style="text-align: justify;">sumber: Ina Tanaya</div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-29085065043599237862012-09-17T10:40:00.000+07:002012-09-17T10:40:14.778+07:00Bagaimana menaklukkan Saksi Yehova VI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuq2FmNkItnOPat2nTJtElhigkRp82P8j2rrOQCaHnIEGf4to3Ms9InLYp50epJzmnZyw91wy_7GYsqQqnYM3B00sNWZ5HotVgeWEG8KGrtgM1CRtFiX51G1hR6CGpe5uKqAttawMrLB69/s1600/saksi_jehovah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuq2FmNkItnOPat2nTJtElhigkRp82P8j2rrOQCaHnIEGf4to3Ms9InLYp50epJzmnZyw91wy_7GYsqQqnYM3B00sNWZ5HotVgeWEG8KGrtgM1CRtFiX51G1hR6CGpe5uKqAttawMrLB69/s1600/saksi_jehovah.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><strong>SAKSI YEHOVAH VI</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>DOKTRIN-DOKTRIN LAIN</strong></div><div style="text-align: justify;">Disini akan dibahas doktrin-doktrin lain <em>Saksi Yehovah</em> yaitu:</div><div style="text-align: justify;">A) Keselamatan.</div><div style="text-align: justify;">B) Kebangkitan Kristus.</div><div style="text-align: justify;">C) Kedatangan Kristus yang kedua kalinya.</div><div style="text-align: justify;">D) Kitab Suci.</div><div style="text-align: justify;"><strong>A) Tentang keselamatan:</strong></div><div style="text-align: justify;"><em>Saksi Yehovah</em> mengajarkan bahwa keselamatan didapatkan melalui usaha manusia. Sekalipun mereka percaya bahwa Kristus mati disalib untuk menebus dosa-dosa umat manusia, tetapi mereka jelas juga percaya pada 'keselamatan karena usaha manusia'. Adapun usaha manusia yang paling mereka tekankan adalah Pekabaran Injil (karena itu, tidak heran mereka begitu aktif memberitakan Injil. Dengan melakukan hal itu mereka juga sedang berusaha menyelamatkan diri mereka sendiri! Ini berbeda sekali dengan Pemberitaan Injil yang dilakukan oleh orang kristen, yang dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan orang yang diinjili).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">Pekerjaan keselamatan sudah diselesaikan oleh Kristus di atas kayu salib (Yoh 19:30), dan karena itu keselamatan merupakan anugerah / pemberian cuma-cuma dari Allah (Ro 3:24), dan ini bisa kita terima melalui iman. Kita tidak mendapatkan keselamatan melalui 'perbuatan baik / usaha manusia' atau 'iman + perbuatan baik / usaha manusia', tetapi hanya melalui 'iman'. Perbuatan baik tidak menyelamatkan kita. Perbuatan baik hanya merupakan bukti iman (Ef 2:8-9 Gal 2:16,21 Yak 2:17,26 Ro 3:27-28 Ro 4:1-5).</div><div style="text-align: justify;">Illustrasi:</div><div style="text-align: justify;">Orang sakit obat sembuh olah raga / bekerja.</div><div style="text-align: justify;">Orang berdosa iman selamat perbuatan baik / ketaatan.</div><div style="text-align: justify;">Obatlah yang membuat orang sakit itu sembuh (<em>perhatikan arah panah</em> dalam illustrasi di atas). Olah raga / bekerja tidak menyembuhkan, tetapi merupa-kan bukti bahwa orang itu sudah sembuh.</div><div style="text-align: justify;">Analoginya: Imanlah yang menyebabkan orang itu diselamatkan. Perbuatan baik / ketaatan tidak menyelamatkan tetapi hanya merupakan bukti bahwa orang itu sudah selamat.</div><div style="text-align: justify;"><strong>B) Tentang Kebangkitan Kristus:</strong></div><div style="text-align: justify;">Orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> mengajar bahwa:</div><div style="text-align: justify;">1) Kristus tidak bangkit secara jasmani, tetapi secara rohani.</div><div style="text-align: justify;">2) Setelah kebangkitanNya Yesus berulangkali menampakkan diri dalam bentuk manusia. Ini sama seperti malaikat yang juga bisa menampakkan diri dalam bentuk manusia.</div><div style="text-align: justify;">3) Tubuh Kristus tidak membusuk. Apakah tubuh itu menjadi gas atau disimpan di suatu tempat, tak seorangpun yang tahu.</div><div style="text-align: justify;">Bahwa ketiga hal ini memang merupakan ajaran <em>Saksi Yehovah</em>, terlihat dari beberapa kutipan dari buku-buku mereka di bawah ini:</div><ul style="text-align: justify;"><li><strong><em>"The firstborn from the dead was raised from the grave, not a human creature, but a spirit"</em> (= yang pertama / sulung dari antara orang mati dibangkitkan dari kubur, bukan suatu makhluk manusia, tetapi suatu roh)</strong> - <em>'Let God Be True'</em>, p 276.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><strong><em>"Jesus did not take his human body to heaven to be forever a man in heaven. Had he done so, that would have left him ever lower than the angels ... God did not purpose for Jesus to be humiliated thus forever by being a fleshly man forever. No, after he had sacrificed his perfect manhood, God raised him to deathless life as a glorious spirit creature"</em> (= Yesus tidak membawa tubuh manusianya ke surga supaya selama-lamanya menjadi manusia di surga. Kalau saja ia melakukan hal itu, itu akan mejadikannya lebih rendah dari malaikat untuk selamanya ... Allah tidak memaksudkan supaya Yesus direndahkan seperti itu selama-lamanya, dengan menjadi manusia yang bersifat daging selama-lamanya. Tidak, setelah ia mengorbankan kemanu-siaannya yang sempurna, Allah mengangkatnya pada kehidupan yang tak mengenal kematian sebagai suatu makhluk roh yang mulia)</strong> - <em>'Let God Be True'</em>, p 41.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><strong><em>"Usually they could not at first tell it was Jesus, for he ap peared in different bodies. He appeared and disappeared just as angels had done, because he was ressurected as a spirit creature. Only because Thomas would not believe did Jesus appear in a body like that in which he had died"</em> (= Biasanya mereka mula-mula tidak mengetahui bahwa itu adalah Yesus, karena ia menam-pakkan diri dalam tubuh-tubuh yang berbeda. Ia muncul dan menghilang persis seperti yang telah dilakukan oleh malaikat, karena ia dibangkitkan sebagai suatu makhluk roh. Hanya karena Thomas tak mau percaya maka Yesus muncul dalam tubuh seperti tubuh di dalam mana ia telah mati)</strong> - <em>'From Paradise Lost To Paradise Regained'</em>, p 144.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><strong><em>"Our Lord's human body ... did not decay or corrupt ... Whether it was dissolved into gasses or whether it is still preserved some where ... no one knows"</em> (= tubuh manusia Tuhan kita ... tidak membusuk atau rusak ... Apakah tubuh itu larut menjadi gas atau apakah tubuh itu tetap terpelihara di suatu tempat ... tidak seorangpun yang tahu)</strong> - <em>'Studies in the Scriptures'</em>, vol II, p 129).</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Dasar Kitab Suci yang digunakan oleh orang-orang <em>Saksi Yehovah</em>:</div><div style="text-align: justify;">a) Mark 16:12 yang mengatakan bahwa setelah kebangkitanNya, Yesus me-nampakkan diri dalam rupa yang lain.</div><div style="text-align: justify;">b) Luk 24:16 Yoh 20:14-16 Yoh 21:4 yang menunjukkan bahwa murid-murid Yesus tidak mengenaliNya setelah kebangkitanNya. Ini dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa 'tubuh' yang dipakai setelah kebangkit-anNya berbeda dengan tubuhNya semula, dan bahkan bahwa 'tubuh' yang dipakai setelah kebangkitanNya berbeda-beda.</div><div style="text-align: justify;">c) Luk 24:31,36 berkata bahwa setelah kebangkitanNya Yesus bisa muncul dan lenyap dengan tiba-tiba. Ini menunjukkan bahwa Ia adalah roh, bukan betul-betul tubuh.</div><div style="text-align: justify;">d) Yoh 20:19,26 menunjukkan bahwa setelah kebangkitanNya Yesus bisa menembus pintu. Ini tidak bisa dilakukan oleh tubuh yang betul-betul adalah tubuh.</div><div style="text-align: justify;">e) 1Kor 15:44,45 berbicara tentang 'tubuh rohaniah' dan 'roh yang menghidupkan'.</div><div style="text-align: justify;">f) 1Pet 3:18 mengatakan bahwa Yesus 'dibangkitkan menurut roh'.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">1) Istilah 'bangkit secara rohani' adalah suatu istilah omong kosong. Roh seseorang, termasuk roh manusia Yesus, tidak bisa mati (Catatan: memang ada istilah 'mati rohani' yang menunjuk pada manusia yang ada dalam dosa. Tetapi ini tentu berbeda dengan 'mati rohani' yang dimak-sudkan di sini). Lalu apa maksudnya istilah 'bangkit secara rohani'?</div><div style="text-align: justify;">Mati berarti terpisahnya tubuh dengan jiwa / roh. Sedangkan bangkit dari antara orang mati, harus diartikan sebagai bersatunya kembali tubuh dengan jiwa / roh itu. Dan ini adalah kebangkitan jasmani!</div><div style="text-align: justify;">2) Sebelum kematianNya, Yesus sendiri menubuatkan kebangkitan jasmani / tubuhNya (Yoh 2:19-22. Khususnya perhatikan ay 21 yang berbunyi: <strong>"Tetapi yang dimaksudkanNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya sendiri"</strong>).</div><div style="text-align: justify;">3) Kitab Suci jelas mengajarkan kebangkitan jasmani. Ini bisa terlihat dari:</div><div style="text-align: justify;">a) Luk 24:2-7 yang menghubungkan kubur yang kosong dengan kebang-kitan. Kalau Yesus hanya bangkit secara rohani, dan kebangkitanNya tidak bersangkutpaut dengan tubuhNya, maka tidak mungkin ayat ini menghubungkan kebangkitan Yesus dengan kubur Yesus yang kosong.</div><div style="text-align: justify;">b) Luk 24:37-43.</div><div style="text-align: justify;">Kata 'hantu' di sini (ay 37,39) dalam bahasa Yunaninya adalah PNEUMA, yang artinya adalah 'roh'. Sekarang bacalah Luk 24:37-39 ini sekali lagi, dan gantilah kata 'hantu' dengan kata 'roh', maka saudara akan melihat dengan jelas bahwa Yesus tidak mau murid-muridNya menganggap Dia sebagai 'roh'. Ia bahkan lalu membuktikan bahwa dirinya bukan sekedar roh, dengan:</div><ul style="text-align: justify;"><li>menunjukkan tangan dan kakiNya kepada mereka dan menyuruh mereka merabanya (ay 39,40). Mengapa yang ditunjukkan adalah tangan dan kaki? Jelas karena pada tangan dan kaki Yesus masih ada bekas paku. Bandingkan dengan Yoh 20:20 dimana dikatakan bahwa Ia menunjukkan tangan dan lambungNya. Ini lagi-lagi me-nunjukkan bahwa Ia menunjukkan bagian tubuhNya yang ada bekas paku dan tombak. Semua ini bukan hanya dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Ia sudah bangkit, tetapi lebih dari itu menunjukkan bahwa tubuhNya yang bangkit itu adalah tubuh yang sama dengan yang mati di salib.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>meminta makanan, dan memakannya di depan murid-muridNya (ay 41- 43).</li>
</ul><div style="text-align: justify;">4) Tentang Mark 16:12 yang mengatakan bahwa Yesus 'menampakkan diri dalam rupa yang lain', perlu diketahui bahwa Mark 16:9-20 merupakan ayat-ayat Kitab Suci yang diperdebatkan keasliannya. Banyak ahli theologia / penafsir yang alkitabiah dan injili (bukan yang Liberal!) yang beranggapan bahwa Mark 16:9-20 itu merupakan suatu penambahan!</div><div style="text-align: justify;">Alasan yang paling utama untuk memperdebatkan keaslian Mark 16:9-20 adalah karena adanya perbedaan manuscript sebagai berikut:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Adanya manuscript yang mengakhiri Injil Markus sampai pada Mark 16:8a. Yang saya maksud dengan Mark 16:8a ialah kata-kata ini (lihat Kitab Suci Indonesia): "Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut".</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Adanya manuscript yang setelah Mark 16:8a, lalu menambahkan dengan Mark 16:8b. Yang saya maksud dengan Mark 16:8b ialah kata-kata ini (lihat Kitab Suci Indonesia):<strong> </strong>"Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-muridNya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu".</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Catatan: Kitab Suci bahasa Inggris tidak memuat bagian ini, kecuali pada catatan kaki dari RSV.</div><ul style="text-align: justify;"><li>Adanya manuscript yang setelah Mark 16:8a, lalu menambahkan Mark 16:9-20.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Perbedaan manuscript dalam Mark 16:9-20 ini terlihat dari:</div><div style="text-align: justify;">a) Dalam NIV, di atas Mark 16:9 tertulis kata-kata ini:</div><div style="text-align: justify;"><strong><em>"The two most reliable and early manuscripts do not have Mark 16:9-20"</em> (= dua manuscript yang paling dapat dipercaya dan yang paling awal / kuno tidak mempunyai Mark 16:9-20).</strong></div><div style="text-align: justify;">b) Dalam RSV diberikan catatan kaki yang berbunyi sebagai berikut:<strong> <em>"Some of the most ancient authorities bring the book to a close at the end of verse 8. One authority concludes the book by adding after verse 8 the following: But they reported briefly to Peter and those with him all that they had been told. And after this, Jesus himself sent out by means of them, from east to west, the sacred and imperishable proclamation of eternal salvation. Other authorities include the preceding passage and continue with verses 9-20. In most authorities verses 9-20 follow immediately after verse 8; a few authorities insert additional material after verse 14"</em> (= beberapa otoritas / manuscript yang paling kuno mengakhiri kitab ini pada akhir ayat 8. Satu otoritas / manuscript menyimpulkan kitab ini dengan menambahkan setelah ayat 8 kata-kata ini: Tetapi mereka menyampaikan secara singkat kepada Petrus dan mereka yang bersama dengan dia semua yang telah diceritakan kepada mereka. Sesudah ini, Yesus sendiri memberitakannya dengan perantaraan mereka, dari Timur ke Barat, proklamasi keselamatan yang kudus / sakral dan tak bisa binasa itu. Otoritas / manuscript yang lain memasukkan bagian sebelumnya dan melanjutkan dengan ayat 9-20. Dalam kebanyakan otoritas / manuscript ayat 9-20 langsung menyusul ayat 8; sedikit otoritas / manuscript memasukkan tambahan materi setelah ayat 14).</strong></div><div style="text-align: justify;">5) Paulus tetap menyebut Yesus (yang sudah bangkit) dengan sebutan 'manusia Kristus Yesus' (1Tim 2:5).</div><div style="text-align: justify;">6) Kebangkitan Yesus merupakan pola (<em>pattern</em>) dari kebangkitan kita nanti. Ini terlihat dari banyak ayat Kitab Suci seperti Ro 6:4-5 1Kor 6:14 1Kor 15:20-23 2Kor 4:14 Fil 3:21 Kol 2:12.</div><div style="text-align: justify;">Jadi, kalau Kristus hanya bangkit secara rohani, maka itu berarti bahwa nanti kita juga hanya akan bangkit secara rohani. Ini bertentangan de-ngan banyak ayat Kitab Suci seperti Yoh 5:28-29.</div><div style="text-align: justify;">7) Fil 3:21 mengatakan bahwa Yesus 'akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya yang mulia'.</div><div style="text-align: justify;">Kalau Ia ternyata tidak mempunyai tubuh, lalu bagaimana ayat ini bisa digenapi?</div><div style="text-align: justify;">8) Pada waktu Yesus bangkit, tubuh dan jiwa / roh Yesus bersatu kembali. Tetapi bukan hanya ini saja yang terjadi, karena kalau demikian maka Yesus tidak bisa dikatakan sebagai yang pertama / yang sulung yang bangkit dari antara orang mati (1Kor 15:20,23 Kol 1:18 Wah 1:5). Ingat bahwa sebelum kebangkitan Yesus, sudah terjadi banyak peristiwa kebangkitan.</div><div style="text-align: justify;">Jadi, pada waktu Yesus bangkit, ada hal lain yang terjadi, yang menyebabkan Ia bisa disebut sebagai yang pertama / yang sulung yang bangkit dari antara orang mati. Hal itu adalah suatu perubahan pada tubuh Yesus dimana Ia diangkat ke suatu posisi yang lebih tinggi, menjadi tubuh kebangkitan (bdk. 1Kor 15:51-52 dimana Paulus berkata<strong> 'kita semuanya akan diubah'</strong>).</div><div style="text-align: justify;">Jadi, berbeda dengan semua orang yang bangkit sebelum kebangkitan Yesus, Yesus bangkit dengan tubuh kebangkitan. Karena itu Yesus bisa disebut sebagai yang pertama / yang sulung yang bangkit dari antara orang mati.</div><div style="text-align: justify;">Penggunaan tubuh kebangkitan yang mempunyai kwalitet / kemampuan istimewa inilah yang menyebabkan Ia bisa menembus pintu, muncul dan hilang dengan tiba-tiba dsb.</div><div style="text-align: justify;">9) Murid-murid memang sering tidak mengenali Yesus setelah kebangkitanNya (Luk 24:16 Yoh 20:14-16 Yoh 21:4).</div><div style="text-align: justify;">Tetapi ini tidak membuktikan bahwa tubuh Yesus setelah kebangkitan berbeda bentuknya dengan tubuhNya sebelum mati. Ini juga tidak membuktikan bahwa setelah kebangkitanNya Ia 'menggunakan tubuh yang berbeda-beda', seperti yang dikatakan oleh orang-orang <em>Saksi Yehovah</em>.</div><div style="text-align: justify;"><strong>C) Tentang kedatangan Kristus yang keduakalinya:</strong></div><div style="text-align: justify;">Orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> berulang kali meramalkan kedatangan Kristus yang keduakalinya:</div><div style="text-align: justify;">1) Russel (pendiri <em>Saksi Yehovah</em>) mula-mula meramalkan bahwa Yesus akan datang kembali pada tahun 1874, karena ia percaya bahwa Adam dan Hawa diciptakan pada tahun 4126 SM. Ia lalu menambah bilangan ini dengan 6000 tahun (mungkin dari 6 hari penciptaan, dan 2Pet 3:8 dimana 1 hari sama dengan 1000 tahun) sehingga ia mendapatkan tahun 1874.</div><div style="text-align: justify;">Tetapi ternyata ramalan ini tidak cocok.</div><div style="text-align: justify;">2) Setelah ramalannya meleset, Russel bukannya bertobat, tetapi meramal lagi. Ia mengatakan Yesus akan datang kembali pada tahun 1914, yang ia dapatkan dari 1874 + 40 tahun (yang ia katakan sebagai 'masa percobaan umat Allah'). Ternyata ramalan ini salah lagi.</div><div style="text-align: justify;">Tetapi ini tetap tidak membuat Russel bertobat. Sebaliknya ia lalu berkata bahwa tahun 1914 itu Yesus memang sudah datang keduakalinya tetapi secara rohani, sehingga tak terlihat.</div><div style="text-align: justify;">Ini bisa terlihat dari kutipan-kutipan di bawah ini:</div><ul style="text-align: justify;"><li><strong><em>"Christ Jesus returns, not again as a human, but as a glorious spirit person"</em> (= Kristus Yesus kembali, tidak lagi sebagai manusia, tetapi sebagai pribadi roh yang mulia) </strong>- <em>'Let God Be True'</em>, p 196.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><strong><em>"It does not mean that he is on the way or has promised to come, but that he has already arrived and is here"</em> (= itu tidak berarti bahwa ia ada dalam perjalanan atau telah berjanji untuk datang, tetapi bahwa ia telah tiba dan ada di sini) </strong>- <em>'Let God Be True'</em>, p 198.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><strong><em>"... Christ Jesus came to the Kingdom in AD 1914, but unseen to men"</em> (= ... Kristus Yesus telah datang pada Kerajaan pada tahun 1914 M, tetapi tidak terlihat oleh manusia) </strong>- <em>'The Truth shall make you free'</em>, p 300.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">3) Anehnya, setelah ini masih saja muncul ramalan-ramalan tentang kedatangan Kristus yang keduakalinya dalam kalangan orang-orang <em>Saksi Yehovah</em>. Berturut-turut orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> meramal bahwa Kristus akan datang kembali pada tahun 1918, 1920, 1925, 1972.</div><div style="text-align: justify;">4) Setelah semua ramalan itu meleset, lalu muncul teori baru dimana mereka mengatakan bahwa Adam dan Hawa ternyata tidak diciptakan pada tahun 4126 SM, tetapi tahun 4025 SM. Dan 4025 SM + 6000 tahun = tahun 1975 M.</div><div style="text-align: justify;">Tetapi ternyata ramalan ini salah lagi!</div><div style="text-align: justify;">5) Ramalan mereka yang terbaru mengatakan bahwa Yesus akan datang pada tahun 1992.</div><div style="text-align: justify;">Inipun ternyata salah lagi!</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan / serangan:</strong></div><div style="text-align: justify;">a) Kitab Suci secara jelas mengatakan bahwa tidak seorangpun yang tahu kapan Yesus akan datang keduakalinya (Mat 24:36,44 Mat 25:13 2Pet 3:10).</div><div style="text-align: justify;">Jadi, siapapun yang meramalkan saat kedatangan Kristus yang kedua-kalinya, baik itu ia dapatkan dari belajar Kitab Suci, maupun dari 'wahyu / petunjuk Tuhan', pasti adalah seorang nabi palsu, atau setidaknya, orang yang rohani / pengetahuan Kitab Sucinya sangat tidak beres!</div><div style="text-align: justify;">b) Kitab Suci mengatakan secara jelas bahwa kedatangan Yesus yang keduakalinya itu bersifat jasmani / bisa dilihat (Mat 24:30 Kis 1:9-11 Wah 1:7).</div><div style="text-align: justify;">Kitab Suci memang juga berbicara tentang kedatangan Yesus secara rohani. Ini bisa terlihat dari kata-kata Yesus dalam Yoh 14:18 yang berbunyi sebagai berikut: <strong>"Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu"</strong>. Tetapi janji kedatangan rohani ini telah tergenapi pada hari Pentakosta (Kis 2:1-11), yaitu dengan turunnya Roh Kudus!</div><div style="text-align: justify;">Jadi, bahwa Yesus datang kembali secara rohani pada tahun 1914, merupakan omong kosongnya Russel, yang ia keluarkan hanya untuk menutupi malunya karena melesetnya ramalannya!</div><div style="text-align: justify;">c) Kitab Suci mengatakan bahwa salah satu ciri nabi palsu adalah kalau nabi itu menubuatkan sesuatu dan ternyata nubuatnya itu meleset / tidak terjadi (Ul 18:22).</div><div style="text-align: justify;">Tuhan bahkan melanjutkan dengan berkata bahwa nabi palsu seperti itu:</div><ul style="text-align: justify;"><li>tidak boleh ditakuti / didengarkan (Ul 18:22).</li>
<li>harus mati (Ul 18:20)!</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Dari bagian Kitab Suci ini, dan dari begitu banyaknya nubuat orang <em>Saksi Yehovah</em> yang meleset, kita harus mengambil kesimpulan bahwa mereka adalah nabi palsu / pengajar sesat!</div><div style="text-align: justify;"><strong>D) Tentang Kitab Suci:</strong></div><div style="text-align: justify;">1) Orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> selalu mengatakan bahwa mereka percaya kepada Kitab Suci sebagai Firman Tuhan. Tetapi sebetulnya / dalam faktanya, mereka lebih mengutamakan buku-buku / ajaran mereka dari pada Kitab Suci. Mereka hanya 'menggunakan' Kitab Suci (atau mungkin lebih tepat 'menyalahgunakan' Kitab Suci) untuk mencari dasar bagi ajaran mereka.</div><div style="text-align: justify;">Bukti bahwa mereka memang lebih mengutamakan buku-buku / ajaran mereka dari pada Kitab Suci bisa terlihat dari kutipan di bawah ini:</div><div style="text-align: justify;"><strong><em>"If the six volumes of SCRIPTURE STUDIES are practically the Bible topically arranged with Bible proof texts given, we might not improperly name the volumes THE BIBLE IN AN ARRANGED FORM. That is to say, they are not mere comments on the Bible, but they are practically the Bible itself ...</em></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><em>Furthermore, not only do we find that people can not see the divine plan in studying the Bible by itself, but we see, also, that if anyone lays the SCRIPTURE STUDIES aside, even after he has used them, after he has become familiar with them, after he has read them for ten years - if he then lays them aside and ignores them and goes to the Bible alone, our experience shows that within two years he goes into darkness. On the other hand, if he had merely read the Scripture Studies with their references, and had not read a page of the Bible, as such, he would be in the light in the end of two years, because he would have the light of the Scriptures"</em> (= kalau enam volume Scripture Studies ini secara praktis adalah Alkitab yang disusun menurut topik, maka kita tidak salah menyebutnya Alkitab dalam bentuk tersusun. Artinya, mereka bukan sekedar komentar tentang Alkitab, tetapi mereka adalah Alkitab itu sendiri ...</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>Lagi pula, bukan saja kami mendapatkan bahwa orang banyak tidak dapat melihat rencana ilahi dalam mempelajari Alkitab sendiri, tetapi kami juga melihat bahwa kalau seseorang mengesampingkan Scripture Studies, bahkan setelah ia mengguna-kannya, setelah ia menjadi akrab dengan mereka, setelah ia membacanya selama 10 tahun - kalau ia lalu mengesampingkan dan mengabaikan mereka dan pergi kepada Alkitab saja, pengalaman kami menunjukkan bahwa dalam 2 tahun orang itu akan ada dalam kegelapan. Sebaliknya, kalau ia semata-mata membaca Scripture Studies dengan referensi mereka, dan tidak membaca selembarpun dari Alkitab, maka ia akan ada di dalam terang pada akhir dari 2 tahun, karena ia akan mendapatkan terang Kitab Suci) </strong>- Walter Martin, <em>'The Kingdom of the Cults'</em>, p 46.</div><div style="text-align: justify;">Catatan:</div><div style="text-align: justify;">Bagian ini dikutip oleh Walter Martin dari artikel yang ditulis oleh Russel sendiri dalam majalah <em>The Watchtower</em>, September 15, 1910, p 298.</div><div style="text-align: justify;">2) Orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> juga mempunyai Kitab Sucinya sendiri yang disebut <em>New World Translation</em>.</div><div style="text-align: justify;">Tahun 1950 mereka mengeluarkan Perjanjian Barunya, dan tahun 1960 mereka mengeluarkan Perjanjian Lamanya. Lalu pada tahun 1961 semuanya direvisi.</div><div style="text-align: justify;">Sekalipun para penterjemahnya dirahasiakan oleh mereka, tetapi diketahui adanya 5 orang penterjemah, dan tidak satupun dari ke 5 penterjemah ini yang memenuhi syarat sebagai penterjemah Kitab Suci, karena mereka sama sekali bukan ahli dalam hal bahasa asli Kitab Suci.</div><div style="text-align: justify;">Pada tanggal 24 Nopember 1954, Frederick W. Franz (yang akhirnya menjadi ketua / pemimpin <em>Saksi Yehovah</em> pada tahun 1977), diajukan ke pengadilan sebagai wakil dari komisi penterjemah. Di pengadilan, sekalipun mula-mula ia mengaku bahwa ia menguasai bahasa Ibrani dan Yunani, tetapi akhirnya ia terpaksa mengakui bahwa ia tidak bisa menterjemahkan Kej 2:4 (ini bukan ayat yang sukar bagi seorang penterjemah Kitab Suci yang memenuhi syarat!) ke dalam bahasa Ibrani.</div><div style="text-align: justify;">New World Translation itu sendiri, secara sengaja, menterjemahkan banyak ayat secara salah, antara lain:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Fil 2:6 diterjemahkan: <strong>"Yang, walaupun ia berada dalam rupa Allah, tidak mempertimbangkan perebutan, yakni untuk menjadi sama dengan Allah".</strong></li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Luk 23:43 diterjemahkan: <strong>"Maka katanya kepadanya: Sesungguhnya aku berkata kepadamu hari ini, engkau akan bersama-sama dengan aku dalam Firdaus".</strong></li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Yoh 17:3 diterjemahkan:<strong> "Inilah berarti kehidupan yang kekal, yakni bahwa mereka menuntut pengetahuan tentang Dikau, Allah yang satu-satunya sejati, dan tentang dia yang Kauutus, yakni Yesus Kristus".</strong></li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Yoh 1:1-2 diterjemahkan:<strong> "Mula-mula adalah Kalam itu, dan Kalam itu adalah dengan Allah, dan Kalam itu adalah suatu allah. Ia ini mula-mula ada dengan Allah".</strong></li>
</ul><div style="text-align: justify;">3) Orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> ingin tetap menggunakan nama 'YEHOVAH / YAHWEH' dalam Kitab Suci.</div><div style="text-align: justify;">Ada gulungan papyrus Septuaginta (Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani) yang berisi setengah bagian terakhir dari kitab Ulangan. Dalam gulungan itu nama 'YAHWEH / YEHOVAH' tetap dipertahankan. Ini dijadikan dasar seolah-olah seluruh Septuaginta menggunakan 'YAHWEH / YEHOVAH' dan bukannya 'KURIOS'. Padahal hanya satu gu-lungan itu saja dari ribuan gulungan Septuaginta yang tetap memper-tahankan nama 'YAHWEH / YEHOVAH'. Semua yang lain menterjemahkan 'YAHWEH / YEHOVAH' itu menjadi 'KURIOS'. Perlu diketahui bahwa Septuaginta sudah ada pada jaman Yesus dan rasul-rasul, dan mereka tidak pernah mengkritik penterjemahan 'YAHWEH / YEHOVAH' menjadi 'KURIOS'!</div><div style="text-align: justify;">Bahkan dalam New World Translation nama 'YAHWEH / YEHOVAH' itu dipakai dalam Perjanjian Baru. Misalnya dalam 2Tes 2:2 disebutkan 'hari YEHOVAH'. Padahal, sebetulnya tidak ada kata 'YAHWEH / YEHOVAH' dalam Perjanjian Baru.</div><div style="text-align: justify;">-AMIN-</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber: http://www.facebook.com/groups/Christ.Lifestyle/doc/456533364367644/ </div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-62635395990466397822012-09-17T10:38:00.002+07:002012-09-17T10:38:58.194+07:00Bagaimana menaklukkan Saksi Yehova V<div class="mtl fbDocument" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuq2FmNkItnOPat2nTJtElhigkRp82P8j2rrOQCaHnIEGf4to3Ms9InLYp50epJzmnZyw91wy_7GYsqQqnYM3B00sNWZ5HotVgeWEG8KGrtgM1CRtFiX51G1hR6CGpe5uKqAttawMrLB69/s1600/saksi_jehovah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuq2FmNkItnOPat2nTJtElhigkRp82P8j2rrOQCaHnIEGf4to3Ms9InLYp50epJzmnZyw91wy_7GYsqQqnYM3B00sNWZ5HotVgeWEG8KGrtgM1CRtFiX51G1hR6CGpe5uKqAttawMrLB69/s1600/saksi_jehovah.jpg" /></a></div><strong>SAKSI YEHOVAH V</strong><br />
<strong>TENTANG SURGA & NERAKA</strong><br />
<strong>A) Ajaran Saksi Yehovah tentang tempat sesudah kematian:</strong><br />
1) Hanya 144.000 (hurufiah) orang yang akan masuk surga. Ini mereka dasarkan atas Wah 7:4-8. Lebih dari itu, mereka juga berpendapat bahwa:<br />
a) Tidak ada orang jaman Perjanjian Lama (termasuk Abraham, Ishak, Yakub) yang masuk ke surga!<br />
b) Orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> sendiri tidak termasuk dalam bilangan 144.000 ini. Jadi mereka yakin bahwa mereka tidak akan masuk surga. Mereka hanya berharap untuk bisa tetap tinggal di bumi yang telah disempurnakan (termasuk golongan 2 di bawah ini).<br />
2) Orang-orang yang tidak masuk ke surga akan tetap tinggal di bumi yang telah disempurnakan, yang mereka sebut dengan istilah Firdaus (Maz 37:9-11 Maz 104:5 Amsal 2:21-22 Yes 35:1 Yes 65:1-dst Mat 5:5).<br />
3) Orang-orang yang sangat jahat, termasuk kristen dan kafir, akan dilenyapkan / dimusnahkan. Inilah yang dimaksudkan dengan 'neraka' atau 'hukuman' oleh orang <em>Saksi Yehovah</em>!<br />
Jadi, dalam arti yang sesungguhnya, mereka tidak percaya akan adanya neraka / hukuman kekal. Mereka bahkan menyebut doktrin tentang neraka sebagai <em>God-dishonoring doctrine / God-defaming doctrine</em> (= doktrin yang tidak memuliakan Allah / doktrin yang mencemarkan Allah / doktrin yang memalukan Allah) dan mereka mengatakan bahwa doktrin itu disebarkan oleh setan untuk menakut-nakuti manusia sehingga mere-ka tidak belajar Kitab Suci dan menjadi benci kepada Allah.<br />
Bahwa ini memang merupakan ajaran mereka, terbukti dari beberapa kutipan di bawah ini, yang saya kutip dari buku <em>Saksi Yehovah</em> yang berjudul <em>'Let God Be True'</em>:<br />
<ul><li><strong><em>"Imperfect man does not even torture a mad dog, but kills it. And yet the clergymen attribute to God, who is love, the wicked crime of torturing human creatures merely because they had the misfortune to be born sinners"</em> (= manusia yang tidak sempurna tidak akan menyiksa anjing yang gila sekalipun, tetapi membunuhnya. Sekalipun demikian, para pendeta / pastor menghubungkan dengan Allah, yang adalah kasih, per-buatan jahat menyiksa manusia, semata-mata karena mereka mengalami kesialan dilahirkan sebagai orang berdosa)</strong> - hal 99.</li>
</ul><ul><li><strong><em>"The doctrine of a burning hell where the wicked are tortured eternally after death cannot be true, mainly for four reasons, (1) because it is wholly unscriptural, (2) it is unreasonable, (3) it is contrary to God's love, and (4) it is repugnant to justice"</em> [= doktrin tentang neraka yang menyala-nyala dimana orang jahat disiksa secara kekal setelah kematian tidak bisa benar, karena empat alasan, (1) karena itu sama sekali tidak alkitabiah, (2) itu tidak masuk akal, (3) itu bertentangan dengan kasih Allah, dan (4) itu menjijikkan / bertentangan dengan keadilan]</strong> - hal 99.</li>
</ul><strong>B) Bantahan Kristen:</strong><br />
1) Bilangan 144.000 dalam Wah 7:4-8 jelas tidak bisa ditafsirkan secara hurufiah, tetapi harus ditafsirkan sebagai lambang.<br />
Alasannya:<br />
a) Kitab Wahyu memang merupakan kitab yang penuh dengan lambang.<br />
b) Kontex dimana Wah 7:4-8 itu terletak (yaitu Wah 7:1-8), memang merupakan bagian yang penuh dengan lambang, misalnya:<br />
<ul><li>'meterai pada dahi dari hamba-hamba Allah' (Wah 7:2-3) jelas merupakan lambang. Kita tidak mungkin menafsirkan bahwa Allah betul-betul akan mencap dahi hamba-hambaNya dengan meterai!</li>
</ul><ul><li>144.000 orang itu dikatakan berasal dari 'semua suku keturunan Israel', yaitu Yehuda, Ruben, Gad, dan seterusnya (Wah 7:5-8). Bagian ini jelas tidak bisa diartikan secara hurufiah, dan oleh orang <em>Saksi Yehovah</em>sendiri ditafsirkan secara rohani, yaitu menunjuk pada 'Israel rohani'.</li>
</ul>c) Kalau bilangan 144.000 itu diartikan secara hurufiah, maka bagian ini akan bertentangan dengan:<br />
<ul><li>Wah 7:9 yang mengatakan bahwa jumlah orang yang masuk surga itu 'tidak terhitung banyaknya'. Bahwa ini menunjuk pada orang yang masuk surga, terlihat dari kalimat 'berdiri di hadapan tahta dan di hadapan Anak Domba' dalam Wah 7:9 itu.</li>
</ul>Orang <em>Saksi Yehovah</em> mengatakan bahwa kata Yunani ENOPION TOU THRONOU yang diterjemahkan 'di hadapan tahta' itu, seha-rusnya artinya adalah 'kelihatan dari tahta', sehingga mereka me-ngatakan bahwa orang yang tidak terhitung banyaknya itu bukan-lah orang yang masuk surga, tetapi orang yang tinggal di bumi yang telah disempurnakan.<br />
Tetapi ini adalah suatu omong kosong belaka karena dalam kamus bahasa Yunani dikatakan bahwa ENOPION berarti: <em>before</em> (= di hadapan); <em>in the presence of</em> (= di hadapan); <em>in front of</em> (= di depan). Jadi kata ENOPION itu memang berarti 'di hadapan', bukannya 'kelihatan dari'.<br />
Perhatikan juga terjemahan Kitab Suci bahasa Inggris di bawah ini tentang Wah 7:9 ini:<br />
KJV/RSV/NASB: <em>before the throne and before the Lamb</em> (= di hadapan tahta dan di hadapan Anak Domba).<br />
NIV: <em>before the throne and in front of the Lamb</em> (= di hadapan tahta dan di depan Anak Domba).<br />
Catatan:<br />
Kata bahasa Yunani yang oleh NIV diterjemahkan <em>'in front of</em> / di depan' itu juga adalah ENOPION.<br />
<ul><li>banyak bagian Kitab Suci yang mengatakan bahwa seadanya orang yang percaya kepada Yesus Kristus pasti akan masuk surga (seperti Yoh 3:16 dsb). Tidak masuk akal bahwa dalam sepanjang jaman, orang yang percaya kepada Yesus Kristus hanya berjumlah 144.000 orang!</li>
</ul>Selanjutnya, kalau mereka mengatakan bahwa Abraham, Ishak dan Yakub tidak termasuk dalam bilangan 144.000 orang yang akan masuk surga, mereka jelas bertentangan dengan Mat 8:11, yang jelas menun-jukkan bahwa Abraham, Ishak dan Yakub ada di surga, dan juga dengan Luk 16:22-23, yang jelas menunjukkan bahwa Abraham itu ada di surga. Dan kalau orang-orang suci jaman Perjanjian Lama semuanya tidak masuk surga, lalu bagaimana dengan Elia dan Henokh, yang tidak meng-alami kematian tetapi diangkat ke surga (Kej 5:24 2Raja-raja 2:1,3,5,11)?<br />
2) 2Pet 3:10-13 dan Wah 21:1 mengatakan bahwa bumi akan dihancurkan sehingga tidak ada lagi. Jadi, tidak mungkin orang akan tinggal di bumi ini setelah kematian.<br />
Lalu, bagaimana kita menafsirkan Mat 5:5 yang dijadikan dasar oleh orang-orang <em>Saksi Yehovah</em>? Mari kita melihat pembahasan ayat ini di bawah ini.<br />
Catatan:<br />
Hanya ini ayat dasar mereka yang saya bahas, karena ayat dasar yang lain sama sekali tidak kuat.<br />
Mat 5:5 berkata: "Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi".<br />
Ada beberapa kemungkinan untuk menafsirkan ayat ini:<br />
a) Orang Kristen memang memiliki bumi dalam arti tertentu.<br />
<ul><li>Di dalam Kristus, kita memiliki segala sesuatu (1Kor 3;21,22 2Kor 6:10).</li>
</ul><ul><li>Sekalipun ditinjau secara materi / duniawi orang dunia mempunyai banyak dan orang Kristen mempunyai sedikit, tetapi ada hal-hal yang perlu kita ingat:</li>
</ul><ul><li>Untuk orang dunia, bukan ia yang memiliki harta, tetapi hartanya yang memiliki / menguasai dia (ia menjadi budak uang). Disamping itu, orang dunia tidak mempunyai damai; semua miliknya sia-sia.</li>
</ul><ul><li>Untuk orang Kristen, William Hendriksen mengucapkan kata-kata ini:</li>
</ul><strong><em>"They may posses only a small portion of this earth or of earthly goods, but a small portion with God's blessing resting upon it is more than the greatest riches without God's blessing"</em> (= mereka mungkin hanya memiliki sebagian kecil dari bumi / hal-hal duniawi, tetapi sebagian kecil dengan berkat Allah di atasnya adalah lebih banyak dari kekayaan terbesar tanpa berkat Allah).</strong><br />
b) Yang dimaksud dengan 'bumi' dalam Mat 5:5 adalah 'langit dan bumi yang baru', yaitu surga (Wahyu 21:1).<br />
c) 'Memiliki bumi' berarti 'diberkati oleh Tuhan'.<br />
Dari mana bisa ditafsirkan seperti ini? Kata bahasa Yunani yang diterjemahkan 'bumi' itu adalah GE. Kata ini mempunyai bermacam-macam arti yaitu: <em>earth</em> (= bumi), <em>land</em> (= tanah), <em>country</em> (= negara / negeri), <em>region</em> (= daerah), <em>soil</em> (= tanah), <em>ground</em> (= tanah). Jadi, sekalipun bisa diterjemahkan 'bumi', tetapi bisa juga diterjemahkan 'tanah / negeri'.<br />
Tuhan berjanji untuk memberikan tanah Kanaan kepada Abraham (Kej 12:1-3,7). Selama ratusan tahun janji itu diulang-ulang kepada bangsa Israel. Akhirnya kata-kata 'memiliki tanah (Kanaan)' menjadi suatu ungkapan yang artinya 'menerima berkat Tuhan' atau 'diberkati oleh Tuhan'.<br />
Kalau kita membandingkan dengan Maz 37:11,22a,29,34 maka jelas terlihat bahwa 'memiliki bumi' memang bisa diartikan 'diberkati oleh Tuhan'.<br />
3) Terhadap ajaran <em>Saksi Yehovah</em> yang mengatakan bahwa orang berdosa (termasuk orang kristen) akan dimusnahkan, maka bisa kita menjawab / menyerang sebagai berikut:<br />
a) Manusia diciptakan oleh Allah sebagai gambar dan rupa Allah (Kej 1:26-27). Karena itu manusia mewarisi sifat kekal dari Allah, sekalipun tidak secara sempurna. Manusia memang tidak kekal dalam arti manusia ada awalnya. Jadi ada saat dimana manusia tidak ada. Tetapi sekali manusia itu ada, ia akan ada terus (tidak bisa musnah). Kalau manusia itu mati, ia hanya pindah tempat, atau ke surga, atau ke neraka. Tetapi ia akan tetap ada! Ini jelas merupakan ajaran dari seluruh Kitab Suci (Luk 16:19-31 Yoh 5:28-29 dsb).<br />
Yoh 5:28-29 berbunyi: "<strong>Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suaraNya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum".</strong><br />
Ayat ini jelas bertentangan dengan ajaran <em>Saksi Yehovah</em> tentang pemusnahan orang jahat, karena ayat ini berkata bahwa orang jahat yang sudah dalam kuburan itu akan bangkit untuk dihukum!<br />
Karena itu, dalam Kitab Suci, kata 'mati' atau 'binasa', kalau ditujukan kepada manusia, tidak pernah berarti 'musnah'!<br />
b) Allah memang kasih, tetapi Ia tetap menghukum manusia yang berdosa karena:<br />
<ul><li>Ia juga adalah Allah yang adil, sehingga tidak mungkin Ia membiarkan begitu saja manusia berbuat dosa tanpa dihukum.</li>
</ul>Nahum 1:3a berbunyi: "<strong>TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah".</strong><br />
Adalah sesuatu yang lucu kalau orang <em>Saksi Yehovah</em> justru menganggap doktrin tentang neraka justru menunjukkan bahwa Allah itu tidak adil (lihat kutipan dari buku <em>'Let God Be True'</em> di atas), karena adanya neraka sebetulnya justru menunjukkan keadilan Allah (Ro 2:5 2Tes 1:6-9). Di dalam dunia ini jelas ada banyak dosa yang tidak dihukum, juga ada orang benar yang ditindas dan orang jahat yang justru hidup enak. Kalau nanti ternyata neraka itu tidak ada, maka Allah benar-benar tidak adil, atau bahkan tidak ada!<br />
Ada juga di antara orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> yang berpendapat bahwa penghukuman kekal di neraka ini tidak adil, karena manusia berbuat dosa hanya 'sebentar', tetapi Allah menghukum manusia berdosa itu selama-lamanya.<br />
Terhadap serangan ini perlu kita ketahui bahwa adil atau tidaknya seorang hakim dalam menjatuhkan hukuman:<br />
<ul><li>tidak tergantung dari sama atau tidaknya waktu untuk berbuat kesalahan dengan waktu hukuman.</li>
</ul>Coba bayangkan, kalau saya membunuh orang yang saudara cintai, maka saya melakukan hal itu mungkin dalam waktu kurang dari 1 menit. Apakah saudara lalu merasa adil kalau hakim ternyata menghukum saya untuk masuk penjara selama 1 menit?<br />
<ul><li>tergantung apakah ia menjatuhkan hukuman sesuai dengan hukum / undang-undang yang berlaku atau tidak. Kalau hukum / undang-undang sudah mengatakan bahwa orang yang mencuri harus dihukum 5 tahun penjara, dan lalu hakim men-jatuhkan hukuman itu, maka itu adil!</li>
</ul>Allah juga mempunyai Undang-undang, yaitu Firman Tuhan / Kitab Suci. Dan dalam Undang-undangNya itu, Allah sudah mengatakan bahwa kalau orang berbuat dosa dan tidak mau bertobat, maka hukumannya adalah masuk neraka selama-lamanya. Karena itu kalau Allah akhirnya melaksanakan Undang-undang itu dan menjatuhkan hukuman kekal di neraka, Ia justru bertindak adil!<br />
Jadi, adanya neraka bukannya menunjukkan Allah tidak adil, tetapi sebaliknya justru menunjukkan keadilan Allah!<br />
<ul><li>Ia sudah berulangkali berfirman dalam Kitab Suci bahwa Ia akan menghukum orang berdosa yang tidak mau bertobat. Kalau ternyata pada akhirnya Allah tidak menghukum mereka yang tidak bertobat dari dosanya, maka jelas bahwa Allah adalah seorang pendusta! Bandingkan dengan Ibr 6:18 yang menunjukkan bahwa Allah tidak mungkin berdusta.</li>
</ul>c) Bahwa Kitab Suci secara jelas mengajarkan adanya neraka / hukuman kekal. Ini terlihat dari:<br />
<ul><li>Dalam Kitab Suci sering digunakan kata SHEOL (bahasa Ibrani) dan HADES (bahasa Yunani).</li>
</ul>Dalam Kitab Suci Indonesia biasanya kedua kata ini diterjemahkan dengan istilah 'alam maut' atau 'dunia orang mati'.<br />
Kata SHEOL / HADES memang tidak selalu mempunyai arti yang sama.<br />
<ul><li>Kadang-kadang SHEOL / HADES tidak menunjuk pada suatu tempat tertentu, tetapi dipakai dalam arti yang abstrak untuk menunjuk pada 'keadaan kematian / <em>the state of death'</em> atau 'keadaan terpisahnya tubuh dengan jiwa / roh'.</li>
</ul>Misalnya: Maz 89:49 Hos 13:14 Kis 2:27.<br />
<ul><li>Kadang-kadang SHEOL /HADES menunjuk pada suatu tempat, dan dalam hal ini maka SHEOL / HADES berarti: <ul><li>Kuburan (Kej 37:35 Yunus 2:2).</li>
<li>Neraka (Maz 9:18 Maz 49:15 Amsal 15:24 Luk 16:23).</li>
</ul></li>
</ul>Perhatikan bahwa semua ayat-ayat ini merupakan ayat-ayat yang memberikan ancaman kepada orang berdosa. Kalau dalam ayat-ayat ini SHEOL / HADES diartikan sebagai 'tempat netral' kemana setiap orang akan pergi setelah mati, maka ayat-ayat itu kehilangan ancamannya! Jadi, dalam ayat-ayat ini SHEOL / HADES harus diartikan sebagai 'neraka'!<br />
Bahwa SHEOL / HADES sering harus diartikan sebagai 'neraka' juga terlihat dari fakta bahwa Kitab Suci sering mengkontraskan SHEOL / HADES itu dengan surga (Ayub 11:8 Maz 139:8 Amos 9:2 Mat 11:23).<br />
Ini penting kita ketahui karena orang <em>Saksi Yehovah</em>, yang karena ketidak-percayaan mereka akan adanya neraka, lalu mengatakan bahwa SHEOL / HADES selalu berarti 'ku-buran'.<br />
<ul><li>Dalam Mat 26:24 Yesus berkata tentang Yudas Iskariot sebagai berikut:</li>
</ul><strong>"Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan".</strong><br />
Bagian yang saya garisbawahi itu hanya ada artinya kalau ada hukuman kekal / siksaan kekal yang luar biasa hebatnya di neraka yang menantikan Yudas Iskariot! Kalau ternyata Yudas Iskariot itu hanya dimusnahkan begitu saja, maka kata-kata Yesus ini meru-pakan omong kosong belaka!<br />
<ul><li>Mat 11:20-24 Mark 12:40b Luk 12:47-48 jelas menunjukkan ada-nya tingkat-tingkat hukuman di neraka. Ini menunjukkan keadilan Allah yang menghukum semua orang berdosa secara berbeda-beda sesuai dengan banyaknya dan besarnya dosa masing-masing.</li>
</ul>Tetapi semua ayat ini tidak akan ada artinya kalau ternyata nanti orang berdosa hanya dimusnahkan, karena pemusnahan bukan hanya tidak menunjukkan perbedaan tingkat hukuman, tetapi bahkan tidak menunjukkan hukuman apa-apa!<br />
<ul><li>Adanya ayat-ayat yang secara <em>explicit</em> berbicara tentang neraka.</li>
</ul>Contoh:<br />
Mat 3:12b - <strong>"... debu jerami itu akan dibakarnya dengan api yang tidak terpadamkan".</strong><br />
Mat 8:12 - <strong>"... akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, disanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi".</strong><br />
Mat 13:42 - <strong>"Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; disanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi".</strong><br />
Mat 13:50 - <strong>"lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi".</strong><br />
Mat 22:13b - <strong>"... dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi".</strong><br />
Mat 25:41 - <strong>"Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang ter-kutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya".</strong><br />
Mat 25:46 - <strong>"Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, ...".</strong><br />
Mark 9:43-48 - <strong>"Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, peng-gallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik eng-kau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, dimana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam".</strong><br />
Catatan:<br />
Perhatikan bahwa sekalipun Mark 9:44,46 ada dalam tanda ku-rung, yang menunjukkan bahwa ayat-ayat itu diperdebatkan keasliannya, tetapi Mark 9:48 tidak ada dalam tanda kurung. Bandingkan juga dengan Yes 66:24.<br />
Luk 16:23-25 - <strong>"... sementara ia menderita sengsara di alam maut ... aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. ... Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita".</strong><br />
Yudas 7 - <strong>"... telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang".</strong><br />
Wah 14:11 - <strong>"Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda nama-nya".</strong><br />
Wah 19:20 - <strong>"Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang".</strong><br />
Wah 20:10 - <strong>"dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya".</strong><br />
Wah 21:8 - <strong>"Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua".</strong><br />
Dari ayat-ayat di atas ini bisalah disimpulkan bahwa Kitab Suci menggambarkan bahwa:<br />
<ul><li>neraka adalah tempat penderitaan yang luar biasa hebatnya.</li>
</ul>Ini ditunjukkan oleh macam-macam hal:<br />
<ul><li>lambang-lambang seperti asap api / nyala api / dapur api / api / lautan api / lautan api dan belerang (yang jelas me-nyakitkan), kegelapan yang paling pekat (yang jelas menge-rikan), ulat-ulat / ulat-ulat bangkai (yang jelas juga menge-rikan).</li>
</ul>Sekalipun semua ini hanya lambang, tetapi kalau lambang-nya menyakitkan dan mengerikan, sudah barang tentu aslinya lebih menyakitkan dan lebih mengerikan lagi.<br />
Catatan:<br />
Analoginya, pada waktu Kitab Suci menggambarkan surga, digunakan lambang-lambang yang indah (Wah 21:11-21). Ini pasti menunjukkan bahwa aslinya pasti lebih indah lagi.<br />
<ul><li>kata 'siksa' yang sangat sering digunakan oleh Kitab Suci pada waktu membicarakan neraka.</li>
</ul><ul><li>kata-kata 'ratap dan kertak gigi' yang jelas menunjukkan kesakitan yang luar biasa.</li>
</ul><ul><li>kata-kata 'menderita sengsara', 'sangat kesakitan', 'sangat menderita' dalam Luk 16:23-25.</li>
</ul>Ini jelas bertentangan dengan ajaran <em>Saksi Yehovah</em> yang mengatakan orang jahat akan dimusnahkan, berarti tidak akan mengalami hukuman / penderitaan / siksaan.<br />
<ul><li>neraka adalah tempat dimana orang menerima hukuman yang bersifat kekal / selama-lamanya.</li>
</ul>Ini ditunjukkan oleh kata-kata:<br />
<ul><li>'api yang tidak terpadamkan'.</li>
<li>'api yang kekal'.</li>
<li>'siksaan yang kekal'.</li>
<li>'siang malam tidak henti-hentinya'.</li>
<li>'siang malam sampai selama-lamanya'.</li>
<li>'ulat-ulatnya tidak akan mati'.</li>
</ul>Ini tentu lagi-lagi bertentangan dengan ajaran <em>Saksi Yehovah</em>, karena kalau memang orang jahat dimusnahkan, untuk apa Kitab Suci menggambarkan bahwa hukuman itu berlangsung selama-lamanya? Apa gunanya api yang tidak akan padam, ulat yang tidak bisa mati, siksaan kekal, siksaan siang malam tidak henti-hentinya, dsb, kalau toh orang jahat itu dimusnah-kan?<br />
Seorang ahli theologia Reformed yang bernama William G.T. Shedd<strong> </strong>berkata:<br />
<strong><em>"Had Christ intended to teach that future punishment is remedial and temporary, he would have compared it to a dying worm, and not to an undying worm; to a fire that is quenched, and not to an unquenchable fire"</em> (= Andaikata Kristus bermaksud untuk meng-ajar bahwa hukuman yang akan datang itu bersifat memperbaiki dan sementara, Ia akan membandingkannya dengan ulat yang bisa mati, dan bukannya dengan ulat yang tidak bisa mati; de-ngan api yang bisa padam, dan bukannya dengan api yang tidak dapat dipadamkan).</strong><br />
d) Wah 19:20 secara jelas mengatakan bahwa orang-orang jahat itu 'dilemparkan hidup-hidup' ke dalam lautan api itu! Kalau memang dimusnahkan, bagaimana bisa dilemparkan hidup-hidup?<br />
e) Agama / kepercayaan yang tidak mempercayai hukuman kekal / neraka, tidak mungkin bisa memotivasi orang untuk bertobat dari dosa. Kalau memang tidak ada hukuman kekal setelah kematian maka lebih baik sekarang kita bersenang-senang dalam dosa. Toh paling-paling nanti kita dimusnahkan.<br />
Bandingkan dengan 1Kor 15:32b dimana Paulus berkata sebagai berikut: <strong>"Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka 'marilah kita makan dan minum, sebab besok kita akan mati'".</strong><br />
Jelas dari ayat ini bahwa Paulus sendiripun setuju bahwa seandainya tidak ada kebangkitan orang mati, dan dengan demikian juga tidak ada hukuman, maka sebaiknya kita bersenang-senang dalam dosa, <em>mumpung</em> kita masih hidup!<br />
f) Kita juga bisa menyerang mereka dalam hal ini dengan berkata sebagai berikut:<br />
<strong>"Ajaran <em>Saksi Yehovah</em> tidak sama, dan bahkan bertentangan, dengan ajaran Kristen. Sekarang ada 2 kemungkinan: <em>Saksi Yehovah</em> yang benar, atau Kristen yang benar. Kalau <em>Saksi Yehovah</em> yang benar, maka orang <em>Saksi Yehovah</em> hanya tinggal di bumi yang sudah disempurnakan, sedangkan orang kristen hanya dimusnahkan. Tetapi sebaliknya, kalau Kristen yang benar, maka orang kristen akan masuk surga, sedangkan orang <em>Saksi Yehovah</em> akan masuk neraka untuk disiksa selama-lamanya. Dengan melihat pada 2 kemungkinan ini, orang yang punya akal sehat pasti akan memilih Kristen dari pada <em>Saksi Yehovah</em>!"</strong><br />
<strong>Catatan:</strong><br />
Dari semua doktrin <em>Saksi Yehovah</em>, saya berpendapat bahwa ketidak-percayaan mereka tentang neraka merupakan bagian yang paling lemah (paling lemah dasar Kitab Sucinya / argumentasinya). Dan karena ini merupakan titik lemah mereka, maka pada waktu saudara berdebat / ber-diskusi dengan orang <em>Saksi Yehovah</em>, sebaiknya saudara mulai menye-rangnya pada titik lemah ini, dan sesudah itu baru menyerangnya pada doktrin-doktrin yang lain.<br />
-AMIN-<br />
<br />
Sumber: http://www.facebook.com/groups/Christ.Lifestyle/doc/456528941034753/ </div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-43042212692775684462012-09-17T10:37:00.000+07:002012-09-17T10:37:45.008+07:00Bagaimana menaklukkan Saksi Yehova IV<div class="mtl fbDocument"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuq2FmNkItnOPat2nTJtElhigkRp82P8j2rrOQCaHnIEGf4to3Ms9InLYp50epJzmnZyw91wy_7GYsqQqnYM3B00sNWZ5HotVgeWEG8KGrtgM1CRtFiX51G1hR6CGpe5uKqAttawMrLB69/s1600/saksi_jehovah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuq2FmNkItnOPat2nTJtElhigkRp82P8j2rrOQCaHnIEGf4to3Ms9InLYp50epJzmnZyw91wy_7GYsqQqnYM3B00sNWZ5HotVgeWEG8KGrtgM1CRtFiX51G1hR6CGpe5uKqAttawMrLB69/s1600/saksi_jehovah.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><strong>SAKSI YEHOVAH IV</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>DOKTRIN TENTANG ALLAH TRITUNGGAL</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>A) Ajaran Saksi Yehovah tentang Allah Tritunggal:</strong></div><div style="text-align: justify;">Orang-orang<em> Saksi Yehovah</em> tidak menerima ajaran tentang Allah Tritunggal yang mengatakan bahwa Allah itu hanya satu (dalam hakekatNya), tetapi mempunyai 3 pribadi yang setingkat. Mereka beranggapan bahwa Allah betul-betul hanya satu secara mutlak, dan bahwa Yesus dan Roh Kudus bukanlah Allah.</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana anggapan orang <em>Saksi Yehovah </em>tentang doktrin Allah Tritunggal itu?</div><div style="text-align: justify;">1) Orang <em>Saksi Yehovah</em> beranggapan bahwa ajaran tersebut tidak dapat dimengerti dan membingungkan.</div><div style="text-align: justify;">Dan mereka lalu mengutip 1Kor 14:33 untuk membuktikan bahwa ajaran Tritunggal ini tidak datang dari Allah.</div><div style="text-align: justify;">Kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?':</div><div style="text-align: justify;"><strong>"Tetapi, dengan berkukuh bahwa Tritunggal adalah misteri yang begitu membingungkan karena berasal dari wakyu ilahi, mereka menciptakan problem besar lain. Mengapa? Karena dalam wahyu ilahi itu sendiri tidak ada pandangan demikian mengenai Allah: 'Allah ... bukan Allah yang suka pada kekacauan' - 1Korintus 14:33, Alkitab dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS).</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>Mengingat pernyataan itu, mungkinkah Allah akan mencetuskan doktrin mengenai diri-Nya sendiri yang begitu membingungkan sehingga bahkan para sarjana Ibrani, Yunani, dan Latin tidak dapat menjelaskannya?"</strong> (hal 4-5).</div><div style="text-align: justify;">Dalam buku yang sama juga ditambahkan bahwa orang-orang sederhana / tidak terpelajarpun bisa mengenal Allah, dan ini tidak memungkinkan adanya doktrin yang begitu sukar / membingungkan tentang Allah.</div><div style="text-align: justify;"><strong>"Selain itu, apakah orang-orang harus menjadi teolog untuk dapat mengenal satu-satunya Allah yang benar dan Yesus Kristus yang telah Ia utus? (Yohanes 17:3). Jika demikian halnya, mengapa begitu sedikit dari para pemimpin agama Yahudi yang terpelajar mengakui Yesus sebagai Mesias? Sebaliknya, murid-muridNya yang setia, adalah petani-petani, nelayan, pemungut cukai, ibu-ibu rumah tangga yang sederhana. Orang-orang sederhana tersebut begitu yakin dengan apa yang Yesus ajarkan tentang Allah sehingga mereka dapat mengajarkannya kepada orang lain dan bahkan rela mati demi kepercayaan mereka - Matius 15:1-9 21:23-32,43 23:13- 36 Yohanes 7:45-49 Kisah 4:13" </strong>(hal 5).</div><div style="text-align: justify;">2) Orang <em>Saksi Yehovah</em> beranggapan bahwa ajaran tentang Allah Tri-tunggal itu berasal dari agama-agama kafir.</div><div style="text-align: justify;">Kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?':</div><ul style="text-align: justify;"><li><strong>"Diseluruh dunia zaman purba, di Babel dulu, ibadat kepada dewa-dewa kafir yang dikelompokkan dalam tiga serangkai, sangat umum. Pengaruh itu juga umum di Mesir, Yunani, dan Roma pada abad-abad sebelum, selama, dan setelah Kristus. Dan setelah rasul-rasul meninggal, keper-cayaan kafir tersebut menyusup ke dalam kekristenan" </strong>(hal 9,11).</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><strong>"... menyatakan tentang salah satu dari rangkaian tiga allah tersebut di daerah Mesopotamia: 'Alam semesta dibagi dalam tiga bagian yang masing-masingnya menjadi daerah kekuasaan dari satu allah. Bagian milik Anu adalah langit. Bumi diberikan kepada Enlil. Ea menjadi penguasa lautan. Bersama mereka membentuk tiga serangkai dari Allah-Allah yang Agung'" </strong>(hal 9).</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><strong>"A Dictionary of Religious Knowledge menyatakan bahwa Tritunggal 'adalah suatu penyelewengan yang dipinjam dari agama-agama kafir, dan dicangkokkan ke dalam iman Kristen'. Dan The Paganism in Our Christianity berkata: 'Asal usul (Tritunggal) seluruhnya kafir'.</strong></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Itu sebabnya, dalam Encyclopedia of Religion and Ethics, James Hastings menulis: 'Dalam agama di India, misalnya, kita temukan kelompok tiga serangkai Brahma, Syiwa, dan Wisnu; dan dalam agama Mesir kelompok tiga serangkai Orisis, Isis, dan Horus ...'"</strong> (hal 11).</div><div style="text-align: justify;">3) Tentang istilah dan ajaran Tritunggal, orang <em>Saksi Yehovah </em>berpendapat bahwa:</div><div style="text-align: justify;">a) Istilah 'Tritunggal' tidak ada dalam Kitab Suci.</div><div style="text-align: justify;">b) Ajaran tentang Allah Tritunggal juga tidak ada, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru.</div><div style="text-align: justify;">Sebaliknya Kitab Suci mengajarkan bahwa Allah itu satu / esa (Ul 6:4).</div><div style="text-align: justify;">Untuk itu perhatikan kutipan-kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' di bawah ini:</div><ul style="text-align: justify;"><li><strong>"The Encyclopedia of Religion mengakui: 'Para teolog dewasa ini setuju bahwa Alkitab Ibrani tidak memuat doktrin tentang Tritunggal'. Dan New Catholic Encyclopedia juga mengatakan: 'Doktrin Tritunggal Kudus tidak diajarkan dalam P(erjanjian) L(ama)'" </strong>(hal 6).</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><strong>"Demikian pula dalam bukunya The Triune God, imam Yesuit Edmund Fortman mengakui: Perjanjian Lama ... tidak secara tegas ataupun samar-samar memberi tahu kepada kita mengenai Allah tiga serangkai yang adalah Allah, Anak dan Roh Kudus ... Tidak ada bukti bahwa penulis tulisan suci manapun bahkan menduga adanya suatu (Tritunggal) di dalam Keilahian ... Bahkan mencari di dalam (Perjanjian Lama) kesan-kesan atau gambaran di muka atau 'tanda-tanda ter-selubung' mengenai trinitas dari pribadi-pribadi, berarti melampaui kata-kata dan tujuan dari para penulis tulisan-tulisan suci" </strong>(hal 6).</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><strong>"The Encyclopedia of Religion mengatakan: 'Para teolog setuju bahwa Perjanjian Baru juga tidak memuat doktrin yang jelas mengenai Tritunggal'" </strong>(hal 6).</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><strong>"The New Encyclopedia Britannica menyatakan: 'Kata Tritunggal atau doktrinnya yang jelas tidak terdapat dalam Perjanjian Baru'" </strong>(hal 6).</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>B) Bantahan dari pihak kristen:</strong></div><div style="text-align: justify;">1) Tentang ajaran Tritunggal yang merupakan kekacauan, sehingga ber-tentangan dengan 1Kor 14:33.</div><div style="text-align: justify;">Untuk itu kita bisa menjawab bahwa:</div><div style="text-align: justify;">a) Memang harus diakui bahwa doktrin tentang Allah Tritunggal itu sangat sukar dan bahkan tidak dapat dimengerti sepenuhnya (bdk. Ayub 11:7-9).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Tetapi perlu diingat bahwa adalah lebih logis kalau ajaran tentang Allah Tritunggal itu tidak bisa dimengerti sepenuhnya. Mengapa? Karena Allah itu memang mahabesar / tidak terbatas, sedangkan otak / pikiran kita terbatas. Kalau otak / pikiran kita yang terbatas ini bisa mengerti sepenuhnya tentang Allah yang tidak terbatas, maka itu justru tidak masuk akal!</strong></div><div style="text-align: justify;">Ada seorang yang bahkan berani mengatakan: kalau ada orang yang bisa mengajarkan doktrin Allah Tritunggal sehingga bisa dimengerti sepenuhnya, maka orang itu pasti pengajar sesat!</div><div style="text-align: justify;">Ini bisa diterapkan dalam doktrin Allah dari orang <em>Saksi Yehovah</em>. Doktrin mereka tentang Allah, begitu sederhana dan bisa dimengerti sepenuhnya, dan karenanya justru merupakan ajaran sesat!</div><div style="text-align: justify;">b) Dalam 2Pet 3:16 Petrus mengatakan bahwa dalam tulisan Paulus ada hal-hal yang sukar dimengerti. Dalam 1Kor 3:2 Paulus berbicara tentang 'makanan keras' yang jelas menunjuk pada ajaran yang sukar.</div><div style="text-align: justify;">Ini membuktikan bahwa Kitab Suci sendiri mengakui bahwa dalam Kitab Suci ada bagian-bagian yang sukar. Karena itu kalau melalui penggalian Kitab Suci akhirnya dihasilkan doktrin Allah Tritunggal yang begitu sukar, ini tidak mengherankan!</div><div style="text-align: justify;">c) 1Kor 14:33 ada dalam kontex yang membicarakan penggunaan bahasa roh / nubuat dalam ibadah / kebaktian. Ada peraturan penggunaan bahasa roh dan nubuat dalam kebaktian (1Kor 14:26-32), supaya tidak terjadi kekacauan, karena Allah tidak senang kekacauan seperti itu.</div><div style="text-align: justify;">Karena itu, kalau ayat ini dipakai oleh orang <em>Saksi Yehovah</em> untuk menentang doktrin Allah Tritunggal, maka jelas bahwa mereka sudah melepas ayat itu dari kontexnya (kutipan itu <em>'out of context'</em>!).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Dan memang salah satu hal yang paling banyak digunakan oleh orang-orang sesat (termasuk orang <em>Saksi Yehovah</em>) adalah menggunakan ayat-ayat Kitab Suci terlepas dari kontexnya. Karena itu setiap membaca suatu ayat yang dijadikan dasar suatu ajaran, kita harus membaca juga seluruh kontexnya, untuk melihat apakah ayat itu dikutip secara <em>'out of context'</em> atau tidak.</strong></div><div style="text-align: justify;">d) Ajaran tentang Allah Tritunggal bukanlah suatu kekacauan yang membingungkan. Ajaran ini tidak bertentangan dengan akal / logika, tetapi melampaui akal / logika.</div><div style="text-align: justify;">Sedikit penjelasan untuk hal itu: kalau kita berkata bahwa Allah itu 1 hakekat dan 3 hakekat pada saat yang sama, maka itu bertentangan dengan akal / logika dan itu betul-betul merupakan suatu kekacauan. Demikian juga kalau kita berkata bahwa Allah itu 1 pribadi dan 3 pribadi pada saat yang sama. Tetapi kalau kita berkata bahwa Allah itu 1 hakekat tetapi 3 pribadi, itu tidak bertentangan dengan akal / logika, tetapi melampaui akal / logika.</div><div style="text-align: justify;">e) Sedangkan tentang serangan mereka bahwa dengan adanya doktrin Allah Tritunggal itu berarti bahwa orang harus menjadi teolog untuk bisa mengenal Allah, maka jawaban yang bisa kita berikan adalah:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Sedikit banyak setiap orang kristen memang harus menjadi teolog! Pada waktu seseorang mendengar dan mengerti Injil, yang intinya adalah bahwa Yesus telah mati untuk menebus dosa-dosa manusia, bukankah sebetulnya ia sudah berteologia?</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Yesus berkata bahwa barangsiapa yang melihat Dia sudah melihat Allah, dan barangsiapa mengenal Dia sudah mengenal Allah (Yoh 14:7,9). Karena itu, maka orang yang mengenal Yesus / percaya kepada Yesus, sekalipun tidak menjadi ahli teologia, sudah mengenal Allah / diselamatkan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Karena itulah orang yang sederhana sekalipun bisa saja mengenal Allah dan diselamatkan!</div><ul style="text-align: justify;"><li>Orang bisa mengenal Allah / Yesus bukan karena kemampuan dirinya sendiri dalam berpikir dan mencari kebenaran. Seseorang bisa mengenal Allah / Yesus, karena pekerjaan Tuhan sendiri di dalam diri orang itu (Mat 11:25-27 Ef 1:18-20). Karena itu orang seder-hanapun bisa mengenal Allah / Yesus kalau Allah mau menyatakan diriNya kepada orang itu, dan sebaliknya, orang pandaipun tidak akan bisa mengenal Allah / Yesus kalau Allah tidak berkenan menyatakan diriNya kepadanya.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">2) Tentang ajaran Tritunggal yang dikatakan berasal dari agama kafir.</div><div style="text-align: justify;">Untuk itu kita bisa menjawab bahwa:</div><div style="text-align: justify;">a) Tidak ada agama lain yang mempunyai konsep Tritunggal (1 hakekat, 3 pribadi yang setingkat). Yang ada pada mereka adalah kepercayaan terhadap 3 allah / dewa (Polytheisme / Tritheisme), dan ini sangat berbeda dengan konsep kristen tentang Allah Tritunggal.</div><div style="text-align: justify;">Sebagai contoh, dalam agama Hindu, Syiwa dipercaya sebagai dewa perusak, Brahma sebagai dewa pencipta, dan Wisnu sebagai dewa pemelihara. Jelas bahwa mereka dipercaya sebagai tiga dewa, yang bahkan berbeda sifat-sifatnya satu dengan yang lain. Orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> itu betul-betul bukan main tololnya kalau mereka menyamakan ajaran ini dengan doktrin Allah Tritunggal, ataupun kalau mereka menganggap bahwa ajaran ini merupakan asal usul dari doktrin Allah Tritunggal!</div><div style="text-align: justify;">b) Doktrin Allah Tritunggal jelas berasal dari Kitab Suci, karena dalam Kitab Suci / Firman Allah inilah Allah mewahyukan / menyatakan diriNya kepada kita supaya kita bisa mengenal Allah yang benar.</div><div style="text-align: justify;">Manusia tidak bisa mengerti doktrin Allah Tritunggal itu secara keseluruhan; lalu bagaimana mungkin manusia bisa menciptakannya?</div><div style="text-align: justify;">c) Bahwa orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> menunjukkan gambar-gambar dari dewa-dewa dalam agama kafir yang mereka katakan sebagai sumber dari doktrin Allah Tritunggal (gambar-gambar ini ada dalam buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?'), adalah sesuatu yang aneh dan tidak masuk akal. Mengapa? Karena dalam kekristenan Allah Tritunggal tidak pernah dan bahkan tidak boleh digambarkan! Kalau Allah Tritunggal digambarkan atau bahkan dipatungkan, maka itu jelas melanggar hukum ke 2 dari sepuluh hukum Tuhan!</div><div style="text-align: justify;">Bahwa dalam agama-agama kafir dewa-dewa mereka digambarkan atau dipatungkan, tetapi dalam kekristenan Allah Tritunggal justru dilarang untuk digambarkan atau dipatungkan, menunjukkan secara jelas bahwa dewa-dewa kafir itu bukan merupakan asal usul dari Allah Tritunggal!</div><div style="text-align: justify;">3) Tentang istilah maupun ajaran Tritunggal yang tidak ada dalam Kitab Suci.</div><div style="text-align: justify;">Untuk ini kita bisa menjawab bahwa istilah 'Tritunggal' memang tidak ada dalam Kitab Suci, tetapi ajarannya jelas ada. Dalam Perjanjian Lama hanya ada secara samar-samar, tetapi dalam Perjanjian Baru menjadi lebih jelas.</div><div style="text-align: justify;">Untuk jelasnya mari kita melihat dasar Kitab Suci dari doktrin Allah Tritunggal di bawah ini.</div><div style="text-align: justify;"><strong>C) Dasar Kitab Suci dari doktrin Allah Tritunggal:</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>I) Kitab Suci menunjukkan ketunggalan Allah.</strong></div><div style="text-align: justify;">1) Ayat-ayat Kitab Suci yang secara <em>explicit</em> menyatakan bahwa Allah itu satu (Ul 6:4 1Kor 8:4 1Tim 2:5 Yak 2:19).</div><div style="text-align: justify;">2) Penggunaan kata-kata bentuk tunggal untuk Allah atau dalam hubungannya dengan Allah:</div><div style="text-align: justify;">a) Penggunaan kata ganti orang bentuk tunggal.</div><div style="text-align: justify;">Contoh:</div><ul style="text-align: justify;"><li>kalau Allah berbicara tentang diriNya sendiri, maka pada umumnya Ia menggunakan kata 'Aku' (bahasa Inggris: <em>'I'</em>).</li>
<li>kalau orang lain berbicara tentang Allah, maka pada umumnya digunakan kata 'Dia' (bahasa Inggris: <em>'He'</em>).</li>
<li>kalau orang berbicara kepada Allah, maka pada umumnya digunakan kata 'Engkau' (bahasa Inggris:<em> 'You'</em>). Dalam bahasa Yunani maupun Ibraninya terlihat bahwa yang digunakan adalah <em>'You'</em> dalam bentuk tunggal.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">b) Penggunaan kata kerja bentuk tunggal.</div><div style="text-align: justify;">Contoh: dalam bahasa Ibraninya, kata 'menciptakan' dalam Kej 1:1 adalah kata kerja bentuk tunggal.</div><div style="text-align: justify;">c) Penggunaan kata sifat bentuk tunggal.</div><div style="text-align: justify;">Contoh: dalam bahasa Ibraninya, kata-kata 'baik' dan 'benar' dalam Maz 25:8 adalah kata sifat bentuk tunggal.</div><div style="text-align: justify;">3) Allah mempunyai sifat <em>self-existent</em>, dan sifat ini tidak memungkinkan adanya lebih dari satu makhluk seperti Dia.</div><div style="text-align: justify;">a) Sifat <em>self-existent</em> (= ada dengan sendirinya / ada dari dirinya sendiri) dari Allah, jelas merupakan ajaran dalam Kitab Suci, karena Kitab Suci menunjukkan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Allah (Kej 1:1-31 Yoh 1:3,10), tetapi Kitab Suci tidak pernah menceritakan tentang terjadinya Allah, dan ini menunjukkan bahwa Allah sendiri tidak pernah diciptakan / dijadikan oleh siapapun / apapun juga.</div><div style="text-align: justify;">b) Sifat <em>self-existent</em> ini mempunyai 2 perwujudan:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Allah adalah makhluk yang <em>independent</em> (= bebas / tak tergantung) secara mutlak. <ul><li>diriNya / keberadaanNya / hidupNya <em>independent</em> (Yoh 5:26).</li>
<li>pikiranNya / rencanaNya / kehendakNya / tindakanNya <em>independent</em> (Ro 11:33-34 9:10-24 Daniel 4:35 Ef 1:5 Maz 115:3 1Yoh 5:14).</li>
</ul></li>
<li>Segala sesuatu ada hanya melalui Dia, dan segala sesuatu tergantung kepada Dia (Neh 9:6 Maz 104:27-30 Yoh 1:3 Kis 17:28 Ibr 1:3 1Tim 6:13a).</li>
</ul><div style="text-align: justify;">c) Dari semua ini bisa disimpulkan bahwa tidak mungkin ada lebih dari satu makhluk yang seperti itu! Karena tidak mungkin bisa ada 2 makhluk yang sama-sama tidak tergantung apapun / siapapun, dan yang membuat segala sesuatu tergantung dirinya.</div><div style="text-align: justify;"><strong>II) Kitab Suci menunjukkan adanya 'kejamakan dalam diri Allah'.</strong></div><div style="text-align: justify;">Catatan:</div><div style="text-align: justify;">Perhatikan bahwa saya tidak menyebut adanya 'banyak Allah', tetapi adanya 'kejamakan dalam diri Allah'. Jadi, saya tetap percaya pada ketunggalan / keesaan Allah, tetapi dalam keesaanNya itu terdapat suatu kejamakan tertentu.</div><div style="text-align: justify;">1) Dalam Perjanjian Lama.</div><div style="text-align: justify;">a) Penggunaan kata 'ELOHIM' untuk Allah (Kej 1:1 dll) yang merupakan kata bentuk jamak / <em>plural</em>.</div><div style="text-align: justify;">Kata 'ELOHIM' mempunyai bentuk tunggal / <em>singular</em> yaitu 'ELOAH' yang digunakan antara lain dalam Ul 32:15-17 dan Hab 3:3.</div><div style="text-align: justify;">Tetapi dalam Perjanjian Lama kata 'ELOAH' hanya digunakan sebanyak 250 x, sedangkan kata 'ELOHIM' sekitar 2500 x. Peng-gunaan kata bentuk jamak / <em>plural</em> yang jauh lebih banyak ini menunjukkan adanya 'kejamakan dalam diri Allah'.</div><div style="text-align: justify;">Memang harus diakui bahwa ELOHIM sering dianggap sebagai bentuk tunggal, tetapi yang perlu dipertanyakan adalah: kalau memang Allah itu tunggal secara mutlak, mengapa tidak digunakan ELOAH saja terus menerus? Mengapa digunakan ELOHIM, dan lebih lagi, mengapa digunakan ELOHIM jauh lebih banyak dari ELOAH?</div><div style="text-align: justify;">Dalam persoalan ini, buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' memberikan suatu serangan yang bagus, yang saya kutip di bawah ini:</div><div style="text-align: justify;"><strong>"'ELOHIM' bukan berarti 'pribadi-pribadi', melainkan 'allah-allah'. Jadi mereka yang berkukuh bahwa kata ini menyatakan suatu Tritunggal menjadikan diri sendiri politeis, penyembah lebih dari satu Allah. Mengapa? Karena ini berarti ada tiga allah dalam Tritunggal" </strong>(hal 13).</div><div style="text-align: justify;">Untuk menjawab serangan ini kita bisa menjelaskan sebagai berikut:</div><ul style="text-align: justify;"><li>ELOHIM tidak boleh diartikan 'Allah-Allah', karena ini akan bertentangan dengan ayat-ayat yang menggunakan ELOAH. Sedangkan ELOAH tidak boleh diartikan 'Allah yang satu secara mutlak', karena akan bertentangan dengan ayat-ayat yang menggunakan ELOHIM. Jadi untuk mengharmoniskan ayat-ayat yang menggunakan ELOAH dengan ayat-ayat yang menggunakan ELOHIM, haruslah diartikan bahwa Allah itu tunggal dalam hakekatNya, tetapi jamak dalam pribadiNya.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Allah itu begitu besar, ajaib, dan ada diluar jangkauan akal manusia. Karena itu jelaslah bahwa tidak ada bahasa manusia (termasuk bahasa Ibrani), yang bisa menggambarkan Allah dengan sempurna. Tata bahasa dan kata-kata dari bahasa Ibrani (atau bahasa lain apapun) tidak bisa menggambarkan bahwa Allah itu satu hakekat tetapi tiga pribadi. Kalau selalu digunakan kata bentuk tunggal (ELOAH), maka akan menunjuk pada Allah yang tunggal secara mutlak. Sedangkan kalau selalu digunakan bentuk jamak (ELOHIM), maka akan me-nunjuk pada banyak Allah. Karena itu maka ayat-ayat tertentu menggunakan ELOAH dan ayat-ayat tertentu menggunakan ELOHIM.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">b) Penggunaan kata bentuk jamak untuk Allah atau dalam hubungannya dengan Allah:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Kata ganti orang bentuk jamak.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Contoh: Kej 1:26 3:22 11:7.</div><div style="text-align: justify;">Ada yang mengatakan bahwa pada waktu Allah menggunakan 'Kita' dalam Kej 1:26, maka saat itu Ia berbicara kepada para malaikat. Jadi itu tidak menunjukkan 'kejamakan dalam diri Allah'. Tetapi ini tidak mungkin, sebab kalau dalam Kej 1:26 diartikan bahwa 'Kita' itu menunjuk kepada Allah dan para malaikat, maka haruslah disimpulkan bahwa:</div><ul style="text-align: justify;"><li>manusia juga diciptakan menurut gambar dan rupa malaikat.</li>
<li>Allah mengajak para malaikat untuk bersama-sama mencip-takan manusia, sehingga kalau Allah adalah pencipta / <em>creator</em>, maka malaikat adalah <em>co-creator</em> (= rekan pencipta).</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Disamping itu, kata ganti orang bentuk tunggal dan jamak untuk menyatakan Allah, keluar sekaligus dalam satu ayat, yaitu dalam Yes 6:8 yang dalam versi NASB menterjemahkan: <em>"Whom shall I send and who will go for Us?"</em> (= Siapa yang akan Kuutus dan siapa yang mau pergi untuk Kami?).</div><div style="text-align: justify;">Catatan:</div><div style="text-align: justify;">Dalam Yes 6:8 ini, Kitab Suci bahasa Indonesia (baik terje-mahan lama maupun baru) salah terjemahan!</div><ul style="text-align: justify;"><li>Kata kerja dalam bentuk jamak.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Contoh:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Kej 20:13 - kata-kata 'menyuruh aku mengembara' dalam bahasa Ibraninya adalah kata kerja bentuk jamak.</li>
<li>Kej 35:7 - kata 'menyatakan' dalam bahasa Ibraninya adalah kata kerja bentuk jamak.</li>
<li>2Sam 7:23 - kata 'pergi' dalam bahasa Ibraninya adalah kata kerja bentuk jamak.</li>
<li>Maz 58:12 - kata 'memberi keadilan' dalam bahasa Ibrani-nya ada dalam bentuk jamak (sebetulnya ini bukan kata kerja tetapi <em>participle</em>).</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Padahal dalam ayat-ayat di atas ini, subyeknya adalah kata 'ELOHIM' yang digunakan untuk menyatakan Allah yang esa.</div><ul style="text-align: justify;"><li>Kata-kata bentuk jamak lainnya seperti dalam: <ul><li>Pengkhotbah 12:1 - kata 'pencipta' (<em>creator</em>), dalam bahasa Ibraninya ada dalam bentuk jamak, sehingga seharusnya terjemahannya adalah <em>'creators'</em> (= pencipta-pencipta).</li>
<li>Maz 149:2 - kata-kata 'yang menjadikannya', dalam bahasa Ibraninya ada dalam bentuk jamak.</li>
<li>Yos 24:19 - dalam bahasa Ibraninya, kata 'kudus' ada dalam bentuk jamak, tetapi kata 'cemburu' ada dalam bentuk tunggal.</li>
</ul></li>
</ul><div style="text-align: justify;">Jadi, kalau dalam Yes 6:8 digunakan kata ganti orang bentuk tunggal dan jamak untuk menunjuk kepada Allah, maka di sini digunakan kata sifat bentuk tunggal dan jamak terhadap diri Allah.</div><div style="text-align: justify;">c) Beberapa ayat dalam Kitab Suci membedakan Allah yang satu dengan Allah yang lain (seakan-akan ada lebih dari satu Allah).</div><ul style="text-align: justify;"><li>Maz 45:7-8.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Karena dalam ayat ini Kitab Suci Indonesia kurang tepat terjemahannya, mari kita lihat terjemahan NASB di bawah ini.</div><div style="text-align: justify;">Psalm 45:6-7 (NASB): <em>"Thy throne, O God, is forever and ever ... Therefore God, Thy God has anointed Thee"</em> (= TahtaMu, Ya Allah, kekal selama-lamanya. Karena itu, Allah, AllahMu telah mengurapi Engkau).</div><div style="text-align: justify;">Bandingkan dengan Ibr 1:8-9.</div><ul style="text-align: justify;"><li>Maz 110:1.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Juga untuk ayat ini perhatikan terjemahan NASB di bawah ini.</div><div style="text-align: justify;">Psalm 110:1 (NASB): <em>"The LORD says to my Lord ..."</em> (= TUHAN berkata kepada Tuhanku).</div><div style="text-align: justify;">Bandingkan dengan Mat 22:44-45.</div><ul style="text-align: justify;"><li>Hos 1:7 (NASB): <em>"But I will have compassion on the house of Judah and deliver them by the LORD their God, and will not deliver them by bow, sword, battle, horses, or horseman"</em> (= Tetapi Aku akan berbelaskasihan kepada kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka dengan / oleh TUHAN Allah mereka, dan tidak akan menyelamatkan mereka oleh / dengan busur, pedang, pertempuran, kuda-kuda, atau penunggang-penung-gang kuda).</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Kej 19:24 - "Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit".</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Amsal 8 berbicara tentang 'hikmat Allah'. Kalau dilihat dari istilahnya, yaitu 'hikmat Allah' [<em>the wisdom of God</em> (= hikmat dari / milik Allah)], maka jelas bahwa 'hikmat Allah' ini tidak sama dengan Allah.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Tetapi Amsal 8 ini lalu mempersonifikasikan 'hikmat Allah' itu dan menunjukkannya sebagai seorang pribadi yang bersifat kekal (Yesus). Dengan kata lain, hikmat Allah itu juga adalah Allah (bdk. 1Kor 1:24 - "Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah").</div><ul style="text-align: justify;"><li>Penampilan dari Malaikat TUHAN (Kej 16:2-13 22:11,16 31:11,13 48:15,16 Kel 3:2,4,5 Hak 13:20-22).</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Sama seperti istilah 'hikmat Allah' di atas, maka istilah 'Malaikat TUHAN' ini juga menunjukkan bahwa 'Malaikat TUHAN' (<em>the Angel of the LORD</em>) ini tidak sama dengan Allah.</div><div style="text-align: justify;">Tetapi, sekalipun dalam bagian-bagian tertentu Malaikat TU-HAN itu disebut sebagai Malaikat TUHAN, dalam bagian-bagian lain Ia juga disebut sebagai Allah / TUHAN sendiri.</div><div style="text-align: justify;">Contoh:</div><ul style="text-align: justify;"><li>dalam Kej 16:7 - disebut sebagai Malaikat TUHAN.</li>
<li>dalam Kej 16:13 - disebut sebagai TUHAN sendiri.</li>
<li>dalam Kej 22:11 - disebut sebagai Malaikat TUHAN.</li>
<li>dalam Kej 22:12 - disebut sebagai Allah sendiri.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Juga, dalam Kel 23:20-23, malaikat TUHAN ini mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa.</div><div style="text-align: justify;">Semua ini menunjukkan bahwa Malaikat TUHAN itu adalah Allah / TUHAN sendiri.</div><div style="text-align: justify;">d) Penggunaan nama 'TUHAN' (YAHWEH / YEHOVAH) 3 x berturut-turut dalam Bil 6:24-26 dan sebutan 'kudus' bagi Allah 3 x berturut-turut dalam Yes 6:3.</div><div style="text-align: justify;">Tidak anehkah bahwa ayat-ayat itu menyebutkan 'TUHAN' dan 'kudus' sebanyak 3 kali? Mengapa tidak 2 kali, atau 5 kali, atau 7 kali? Jelas karena ada hubungannya dengan Allah Tritunggal!</div><div style="text-align: justify;">e) Kata 'esa / satu' yang digunakan dalam Ul 6:4, dalam bahasa Ibraninya adalah ECHAD.</div><div style="text-align: justify;">Orang <em>Saksi Yehovah</em> mengatakan bahwa kata ECHAD ini berarti 'satu yang mutlak' dan tidak mengandung kejamakan.</div><div style="text-align: justify;">Untuk itu perhatikan kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' di bawah ini:</div><div style="text-align: justify;"><strong>"Kata-kata tersebut terdapat dalam Ulangan 6:4. New Jerusalem Bible (NJB) Katolik berbunyi: 'Dengarlah Israel: Yahweh Allah kita adalah esa, satu-satunya Yahweh'. Dalam tatabahasa dari ayat itu kata 'esa' tidak mengandung sifat jamak untuk menyatakan bahwa kata itu mempunyai arti yang lain, yaitu bukan satu pribadi".</strong></div><div style="text-align: justify;">Tetapi pandangan <em>Saksi Yehovah</em> ini justru salah, dan mereka mendukung kesalahannya itu dengan mengutip suatu versi Alkitab yang justru salah terjemahan, yaitu New Jerusalem Bible Katolik!</div><div style="text-align: justify;">Bahwa kata ECHAD ini sering berarti 'satu gabungan / <em>a compound one'</em>, bukan 'satu yang mutlak / <em>an absolute one'</em>, bisa terlihat dari contoh-contoh di bawah ini:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Kej 1:5 - gabungan dari petang dan pagi membentuk satu (ECHAD) hari.</li>
<li>Kej 2:24 - Adam dan Hawa menjadi satu (ECHAD) daging.</li>
<li>Ezr 2:64 - seluruh jemaat itu satu (ECHAD) tapi terdiri dari banyak orang. (Catatan: ini hanya bisa terlihat dalam bahasa Ibraninya).</li>
<li>Yeh 37:17 - dua papan digabung menjadi satu (ECHAD) papan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Sebetulnya ada sebuah kata lain dalam bahasa Ibrani yang berarti 'satu yang mutlak' atau 'satu-satunya'. Kata itu adalah YACHID. Contoh: Kej 22:2,16.</div><div style="text-align: justify;">Kalau Musa memang mau menekankan tentang 'kesatuan yang mutlak' dari Allah dan bukannya 'kesatuan gabungan' (<em>a compound unity</em>), maka dalam Ul 6:4 itu ia pasti menggunakan kata YACHID dan bukannya ECHAD. Tetapi ternyata Musa menggunakan kata ECHAD, dan ini menunjukkan bahwa Allah itu tidak satu secara mutlak, tetapi ada kejamakan dalam diri Allah.</div><div style="text-align: justify;">2) Dalam Perjanjian Baru.</div><div style="text-align: justify;">Perjanjian Baru memberikan pernyataan yang lebih jelas tentang pribadi-pribadi yang berbeda dalam diri Allah.</div><div style="text-align: justify;">a) Kalau dalam Perjanjian Lama YAHWEH / YEHOVAH disebut sebagai Penebus dan Juruselamat (Maz 19:15 78:35 Yes 43:3,11,14 47:4 49:7,26 60:16), maka dalam Perjanjian Baru, Anak Allah / Yesuslah yang disebut demikian (Mat 1:21 Luk 1:76-79 Luk 2:11 Yoh 4:42 Gal 3:13 4:5 Tit 2:13).</div><div style="text-align: justify;">b) Kalau dalam Perjanjian Lama dikatakan bahwa YAHWEH / YEHOVAH tinggal di antara bangsa Israel dan di dalam hati orang-orang yang takut akan Dia (Maz 74:2 Maz 135:21 Yes 8:18 Yes 57:15 Yeh 43:7,9 Yoel 3:17,21 Zakh 2:10-11), maka dalam Perjanjian Baru dikatakan bahwa Roh Kuduslah yang mendiami Gereja / orang percaya (Kis 2:4 Ro 8:9,11 1Kor 3:16 Gal 4:6 Ef 2:22 Yak 4:5).</div><div style="text-align: justify;">c) Perjanjian Baru memberikan pernyataan yang jelas tentang Allah yang mengutus AnakNya ke dalam dunia (Yoh 3:16 Gal 4:4 Ibr 1:6 1Yoh 4:9), dan tentang Bapa dan Anak yang mengutus Roh Kudus (Yoh 14:26 15:26 16:7 Gal 4:6).</div><div style="text-align: justify;">d) Dalam Perjanjian Baru kita melihat Bapa berbicara kepada Anak (Mark 1:11) dan Anak berbicara kepada Bapa (Mat 11:25-26 26:39 Yoh 11:41 12:27) dan Roh Kudus berdoa kepada Allah dalam hati orang percaya (Ro 8:26).</div><div style="text-align: justify;">e) Dalam Perjanjian Baru kita melihat ketiga pribadi dalam diri Allah disebut dalam satu bagian Kitab Suci (Mat 3:16-17 Mat 28:19 1Kor 12:4-6 2Kor 13:13 1Pet 1:2 Wah 1:4-5).</div><div style="text-align: justify;">Untuk ini ada komentar / serangan dari orang <em>Saksi Yehovah</em> dalam buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?':</div><ul style="text-align: justify;"><li><strong>"Apakah ayat-ayat ini menyatakan bahwa Allah, Kristus, dan roh kudus membentuk suatu Keilahian Tritunggal, bahwa ketiganya sama dalam bentuk, kekuasaan, dan kekekalan? Tidak, tidak demikian, sama halnya menyebutkan tiga orang, seperti Amir, Budi dan Bambang, tidak berarti bahwa mereka tiga dalam satu" </strong>(hal 23).</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><strong>"Ketika Yesus dibaptis, Allah, Yesus, dan roh kudus juga disebutkan dalam konteks yang sama. Yesus 'melihat roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya' (Matius 3:16). Tetapi, ini tidak berarti bahwa ketiganya adalah satu. Abraham, Ishak, dan Yakub banyak kali disebutkan bersama-sama, tetapi hal itu tidak membuat mereka menjadi satu. Petrus, Yakobus dan Yohanes disebutkan bersama-sama, tetapi itu tidak membuat mereka menjadi satu juga"</strong> (hal 23).</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Kita bisa menjawab serangan ini dengan berkata:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Jelas bahwa doktrin Allah Tritunggal tidak bisa didapatkan seluruhnya dari ayat-ayat tersebut. Ayat-ayat itu hanyalah salah satu dasar dari doktrin Allah Tritunggal, sehingga kalau kita hanya menyoroti ayat-ayat itu saja, maka mungkin sekali memang tidak bisa dihasilkan doktrin Allah Tritunggal!</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Memang adanya tiga nama yang disebutkan bersama-sama tidak membuktikan bahwa mereka itu satu. Bahkan tidak selalu membuktikan / menunjukkan bahwa mereka setingkat. Tetapi kadang-kadang memang bisa menunjukkan bahwa mereka itu setingkat. Itu tergantung dari kontexnya; dan karena itu harus dipertanyakan: dalam situasi dan keadaan apa ketiga orang itu disebutkan bersama-sama?</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Dalam ayat-ayat di atas, Bapa, Anak, dan Roh Kudus dise-butkan dalam kontex yang sakral, seperti formula baptisan (Mat 28:19), berkat kepada gereja Korintus (2Kor 13:13), baptisan Yesus (Mat 3:16-17), dsb. Karena itu ayat-ayat itu bisa dipakai sebagai dasar untuk menunjukkan bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus itu setingkat.</div><ul style="text-align: justify;"><li>Dalam Mat 28:19 dikatakan 'dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus'.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Sesuatu yang menarik adalah: sekalipun disini disebutkan 3 buah nama, tetapi kata 'nama' itu ada dalam bentuk tunggal, bukan bentuk jamak! Dalam bahasa Inggris diterjemahkan <em>name</em>, bukan <em>names</em>. Karena itu ayat ini bukan hanya me-nunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu setingkat, tetapi juga menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu adalah satu!</div><div style="text-align: justify;">Catatan:</div><div style="text-align: justify;">Ada satu ayat Kitab Suci / Perjanjian Baru yang berbicara tentang kesatuan dari tiga pribadi Allah itu, yaitu 1Yoh 5:7-8 yang berbunyi:</div><div style="text-align: justify;">"Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu".</div><div style="text-align: justify;">Tetapi perlu diketahui bahwa ayat ini, pada bagian yang ada dalam tanda kurung, sangat diragukan keasliannya dan dianggap sebagai suatu penambahan pada text asli Kitab Suci. Persoalannya, ada banyak manuscript yang tidak mempunyai bagian ini. Dan manuscript-manuscript yang mempunyai bagian ini hanyalah manuscript-manuscript yang kurang bisa dipercaya. Karena itu, dalam beberapa Kitab Suci Bahasa Inggris, seperti NIV dan NASB, bagian ini bahkan dihapuskan dari text Kitab Suci dan hanya diletakkan pada <em>footnote</em> (= catatan kaki).</div><div style="text-align: justify;">Dalam berdebat / berdiskusi dengan orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> tentang Allah Tritunggal, jangan menggunakan bagian ini sebagai dasar dari Allah Tritunggal, karena:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Pada umumnya orang-orang <em>Saksi Yehovah</em>, yang terkenal 'ahli' dalam hal menyerang doktrin Allah Tritunggal, mengetahui bahwa ayat itu sangat diragukan keasliannya. Jadi kalau saudara meng-gunakan ayat itu, itu bisa justru menjadi bumerang bagi saudara!</li>
<li>Tidak <em>fair</em> bagi kita untuk menggunakan ayat yang kita tahu ketidak-orisinilannya.</li>
<li>Dalam perang melawan setan, Firman Tuhan adalah senjata (pe-dang Roh) bagi kita (Ef 6:17). Kalau bagian ini sebetulnya tidak termasuk dalam Kitab Suci, maka itu berarti bahwa bagian itu juga bukan merupakan Firman Tuhan, dan karenanya tidak cocok untuk kita gunakan sebagai senjata.</li>
<li>Ada cukup banyak dasar Kitab Suci yang lain yang mendukung doktrin Allah Tritunggal.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">3) Keilahian Yesus dan Roh Kudus.</div><div style="text-align: justify;">Bahwa Yesus dan Roh Kudus juga adalah Allah (ini sudah dibuktikan dalam 2 pelajaran yang lalu), sebagaimana Bapa adalah Allah, jelas menunjukkan adanya kejamakan dalam diri Allah.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan:</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>Dalam Kitab Suci ada ayat-ayat yang menunjukkan ketunggalan Allah dan juga ada ayat-ayat yang menunjukkan 'kejamakan Allah'. Inilah yang menye-babkan munculnya doktrin Allah Tritunggal, yang merupakan satu-satunya jalan untuk mengharmoniskan kedua grup ayat tersebut.</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>Sekarang, bagi kita hanya ada 2 pilihan:</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>a) Menerima doktrin Allah Tritunggal yang mengharmoniskan kedua golongan ayat tersebut.</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>b) Menolak doktrin Allah Tritunggal, dan ini berarti kita harus menghadapi kontradiksi yang tidak mungkin bisa diharmoniskan dalam Kitab Suci!</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>Yang mana yang menjadi pilihan saudara?</strong></div><div style="text-align: justify;">-AMIN-</div><br />
Sumber: http://www.facebook.com/groups/Christ.Lifestyle/doc/456528497701464/ </div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-47717234719301556842012-09-17T10:36:00.000+07:002012-09-17T10:36:26.635+07:00Bagaimana menaklukkan Saksi Yehova III<div class="mtl fbDocument"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuq2FmNkItnOPat2nTJtElhigkRp82P8j2rrOQCaHnIEGf4to3Ms9InLYp50epJzmnZyw91wy_7GYsqQqnYM3B00sNWZ5HotVgeWEG8KGrtgM1CRtFiX51G1hR6CGpe5uKqAttawMrLB69/s1600/saksi_jehovah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuq2FmNkItnOPat2nTJtElhigkRp82P8j2rrOQCaHnIEGf4to3Ms9InLYp50epJzmnZyw91wy_7GYsqQqnYM3B00sNWZ5HotVgeWEG8KGrtgM1CRtFiX51G1hR6CGpe5uKqAttawMrLB69/s1600/saksi_jehovah.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><strong>SAKSI YEHOVAH III</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>DOKTRIN TENTANG ROH KUDUS</strong></div><div style="text-align: justify;">Ada 3 hal yang salah yang dipercayai oleh orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> tentang Roh Kudus, yaitu:</div><div style="text-align: justify;">A) Roh Kudus adalah kuasa / tenaga aktif Allah.</div><div style="text-align: justify;">B) Roh Kudus bukanlah seorang pribadi.</div><div style="text-align: justify;">C) Roh Kudus bukan Allah.</div><div style="text-align: justify;"><strong>A) Roh Kudus adalah kuasa / tenaga aktif Allah:</strong></div><div style="text-align: justify;">Kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' hal 20:</div><div style="text-align: justify;"><strong>"'Roh Kudus' yang digunakan dalam Alkitab menyatakan bahwa ini adalah suatu kekuatan atau tenaga yang dikendalikan yang digunakan oleh Allah Yehuwa untuk melaksanakan berbagai maksud-tujuanNya. Sampai taraf tertentu, ini dapat disamakan dengan listrik, tenaga yang dapat digunakan untuk melakukan beragam fungsi".</strong></div><div style="text-align: justify;">Ayat-ayat Kitab Suci yang mereka pakai sebagai dasar:</div><div style="text-align: justify;">1) Kej 1:2 - Orang <em>Saksi Yehovah</em> mengatakan bahwa <strong>"disini, Roh Allah adalah tenaga aktifNya yang bekerja untuk membentuk bumi"</strong> ('Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 20).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">Ayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah kuasa Allah. Mengapa tidak ditafsirkan bahwa Roh Kudus juga menciptakan alam semesta bersama-sama dengan Allah?</div><div style="text-align: justify;">2) Bil 11:7 - 'Sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka'.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">Bil 11:17 versi Kitab Suci Indonesia ini salah terjemahan! Kata 'sebagian' itu seharusnya tidak ada.</div><div style="text-align: justify;">NIV menterjemahkan: <em>"......I will take of the Spirit that is on you and put the Spirit on them"</em> (= Aku akan mengambil Roh yang ada padamu dan menaruh Roh itu pada mereka).</div><div style="text-align: justify;">3) Hak 14:6 - 'Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya ... tanpa apa-apa di tangannya'.</div><div style="text-align: justify;">Orang <em>Saksi Yehovah</em> menggunakan terjemahan dari Today's English Version (TEV) yang mengatakan: <em>"Suddenly the power of the LORD made Samson strong"</em> (= Tiba-tiba kuasa TUHAN membuat Simson kuat).</div><div style="text-align: justify;">Orang <em>Saksi Yehovah</em> lalu berkata: <strong>"Apakah suatu pribadi ilahi benar-benar memasuki atau berkuasa atas Simson, menggunakan tubuhnya untuk melakukan apa yang ia lakukan? Tidak, ini benar-benar 'kuasa TUHAN (yang) membuat Simson kuat'"</strong> ('Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 21).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">Terjemahan TEV / Good News Bible ini justru salah, tapi yang salah ini yang justru dipilih oleh orang-orang <em>Saksi Yehovah</em>. Dalam ayat ini terjemahan Kitab Suci Indonesia adalah benar. Perhatikan juga ter-jemahan NIV:<em>"The Spirit of the LORD came upon him in power"</em> (= Roh TUHAN datang pada dia dalam kuasa).</div><div style="text-align: justify;">Jadi ayat ini dengan jelas mengatakan bahwa yang memasuki dan menguasai Simson adalah 'Roh TUHAN', bukan sekedar 'kuasa TUHAN'! Dan Roh TUHAN itu maha kuasa sehingga dengan mudah Ia bisa men-jadikan Simson sangat kuat.</div><div style="text-align: justify;">4) Luk 5:17 - 'Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyem-buhkan orang sakit'.</div><div style="text-align: justify;">Orang <em>Saksi Yehovah</em> memakai ayat ini sebagai dasar untuk mengatakan: <strong>"Tenaga aktif dari Allah ini memungkinkan Yesus untuk menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati"</strong> ('Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 21).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">Perhatikan terjemahan NIV dan NASB di bawah ini:</div><div style="text-align: justify;">NIV: <em>"And the power of the Lord was present for him to heal the sick"</em> (= Dan kekuatan / kuasa Tuhan hadir / ada bagi Dia untuk menyembuhkan orang sakit).</div><div style="text-align: justify;">NASB: <em>"And the power of the Lord was present for Him to perform healing"</em> (= Dan kekuatan / kuasa Tuhan hadir / ada bagi Dia untuk melakukan penyembuhan).</div><div style="text-align: justify;">Jadi, ayat ini memang menunjukkan adanya 'kuasa Tuhan' tetapi ayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah kuasa Tuhan! Roh Kudus ada dalam diri Yesus dan karena itu dengan sendirinya kuasa Allah juga ada di dalam Yesus.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Serangan terhadap doktrin <em>Saksi Yehovah</em> ini:</strong></div><div style="text-align: justify;">1) Kitab Suci membedakan antara 'Roh Kudus / Roh Allah' dengan 'kuasa Allah'.</div><ul style="text-align: justify;"><li>Luk 1:35 - 'Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau'.</li>
<li>Kis 10:38 - 'mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa'.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Bahwa kedua istilah itu dibedakan seperti itu, menunjukkan bahwa kedua istilah itu tidak identik!</div><div style="text-align: justify;">2) Dalam Alkitab ada istilah 'kuasa Roh' atau 'kekuatan Roh'.</div><div style="text-align: justify;">Misalnya:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Luk 4:14 - 'kuasa Roh'.</li>
<li>Ro 15:13 - 'kekuatan Roh Kudus'.</li>
<li>1Kor 2:4 - 'kekuatan Roh'.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Sebetulnya istilah-istilah ini sudah jelas membuktikan bahwa 'Roh Kudus' bukanlah 'kuasa Tuhan / Allah'. Kalau 'Roh Kudus' adalah 'kuasa Allah', maka 'kuasa Roh Kudus' adalah 'kuasa dari kuasa Allah'. Ini adalah sesuatu yang tidak masuk akal! Bagaimana suatu kuasa bisa mempunyai kuasa?</div><div style="text-align: justify;">Anehnya, orang <em>Saksi Yehovah</em> percaya bahwa Roh Kudus, yang adalah kuasa Allah itu, ternyata bisa memberi kuasa. Ini terlihat dalam buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' hal 21, karena di sana dikatakan:</div><ul style="text-align: justify;"><li><strong>"Roh Allah dapat juga memberikan 'kekuatan yang melimpah-limpah ('melebihi yang normal', NW)' kepada mereka yang melayani Dia".</strong></li>
<li><strong>"Roh Allah juga memberi kuasa kepada murid-murid Yesus untuk mela-kukan hal-hal yang bersifat mujijat".</strong></li>
<li><strong>"Jadi roh kudus memberi Yesus dan hamba-hamba Allah yang lain kuasa untuk melakukan apa yang biasanya tidak dapat dilakukan oleh manusia".</strong></li>
</ul><div style="text-align: justify;">Pertanyaannya adalah: kalau memang orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> percaya bahwa Roh Allah / Roh Kudus itu adalah 'kuasa Allah', bagaimana mereka bisa percaya bahwa 'Roh Kudus / kuasa Allah' itu bisa memberi kuasa? Kalau Roh Kudus itu adalah seorang Pribadi / Allah sendiri (seperti yang dipercaya oleh orang kristen), maka jelas bahwa Ia bisa memberi kuasa. Tetapi kalau Roh Kudus itu adalah kuasa Allah, seperti yang dipercaya oleh orang Saksi Yehovah, maka Ia tidak mungkin bisa memberi kuasa / kekuatan!</div><div style="text-align: justify;"><strong>B) Roh Kudus tidak berpribadi:</strong></div><div style="text-align: justify;">Dasar Kitab Suci orang-orang <em>Saksi Yehovah</em>:</div><div style="text-align: justify;">1) Penggambaran Roh Kudus sebagai person / pribadi dalam Kitab Suci hanyalah suatu personifikasi, dan itu tidak menunjukkan Roh Kudus sebagai seorang person / pribadi.</div><div style="text-align: justify;">Mereka juga mengutip kata-kata dari seorang yang mereka sebut seorang teolog yang bernama Edmund Fortman (Catatan: ini jelas adalah seorang Teolog sesat!) dalam bukunya yang berjudul <em>'The Triune God'</em> sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><strong>"Walaupun roh ini sering dipersonifikasikan, tampak jelas sekali bahwa para penulis kitab-kitab suci (dari Kitab-Kitab Ibrani) tidak pernah meng-anggap atau menyatakan bahwa roh ini adalah suatu pribadi tersendiri" </strong>('Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 21).</div><div style="text-align: justify;">Mereka menambahkan lagi bahwa dalam Kitab Suci ada banyak hal-hal lain yang dipersonifikasikan / dipribadikan, seperti:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Hikmat, yang dalam Luk 7:35 dikatakan mempunyai anak.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Untuk ini perhatikan Luk 7:35 versi NIV: <em>"But wisdom is proved right by all her</em> <em>children</em><em>"</em> (= tetapi hikmat dibuktikan benar oleh semua anak-anaknya).</div><ul style="text-align: justify;"><li>Dosa / kematian dikatakan berkuasa.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Misalnya: Kej 4:7 Ro 5:14,21.</div><div style="text-align: justify;">Ini tidak menunjukkan bahwa hikmat, dosa dan kematian adalah pribadi-pribadi. Jadi, bahwa Kitab Suci mempersonifikasikan Roh Kudus, itu tidak berarti bahwa Roh Kudus adalah seorang pribadi.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">Dalam Kitab Suci memang ada personifikasi, dimana sesuatu yang sebetulnya bukan <em>person</em> / pribadi digambarkan sebagai <em>person</em> / pribadi. Kalau Kitab Suci di tempat tertentu mempersonifikasikan sesuatu, maka dalam bagian-bagian lain dalam Kitab Suci tidak selalu hal itu diper-sonifikasikan. Tapi Roh Kudus selalu digambarkan sebagai seorang <em>person</em> / pribadi. Ini menunjukkan bahwa hal itu bukanlah personifikasi, tetapi merupakan penggambaran yang sebenarnya. Dan ini menunjukkan bahwa Roh Kudus betul-betul adalah person / pribadi.</div><div style="text-align: justify;">2) Dalam Mat 3:11, Roh Kudus disejajarkan dengan air dan api, sedangkan air dan api bukanlah seseorang yang berpribadi.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">Perlu diingat bahwa Mat 3:11 bukanlah suatu penyejajaran! Sebaliknya, Mat 3:11 justru mengkontraskan 'baptisan Roh Kudus' (yang dilakukan oleh Yesus) dengan 'baptisan air' (yang dilakukan oleh Yohanes Pem-baptis)!</div><div style="text-align: justify;">Sedangkan 'baptisan api' bisa diartikan 2 macam:</div><div style="text-align: justify;">a) Ada yang mengartikan baptisan api sebagai penyucian.</div><div style="text-align: justify;">Kalau dipilih arti ini, maka Mat 3:11 berarti: Yohanes hanya bisa mem-baptis dengan air, tetapi Yesus bisa memberi Roh Kudus dan menyu-cikan.</div><div style="text-align: justify;">b) Ada yang mengartikan baptisan api sebagai hukuman.</div><div style="text-align: justify;">Kalau dipilih arti ini, maka Mat 3:11 berarti: Yohanes hanya mem-baptis dengan air, dan ia tidak bisa membedakan orang-orang yang ia baptis. Tetapi Yesus bisa membedakan. Orang yang percaya / yang bertobat sungguh-sungguh Ia baptis dengan Roh Kudus (artinya: diberi Roh Kudus), sedangkan orang yang tidak percaya / tidak bertobat dengan sungguh-sungguh Ia baptis dengan api (artinya: Ia hukum).</div><div style="text-align: justify;">Saya berpendapat bahwa arti ini lebih cocok dengan kontexnya (baca Mat 3:10 dan Mat 3:12, dimana api jelas menunjuk pada hukuman).</div><div style="text-align: justify;">Yang manapun arti yang saudara ambil, ayat ini tetap tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus bukan pribadi!</div><div style="text-align: justify;">3) Roh Kudus dimasukkan dalam daftar sifat-sifat (2Kor 6:6).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">a) 2Kor 6:6 tidak meletakkan Roh Kudus dalam daftar sifat-sifat.</div><div style="text-align: justify;">Untuk lebih jelasnya, perhatikan 2Kor 6:6 disini:</div><div style="text-align: justify;">"... dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik".</div><div style="text-align: justify;">Perhatikan bahwa disitu ada kata 'pengetahuan' yang jelas juga bukan merupakan sifat. Karena itu jelas bahwa ayat ini bukan daftar sifat!</div><div style="text-align: justify;">Catatan:</div><div style="text-align: justify;">Kalau saudara mau lebih jelas lagi, bacalah dalam Kitab Suci mulai 2Kor 6:4 sampai 2Kor 6:7, maka saudara akan menjumpai lebih banyak lagi hal-hal yang bukan merupakan sifat!</div><div style="text-align: justify;">b) Kalau orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> menafsirkan 2Kor 6:6 itu sebagai daftar sifat, itu akan bertentangan dengan ajaran mereka sendiri, karena mereka mempercayai Roh Kudus sebagai 'kuasa Allah', bukan sebagai sifat!</div><div style="text-align: justify;">4) Roh Kudus dibandingkan dengan anggur (Ef 5:18).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">Ef 5:18 tidak membandingkan Roh Kudus dengan anggur. Sebaliknya, Ef 5:18 justru mengkontraskan orang yang mabuk (dikuasai oleh pengaruh anggur) dengan orang yang penuh Roh Kudus (dikuasai oleh Roh Kudus). Kita dilarang untuk mabuk / dikuasai anggur, tetapi sebaliknya diharuskan untuk dipenuhi / dikuasai oleh Roh Kudus. Jadi jelaslah bahwa ayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus bukan seorang pribadi!</div><div style="text-align: justify;">5) Kitab Suci menggambarkan Roh Kudus sebagai air, api, angin, dsb, dan semua itu merupakan hal-hal yang tidak berpribadi. Jadi, Roh Kudus juga bukan pribadi.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">Sekalipun Kitab Suci menggunakan air, api, dan angin untuk menggambarkan Roh Kudus, tetapi air, api, dan angin itu bukanlah Roh Kudus / tidak sama dengan Roh Kudus! Itu hanya simbol / lambang dari Roh Kudus!</div><div style="text-align: justify;">Yesus juga berkata: 'Akulah pintu' (Yoh 10:9), 'Akulah jalan' (Yoh 14:6), sedangkan 'pintu' maupun 'jalan' bukanlah seorang pribadi. Tetapi itu tidak menunjukkan bahwa Yesus bukan pribadi!</div><div style="text-align: justify;">Juga dalam Perjanjian Lama, Allah / Yahweh sering digambarkan dengan hal-hal yang tidak berpribadi, seperti 'perisai' (Maz 28:7), 'gunung batu' (Maz 62:3a), 'kota benteng' (Maz 62:3b), dsb. Tetapi semua itu tidak menunjukkan bahwa Allah / YAHWEH itu tidak berpribadi.</div><div style="text-align: justify;">6) Dalam Mat 10:19-20 dan Kis 4:24-25, sekalipun memang dikatakan bahwa Roh Kudus itu berbicara, tetapi Roh Kudus berbicara melalui manusia / malaikat.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">Dalam Mat 10:19-20 Roh Kudus memang dikatakan bisa berbicara melalui manusia. Demikian juga dalam Kis 4:24-25 dikatakan bahwa Roh Kudus berbicara dengan perantaraan Daud.</div><div style="text-align: justify;">Kalau ini dijadikan dasar untuk berkata bahwa Roh Kudus itu bukan pribadi, ini betul-betul suatu ketololan yang menggelikan, karena:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Allah / YAHWEH juga berbicara kepada Firaun melalui Musa (Kel 6:27,28), tetapi itu tidak membuktikan bahwa Allah / YAHWEH itu tidak berpribadi.</li>
<li>Setan juga bisa berbicara melalui manusia (Mark 5:7,9,10), tetapi itu tidak membuktikan setan bukanlah seorang pribadi!</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Disamping itu perlu diperhatikan bahwa:</div><div style="text-align: justify;">a) Roh Kudus bisa dan pernah berbicara langsung (Kis 8:29 Kis 13:2).</div><div style="text-align: justify;">b) Kalau Roh Kudus adalah 'kuasa / tenaga Allah', Ia justru tidak bisa berbicara melalui manusia / melalui apapun juga. Dimana dan kapan saudara pernah mendengar ada suatu kuasa / tenaga bisa berbicara melalui manusia?</div><div style="text-align: justify;">7) Dalam Yoh 14:17 kata ganti orang yang ditujukan kepada Roh Kudus seharusnya bukan<em> 'him', </em>tetapi <em>'it' </em>(ini bisa terlihat dari bahasa Yunani-nya). Ini jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus bukan pribadi.</div><div style="text-align: justify;">Untuk jelasnya, saya akan mengutip buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' yang berbunyi sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><strong>"Yesus menyebut roh kudus sebagai 'seorang Penolong', dan ia berkata bahwa roh ini akan mengajar, membimbing dan berbicara (Yohanes 14:16,26; 16:13). Kata Yunani yang ia gunakan untuk penolong (parakletos) adalah kata yang berjenis laki-laki atau maskulin. Jadi ketika Yesus menyatakan apa yang akan dilakukan penolong itu, ia menggunakan kata ganti nama pribadi laki-laki (Yohanes 16:7,8). Sebaliknya, bila kata Yunani yang berjenis netral untuk roh (pneuma) digunakan, kata ganti yang netral 'it' dalam bahasa Inggris itulah yang yang digunakan.</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>Kebanyakan penerjemah yang menganut Tritunggal menyembunyikan fakta ini, seperti diakui oleh New American Bible Katolik berkenaan Yoha-nes 14:17: "Kata Yunani untuk 'Roh' ialah berjenis netral, dan walaupun kita menggunakan kata ganti nama pribadi dalam bahasa Inggris ('he', 'his', 'him'), kebanyakan MSS (manuskrip) Yunani menggunakan kata (bahasa Inggris) 'it'".</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>Jadi bila Alkitab menggunakan kata ganti nama pribadi berjenis laki-laki sehubungan dengan parakletos dalam Yoh 16:7,8, hal ini sesuai dengan peraturan tatabahasa, bukan menyatakan suatu doktrin"</strong> (hal 22).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan:</strong></div><div style="text-align: justify;">Yoh 14:17 memang kalau dilihat dari bahasa Yunaninya menggunakan kata yang kalau diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi <em>'it'.</em> Mengapa memakai <em>'it'</em>? Karena itu memang sesuai dengan <em>grammar</em> / tatabahasa bahasa Yunani! Kata <em>'it' </em>itu menunjuk kepada kata 'Roh / Spirit / PNEUMA' yang dalam bahasa Yunaninya mempunyai jenis kelamin netral. (Catatan: dalam bahasa Yunani setiap benda mempunyai jenis kelamin. Bisa<em>masculine</em> / laki-laki, <em>feminine</em> / perempuan, atau <em>neuter</em> / netral).</div><div style="text-align: justify;">Kalau dipersoalkan bahwa untuk 'Roh' digunakan kata benda berjenis kelamin netral, maka perlu diingat bahwa:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Dalam Yoh 4:24 dikatakan bahwa 'Allah adalah Roh', dan disinipun kata 'Roh' itu berjenis kelamin netral! Apakah ini menunjukkan bahwa Allah itu adalah 'sesuatu', bukan 'seseorang'?</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Juga dalam Luk 23:46 Yesus berkata: 'Ya Bapa ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu'. Ini adalah terjemahan yang salah! NIV menterjemahkan: <em>'Father, into your hands I commit my spirit'</em> (= Bapa, ke dalam tanganMu kuserahkan rohKu). Di sini kembali digunakan kata 'roh' (PNEUMA) yang berjenis kelamin netral. Apakah ini menunjukkan bahwa Yesus itu bukan seorang pribadi, atau bahwa Yesus itu bukan laki-laki tetapi wadam / banci?</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Dalam Yoh 16:7 Roh Kudus disebut PARAKLETOS (= Penghibur). Kata ini mempunyai jenis kelamin <em>masculine</em> / laki-laki, sehingga lalu dalam ayat itu digunakan kata ganti orang AUTON (= <em>him</em>).</div><div style="text-align: justify;">Jelaslah bahwa kata <em>'it' </em>dalam Yoh 14:17 itu tidak bisa digunakan untuk mengatakan bahwa Roh Kudus adalah 'sesuatu' bukan 'seseorang'. Dalam hal ini saya setuju dengan bagian terakhir dari kutipan di atas yang berbunyi: <strong>"hal ini sesuai dengan peraturan tatabahasa, bukan menya-takan suatu doktrin".</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>Bukti-bukti kepribadian Roh Kudus:</strong></div><div style="text-align: justify;">1) Sebutan yang digunakan terhadap Roh Kudus menunjukkan bahwa Ia adalah seorang pribadi.</div><div style="text-align: justify;">Dalam Yoh 14:16, Yoh 14:26, Yoh 15:26, dan Yoh 16:7, Roh Kudus disebut sebagai 'Penolong / Penghibur'. Dalam bahasa Yunani, semua ayat ini menggunakan istilah yang sama yaitu PARAKLETOS.</div><div style="text-align: justify;">Penggunaan istilah ini untuk Roh Kudus menunjukkan bahwa Ia adalah seorang Pribadi.</div><div style="text-align: justify;">Perlu juga diketahui bahwa istilah PARAKLETOS ini juga digunakan terhadap Yesus Kristus dalam 1Yoh 2:1 (Kitab Suci Indonesia menterje-mahkan 'Pengantara'). Lalu Yoh 14:16 menyebut Roh Kudus sebagai 'PARAKLETOS (= Penolong) yang lain'.</div><div style="text-align: justify;">Ada 2 kata bahasa Yunani yang berarti 'yang lain (= <em>another</em>)', yaitu ALLOS dan HETEROS. Tetapi kedua kata ini ada bedanya.</div><div style="text-align: justify;">W.E. Vine<strong> </strong>dalam <em>'An Expository Dictionary of New Testament Words'</em> mengatakan sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><strong><em>"ALLOS ... denotes another of the same sort; HETEROS ... denotes another of a different sort"</em> (= ALLOS ... menunjuk pada 'yang lain' dari jenis yang sama; HETEROS ... menunjuk pada 'yang lain' dari jenis yang berbeda).</strong></div><div style="text-align: justify;">Illustrasi:</div><div style="text-align: justify;">Saya mempunyai satu gelas Aqua. Kalau saya menginginkan satu gelas Aqua 'yang lain', yang sama dengan yang ada pada saya ini, maka saya akan menggunakan ALLOS. Tetapi kalau saya menghendaki minuman 'yang lain', misalnya Coca Cola, maka saya harus menggunakan HETEROS, bukan ALLOS.</div><div style="text-align: justify;">Kata Yunani yang diterjemahkan 'yang lain' dalam Yoh 14:16 bukanlah HETEROS, tetapi ALLOS. Andaikata yang digunakan adalah HETEROS, maka itu akan menunjukkan adanya perbedaan sifat antara Yesus dan Roh Kudus, sehingga bisa saja Yesus adalah Allah dan merupakan seorang yang berpribadi, sedangkan Roh Kudus bukan. Atau bahwa Yesus itu mahakuasa, sedangkan Roh Kudus tidak. Tetapi karena kata Yunani yang digunakan adalah ALLOS, ini menunjukkan bahwa Roh Kudus, sekalipun adalah PARAKLETOS 'yang lain' dari pada Yesus, tetapi mempunyai sifat-sifat yang sama dengan Yesus.</div><div style="text-align: justify;">Karena itu dalam komentarnya tentang ayat ini William Hendriksen, seorang penafsir Reformed, mengatakan:</div><div style="text-align: justify;"><strong><em>"He is another Helper, not a different Helper. The word another indicates one like myself, who will take my place, do my work. Hence, if Jesus is a person, the Holy Spirit must also be a person"</em> (= Ia adalah Penolong yang lain, bukan Penolong yang berbeda. Kata yang lain menunjukkan seseorang seperti aku sendiri, yang akan mengambil tempatku, melakukan pekerjaanku. Jadi, jika Yesus adalah seorang pribadi, Roh Kudus harus juga adalah seorang pribadi).</strong></div><div style="text-align: justify;">William Hendriksen bahkan melanjutkan dengan berkata:</div><div style="text-align: justify;"><strong><em>"For the same reason, if Jesus is divine, the Spirit, too, must be divine"</em> (= dengan alasan yang sama, jika Yesus bersifat ilahi / adalah Allah, Roh juga harus bersifat ilahi / adalah Allah).</strong></div><div style="text-align: justify;">2) Roh Kudus mempunyai ciri-ciri seorang pribadi, yaitu adanya:</div><div style="text-align: justify;">a) Pikiran.</div><div style="text-align: justify;">Yoh 14:26 mengatakan bahwa fungsi Roh Kudus adalah mengajar dan mengingatkan orang percaya akan Firman Tuhan. Bahwa Ia bisa mengajar / mengingatkan, menunjukkan bahwa Ia mempunyai pikiran.</div><div style="text-align: justify;">b) Perasaan.</div><div style="text-align: justify;">Ef 4:30 mengatakan bahwa kita tidak boleh mendukakan Roh Kudus. Yes 63:10 juga berbicara tentang orang-orang yang mendukakan Roh Kudus. Ini jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai pera-saan.</div><div style="text-align: justify;">c) Kehendak.</div><div style="text-align: justify;">1Kor 12:11 mengatakan: "Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya".</div><div style="text-align: justify;">Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai kehendak.</div><div style="text-align: justify;">3) Kitab Suci juga menyatakan bahwa Roh Kudus melakukan hal-hal seperti:</div><ul style="text-align: justify;"><li>mengajar (Luk 12:12 Yoh 14:26).</li>
<li>mengingatkan (Yoh 14:26).</li>
<li>bersaksi (Yoh 15:26 Ro 8:16).</li>
<li>menginsafkan dunia (Yoh 16:8).</li>
<li>berkata dan memerintah (Kis 8:29 Kis 13:2).</li>
<li>memutuskan (Kis 15:28).</li>
<li>membangkitkan Yesus, menghidupkan (Ro 8:11).</li>
<li>menyelidiki, tahu apa yang ada dalam diri Allah (1Kor 2:10-11).</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Hal-hal seperti ini hanya bisa dilakukan oleh 'seseorang yang berpribadi', bukan oleh 'sesuatu yang tidak berpribadi'!</div><div style="text-align: justify;"><strong>C) Roh Kudus bukan Allah:</strong></div><div style="text-align: justify;">Bahwa orang <em>Saksi Yehovah</em> mempercayai Roh Kudus hanya sebagai kuasa / tenaga Allah yang tidak berpribadi, menunjukkan bahwa mereka tidak mempercayai Roh Kudus sebagai Allah / pribadi ketiga dari Allah Tritunggal.</div><div style="text-align: justify;">Ini juga terlihat jelas dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', yang dalam hal 22 berkata:</div><div style="text-align: justify;"><strong>"Berbagai sumber mengakui bahwa Alkitab tidak mendukung gagasan bahwa roh kudus adalah pribadi ketiga dari suatu Tritunggal"</strong> (hal 22).</div><div style="text-align: justify;">Mereka juga memberikan beberapa kutipan yang mendukung pandangan mereka tersebut. Kutipan-kutipan itu mereka ambil dari:</div><div style="text-align: justify;">The Catholic Encyclopedia.</div><div style="text-align: justify;">Teolog Katolik Fortman.</div><div style="text-align: justify;">New Catholic Encyclopedia.</div><div style="text-align: justify;">A Catholic Dictionary.</div><div style="text-align: justify;">Catatan:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Adalah sesuatu yang menarik bahwa semua kutipan itu diambil dari golongan Katolik!</li>
<li>Salah satu cara yang sering digunakan oleh literatur Saksi Yehovah dalam meyakinkan orang lain adalah dengan memberikan banyak sekali kutipan dari orang / buku sesat yang mendukung pandangan mereka. Begitu banyaknya kutipan yang mereka gunakan sehingga: <ul><li>saudara bisa merasa aneh bahwa banyak orang / buku itu bisa salah / sesat semua.</li>
<li>saudara bisa merasa diri tolol kalau saudara tidak menyetujui begitu banyak orang / buku itu.</li>
</ul></li>
</ul><div style="text-align: justify;">Menghadapi hal seperti ini ingatlah bahwa kebenaran bukanlah persoalan demokrasi, seakan-akan yang banyak itu pasti benar!</div><div style="text-align: justify;">Lalu dalam buku yang sama dalam hal 23 dikatakan:</div><div style="text-align: justify;"><strong>"Roh kudus tidak setara dengan Allah tetapi selalu dipakai olehNya dan lebih rendah daripada Dia"</strong>.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bantahan</strong>:</div><div style="text-align: justify;">Kitab Suci jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Allah, dan hal ini bisa saudara lihat di bawah ini.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Bukti-bukti keilahian Roh Kudus:</strong></div><div style="text-align: justify;">1) Kitab Suci menggunakan sebutan Roh Kudus dan Allah / Tuhan (ADONAI) / TUHAN (Yahweh) secara <em>interchangeable</em> (= bisa dibolak-balik).</div><div style="text-align: justify;">Contoh:</div><div style="text-align: justify;">a) Bandingkan Yes 6:8-10 dengan Kis 28:25-27:</div><div style="text-align: justify;">Yes 6:8-10 - "Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: 'Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?'. Maka sahutku: 'Ini aku, utuslah aku!'. Kemudian firmanNya: 'Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik dan menjadi sembuh'".</div><div style="text-align: justify;">Kis 28:25-27 - "Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: 'Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya: Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka'".</div><div style="text-align: justify;">Kalau kita membandingkan 2 bagian Kitab Suci di atas, maka jelas terlihat bahwa apa yang dikatakan Paulus dalam Kis 28:25-27 itu ia kutip dari Yes 6:8-10. Tetapi dalam Yes 6:8-10 itu dikatakan bahwa itu adalah 'suara Tuhan' kepada nabi Yesaya, sedangkan dalam Kis 28:25-27 itu Paulus berkata bahwa 'firman itu disampaikan oleh Roh Kudus' dengan perantaraan nabi Yesaya. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan sendiri!</div><div style="text-align: justify;">b) Bandingkan Ibr 3:7-11 dengan Maz 95:7b-11 dan Kel 17:1-7:</div><div style="text-align: justify;">Ibr 3:7-11 - "Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: 'Pada hari ini, jika kamu mendengar suaraNya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatanKu, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan ber-kata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalanKu, sehingga Aku bersumpah dalam murkaKu: Mereka takkan masuk ke tempat perhentianKu'".</div><div style="text-align: justify;">Karena kata-kata dalam Ibr 3:7-11 ini merupakan kata-kata Roh Kudus, maka kata-kata 'mencobai Aku' berarti 'mencobai Roh Kudus'.</div><div style="text-align: justify;">Kalau sekarang kita melihat dalam Maz 95:7b-11, yang hampir-hampir identik dengan Ibr 3:7-11 tadi, maka bisa kita dapatkan dari Maz 95:8 bahwa itu adalah peristiwa yang terjadi di Masa dan Meriba. Dan peristiwa Masa dan Meriba itu diceritakan dalam Kel 17:1-7. Sekarang perhatikan Kel 17:7 yang berbunyi:</div><div style="text-align: justify;">"Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: 'Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?'".</div><div style="text-align: justify;">Jadi disini dipakai istilah 'mencobai TUHAN (YAHWEH)', padahal tadi dalam Ibr 3:7-11 dikatakan bahwa mereka 'mencobai Roh Kudus'. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah TUHAN (YAHWEH)!</div><div style="text-align: justify;">c) Bandingkan Ibr 10:15-17 dengan Yer 31:33-34.</div><div style="text-align: justify;">Ibr 10:15-17 - "Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita, sebab setelah Ia berfirman: 'Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,' Ia berfirman pula: 'Aku akan menaruh hukumKu di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.'"</div><div style="text-align: justify;">Yer 31:33-34 - "Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka".</div><div style="text-align: justify;">Jelas terlihat bahwa Ibr 10:16-17 merupakan kutipan sebagian (tidak seluruhnya) dari Yer 31:33,34. Tetapi dalam Yer 31 dikatakan bahwa kata-kata itu diucapkan oleh TUHAN / Yahweh (perhatikan kata-kata 'firman TUHAN' dalam Yer 31:31,32c,34b). Sedangkan dalam Ibr 10:15-17 dikatakan bahwa itu merupakan 'kesaksian / firman Roh Kudus' (Ibr 10:15b,16b).</div><div style="text-align: justify;">Disamping itu, dalam Yer 31 itu, yang mengadakan perjanjian, yang menaruh Taurat dalam batin umatNya, dan yang mengampuni / tidak mengingat dosa umatNya, adalah TUHAN / Yahweh sendiri. Sedangkan dalam Ibr 10:15-17, yang mengadakan perjanjian, yang menaruh hukum dalam hati, dan yang mengampuni / tidak mengingat dosa, adalah Roh Kudus.</div><div style="text-align: justify;">Juga perlu diperhatikan bahwa Roh Kudus dikatakan 'tidak mengingat dosa'. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa.</div><div style="text-align: justify;">Semua ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah TUHAN / Yahweh sendiri!</div><div style="text-align: justify;">d) Sekarang mari kita melihat pada Kis 5:3-4,9 yang berbunyi sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;">"Tetapi Petrus berkata: 'Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah. ... Kata Petrus: 'Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan?'".</div><div style="text-align: justify;">Perhatikan bahwa kalau dalam Kis 5:3 Petrus berkata bahwa Ananias 'mendustai Roh Kudus', maka dalam Kis 5:4 Petrus berkata bahwa Ananias 'mendustai Allah'. Lalu dalam Kis 5:9 Petrus berkata bahwa mereka 'mencobai Roh Tuhan'. Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Allah!</div><div style="text-align: justify;">e) Dalam 1Kor 3:16 Paulus berkata bahwa tubuh kita adalah 'bait Allah' (= rumah Allah), tetapi anehnya ia melanjutkan dengan kata-kata 'dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu'. Kalau memang tubuh kita adalah bait / rumah Allah, maka itu seharusnya berarti bahwa Allahlah yang tinggal di dalam tubuh kita. Tetapi Paulus mengatakan Roh Allah (= Roh Kudus) yang tinggal di dalam kita.</div><div style="text-align: justify;">Dan kalau kita melihat dalam 1Kor 6:19 maka di sana Paulus berkata bahwa tubuh kita adalah 'bait Roh Kudus'.</div><div style="text-align: justify;">Semua ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah Allah!</div><div style="text-align: justify;">f) Dengan cara yang sama, kalau kita membandingkan Yes 40:13 dengan Yes 40:14 maka bisa kita simpulkan bahwa 'Roh TUHAN' dalam Yes 40:13 itu adalah 'TUHAN' dalam Yes 40:14.</div><div style="text-align: justify;">2) Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai sifat-sifat Allah seperti:</div><div style="text-align: justify;">a) Kekal (Ibr 9:14).</div><div style="text-align: justify;">b) Mahaada (Maz 139:7-10).</div><div style="text-align: justify;">c) Mahatahu (1Kor 2:10-11 Yes 40:13).</div><div style="text-align: justify;">1Kor 2:10-11 yang menunjukkan bahwa Roh Kudus itu tahu apa yang ada dalam diri Allah, jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus itu maha-tahu!</div><div style="text-align: justify;">d) Mahakuasa (Mat 12:28).</div><div style="text-align: justify;">e) Suci.</div><div style="text-align: justify;">Ini terlihat dari sebutan 'kudus', dan juga terlihat dari Ef 4:30 yang menunjukkan bahwa dosa kita mendukakan Roh Kudus.</div><div style="text-align: justify;">3) Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Roh Kudus melakukan pekerjaan-pekerjaan ilahi seperti:</div><div style="text-align: justify;">a) Penciptaan (Kej 1:2 Ayub 33:4).</div><div style="text-align: justify;">b) Melahirbarukan (Yoh 3:5-6 Tit 3:5).</div><div style="text-align: justify;">c) Membangkitkan Yesus (Ro 8:11).</div><div style="text-align: justify;">4) Nama Roh Kudus ditempatkan dalam posisi yang sejajar dengan nama Bapa dan Anak, seperti dalam Mat 28:19 dan 2Kor 13:13.</div><div style="text-align: justify;">Perlu saudara ingat bahwa dalam Mat 28:19 nama Bapa, Anak dan Roh Kudus disejajarkan bukan dalam sembarang peristiwa, tetapi dalam formula baptisan. Adalah aneh, bahkan tidak masuk akal, kalau Yesus memerintahkan supaya seseorang dibaptis dalam nama Bapa (yang adalah Allah), Anak (yang juga adalah Allah), dan Roh Kudus (yang bukan Allah, bahkan bukan pribadi).</div><div style="text-align: justify;">Demikian juga dalam 2Kor 13:13 Paulus menyejajarkan Yesus, Allah (Bapa) dan Roh Kudus, bukan dalam peristiwa sembarangan, tetapi pada saat ia memberi berkat kepada gereja Korintus.</div><div style="text-align: justify;">Karena itu bisa disimpulkan bahwa dalam 2 ayat tersebut, penyejajaran Bapa, Anak dan Roh Kudus menunjukkan bahwa 3 pribadi itu setingkat! Dan ini membuktikan bahwa Roh Kudus adalah Allah sendiri!</div><div style="text-align: justify;">-AMIN-</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber: http://www.facebook.com/groups/Christ.Lifestyle/doc/456528081034839/ </div></div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-52446117568156903962012-09-17T10:34:00.000+07:002012-09-17T10:34:43.612+07:00Bagaimana menaklukkan Saksi Yehova II<div class="mtl fbDocument"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuq2FmNkItnOPat2nTJtElhigkRp82P8j2rrOQCaHnIEGf4to3Ms9InLYp50epJzmnZyw91wy_7GYsqQqnYM3B00sNWZ5HotVgeWEG8KGrtgM1CRtFiX51G1hR6CGpe5uKqAttawMrLB69/s1600/saksi_jehovah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuq2FmNkItnOPat2nTJtElhigkRp82P8j2rrOQCaHnIEGf4to3Ms9InLYp50epJzmnZyw91wy_7GYsqQqnYM3B00sNWZ5HotVgeWEG8KGrtgM1CRtFiX51G1hR6CGpe5uKqAttawMrLB69/s1600/saksi_jehovah.jpg" /></a></div><strong>SAKSI YEHOVAH II</strong><br />
<strong>KRISTOLOGI (DOKTRIN TENTANG DIRI KRISTUS)</strong><br />
Kalau pada pelajaran yang lalu kita sudah membahas tentang sejarah, tokoh-tokoh dan bahayanya <em>Saksi Yehovah</em>, maka mulai pelajaran ini kita akan membahas doktrin-doktrin <em>Saksi Yehovah</em>, dasar-dasar mereka, bagaimana mematahkan argumentasi mereka, dan juga dasar Kitab Suci / pembelaan berdasarkan Alkitab dari doktrin-doktrin kristen yang mereka serang. Saya akan memulai dengan membahas doktrin tentang diri Kristus (Kristologi) dari orang-orang <em>Saksi Yehovah</em>.<br />
<strong>A) Ajaran Saksi Yehovah tentang diri Yesus Kristus:</strong><br />
1) Orang <em>Saksi Yehovah</em> tidak mengakui Yesus sebagai Allah yang maha kuasa, tetapi sebagai 'suatu allah' (<em>a god</em>), atau 'allah kecil', yaitu allah yang lebih rendah dari Allah yang maha kuasa.<br />
Mereka membedakan kebesaran / kekuasaan Yesus sebagai 'allah yang perkasa' (<em>a mighty god</em>) dengan kebesaran / kekuasaan Yehovah sebagai 'Allah yang maha kuasa' (<em>The Almighty God</em>).<br />
Catatan:<br />
<ul><li>Sebetulnya ini jelas merupakan suatu omong kosong. Tidak ada sesuatu / seseorang yang bisa disebut 'allah kecil'. Atau ia adalah Allah, atau ia bukan Allah!</li>
<li>Kepercayaan / ajaran akan adanya Allah besar dan allah kecil ini mirip agama-agama kafir yang mempercayai banyak dewa, dimana dewa yang satu lebih kuat / besar / hebat dari dewa yang lain.</li>
</ul>2) Yesus adalah ciptaan pertama / langsung dari Allah yang maha kuasa. Jadi Kristus ada awalnya / tidak sekekal BapaNya, dan Kristus lalu menjadi agen aktif dari Allah dalam menciptakan segala sesuatu.<br />
Bahwa ini memang adalah ajaran mereka, terlihat dari kutipan-kutipan di bawah ini, yang saya kutip dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?':<br />
<ul><li><strong>"Jadi melalui pekerja ahli inilah, seolah-olah mitra kerjaNya yang lebih muda, Allah yang Mahakuasa menciptakan semua perkara lain"</strong><em> </em>(hal 14).</li>
</ul><ul><li><strong>"Karena telah diciptakan oleh Allah, Yesus adalah nomor dua dalam hal waktu, kuasa, dan pengetahuan" </strong>(hal 14).</li>
</ul>Ini lagi-lagi adalah suatu omong kosong! Hanya Allahlah yang bisa mencipta. Seseorang / sesuatu yang diciptakan tidak mungkin bisa mencipta!<br />
3) Orang <em>Saksi Yehovah</em> juga mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan karena itu jelas bahwa Ia bukanlah Allah sendiri, dan Ia tidak sekekal Allah sendiri / BapaNya.<br />
Kutipan dari 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?':<br />
<strong>"Para penganut Tritunggal mengatakan bahwa karena Allah itu kekal, maka Anak Allah juga kekal. Namun bagaimana seseorang bisa menjadi anak dan pada waktu yang sama umurnya setua ayahnya?" </strong>(hal 15).<br />
Ini hanya merupakan argumentasi yang semata-mata berdasarkan logika dan bersifat daging, tetapi tidak alkitabiah / tidak punya dasar Alkitab! Tetapi ternyata argumentasi yang bersifat daging ini digunakan untuk mengerti tentang Allah yang adalah Roh! Ini betul-betul merupakan kebo-dohan yang luar biasa!<br />
<strong>B) Ayat-ayat dasar Saksi Yehovah dan bantahannya:</strong><br />
1) Yes 9:5 (dalam Kitab Suci bahasa Inggris - Isaiah 9:6):<br />
Di sini Kristus disebut 'Allah yang perkasa', dalam bahasa Inggrisnya <em>'mighty God'</em> (NIV / NASB). Perhatikan bahwa dalam istilah <em>'mighty God' </em>ini tidak digunakan <em>definite article</em> (Catatan: dalam bahasa Inggris,<em>definite article </em>= <em>'the'</em>).<br />
Sedangkan sebutan untuk Allah adalah 'Allah Yang Mahakuasa', dalam bahasa Inggrisnya <em>'The Almighty God'</em>, dan dalam bahasa Ibraninya adalah EL SHADDAI. Contoh: Kej 17:1.<br />
Hal ini dijadikan dasar oleh orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> untuk me-ngatakan bahwa Yesus lebih rendah dari Allah, atau bahwa Yesus adalah 'allah kecil'.<br />
<strong>Bantahan:</strong><br />
a) Dalam bahasa Ibraninya, baik Yes 9:5 maupun Kej 17:1, kata 'Allah' sama-sama tidak menggunakan <em>definite article</em>, karena memang dalam bahasa Ibraninya, kata 'Allah' tidak memerlukan <em>definite article</em>.<br />
b) Dalam Yes 10:21, istilah 'Allah yang perkasa / <em>mighty God</em>' dipakai untuk menunjuk kepada Allah / YAHWEH / YEHOVAH (lihat Yes 10:20). Jadi jelaslah bahwa istilah ini tidak menunjuk pada 'allah kecil'!<br />
Catatan:<br />
Kata bahasa Ibrani yang dipakai dalam Yes 9:5 maupun Yes 10:21 adalah persis sama yaitu EL GIBOR.<br />
2) Yoh 1:1 - <em>In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God</em> (= Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah).<br />
Orang <em>Saksi Yehovah</em> selalu ingin menterjemahkan bagian terakhir dari Yoh 1:1 sebagai <em>'The Word was a god'</em> (= Firman itu adalah suatu allah).<br />
Alasannya adalah sebagai berikut:<br />
Dalam ayat itu ada 2 x kata <em>God</em> (= Allah). Mereka mengatakan bahwa kata <em>'God'</em> yang pertama dalam bahasa Yunaninya menggunakan <em>definite article</em> (Inggris: <em>the</em>), dan karena itu terjemahan hurufiahnya adalah <em>'theGod'</em>. Kata ini jelas menunjuk kepada Allah / YAHWEH / YEHOVAH.<br />
Tetapi kata <em>'God'</em> yang kedua tidak mempunyai <em>definite article</em>, dan karena itu menurut mereka ini harus diterjemahkan <em>'a god'</em>. Kata ini menunjuk kepada Yesus.<br />
Jadi, ayat ini mereka pakai sebagai dasar untuk mengatakan bahwa Yesus adalah 'suatu allah' / 'allah kecil', yang lebih rendah dari YAHWEH / YEHOVAH yang adalah Allah yang Mahakuasa.<br />
<strong>Bantahan:</strong><br />
a) Ditinjau dari sudut tatabahasa bahasa Yunani kalimat itu terjemahannya memang <em>'The Word was God'</em> bukan <em>'The Word was a god'</em>.<br />
Catatan:<br />
<ul><li>Kalau saudara ingin mempelajari hal ini dengan lebih mendalam melalui tatabahasa bahasa Yunani, bacalah peraturan yang dikeluarkan oleh E.C. Colwell (seorang sarjana bahasa Yunani) tentang hal ini, dalam buku yang ditulis oleh James Hope Moulton dan Nigel Turner yang berjudul <em>A Grammar of New Testament Greek</em>, vol III, hal 182-184.</li>
</ul><ul><li>Peraturan dari E.C. Colwell ini diketahui dan disebutkan oleh orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> dalam buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 28.</li>
</ul>Tetapi dalam buku itu, mereka lalu menambahkan kalimat ini:<br />
<strong>"Jadi ia (Colwell) pun mengakui bahwa bila ikatan kalimat menuntut hal itu, para penterjemah dapat menyisipkan kata sandang tidak tentu (Indefinite article) di depan kata benda dalam susunan kalimat sejenis ini. Apakah ikatan kalimatnya menuntut kata sandang tidak tentu dalam Yohanes 1:1? Ya, karena bukti dari seluruh Alkitab me-nunjukkan bahwa Yesus bukan Allah Yang Mahakuasa. Jadi, yang harus membimbing penerjemah dalam hal-hal seperti itu bukan peraturan tata bahasa dari Colwell yang meragukan, tetapi ikatan kalimatnya".</strong><br />
Ini betul-betul merupakan sesuatu yang lucu dan bodoh karena orang <em>Saksi Yehovah</em> ingin membuktikan bahwa Yesus bukanlah Allah Yang Mahakuasa dengan menggunakan Yoh 1:1. Tetapi pada waktu mereka menafsirkan Yoh 1:1 itu, mereka menafsir-kannya berdasarkan asumsi / anggapan mereka bahwa Yesus bukanlah Allah Yang Mahakuasa. Ini merupakan kebodohan dari orang yang sengaja membutakan dirinya sendiri!<br />
<ul><li>Jangan <em>groggy</em> kalau mendengar orang <em>Saksi Yehovah</em> mengguna-kan bahasa Yunani, karena sebetulnya sama seperti orang kristen awam, orang <em>Saksi Yehovah</em>pun tidak mengerti bahasa Yunani. Dan karena sama-sama tidak mengerti bahasa Yunani, apa gunanya berdebat tentang perterjemahan bahasa Yunaninya? Lebih baik ajak mereka melihat 2 ayat pada point b di bawah ini.</li>
</ul>b) Tit 2:13 dan Ibr 1:8 secara explicit menyebut Yesus sebagai Allah, dan dalam 2 ayat ini, kata 'Allah' dalam bahasa Yunaninya menggunakan <em>definite article</em> (Inggris: <em>the</em>).<br />
Untuk kata 'Allah' dalam Tit 2:13 digunakan kata bahasa Yunani TOU THEOU, sedangkan untuk kata 'Allah' dalam Ibr 1:8 digunakan kata bahasa Yunani HO THEOS, dimana kata TOU dan HO adalah <em>definite article</em>. Karena itu jelaslah bahwa kata itu tidak bisa diterjemahkan <em>'a god'</em>.<br />
Kalau Yoh 1:1 diterjemahkan <em>'the Word was a god'</em>, itu akan bertentangan dengan Tit 2:13 dan Ibr 1:8. Bagaimana mungkin Kitab Suci di bagian yang satu menyebut Yesus sebagai <em>'a god'</em> dan di bagian yang lain menyebut Yesus sebagai <em>'the God'</em>?<br />
3) Semua ayat Kitab Suci yang menyebut Yesus sebagai Anak Allah. Orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> berpendapat bahwa karena Yesus adalah Anak Allah, maka Ia bukan Allah.<br />
<strong>Bantahan:</strong><br />
Ada 2 cara untuk menjawab serangan ini:<br />
a) Ingat bahwa suatu istilah dalam Kitab Suci harus diartikan sesuai dengan pengertian penulisnya / orang jaman itu tentang istilah tersebut, bukan dengan pengertian orang jaman sekarang tentang istilah tersebut.<br />
Tentang istilah 'Anak Allah' yang digunakan oleh Yesus terhadap diriNya sendiri, banyak orang menyalahartikan istilah ini, dengan mengatakan bahwa istilah 'Anak Allah' menunjukkan bahwa dulu hanya ada Allah saja, yang lalu beranak, dsb. Karena itu jelas bahwa Yesus tidak setua / sekekal BapaNya. Tetapi ini adalah penafsiran yang menggunakan pengertian orang jaman sekarang tentang istilah itu.<br />
Kalau kita melihat pada Yoh 10:33b dan Yoh 5:18b maka akan terlihat dengan jelas bahwa pada jaman itu menyebut diri Anak Allah berarti menganggap diri sehakekat dengan Allah, dan itu adalah sama dengan menyamakan diri dengan Allah atau menganggap diri setara dengan Allah.<br />
Yoh 5:18b - <strong>"Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diriNya dengan Allah".</strong><br />
[Catatan: kata Yunani yang diterjemahkan 'menyamakan' dalam Yoh 5:18 adalah kata yang sama dengan kata Yunani yang diterjemahkan 'setara' dalam Fil 2:6].<br />
Yoh 10:33b - <strong>"karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diriMu dengan Allah"</strong> (bdk. Yoh 10:36b).<br />
b) Yesus disebut Anak Allah karena memang Ia diperanakkan secara kekal oleh Allah. Untuk ini lihat penjelasan tentang doktrin <em>The Eternal Generation of the Son</em> pada no 5 di bawah (hal 14-15).<br />
4) Yoh 14:28 dan Mat 24:36.<br />
Kedua ayat ini adalah ayat-ayat favorit orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> yang boleh dikatakan selalu digunakan untuk membuktikan bahwa Yesus lebih rendah dari Allah / Bapa / Yehovah, karena dalam Yoh 14:28 Yesus sendiri secara <em>explicit</em> berkata bahwa BapaNya lebih besar daripada Dia, dan dalam Mat 24:36 Yesus berkata bahwa Ia tidak tahu tentang saat tibanya hari Tuhan / hari kedatanganNya yang keduakalinya.<br />
<strong>Bantahan:</strong><br />
a) Yesus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh ma-nusia. Dalam Kitab Suci ada banyak ayat yang menunjukkan keilahian Yesus, dan juga banyak ayat yang menunjukkan kemanusiaan Yesus. Kita tidak boleh menggunakan ayat yang menunjukkan keilahian Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan manusia, dan sebaliknya, kita juga tidak boleh menggunakan ayat yang menunjukkan kemanusiaan Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan Allah.<br />
Illustrasi:<br />
Saya adalah seorang pendeta, tetapi pada saat yang sama saya juga adalah seorang olahragawan. Kadang-kadang saya memakai toga dan memimpin Perjamuan Kudus, sehingga saya terlihat sebagai pendeta. Tetapi kadang-kadang saya memakai celana pendek, kaos, dan sepatu olah raga, sehingga saya terlihat sebagai olahragawan. Tidak ada orang yang pada waktu melihat saya memakai toga, menganggap itu sebagai bukti bahwa saya bukan olahragawan, dan sebaliknya, waktu melihat saya memakai pakaian olah raga, meng-anggap itu sebagai bukti bahwa saya bukan pendeta!<br />
Analoginya, karena Yesus adalah Allah dan manusia, maka kita tak boleh menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan keilahian Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan manusia, atau menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan kemanusiaan Yesus (seperti Yoh 14:28 dan Mat 24:36) untuk membuktikan bahwa Ia bukan Allah!<br />
b) Sebelum inkarnasi, Yesus adalah 1 pribadi dengan 1 hakekat / <em>nature</em>, dan karenanya pada saat itu, Ia hanya mempunyai 1 kesadaran / pikiran, yaitu pikiran illahi.<br />
Pada waktu inkarnasi Yesus mengambil <em>human nature </em>(= hakekat manusia) sehingga Ia lalu menjadi 1 pribadi dengan 2 hakekat (hakekat manusia & hakekat illahi). Karena itu, sejak inkarnasi Ia mempunyai 2 macam kesadaran / pikiran, yaitu pikiran illahi dan pikiran manusia. Tetapi hanya salah satu saja dari 2 pikiran / kesadaran itu yang timbul.<br />
Kalau pikiran illahi yang timbul, Ia berkata-kata sebagai Allah, sedangkan kalau pikiran manusia yang timbul, Ia berkata-kata sebagai manusia. Kalau pikiran ilahiNya yang timbul, Ia menjadi mahatahu; sebaliknya kalau pikiran manusiaNya yang timbul, Ia tidak mahatahu.<br />
Baik dalam Yoh 14:28 maupun Mat 24:36, yang timbul adalah pikiran manusiaNya. Pada saat pikiran illahiNya yang timbul, Ia menyejajarkan diriNya dengan Allah BapaNya (ini terlihat misalnya dalam Yoh 10:30 dan Yoh 14:7-11), dan Ia menjadi mahatahu (ini terlihat misalnya dalam Mat 9:4 Mat 12:25 Yoh 2:24-25 Yoh 6:64).<br />
Catatan:<br />
Kalau saudara mau mengerti hal ini dengan lebih jelas, bacalah buku saya yang berjudul <strong>Christology</strong>!<br />
5) Yoh 5:26 dan Yoh 6:57.<br />
Di sini dikatakan bahwa Yesus menerima hidup dari Bapa atau Yesus hidup oleh Bapa. Ini dijadikan dasar oleh orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> untuk mengatakan bahwa Bapa ada lebih dulu dari pada Yesus dan itu berarti bahwa Yesus tidak sama kekalnya dengan Bapa.<br />
<strong>Bantahan:</strong><br />
a) Penafsiran satu ayat tidak boleh menabrak ayat lain dalam Kitab Suci, karena kalau demikian maka itu berarti bahwa Allah berbicara dengan lidah bercabang!<br />
Banyak ayat lain dalam Kitab Suci yang me-nunjukkan kekekalan Yesus (Yoh 1:1 Yoh 8:58 Ibr 1:11-12 Wah 1:8,18). Jadi, jelas bahwa Yoh 5:26 dan Yoh 6:57 tidak berarti bahwa Bapa ada lebih dulu dari Yesus atau bahwa Yesus tidak sama kekalnya dengan Bapa.<br />
b) Yoh 5:26 dan Yoh 6:57 mempunyai 2 kemungkinan penafsiran:<br />
<ul><li>Di sini Yesus berbicara tentang diriNya sebagai manusia. Sebagai manusia, Ia memang menerima hidup dari Bapa.</li>
</ul><ul><li>Ayat-ayat ini menunjuk pada doktrin yang disebut <em>'The eternal generation of the Son'</em>.</li>
</ul><strong>THE ETERNAL GENERATION OF THE SON:</strong><br />
<ul><li>Dasar Kitab Suci:</li>
</ul><ul><li>Sebutan 'Bapa' dan 'Anak' dalam Kitab Suci menunjukkan bahwa Bapa memperanakkan Anak.</li>
<li>Sebutan 'Anak Tunggal / <em>The Only Begotten'</em> (Yoh 1:14,18), dan juga sebutan 'sulung' [dalam bahasa Inggrisnya <em>firstborn</em> (= yang dilahirkan pertama)] bagi Yesus (Kol 1:15 Ibr 1:6), me-nunjukkan bahwa Ia memang diperanakkan.</li>
<li>Yoh 5:26 dan Yoh 6:57 mengatakan bahwa Bapa memberikan hidup kepada Anak.</li>
</ul><ul><li>Definisi doktrin ini:</li>
</ul><em>'The eternal generation of the Son' </em>merupakan suatu tindakan kekal dari Bapa, dimana Bapa secara kekal / terus menerus memperanakkan Anak. <strong>Itu bukanlah suatu tindakan yang terjadi hanya pada satu saat di masa lampau, tetapi merupakan suatu tindakan yang sekalipun sudah selesai dilakukan, tetapi tetap dilakukan terus-menerus. Tidak ada saat di mana Bapa tidak melakukan tindakan itu.</strong><br />
[Catatan: yang diperanakkan secara kekal itu adalah pribadi Allah Anak, bukan hakekatNya, karena Ia sehakekat dengan Bapa].<br />
Definisi ini penting, karena kalau dikatakan bahwa Bapa memperanakkan Anak pada satu saat di masa yang lampau, maka itu akan menyebabkan:<br />
<ul><li>adanya perubahan dalam diri Allah (dari 1 pribadi menjadi 2 pribadi).</li>
<li>Bapa lebih kekal dari Anak / Yesus.</li>
</ul>Herman Bavinck<strong>:</strong><br />
<strong><em>"It is not to be regarded as having been completed once for all in the past, but it is an act eternal and immutable, eternally finished, yet continuing forevermore. As it is natural for the sun to give light and for the fountain to pour forth water, so it is natural for the Father to generate the Son"</em> (= ini tidak boleh dianggap sebagai sudah terjadi sekali untuk selama-lamanya di masa yang lalu, tetapi ini merupakan suatu tindakan yang kekal dan tidak berubah, diselesaikan secara kekal, tetapi terus berlangsung selama-lamanya. Sebagaimana me-rupakan sesuatu yang alamiah bagi matahari untuk memberikan sinarnya dan bagi suatu sumber untuk mengeluarkan air, demikian juga adalah sesuatu yang alamiah bagi Bapa untuk memperanakkan Anak)</strong> - The Doctrine of God, p 309.<br />
Illustrasi / analogi yang dipakai oleh Bavinck di sini adalah sangat penting:<br />
'Bapa memperanakkan Anak' merupakan suatu tindakan yang sudah selesai, tetapi terus berlangsung secara kekal. Analoginya adalah matahari yang memancarkan sinarnya. Matahari itu sudah selesai memancarkan sinarnya, tetapi hal itu tetap berlangsung terus menerus. Dengan analogi ini terlihat bahwa sama seperti kita tidak bisa mengatakan bahwa matahari itu ada lebih dulu dari sinarnya (ingat bahwa matahari tanpa sinar tidak bisa disebut sebagai matahari!), maka kitapun tidak bisa mengatakan bahwa Bapa itu lebih kekal dari pada Anak.<br />
W.G.T. Shedd mengutip kata-kata Turretin:<br />
<strong><em>"The Father does not generate the Son either as previously existing, for in this case there would be no need of generation; nor as not yet existing, for in this case the Son would not be eternal; but ascoexisting, because he is from eternity in the Godhead"</em> (= Bapa tidak memperanakkan Anak seakan-akan Anak itu sudah ada sebelumnya, karena dalam hal ini tidak dibutuhkan tindakan memperanakkan itu; juga tidak seakan-akan Anak itu belum ada, karena dalam hal ini Anak itu tidak kekal; tetapi sebagai ada bersama-sama, karena Ia ada di dalam Allah sejak kekekalan)</strong> - Shedd's Dogmatic Theology, vol I, pp 293-294).<br />
Dari penjelasan-penjelasan ini terlihat bahwa sekalipun Yesus memang betul-betul diperanakkan oleh Bapa, Ia tetap sama kekalnya dengan Bapa, dan itu membuktikan bahwa Ia memang adalah Allah sendiri!<br />
6) Mark 10:18 Luk 18:19.<br />
Ayat-ayat ini sering dipakai sebagai dasar oleh orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> untuk mengatakan bahwa Yesus sendiri mengatakan bahwa Dia bukan Allah.<br />
<strong>Bantahan:</strong><br />
a) Yesus tidak memaksudkan bahwa Dia bukan Allah dan bahwa Ia tidak pantas disebut baik.<br />
Penafsiran orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> ini bertentangan dengan banyak ayat-ayat Kitab Suci yang lain, yang jelas mengatakan bahwa Yesus adalah Allah dan Yesus adalah baik dan suci.<br />
b) Dalam Mark 10:18 itu Yesus ingin membetulkan konsep yang salah dari anak muda kaya itu. Orang itu menyebut Yesus sebagai 'guru'. Jelas ia menganggap Yesus sebagai manusia biasa. Tetapi ia menyebut Yesus 'baik'. Sebutan ini tidak cocok untuk manusia biasa.<br />
Kata-kata / jawaban Yesus bukannya bertujuan supaya orang muda itu menganggap bahwa Yesus bukan Allah dan bahwa Yesus itu tidak baik, tetapi sebaliknya supaya orang muda itu tahu bahwa Yesus bukan hanya baik, tetapi juga adalah Allah sendiri.<br />
7) Wah 3:14.<br />
Ayat ini menyebut Yesus sebagai 'permulaan ciptaan Allah' / <em>'the be-ginning of the creation of God'</em>.<br />
Ayat ini dipakai sebagai dasar oleh orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> untuk mengajarkan bahwa Yesus adalah ciptaan pertama dari Allah Bapa.<br />
<strong>Bantahan:</strong><br />
Kata bahasa Yunani yang diterjemahkan 'permulaan' adalah ARCHE. Kata ARCHE ini mempunyai banyak arti seperti:<br />
<ul><li><em>beginning</em> (= permulaan / mulanya). Arti ini diambil dalam Yoh 1:1.</li>
<li><em>ruler / chief</em> (= pemerintah / kepala).</li>
<li><em>origin</em> (= asal usul).</li>
<li><em>source</em> (= sumber).</li>
</ul>Bagian ini tidak boleh diartikan bahwa Yesus adalah ciptaan pertama, karena ini berarti Yesus bukan Allah, dan ini akan bertentangan dengan banyak ayat Kitab Suci yang lain.<br />
Kita bisa mengambil arti ke 2, yaitu <em>ruler / chief</em>, seperti terjemahan NIV. NIV menterjemahkan Wah 3:14 - <em>the ruler of God's creation</em> (= pemerintah / kepala dari ciptaan Allah). Terjemahan ini tidak menunjukkan Yesus sebagai ciptaan dari Allah, tetapi sebagai pemerintah / kepala dari ciptaan Allah!<br />
Atau bisa juga kita mengambil arti ke 3 atau ke 4. Dengan demikian Wah 3:14 ini menunjukkan Yesus sebagai 'sumber' dari ciptaan Allah, atau 'asal mula' dari ciptaan Allah. Jadi, Allah mencipta segala sesuatu melalui Yesus (bdk. Yoh 1:3 Ibr 1:2b), dan dengan demikian Wah 3:14 ini tidak menunjukkan Yesus sebagai ciptaan Allah, tetapi sebaliknya, sebagai Pencipta!.<br />
Dalam komentarnya tentang Wah 3:14, William Barclay berkata:<br />
<strong><em>"This phrase is ambiguous. It could mean, either, that Jesus was the first person to be created or that he began the process of creation .... It is the second meaning which is intended here. The word for beginning is ARCHE. In early christian writings we read that Satan is the arche of death, that is to say, death takes its origin in him; and that God is the arche of all things, that is, all things find their beginning in him"</em> (= ungkapan ini berarti dua. Ungkapan ini bisa diartikan bahwa Yesus adalah pribadi pertama yang diciptakan, atau bahwa Ia memulai proses penciptaan. ... Adalah arti kedua yang dimaksudkan di sini. Kata untuk permulaan / mulanya adalah ARCHE. Dalam tulisan kristen kuno kita membaca bahwa Setan adalah ARCHE dari kematian, artinya, kematian punya asal mula di dalam dia; dan bahwa Allah adalah ARCHE dari segala sesuatu, artinya, segala sesuatu mendapatkan per-mulaannya dalam Dia).</strong><br />
8) Amsal 8:22-25.<br />
Banyak orang berpendapat bahwa 'hikmat' dalam Amsal 8 adalah Yesus sendiri. Orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> lalu menggunakan Amsal 8:22-25 ini untuk mengatakan bahwa Yesus bukan Allah, karena:<br />
<ul><li>Amsal 8:22 mengatakan bahwa hikmat itu dicipta.</li>
<li>Amsal 8:23 mengatakan bahwa hikmat itu dibentuk.</li>
<li>Amsal 8:24-25 mengatakan bahwa hikmat itu dilahirkan.</li>
</ul>Semua ini oleh mereka dianggap sebagai bukti bahwa Yesus tidak kekal, dan karena itu Yesus bukan Allah.<br />
<strong>Bantahan</strong>:<br />
Dalam bagian ini Kitab Suci bahasa Indonesia mengandung beberapa kesalahan penterjemahan.<br />
Catatan:<br />
<strong>Dalam buku-buku <em>Saksi Yehovah</em> terlihat bahwa mereka sering sengaja memilih versi Kitab Suci yang terjemahannya salah untuk mendukung pandangan mereka! Karena itu, setiap kali mereka menggunakan ayat Kitab Suci dari versi tertentu untuk mendukung pandangan mereka, maka kita harus memeriksa versi-versi Kitab Suci yang lain, bahkan kalau bisa kita harus memeriksa bahasa aslinya.</strong><br />
a) Amsal 8:22 - "TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pe-kerjaanNya, sebagai perbuatanNya yang pertama-tama dahulu kala".<br />
Kata bahasa Ibrani yang diterjemahkan 'telah menciptakan aku' adalah QANANI, yang berasal dari kata dasar QANAH, yang se-kalipun bisa diterjemahkan <em>to create</em> (= mencipta), tetapi juga mem-punyai bermacam-macam arti yang lain, seperti:<br />
<ul><li><em>to get</em> (= mendapatkan).</li>
<li><em>to acquire</em> (= mendapatkan).</li>
<li><em>to erect</em> (= menegakkan).</li>
<li><em>to found</em> (= mendirikan).</li>
<li><em>to form</em> (= membentuk).</li>
<li><em>to buy</em> (= membeli).</li>
<li><em>to posses</em> (= memiliki).</li>
</ul>Dari ke empat terjemahan bahasa Inggris yang paling populer, hanya RSV yang menterjemahkan <em>'created'</em> (= menciptakan), sedangkan KJV / NASB / NIV menterjemahkan <em>'possesed'</em> (= memiliki).<br />
NIV: <em>The LORD possessed me at the beginning of his work, before his deeds of old</em> (= TUHAN memiliki aku pada permulaan pekerjaanNya, sebelum tindakan-tindakanNya pada jaman dahulu).<br />
Terjemahan dari NIV ini (dan juga terjemahan KJV dan NASB) jelas sama sekali tidak menunjukkan bahwa Yesus itu dicipta.<br />
Derek Kidner, penulis buku Tafsiran Amsal dari seri Tyndale, dalam komentarnya tentang Amsal 8:22 ini, mengatakan bahwa kata QANAH ini keluar 84 kali dalam Perjanjian Lama, dan hanya 6 atau 7 kali yangmemungkinkan diartikan 'mencipta', yaitu dalam Kej 14:19,22 Kel 15:16 Ul 32:6 Maz 74:2 Maz 139:13 Amsal 8:22. Tetapi ia lalu me-nambahkan bahwa dalam ayat-ayat itupun kata ini tidak harus di-terjemahkan 'mencipta'.<br />
Perlu juga diketahui bahwa bahasa Ibrani mempunyai kata lain yang artinya betul-betul adalah <em>to create</em> (= mencipta), yaitu BARA, seperti yang digunakan dalam Kej 1:1. Kalau memang yang dimaksud di sini adalah 'mencipta' mengapa tidak digunakan kata BARA itu?<br />
b) Amsal 8:23 - "Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada".<br />
Kata Ibrani yang diterjemahkan <em>'aku dibentuk'</em> adalah NISSAKTI yang arti sebenarnya adalah <em>'I was appointed'</em> (= aku ditentukan / ditetap-kan).<br />
NIV: <em>I was appointed from eternity, from the beginning, before the world began</em> (= Aku telah ditetapkan sejak kekekalan, dari semula, sebelum dunia ada).<br />
Terjemahan ini lagi-lagi tidak menunjukkan bahwa Yesus itu dicipta / dibuat.<br />
c) Amsal 8:24-25 - "Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir".<br />
Bahwa 'Yesus dilahirkan' tidak terlalu menimbulkan persoalan. Ini memang tak mungkin menunjuk pada kelahiran Yesus sebagai manusia, karena dalam ayat itu dikatakan bahwa kelahiran itu terjadi 'sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air, sebelum gunung-gunung tertanam, dan lebih dahulu dari bukit-bukit'. Jadi, kelahiran ini menunjuk pada <em>'The Eternal Generation of the Son'</em> (lihat no 5 di atas, hal 14-15) dan ini tidak bisa dijadikan dasar bahwa Yesus bukan Allah.<br />
9) 1Kor 11:3 dan 1Kor 15:28.<br />
Ini digunakan untuk menunjukkan bahwa Kristus lebih rendah dari Allah Bapa, karena dikatakan bahwa 'Kepala dari Kristus ialah Allah' dan 'Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diriNya di bawah Dia (Allah)'.<br />
<strong>Bantahan:</strong><br />
Dalam kedua ayat tersebut, Kristus ditinjau sebagai Allah yang berinkarnasi menjadi manusia, atau sebagai Pengantara antara Allah dan manusia. Pada waktu menjadi manusia / Pengantara, Kristus memang merendahkan diri dan menaklukkan diri kepada Allah (bdk. Fil 2:5-8). Jadi kedua ayat inipun tidak berarti Yesus lebih rendah dari Allah Bapa.<br />
10)Ibr 5:8.<br />
Ayat ini mengatakan bahwa Yesus 'belajar menjadi taat' dan ini dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa Yesus terbatas dalam pengetahuan, karena Ia membutuhkan 'belajar'!<br />
<strong>Bantahan:</strong><br />
a) Disini lagi-lagi orang <em>Saksi Yehovah</em> menggunakan ayat yang me-nekankan kemanusiaan Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan Allah! Ini penggunaan ayat Kitab Suci secara salah!<br />
b) Kalau Yesus dikatakan 'belajar menjadi taat' itu berarti bahwa Ia mendapatkan pengalaman ketaatan. Jadi, ini tidak berhubungan dengan pengetahuan.<br />
11)Mat 20:23.<br />
Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus tidak berhak memberikan tempat di sebelah kanan dan kiriNya nanti. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa telah menyediakannya.<br />
Berdasarkan ayat ini orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> lalu mengatakan:<br />
<strong>"Jika Yesus adalah Allah yang Mahakuasa, ia berhak memberikan kedudukan tersebut. Namun Yesus tidak dapat melakukan itu, karena ini adalah hak Allah, dan Yesus bukan Allah"</strong> (kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 18).<br />
<strong>Bantahan:</strong><br />
Ada 2 kemungkinan menafsirkan ayat ini:<br />
a) Ayat ini memang menyatakan bahwa hanya Bapa yang berhak menentukan tempat di surga, sedangkan Yesus tidak mempunyai hak tersebut.<br />
Kalau kita memilih pandangan ini, maka tentu saja itu berarti bahwa Yesus berbicara tentang diriNya sebagai manusia, bukan sebagai Allah!<br />
b) Ayat ini menunjukkan bahwa Bapa telah menentukan tempat / kedudukan di surga. Selanjutnya ayat ini berkata bahwa Yesus tidak berhak mengubah ketentuan Bapa itu. Untuk itu perlu saudara ketahui bahwa Allah Bapa sendiripun tidak mungkin mengubah ketentuan / rencana yang sudah Ia buat sejak kekekalan itu (Bil 23:19 1Sam 15:29 Maz 33:11). Bisakah saudara membayangkan Allah yang maha tahu, maka bijaksana, dan maha kuasa itu mengubah-ubah rencana-Nya seakan-akan Ia adalah manusia yang terbatas?<br />
Dengan penjelasan ini, maka jelas bahwa ayat ini tidak menunjukkan bahwa Yesus lebih rendah dari Allah.<br />
<strong>C) Bukti-bukti keilahian Kristus:</strong><br />
1) Kitab Suci secara <em>explicit</em> mengatakan demikian (Yes 9:5 Yoh 1:1 Roma 9:5 Fil 2:5b-7 Titus 2:13 Ibr 1:8 2Pet 1:1 1Yoh 5:20).<br />
Beberapa dari ayat-ayat ini cukup mudah dan bisa saudara baca dan mengerti sendiri, tetapi beberapa yang lain agak sukar dan akan saya jelaskan di bawah ini:<br />
a) Yoh 1:1.<br />
Kata 'Firman' (Yunani: LOGOS) disini jelas menunjuk kepada Yesus. Ini terlihat dari Yoh 1:14a yang mengatakan bahwa 'Firman itu telah menjadi manusia' dan dari Yoh 1:14b yang menyebutNya sebagai 'Anak tunggal Allah'.<br />
Dan Yoh 1:1 ini secara <em>explicit</em> mengatakan bahwa Firman / Yesus itu adalah Allah.<br />
b) Tit 2:13 (NIV): <em>while we wait for the blessed hope - the glorious appearing of our great God and Savior, Jesus Christ</em> (= sementara kita menantikan pengharapan yang mulia - penampilan yang mulia dari Allah kita yang besar dan Juruselamat kita, Yesus Kristus).<br />
Jadi terlihat dengan jelas bahwa disini Yesus Kristus disebut dengan sebutan <em>'our great God and Savior'</em> (= Allah kita yang besar dan Juruselamat kita).<br />
c) Fil 2:6-7 berbunyi sebagai berikut: "... Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosong-kan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia".<br />
Sebetulnya istilah 'dalam rupa Allah' dan 'kesetaraan dengan Allah' sudah secara jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah. Tetapi disini akan dijelaskan hal-hal lain sehingga ayat ini menjadi dasar yang lebih kuat lagi bagi keilahian Kristus.<br />
<ul><li>Kata-kata 'walaupun dalam rupa Allah' dalam Fil 2:6 diterjemahkan <em>'being in the form of God'</em> oleh KJV.</li>
</ul>Kata <em>'being'</em> itu dalam bahasa Yunani adalah HUPARCHON dan ini menggambarkan seseorang sebagaimana adanya secara hakiki dan hal itu tak bisa berubah (<em>'It describes that which a man is in his very essence and which cannot be changed'</em>).<br />
Ketidak-bisa-berubahan ini ditunjukkan oleh bentuk <em>present</em> <em>participle</em> dari kata HUPARCHON itu.<br />
Ini aneh dan kontras sekali dengan penggunaan bentuk-bentuk <em>aorist</em> (= <em>past</em> / lampau) pada kata-kata setelahnya, dan ini me-nunjuk pada <em>'continuance of being'</em> (= keberadaan yang terus-menerus).<br />
Karena itu, kalau dikatakan bahwa Yesus itu <em>'being in the form of God'</em>, maka itu berarti bahwa Yesus adalah Allah dan ini tak bisa berubah.<br />
Allah memang mempunyai sifat tidak bisa berubah (Mal 3:6 Maz 102:26-28 Yak 1:17), karena kalau Ia bisa berubah, itu menunjukkan Ia tidak sempurna!<br />
<ul><li>Juga kalau ay 7 yang mengatakan 'mengambil rupa seorang hamba' diartikan bahwa Yesus betul-betul menjadi manusia, maka konsekwensinya, ay 6 yang mengatakan bahwa Yesus ada 'dalam rupa Allah' haruslah diartikan bahwa Yesus betul-betul adalah Allah.</li>
</ul><ul><li>Disamping itu kata 'rupa' dalam ay 6 itu (KJV: <em>form</em>) dalam bahasa Yunaninya adalah MORPHE, dan seorang penafsir mengatakan bahwa kata MORPHE ini adalah <em>'not a mere external resemblance, but a deep, real, inner conformity'</em> (= bukan semata-mata suatu kemiripan lahiriah / luar, tetapi suatu persesuaian / kecocokan di dalam yang mendalam dan sungguh-sungguh).</li>
</ul>d) 2Pet 1:1 (NASB): <em>"... by the righteousness of our God and Savior, Jesus Christ"</em> (= oleh kebenaran Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus).<br />
Jadi disini Yesus disebut dengan istilah 'Allah dan Juruselamat kita'.<br />
2) Kitab Suci memberikan nama-nama ilahi untuk Yesus (Yes 9:5 Yer 23:5-6 Yer 33:14-16 Mat 1:23 2Tim 1:10 Ibr 1:8,10).<br />
a) Yes 9:5 jelas merupakan suatu nubuat tentang Kristus, dan dalam ayat itu Ia disebut sebagai 'Allah yang perkasa' (Ibrani: EL GIBOR).<br />
b) Yer 23:5-6 dan Yer 33:14-16 juga jelas merupakan nubuat tentang Yesus Kristus, dan dalam ayat-ayat itu Ia disebut sebagai 'TUHAN keadilan', dimana kata 'TUHAN' tersebut dalam bahasa Ibraninya adalah YAHWEH / YEHOVAH.<br />
Catatan:<br />
Perlu diketahui bahwa dalam Perjanjian Lama, kata 'Tuhan' berasal dari kata bahasa Ibrani ADONAI, sedangkan kata 'TUHAN' (semua dalam huruf besar) berasal dari kata bahasa Ibrani YAHWEH / YEHOVAH.<br />
<strong>Ini adalah ayat-ayat yang sangat penting dalam menghadapi orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> karena di dalam ayat-ayat ini Yesus Kristus disebut dengan sebutan YAHWEH / YEHOVAH!</strong><br />
Juga perlu diketahui bahwa dalam Kitab Suci istilah bahasa Ibrani 'ADONAI' (= Tuhan / <em>Lord</em>) bisa digunakan untuk seseorang yang bukan Allah (Misalnya dalam Yes 21:8). Demikian juga dengan istilah bahasa Ibrani 'EL / ELOHIM' [= Allah / <em>God(s)</em>], atau istilah bahasa Yunani 'THEOS' (= Allah), atau istilah bahasa Yunani 'KURIOS' (= Tuhan - Yunani), bisa digunakan untuk menunjuk kepada dewa dan bahkan manusia (Misalnya: Kel 4:16 Kel 7:1 Kel 12:12 Kel 20:3,23 Hakim-hakim 16:23-24 1Raja- raja 18:27 Maz 82:1,6 Kis 28:6).<br />
<strong>Tetapi sebutan 'YAHWEH / YEHOVAH' (= TUHAN / <em>LORD</em>) tidak pernah digunakan untuk siapapun / apapun selain Allah, karena YAHWEH / YEHOVAH adalah nama dari Allah! Dan karena itu kalau dalam Yer 23:5-6 dan Yer 33:14-16 Yesus disebut dengan sebutan 'YAHWEH / YEHOVAH', maka tidak bisa tidak hal ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah sendiri!</strong><br />
c) Dalam Mat 1:23 Yesus disebut dengan istilah Immanuel, yang artinya adalah <em>God with us</em> (= Allah dengan / beserta kita).<br />
d) Dalam 2Tim 1:10 Yesus disebut dengan istilah 'Juruselamat'. Dilihat sepintas lalu, ini tak membuktikan bahwa Ia adalah Allah. Tetapi perlu diketahui bahwa dalam Perjanjian Lama, sebutan 'Juruselamat' dan 'Penebus / Penolong' merupakan gelar ilahi yang menunjuk kepada Allah (Yes 43:3,11 Yes 45:15 Yer 14:8 Hos 13:4). Sedangkan dalam Perjanjian Baru, sebutan-sebutan itu ditujukan kepada Yesus (2Tim 1:10 Tit 1:4 Tit 2:13 Tit 3:6 2Pet 1:11 2Pet 2:20 2Pet 3:18). Ini secara <em>implicit</em> (= tidak langsung) menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah.<br />
e) Dalam Ibr 1:8,10 Allah menyebut Yesus / Anak dengan sebutan 'Allah' dan 'Tuhan'.<br />
3) Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus mempunyai sifat-sifat ilahi seperti:<br />
a) Kekal (Mikha 5:1b Yoh 1:1 Yoh 8:58 Yoh 10:10 Yoh 17:5 Ibr 1:11-12 Wah 1:8,17-18 Wah 22:13).<br />
<ul><li>Mikha 5:1b, yang jelas merupakan suatu nubuat tentang Kristus, mengatakan 'yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala'.</li>
<li>Yoh 1:1 mengatakan bahwa Firman / Yesus itu sudah ada 'pada mulanya'.</li>
<li>Yoh 8:58 mengatakan bahwa Yesus sudah ada sebelum Abraham, padahal Abraham hidup lebih dari 2000 tahun sebelum Kristus lahir.</li>
<li>Yoh 10:10, dan banyak ayat Kitab Suci yang lain, mengatakan bahwa Yesus 'datang'. Ini menunjuk pada saat kelahiran Yesus. Tidak dikatakan 'dilahirkan' tetapi 'datang', karena 'datang' menun-jukkan bahwa Ia sudah ada sebelum saat itu.</li>
<li>Yoh 17:5 mengatakan bahwa Yesus memiliki kemuliaan di hadapan hadirat Allah sebelum dunia ada.</li>
<li>Ibr 1:11-12.</li>
</ul>Perhatikan kata-kata 'semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada. ... tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahunMu tidak berkesudahan'.<br />
Bahwa bagian ini menunjuk kepada Yesus adalah sesuatu yang jelas, karena Ibr 1:10-12 merupakan sambungan dari Ibr 1:8-9 (dihubungkan oleh kata 'dan' pada awal Ibr 1:10), dan Ibr 1:8 berkata 'tentang Anak'.<br />
<ul><li>Wah 1:8 dan Wah 22:13 menyebut Yesus sebagai Alfa dan Ome-ga (huruf pertama dan terakhir dalam abjad Yunani), dan Wah 1:17 dan Wah 22:13 mengatakan bahwa Ia adalah 'Yang Awal dan Yang Akhir', dan Wah 22:13 juga mengatakan bahwa Yesus adalah 'Yang pertama dan & Yang terkemudian', dan semua ini jelas menunjukkan bahwa Ia ada dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Lalu Wah 1:18 mengatakan bahwa Ia hidup sampai selama-lamanya.</li>
</ul>b) Suci / tak berdosa (2Kor 5:21 Ibr 4:15).<br />
c) Mahakuasa.<br />
Yesus berulangkali menyembuhkan orang sakit, bahkan membangkitkan orang mati, dan juga melakukan mujijat-mujijat lain seperti me-nenangkan badai, berjalan di atas air, mengubah air menjadi anggur, memberi makan 5000 orang dengan menggunakan 5 roti dan 2 ikan, mengusir setan dsb.<br />
Orang <em>Saksi Yehovah</em> mengatakan bahwa nabi-nabi dan rasul-rasul juga banyak yang bisa menyembuhkan orang sakit, bahkan membangkitkan orang mati, dan melakukan mujijat.<br />
Tetapi perlu diingat bahwa nabi dan rasul hanya bisa melakukan hal-hal itu karena kehendak dan kuasa dari Tuhan, bukan karena kehendak dan kuasa mereka sendiri. Juga rasul-rasul melakukan mujijat dalam nama Yesus. Misalnya: Petrus menyembuhkan orang lumpuh dengan menggunakan nama Yesus (Kis 3:6). Paulus mengusir setan juga dengan nama Yesus (Kis 16:18). Karena itu, mujijat yang mereka lakukan tidak menunjukkan kemahakuasaan mereka.<br />
Tetapi Yesus melakukan semua itu dengan kehendak dan kuasaNya sendiri (Yoh 5:21b), dan tanpa menggunakan nama siapapun. Contoh: pada waktu Yesus menyembuhkan orang lumpuh (Yoh 5:8), mengusir setan (Mat 8:28-32), Ia tidak menggunakan nama siapapun, tetapi Ia langsung memerintahkan, dan hal itu terjadi. Karenanya itu menun-jukkan kemahakuasaanNya!<br />
Juga perlu diingat bahwa tidak ada seorang nabi / rasulpun yang bisa menandingi Yesus dalam hal melakukan mujijat, baik dalam hal banyaknya mujijat yang dilakukan, maupun dalam hal hebatnya mujijat yang dilakukan. Ini secara <em>explicit</em> dikatakan oleh Yesus sendiri dalam Yoh 15:24 yang berbunyi sebagai berikut:<br />
<strong>"Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun BapaKu".</strong><br />
d) Mahatahu (Mat 9:4 Mat 12:25 Yoh 2:24-25 Yoh 6:64).<br />
e) Mahaada.<br />
Kemahaadaan Yesus terlihat dari:<br />
<ul><li>Yoh 1, yang mula-mula menyatakan bahwa Firman / Yesus itu pada mulanya bersama-sama dengan Allah (Yoh 1:1), tetapi lalu menunjukkan bahwa Firman / Yesus itu lalu menjadi manusia dan diam di antara kita (Yoh 1:14). Tetapi anehnya Yoh 1:18 menga-takan bahwa Firman / Yesus itu masih ada di pangkuan Bapa [Yoh 1:18 (NIV): <em>"... but God the only Son, who is at the Father's side ..."</em>].</li>
<li>Janji-janji yang Ia berikan dalam Mat 18:20, Mat 28:20b dan Yoh 14:23. Dengan adanya janji seperti itu, kalau Ia tidak mahaada, maka Ia pasti adalah seorang pendusta!</li>
</ul>f) Tidak berubah (Ibr 13:8).<br />
4) Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan ilahi seperti:<br />
a) Penciptaan (Yoh 1:3,10 Kol 1:16 Ibr 1:2,10).<br />
b) Pengampunan dosa (Mat 9:2-7).<br />
c) Penghancuran segala sesuatu (Ibr 1:10-12).<br />
d) Pembaharuan segala sesuatu (Fil 3:21 Wah 21:5).<br />
e) Penghakiman pada akhir jaman (Mat 25:31-32 Yoh 5:22,27).<br />
Bahwa Yesus akan menjadi Hakim pada akhir jaman, menunjukkan bahwa Ia juga adalah Allah sendiri. Mengapa? Karena jumlah manusia yang pernah hidup di dunia mulai jaman Adam sampai saat kedatangan Kristus yang keduakalinya adalah begitu banyak. Kalau Yesus bukan Allah, bagaimana Ia bisa menghakimi begitu banyak manusia dengan adil?<br />
Dan disamping itu:<br />
<ul><li>Ada begitu banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam menjatuhkan hukuman kepada setiap orang berdosa (ingat bahwa neraka bukanlah semacam 'masyarakat komunis' dimana hukuman semua orang sama), seperti: <ul><li>banyaknya dosa yang dilakukan seseorang. Orang yang dosanya lebih banyak, tentu hukumannya juga lebih berat.</li>
<li>tingkat dosanya.</li>
</ul></li>
</ul>Misalnya, dosa membunuh dan mencuri tentu tidak sama hukumannya (bdk. Kel 21:12 dan Kel 22:1).<br />
<ul><li>tingkat pengetahuannya.</li>
</ul>Makin banyak pengetahuan Firman Tuhan yang dimiliki seseorang, makin berat hukumannya kalau ia berbuat dosa (Luk 12:47-48).<br />
<ul><li>kesengajaannya.</li>
</ul>Dosa sengaja dan tidak sengaja tentu juga berbeda hukumannya (Kel 21:12-14).<br />
<ul><li>pengaruh dosa yang ditimbulkan.</li>
</ul>Kalau seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi dalam gereja berbuat dosa, maka pengaruh negatif yang ditimbulkan akan lebih besar dari pada kalau orang kristen biasa berbuat dosa. Dan karena itu hukumannya juga lebih berat. Hal ini bisa terlihat dari kata-kata Yesus yang menunjukkan bahwa para ahli Taurat pasti akan menerima hukuman yang lebih berat (Mark 12:40b Luk 20:47b).<br />
<ul><li>apa yang menyebabkan seseorang berbuat dosa.</li>
</ul>Seseorang yang mencuri tanpa ada pencobaan yang terlalu berarti tentu lebih berat dosanya dari pada orang yang mencuri karena membutuhkan uang untuk mengobati anaknya yang hampir mati. Hal ini bisa terlihat dari ayat-ayat Kitab Suci yang mengecam orang-orang yang melakukan dosa tanpa sebab / alasan, seperti dalam Maz 35:19 Maz 69:5 Maz 119:78,86. Juga dari ayat-ayat Kitab Suci yang mengecam orang yang mencintai / mencari dosa, seperti Maz 4:3.<br />
<ul><li>Demikian juga pada saat mau memberi pahala kepada orang-orang yang benar, pasti ada banyak hal yang harus dipertim-bangkan.</li>
</ul>Untuk bisa melakukan semua ini dengan benar dan adil, maka Hakim itu haruslah seseorang yang mahatahu, mahabijaksana dan maha-adil, dan karena itu Ia harus adalah Allah sendiri!<br />
Karena itu adalah sesuatu yang aneh kalau ada orang-orang yang percaya bahwa Yesus akan menjadi Hakim pada akhir jaman, tetapi tidak mempercayai bahwa Yesus adalah Allah sendiri!<br />
5) Kitab Suci memberikan kehormatan ilahi kepada Yesus seperti:<br />
a) Penghormatan.<br />
Kita diperintahkan untuk menghormati Yesus sama seperti kita menghormati Bapa (Yoh 5:23).<br />
b) Kepercayaan.<br />
Kita diperintahkan untuk percaya kepada Allah dan kepada Yesus (Yoh 14:1).<br />
c) Pengharapan.<br />
Kita diperintahkan untuk berharap kepada Yesus (1Kor 15:19), padahal firman Tuhan juga berkata bahwa kita tidak boleh berharap kepada manusia (Yes 31:1 Yer 16:5-7). Jadi jelaslah bahwa Yesus bukanlah hanya semata-mata manusia biasa, tetapi juga adalah Allah sendiri.<br />
d) Penyejajaran namaNya dengan pribadi-pribadi lain dari Allah Tri-tunggal (Mat 28:19 2Kor 13:13).<br />
Memang bahwa ada 3 nama yang ditulis berjejeran, tidak mem-buktikan bahwa ketiga orang itu setingkat. Misalnya: presiden Suharto berbicara dengan si A dan si B. Maka belum tentu si A dan si B juga adalah presiden / kepala negara.<br />
Tetapi perlu diingat bahwa dalam Mat 28:19 itu ketiga nama itu dijejerkan bukan dalam sembarang peristiwa, tetapi dalam sesuatu yang sakral, yaitu dalam formula baptisan. Kalau ketiga nama itu tidak setingkat, itu sama mustahilnya seperti mengadakan suatu Konpe-rensi Tingkat Tinggi, yang dihadiri oleh Presiden Amerika, Kaisar Jepang, dan seorang Lurah dari Indonesia!<br />
6) KesatuanNya dengan Bapa seperti yang dinyatakan oleh ayat-ayat seperti Yoh 10:30 dan Yoh 14:7-11, jelas menunjukkan keilahian Yesus.<br />
Orang-orang <em>Saksi Yehovah</em> menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan 'satu' dalam Yoh 10:30 adalah bahwa Yesus dan Bapa itu satu dalam tujuan dan pikiran. Ini terlihat dari kutipan di bawah ini, yang saya ambil dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 24, yang berbunyi sebagai berikut:<br />
<strong>"Ayat itu, dalam Yohanes 10:30, sering dikutip untuk mendukung Tritung-gal, meskipun pribadi ketiga tidak disebutkan di sana. Tetapi Yesus sendiri menunjukkan apa yang ia maksud dengan menjadi 'satu' dengan Bapa. Dalam Yohanes 17:21,22, ia berdoa kepada Allah agar murid-muridnya 'semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita,...supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.' Apakah Yesus berdoa agar semua murid-muridnya menjadi satu kesatuan tunggal? Tidak, Yesus jelas berdoa agar mereka dipersatukan dalam pikiran dan tujuan, seperti halnya dia dan Allah".</strong><br />
Tetapi argumentasi ini dengan mudah bisa kita patahkan dengan membaca Yoh 10:30 ini terus sampai dengan Yoh 10:33. Maka akan terlihat bahwa setelah Yesus mengucapkan Yoh 10:30 itu, orang-orang Yahudi menjadi marah dan mau melempariNya dengan batu (Yoh 10:31). Yesus lalu bertanya apa sebabnya mereka mau melempariNya dengan batu (Yoh 10:32). Dan orang-orang Yahudi itu menjawab dalam Yoh 10:33 sebagai berikut: <strong>"... karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diriMu dengan Allah"</strong>.<br />
Jadi jelas bahwa orang-orang Yahudi itu tahu dengan jelas bahwa yang Yesus maksudkan pada waktu Ia berkata bahwa Ia dan Bapa adalah satu, bukanlah bahwa Ia dan Bapa itu satu dalam pikiran dan tujuan, tetapi bahwa Ia adalah sama dengan Allah sendiri.<br />
7) Yesus sendiri mengakui bahwa Ia adalah Allah / Anak Allah (Yoh 5:23 Yoh 10:30 Yoh 14:7-10 Yoh 15:23 Mat 26:63-64).<br />
Memang kalau seseorang mengaku bahwa dirinya adalah Allah / Anak Allah, itu tidak / belum berarti bahwa ia memang betul-betul adalah Allah. Tetapi Yesus bukan hanya mengaku bahwa diriNya adalah Allah / Anak Allah, tetapi Ia juga rela mati demi pengakuan tersebut!<br />
Ada seorang penulis buku yang menggunakan hal ini untuk membuktikan keilahian Yesus dengan cara sebagai berikut:<br />
Yesus = Allah / Anak Allah<br />
<br />
Tidak benar Benar<br />
<br />
Tahu Tidak tahu<br />
<br />
Pendusta Orang gila Allah / Anak Allah<br />
dan tolol<br />
Keterangan:<br />
Yesus mengaku sebagai Allah / Anak Allah, dan ia mau mati untuk pengakuan itu. Ada 2 kemungkinan tentang pengakuan itu, yaitu: TIDAK BENAR atau BENAR. Kalau pengakuan itu TIDAK BENAR, maka ada 2 kemungkinan lagi: Yesus TAHU bahwa pengakuanNya tidak benar, atau Yesus TIDAK TAHU bahwa pengakuanNya tidak benar. Kalau Yesus tahu bahwa pengakuannya tidak benar, maka Ia pasti adalah seorang PEN-DUSTA, bahkan ORANG TOLOL (karena Ia mau mati untuk suatu dusta). Kalau Yesus tidak tahu bahwa pengakuanNya tidak benar, maka Ia pasti adalah ORANG GILA, karena hanya orang gila yang tidak mengerti apa yang Ia sendiri katakan. Kalau pengakuan Yesus tersebut adalah BE-NAR, maka Yesus adalah ALLAH / ANAK ALLAH.<br />
Jadi sekarang hanya ada beberapa pilihan untuk saudara:<br />
a) Yesus adalah seorang pendusta / orang tolol.<br />
Kitab Suci jelas tidak pernah menunjukkan Yesus sebagai pendusta, karena kata-kataNya selalu benar. Kitab Suci juga tidak menunjukkan Yesus sebagai orang tolol, karena Kitab Suci justru menunjukkan bahwa Ia selalu bisa menjawab pertanyaan tokoh-tokoh agama Ya-hudi dengan jitu, dan mengalahkan mereka dalam setiap perdebatan.<br />
b) Yesus adalah orang gila.<br />
Ini lagi-lagi tidak mungkin karena kalau Ia adalah orang gila, Ia tidak akan diikuti oleh begitu banyak orang. Dan juga kalau Ia memang adalah orang gila, Ia tidak akan dihukum mati karena menghujat Allah. Para tokoh Yahudi itu pasti tidak akan menggubris kata-kata dari orang gila.<br />
c) Yesus betul-betul adalah Anak Allah / Allah sendiri.<br />
Yang mana dari ketiga pilihan di atas ini yang saudara pilih? Ingat, saudara tidak punya pilihan lain! Kalau saudara tidak mau mempercayai Yesus sebagai Allah, maka saudara harus mempercayai Dia sebagai pendusta, orang tolol, atau orang gila!<br />
C.S. Lewis berkata:<br />
<strong><em>"A man who was merely a man and said the sort of things Jesus said wouldn't be a great moral teacher. He'd either be a lunatic ... or else he'd be the Devil of Hell. You must make your choice. Either this man was, and is, the Son of God, or else a madman or something worse"</em> (= seseorang yang adalah semata-mata seorang manusia dan mengucapkan hal-hal seperti yang Yesus katakan, bukanlah seorang guru moral yang agung. Atau Ia adalah seorang gila ... atau Ia adalah Setan / Iblis dari Neraka. Kamu harus menentukan pi-lihanmu. Atau Orang ini adalah Allah, baik dulu maupun sekarang, atau Ia adalah orang gila atau sesuatu yang lebih jelek lagi).</strong><br />
8) Setan mengakui bahwa Yesus adalah Allah / Anak Allah dan setan tunduk kepada Yesus (Mat 8:28-32).<br />
9) Kitab Suci memerintahkan penyembahan terhadap Yesus.<br />
Dalam Ibr 1:6 Allah sendiri berkata bahwa malaikat-malaikat harus me-nyembah Anak / Yesus.<br />
Yesus sendiri mau disembah dan disebut Tuhan / Allah (Mat 14:33 Mat 28:9,17 Yoh 9:38 Yoh 20:28), padahal Yesus sendiri berkata bahwa kita hanya boleh menyembah Allah (Mat 4:10).<br />
Perhatikan juga bahwa:<br />
<ul><li>Rasul-rasul menolak sembah (Kis 10:25-26 Kis 14:14-18).</li>
<li>Malaikatpun menolak sembah, dan berusaha mengalihkan sembah itu kepada Allah (Wah 19:10 Wah 22:8-9).</li>
<li>Herodes dihukum mati oleh Tuhan karena menerima penghormatan ilahi (Kis 12:20-23).</li>
</ul>Karena itu, kalau Yesus menerima sembah, dan bahkan menerima sebutan Tuhan / Allah bagi diriNya, maka hanya ada 2 pilihan: atau Dia adalah orang yang kurang ajar / nabi palsu, atau Dia adalah Allah sendiri! Yang mana yang saudara pilih?<br />
-AMIN-<br />
<br />
sumber: http://www.facebook.com/groups/Christ.Lifestyle/doc/456527494368231/ </div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-77748968476793882062012-09-17T10:30:00.001+07:002012-09-17T10:33:01.282+07:00Bagaimana menaklukan Saksi Yehova I<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuq2FmNkItnOPat2nTJtElhigkRp82P8j2rrOQCaHnIEGf4to3Ms9InLYp50epJzmnZyw91wy_7GYsqQqnYM3B00sNWZ5HotVgeWEG8KGrtgM1CRtFiX51G1hR6CGpe5uKqAttawMrLB69/s1600/saksi_jehovah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuq2FmNkItnOPat2nTJtElhigkRp82P8j2rrOQCaHnIEGf4to3Ms9InLYp50epJzmnZyw91wy_7GYsqQqnYM3B00sNWZ5HotVgeWEG8KGrtgM1CRtFiX51G1hR6CGpe5uKqAttawMrLB69/s1600/saksi_jehovah.jpg" /></a></div>SAKSI YEHOVAH I<br />
<br />
SEJARAH, TOKOH2, & BAHAYANYA SAKSI YEHOVAH<br />
<br />
A) Sejarah Saksi Yehovah dan tokoh-tokohnya:<br />
<br />
1) Charles Taze Russel:<br />
<br />
Charles Taze Russel dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1852 di Pennsylvania, Amerika Serikat.<br />
<br />
Pada usia muda ia sudah menolak doktrin tentang neraka / hukuman kekal, karena ia menganggap bahwa Allah yang maha kasih itu tidak mungkin akan membuang orang ke dalam neraka untuk disiksa sampai selama-lamanya. Pengertian / penyorotan yang tidak seim-bang tentang kasih dan keadilan Allah, dimana ia terlalu menyoroti kasih Allah tetapi mengabaikan keadilan Allah, menyebabkan ia sesat.<br />
<br />
Pada tahun 1870, ia membentuk suatu Bible Class (= Kelas Alkitab), dan pada tahun 1876 ia diangkat menjadi pendeta oleh grup itu.<br />
<br />
Pada tahun 1879, ia mulai menerbitkan majalah yang dinamakan "THE HERALD OF THE MORNING", yang akhirnya menjadi "THE WATCHTOWER" (= MENARA PENGAWAL), yang merupakan majalah yang paling terkenal dari Saksi Yehovah.<br />
<br />
Ia menulis buku yang berjudul "STUDIES IN THE SCRIPTURES", yang terdiri dari 7 volume.<br />
<br />
Ia mempunyai kehidupan yang brengsek, dan ini membuat orang-orang Saksi Yehovah tidak mau disangkutpautkan dengan Russel ataupun disebut sebagai pengikut ajaran Russel / Russelisme, sekalipun tidak dapat disangkal bahwa Russel adalah pendiri Saksi Yehovah.<br />
<br />
Ia meramalkan bahwa Kristus akan datang untuk keduakalinya pada tahun 1874, dan setelah ramalannya meleset, ia mengubahnya men-jadi tahun 1914, tetapi ternyata meleset lagi.<br />
<br />
Ia mati pada tanggal 31 Oktober 1916 (perhatikan bahwa setelah ramalannya meleset untuk keduakalinya, Tuhan memberikan ia waktu 2 tahun untuk bertobat, tetapi ia tidak bertobat), dan diganti oleh Joseph Franklin Rutherford.<br />
<br />
2) Joseph Franklin Rutherford:<br />
<br />
Joseph Franklin Rutherford dilahirkan pada tahun 1869 di Missouri, Amerika Serikat.<br />
<br />
Setelah tamat Perguruan Tinggi, ia belajar pada seorang Sarjana Hukum yang terkenal, lalu ia menjadi penulis pengadilan, pengacara, dan akhirnya menjadi hakim.<br />
<br />
Pada tahun 1894, ia membeli tiga buah buku Russel, yang menjadikannya orang Saksi Yehovah. Ini menunjukkan effektifnya literatur Saksi Yehovah!<br />
<br />
Pada tahun 1904, ia dan istrinya membaktikan diri pada gerakan Russel.<br />
<br />
Pada tahun 1916, setelah kematian Russel, ia menggantikannya menjadi pemimpin Saksi Yehovah.<br />
<br />
Ia mulai menerbitkan majalah yang berjudul "AWAKE" (= SEDARLAH), yang sekarang menjadi majalah nomer 2 dari Saksi Yehovah.<br />
<br />
Di bawah pimpinannya, pada tahun 1931, nama Saksi Yehovah mulai dipakai. Nama ini didasarkan atas Yes 43:10-12.<br />
<br />
Ia menulis lebih dari 100 buku / pamflet, yang lalu diterjemahkan ke dalam 80 bahasa. Ditinjau dari hal ini, terlihat dengan jelas bahwa ia jauh lebih berhasil dari Russel.<br />
<br />
Ia mati pada tanggal 8 Januari 1942, dan diganti oleh Natan Homer Knorr.<br />
<br />
3) Nathan Homer Knorr:<br />
<br />
Natan Homer Knorr dilahirkan pada tahun 1905 di Pennsylvania, Amerika Serikat.<br />
<br />
Ia mulai mengenal ajaran Saksi Yehovah pada waktu ia masih ada di Sekolah Menengah Atas.<br />
<br />
Pada tahun 1942 ia menggantikan Rutherford menjadi pemimpin Saksi Yehovah.<br />
<br />
Ia yang mengusulkan supaya orang-orang Saksi Yehovah diberi indoktrinasi / pengajaran yang kuat, supaya dapat bersoal jawab pada waktu memberitakan 'Injil'. Sebelum itu mereka hanya menggunakan literatur dan rekaman pada waktu memberitakan 'Injil'.<br />
<br />
Pada tahun 1945, ia melarang transfusi darah. Larangan ini menim-bulkan problem sampai sekarang, karena banyak orang Saksi Yehovah merelakan dirinya sendiri atau keluarganya mati demi mentaati larangan yang tidak punya dasar Kitab Suci ini!<br />
<br />
Pada tahun 1950, dikeluarkan Perjanjian Baru versi Saksi Yehovah dan pada tahun 1960, dikeluarkan Perjanjian Lama versi Saksi Yehovah. Alkitab versi Saksi Yehovah ini disebut NEW WORLD TRANSLATION (= TERJEMAHAN DUNIA BARU).<br />
<br />
Ada 5 orang penterjemah (Knorr adalah salah satu dari mereka) dan lucunya tidak ada satupun di antara mereka ini yang mengerti bahasa asli Kitab Suci.<br />
<br />
Ia mati pada bulan Juni 1977, dan digantikan oleh Frederick W. Franz.<br />
<br />
B) Bahayanya Saksi Yehovah:<br />
<br />
1) Mereka mirip Kristen!<br />
<br />
a) Mereka selalu mengaku diri sebagai orang kristen, dari gereja kristen, yang berkeliling untuk memberitakan 'Injil'.<br />
<br />
Mereka tidak pernah mengaku diri sebagai Saksi Yehovah, kecuali kalau kita sudah mengetahui hal itu dan lalu mendesak mereka dengan pertanyaan: "Apakah kamu Saksi Yehovah?".<br />
<br />
Mereka juga selalu mengaku bahwa gereja mereka adalah gereja kristen 'tanpa merk', karena pada waktu ditanya 'Saudara dari gereja mana?', mereka biasanya menjawab: 'Gereja Kristen'. Bahwa semua orang Saksi Yehovah bisa membiasakan diri berdusta semacam demi-kian, adalah sesuatu yang tidak bisa saya mengerti!<br />
<br />
Mereka selalu pergi berdua untuk memberitakan 'Injil', biasanya yang satu senior dan yang lain yuniornya yang sedang dilatih untuk memberitakan 'Injil'.<br />
<br />
Ini ciri khas mereka, dan ini perlu kita ingat supaya kita bisa mengenali orang-orang Saksi Yehovah!<br />
<br />
b) Mereka juga menggunakan Kitab Suci kita (sekalipun mereka mempunyai Kitab Suci sendiri yaitu NEW WORLD TRANSLATION) dan secara teoritis mereka mengakui Kitab Suci sebagai Firman Allah.<br />
<br />
c) Lembaga penerbitan mereka disebut 'Perkumpulan Siswa-siswa Alkitab'; dulu letaknya di Batuceper no 47, Jakarta. Sekarang sudah tidak lagi di sana, karena sekarang di Indonesia mereka termasuk organisasi terlarang, karena mereka beranggapan bahwa semua pemerintah berasal dari setan.<br />
<br />
2) Ajaran Saksi Yehovah kelihatannya lebih sederhana dan lebih mudah diterima oleh akal, dibandingkan dengan ajaran kristen (khususnya tentang Allah Tritunggal).<br />
<br />
Ini menyebabkan banyak orang kristen yang dari dulu selalu bingung / tidak mengerti tentang doktrin Allah Tritunggal, lalu menjadi pengikut mereka.<br />
<br />
Penerapan:<br />
<br />
Karena itu, kalau selama ini saudara adalah orang kristen yang malas belajar doktrin, khususnya doktrin Allah Tritunggal, bertobatlah dari kemalasan saudara, sebelum saudara disesatkan oleh nabi-nabi palsu yang saat ini banyak terdapat! Ingat bahwa penyesatan selalu berhubungan dengan doktrin, sehingga orang kristen yang lemah dalam hal doktrin adalah orang yang paling mudah disesatkan!<br />
<br />
3) Orang-orang Saksi Yehovah diindoktrinasi kuat sekali (ini menyebabkan orang Saksi Yehovah sukar sekali bertobat), dan mereka dipersiapkan secara khusus untuk menghadapi orang kristen, karena mereka ber-anggapan bahwa Gereja Kristen berasal dari setan. Sebaliknya, jarang ada gereja / hamba Tuhan yang menyiapkan jemaatnya untuk bisa menghadapi orang Saksi Yehovah, sehingga dalam perdebatan antara orang kristen dengan orang Saksi Yehovah, hampir selalu orang Saksi Yehovahnyalah yang menang!<br />
<br />
Pada tahun 1969, ada 100 orang Saksi Yehovah ditanyai, dan ternyata 61 orang dari mereka menjadi Saksi Yehovah setelah dewasa, dan 41 orang di antara 61 orang tersebut, dulunya adalah orang kristen.<br />
<br />
Penerapan:<br />
<br />
Kalau saudara adalah hamba Tuhan, siapkanlah jemaat saudara untuk bisa menghadapi orang Saksi Yehovah dan ajarkanlah Firman Tuhan dengan serius kepada jemaat saudara.<br />
<br />
Kalau saudara adalah seorang jemaat biasa, maulah belajar tentang Saksi Yehovah supaya saudara siap menghadapi mereka. Tetapi awas! Caranya belajar tentang Saksi Yehovah bukanlah dengan belajar pada orang-orang Saksi Yehovah ataupun dengan membaca buku-buku terbitan mereka. Mengapa? Karena ini terlalu berbahaya. Kita tidak perlu mempelajari tentang racun tertentu dengan mencicipi racun tersebut! Cara yang benar adalah dengan membaca / mempelajari buku-buku yang ditulis oleh orang kristen tentang Saksi Yehovah, atau dengan mengikuti pelajaran tentang Saksi Yehovah di gereja saudara!<br />
<br />
Tetapi disamping itu saudara juga harus banyak belajar Alkitab secara umum, bukan hanya yang berhubungan dengan Saksi Yehovah!<br />
<br />
4) Saksi Yehovah adalah yang paling cepat bertumbuh dari semua bidat.<br />
<br />
Dari tahun 1942-1952 (hanya dalam 10 tahun!) jumlah orang-orang Saksi Yehovah meningkat secara luar biasa:<br />
<br />
di Amerika Serikat meningkat 2 x lipat.<br />
di Asia meningkat 5 x lipat.<br />
di Eropah meningkat 7 x lipat.<br />
di Amerika Selatan meningkat 15 x lipat.<br />
<br />
Pikirkan: dimana ada bidat, atau bahkan gereja kristen, yang bisa bertumbuh secepat itu dalam hal kwantitas?<br />
<br />
Kalau saudara mungkin bertanya: 'Mengapa mereka bisa bertumbuh begitu pesat?', maka salah satu jawabnya adalah karena orang Saksi Yehovah tidak membedakan antara Pendeta dengan orang awam. Semua orangSaksi Yehovah dilatih untuk memberitakan 'Injil' dan 65 % anggota-anggota Saksi Yehovah aktif memberitakan 'Injil' (bandingkan dengan orang kristen yang menurut statistik hanya 0,5 % yang memberitakan Injil).<br />
<br />
Penerapan:<br />
<br />
Gereja-gereja kristen seharusnya belajar dari hal ini, dengan cara:<br />
<br />
Para hamba Tuhannya harus lebih banyak mengadakan latihan Peka-baran Injil bagi jemaatnya, dan lebih banyak mendorong jemaatnya untuk memberitakan Injil.<br />
Para jemaat harus mau mengikuti latihan Pekabaran Injil itu, dan harus mau / berani mengabarkan Injil!<br />
<br />
Seorang yang bernama Daniel Webster berkata sebagai berikut:<br />
<br />
"If religious books are not widely circulated among the masses in this country, I do not know what is going to become of us as a nation. If truth be not diffused, error will be; if God and His Word are not known and received, the devil and his works will gain the ascendancy; if the evangelical volume does not reach every hamlet, the pages of a corrupt and licentious literature will; if the power of the Gospel is not felt throughout the length and breadth of the land, anarchy and misrule, degradation and misery, corruption and darkness, will reign without mitigation or end" (= kalau buku-buku agama / rohani tidak beredar secara luas di antara rakyat dalam negara ini, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita sebagai bangsa. Kalau kebenaran tidak disebarkan, maka kesalahanlah yang akan tersebar; kalau Allah dan FirmanNya tidak diketahui / dikenal dan diterima, setan dan pekerjaannya akan mendapatkan kekuasaan / pengaruh; kalau buku-buku injili tidak mencapai setiap desa, halaman-halaman yang jahat dan literatur yang tidak bermoral akan mencapainya; kalau kuasa Injil tidak dirasakan diseluruh lebar dan panjang negara ini, maka anarkhi dan pemerintahan yang salah, keburukan dan kesengsaraan, korupsi / kejahatan / kecurangan dan kegelapan, akan memerintah tanpa pengurangan atau akhir).<br />
<br />
Semoga kata-kata ini bisa mendorong setiap orang kristen, terlebih lagi setiap hamba Tuhan, untuk lebih giat dalam memberitakan Injil / Firman Tuhan. Mengapa? Karena memang salah satu alasan yang menyebabkan ajaran sesat seperti Saksi Yehovah bisa tersebar, adalah karena banyak orang kristen maupun hamba Tuhan yang tidak / kurang memberitakan Injil / Firman Tuhan!<br />
<br />
Seorang yang bernama Edmund Burke berkata:<br />
<br />
"All that is necessary for the triumph of evil is that good men do nothing" (= semua yang dibutuhkan supaya kejahatan menang adalah bahwa orang-orang yang baik tidak melakukan apa-apa) - dikutip dari buku Saat Teduh 'Streams in the Desert', vol 2, June 13.<br />
<br />
5) Orang Saksi Yehovah menggunakan literatur dengan luar biasa hebatnya. Tidak ada agama atau bidat lain di seluruh dunia yang bisa menandingi Saksi Yehovah dalam penggunaan literatur!<br />
<br />
Macam-macam literatur mereka:<br />
<br />
a) Majalah.<br />
<br />
Dua majalah Saksi Yehovah yang paling terkenal adalah:<br />
<br />
THE WATCHTOWER (= MENARA PENGAWAL).<br />
<br />
Dimulai pada tahun 1879 (saat itu judulnya adalah The Herald of the Morning) dengan jumlah hanya 6000 exemplar / bulan.<br />
<br />
Pada tahun 1976 sudah mencapai 10 juta exemplar / bulan, dan sudah diterjemahkan ke dalam 79 bahasa.<br />
<br />
Pada tahun 1985 mencapai 17,8 juta exemplar / bulan, dan diterjemahkan ke dalam 106 bahasa.<br />
<br />
AWAKE! (= SEDARLAH!).<br />
<br />
Pada tahun 1976 mencapai 9 juta exemplar / bulan.<br />
<br />
Pada tahun 1985 mencapai 15,6 juta exemplar / bulan dan diterje-mahkan ke dalam 34 bahasa.<br />
<br />
Dalam hal majalah agama, kedua majalah ini menduduki ranking I dan ranking II di seluruh dunia!<br />
<br />
b) Buku.<br />
<br />
Macam-macam judulnya (dalam bahasa Indonesia) antara lain:<br />
<br />
Karena Allah itu Benar Adanya.<br />
<br />
Ini termasuk buku utama karena sering digunakan oleh orang Saksi Yehovah dalam memberitakan 'Injil'.<br />
<br />
Perdamaian dan Keamanan Sejati - Dari Sumber Manakah?<br />
Tengok! Aku Menjadikan Segala Perkara Baru.<br />
Apakah Alkitab Benar-Benar Firman Allah?<br />
Kalam - Siapakah Gerangan Dia? Menurut Yahya.<br />
Mendengar Kepada Guru yang Agung.<br />
Kebenaran yang Membimbing Kepada Hidup yang Kekal.<br />
Dari Firdaus yang Hilang Sampai Firdaus yang Dipulihkan.<br />
Inilah Berarti Hidup yang Kekal.<br />
Penyembuhan bangsa-bangsa sudah mendekat.<br />
Kabar kesukaan dari Kerajaan ini.<br />
Dasar kepercayaan akan dunia baru.<br />
Hidup dalam pengharapan akan sesuatu susunan baru keadilan.<br />
Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?<br />
<br />
Dalam buku ini mereka menyerang keilahian Kristus, doktrin Allah Tritunggal, dan keilahian serta kepribadian Roh Kudus dengan argumentasi-argumentasi yang cukup hebat. Karena itu, dalam buku saya ini saya membahas banyak bagian dari buku mereka yang satu ini.<br />
<br />
c) Traktat.<br />
<br />
Macam-macam judulnya antara lain:<br />
<br />
Kehidupan Dalam dunia Baru yang Penuh Damai.<br />
Harapan Bagi Orang mati.<br />
Bangunlah Dari Tidur.<br />
Tanda Kehadiran Kristus.<br />
Kehidupan Dalam Dunia Baru yang Penuh Damai.<br />
Mengapa Kehidupan Begitu Penuh Problem?<br />
<br />
Catatan:<br />
<br />
Ingatlah nama-nama literatur mereka ini, khususnya nama kedua majalahnya, supaya saudara bisa mengenali literatur Saksi Yehovah, sekaligus mengenali orang Saksi Yehovahnya yang memberikannya kepada saudara!<br />
<br />
Janganlah membeli literatur mereka, karena sungkan atau alasan yang lain apapun juga, karena ini sama dengan menyumbang kepada setan!<br />
<br />
-AMIN-<br />
<br />
sumber: http://www.facebook.com/groups/Christ.Lifestyle/doc/456526827701631/ Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-86637659822323082762012-03-07T13:39:00.000+07:002012-03-07T13:39:35.049+07:00Tak Ada Yang Kebetulan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPvlww645v-2m9dqzB5smlm1pIHs1mH4kumDA0FFJ-MkbOCGPkqXZGDd_mGjzU3F6cIeWPnc6QCxMfYbOS4QVkQLp_1hlqIooefHAs7mAC13rHSU8DwtZrBcSeVRBxjAENz1YBjkcuTA5S/s1600/takada.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPvlww645v-2m9dqzB5smlm1pIHs1mH4kumDA0FFJ-MkbOCGPkqXZGDd_mGjzU3F6cIeWPnc6QCxMfYbOS4QVkQLp_1hlqIooefHAs7mAC13rHSU8DwtZrBcSeVRBxjAENz1YBjkcuTA5S/s200/takada.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Renungan Harian - Di salah satu gereja di Eropa Utara, ada sebuah patung Yesus Kristus yang disalib, ukurannya tidak jauh berbeda dengan manusia pada umumnya. Karena segala permohonan pasti bisa dikabulkan-Nya, maka orang berbondong-bondong datang secara khusus kesana untuk berdoa, berlutut dan menyembah, hampir dapat dikatakan halaman gereja penuh sesak seperti pasar.<br />
<br />
Di dalam gereja itu ada seorang penjaga pintu, melihat Yesus yang setiap hari berada di atas kayu salib, harus menghadapi begitu banyak permintaan orang, ia pun merasa iba dan di dalam hati ia berharap bisa ikut memikul beban penderitaan Yesus Kristus. Pada suatu hari, sang penjaga pintu pun berdoa menyatakan harapannya itu kepada Yesus.<br />
<br />
Di luar dugaan, ia mendengar sebuah suara yang mengatakan, “Baiklah! Aku akan turun menggantikan kamu sebagai penjaga pintu, dan kamu yang naik diatas salib itu, namun apapun yang kau dengar, janganlah mengucapkan sepatah kata pun.” Si penjaga pintu merasa permintaan itu sangat mudah.<br />
<br />
Lalu, Yesus turun, dan penjaga itu naik ke atas, menjulurkan sepasang lengannya seperti Yesus yang dipaku diatas kayu salib. Karena itu orang-orang yang datang bersujud, tidak menaruh curiga sedikit pun. Si penjaga pintu itu berperan sesuai perjanjian sebelumnya, yaitu diam saja tidak boleh berbicara sambil mendengarkan isi hati orang-orang yang datang.<br />
<br />
Orang yang datang tiada habisnya, permintaan mereka pun ada yang rasional dan ada juga yang tidak rasional, banyak sekali permintaan yang aneh-aneh. Namun demikian, si penjaga pintu itu tetap bertahan untuk tidak bicara, karena harus menepati janji sebelumnya.<br />
<br />
Pada suatu hari datanglah seorang saudagar kaya, setelah saudagar itu selesai berdoa, ternyata kantung uangnya tertinggal. Ia melihatnya dan ingin sekali memanggil saudagar itu kembali, namun terpaksa menahan diri untuk tidak berbicara. Selanjutnya datanglah seorang miskin yang sudah 3 hari tidak makan, ia berdoa kepada Yesus agar dapat menolongnya melewati kesulitan hidup ini. Ketika hendak pulang ia menemukan kantung uang yang ditinggalkan oleh saudagar tadi dan begitu dibuka, ternyata isinya uang dalam jumlah besar. Orang miskin itu pun kegirangan bukan main, “Yesus benar-benar baik, semua permintaanku dikabulkan!” dengan amat bersyukur ia lalu pergi.<br />
<br />
Diatas kayu salib, “Yesus” ingin sekali memberitahunya, bahwa itu bukan miliknya. Namun karena sudah ada perjanjian, maka ia tetap menahan diri untuk tidak berbicara. Berikutnya, datanglah seorang pemuda yang akan berlayar ke tempat yang jauh. Ia datang memohon agar Yesus memberkati keselamatannya. Saat hendak meninggalkan gereja, saudagar kaya itu menerjang masuk dan langsung mencengkram kerah baju si pemuda, dan memaksa si pemuda itu mengembalikan uangnya. Si pemuda itu tidak mengerti keadaan yang sebenarnya, lalu keduanya saling bertengkar.<br />
<br />
Di saat demikian, tiba-tiba dari atas kayu salib “Yesus” akhirnya angkat bicara. Setelah semua masalahnya jelas, saudagar kaya itu pun kemudian pergi mencari orang miskin itu dan si pemuda yang akan berlayar pun bergegas pergi, karena khawatir akan ketinggalan kapal.<br />
<br />
Yesus yang asli kemudian muncul, menunjuk ke arah kayu salib itu sambil berkata, “TURUNLAH KAMU! Kamu tidak layak berada disana.” Penjaga itu berkata, “Aku telah mengatakan yang sebenarnya dan menjernihkan persoalan serta memberikan keadilan, apakah salahku?”<br />
<br />
“Apa yang kamu tahu?”, kata Yesus.<br />
<br />
“Saudagar kaya itu sama sekali tidak kekurangan uang, uang di dalam kantung bermaksud untuk dihambur-hamburkannya. Namun bagi orang miskin, uang itu dapat memecahkan masalah dalam kehidupannya sekeluarga. Yang paling kasihan adalah pemuda itu. Jika saudagar itu terus bertengkar dengan si pemuda sampai ia ketinggalan kapal, maka si pemuda itu mungkin tidak akan kehilangan nyawanya. Tapi sekarang kapal yang ditumpanginya sedang tenggelam di tengah laut.”<br />
<br />
Ini kedengarannya seperti sebuah anekdot yang menggelikan, namun dibalik itu terkandung sebuah rahasia kehidupan…Kita seringkali menganggap apa yang kita lakukan adalah yang paling baik, namun kenyataannya kadang justru bertentangan. Itu terjadi karena kita tidak mengetahui hubungan sebab-akibat dalam kehidupan ini.<br />
<br />
Kita harus percaya bahwa semua yang kita alami saat ini, baik itu keberuntungan maupun kemalangan, semuanya merupakan hasil pengaturan yang terbaik dari Tuhan buat kita, dengan begitu kita baru bisa bersyukur dalam keberuntungan dan kemalangan dan tetap bersuka cita.<br />
<br />
<b>Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah".</b></div><div style="text-align: justify;">Sumber: Sem-rumekso.blogspot.com </div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-58482107426908786742012-03-03T09:54:00.001+07:002012-03-03T09:55:32.791+07:00Sudahkah Bercermin?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHllAjBVJiHN6HNa8IbiylWugjqmbUgm0ELmY1EszHwsEpBpRrOPu7WRHXxtRv3joKNe5PONC4awQbC0QABmMbXLmrb7LrS8FjNkI58bHKEbwTgwi3UjJ4uP6-_yQnIKMD7NeD-s3Uj6ni/s1600/cermin.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHllAjBVJiHN6HNa8IbiylWugjqmbUgm0ELmY1EszHwsEpBpRrOPu7WRHXxtRv3joKNe5PONC4awQbC0QABmMbXLmrb7LrS8FjNkI58bHKEbwTgwi3UjJ4uP6-_yQnIKMD7NeD-s3Uj6ni/s200/cermin.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Renungan Harian</b> - Ada satu hal yang sering tidak kita perhatikan yaitu bercermin. ketika kita mau berangkat kerja, sekolah, ataupun kemana saja pasti kita bercermin dahulu. Apa lagi akan bertemu dengan orang yang disayangi, pastilah bercermin dahulu bahkan sampai berulang kali. Dengan bercermin kita melihat gambaran diri kita, bagaimana bentuk wajah ataupun badan, tetapi ada satu hal supaya kita dapat melihat gambaran diri kita di cermin yaitu adanya cahaya. Ketika tidak ada cahaya tentu tidak akan kelihatan. Muncul gambaran nyata bentuk diri kita. Lalu dengan apa untuk melihat cerminan rohani kita?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Untuk melihat cerminan sejati diri rohani, kita juga membutuhkan cermin dan cahaya. Cermin itu adalah Firman Allah dan cahaya Allah sendiri. Kita mungkin memiliki cermin (Alkitab) dan melihat dan membaca setiap hari, tetapi jika kita memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, maka kita tidak akan melihat diri kita sebagai kita sebenarnya (cermin tidak baik dalam kegelapan). Tanpa cahaya Allah kita dapat dengan mudah menyembunyikan kekurangan dan menekankan hanya sisi terbaik kita saja dan bahkan kita akan menjelekkan orang lain. Untuk itu bercerminlah pada Firman Tuhan sehingga kita akan menjadi seorang kristen yang dewasa imannya. Mari kia berjalan bersama dengan Tuhan dan menggunakan cahaya Tuhan dalam totalitas kehidupan kita. Amin</div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-67075396756797201602012-03-02T10:15:00.001+07:002012-03-02T10:21:54.557+07:00Perkataan Yang Benar Di Mulai Dari Pikiran Yang Benar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnE4rS6m_ZgcDd0Orj6mTYsC4Sphbu_OYlHtoei43kAvFBD8hs9dtjR5ZpSDvXdAlABr4CoLBXVrj3E6uivnbEWdIPCs7ykpdTX5YokF3_pUV7_6w62Y6MGxxoNJjMwUkVPI4aV_jGBD_Q/s1600/pikiran.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnE4rS6m_ZgcDd0Orj6mTYsC4Sphbu_OYlHtoei43kAvFBD8hs9dtjR5ZpSDvXdAlABr4CoLBXVrj3E6uivnbEWdIPCs7ykpdTX5YokF3_pUV7_6w62Y6MGxxoNJjMwUkVPI4aV_jGBD_Q/s200/pikiran.jpg" width="190" /></a></div><div style="text-align: justify;"><i><b>Renungan Harian - "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu". (Filipi 4:8)</b></i><br />
<br />
Kutipan ayat di atas secara implisit mengatakan bahwa perkataan dan perilaku yang akan mewarnai hari-hari kita ditentukan pikiran yang masuk dalam benak kita. Biasanya kita berharap agar hari yang kita jalani adalah hari yang menyenangkan dan bermakna bagi diri kita, juga bagi orang lain. Di tempat kerja, juga di tengah-tengah keluarga. Kenyataannya tidak selalu demikian, kita justru sering mengalami dan menghadapi situasi yang kurang menyenangkan. Kita menjadi kesal, jengkel, dan marah. Kekesalan, kejengkelan dan kemarahan itu dapat dilihat dari perkataan dan perilaku kita. Dalam situasi seperti ini, biasanya kita tidak dapat bekerja dengan tenang. Kita tidak bisa mengambil keputusan tepat tetapi justru kesalahan demi kesalahan bisa saja terjadi.<br />
<br />
Suasana hati yang tidak menentu ini kemudian terbawa ke rumah dan sedikit saja kesalahan yang terjadi di rumah akan membuat kita meledak dengan kata-kata yang menyakiti hati orang lain, mungkin menyakiti hati istri, menyakiti hati suami, menyakiti hati anak, atau mungkin menyakiti hati orang tua kita yang terkena dampak kekesalan, kejengkelan dan kemarahan kita. Mengapa hal-hal seperti ini bisa terjadi? Apa akar persoalannya? Kutipan di atas mengatakan bahwa kita harus mulai dari pikiran. Mengapa harus mulai dari pikiran? karena perkataan dan perilaku yang baik dan benar dimulai dari pikiran yang baik dan benar. Pertanyaan selanjutnya adalah pikiran yang baik dan benar seperti apa yang harus kita pikirkan?<br />
<br />
"Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." Amin </div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-71868078414837013682012-03-01T10:14:00.000+07:002012-03-01T10:14:12.593+07:00Doa Dan Harapan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7NiVHQQuN7iGbVgDIptt53ZFhqC8zjG3ZFTBNWJRh0JQXoLIwMoeA0Ot2l2fUCymQDyXrsohW0Yzia9JkdOEwHKZ970-XpK5-a6ukkTkyXaOHdX80lAYI1CsD0P0eOVfk2hAqd4vCVwOb/s1600/doa+dan+harapan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7NiVHQQuN7iGbVgDIptt53ZFhqC8zjG3ZFTBNWJRh0JQXoLIwMoeA0Ot2l2fUCymQDyXrsohW0Yzia9JkdOEwHKZ970-XpK5-a6ukkTkyXaOHdX80lAYI1CsD0P0eOVfk2hAqd4vCVwOb/s320/doa+dan+harapan.jpg" width="224" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Renungan Harian</b> - Ketika kita mengajukan pertanyaan, Apa yang menjadi <b>harapan</b> kita pada saat ini? Pasti berbagai macam jawaban yang akan kita terima. Sebagai contoh mempunyai mobil, pacar yang cantik atau ganteng, rumah mewah, sekolah di tempat yang favorit dan masih banyak lagi jawabannya akan kita terima. Lalu bagaimana jika kita merasakan beban hidup yang berat, banyak kesulitan, menghadapi berbagai permasalahan dan seakan tidak ada jalan keluar dari segala yang kita hadapi. Masihkah ada <b>harapan</b>? </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Banyak sekali orang yang ketika menghapi berbagai permasalah berkata bahwa dirinya tidak berarti dan yang selalu di lakukan hanya mengeluh dan mengeluh. Mengeluh memang enak dan tidak dilarang tetapi apakah pantas ketika ada jalan keluar dan harapan tetapi masih tetap mengeluh? Sebuah hal yang perlu kita lakukan adalah berdoa. <b>Doa</b> itu besar kuasanya. Akan tetapi kita sering lupa untuk berdoa dan tanpa disadari ada orang yang berdoa untuk kita. <br />
<br />
Ketika kita mengetahui bahwa ada seseorang yang berdoa untuk kita, harapan itu akan muncul kembali, kita dipulihkan, kita dikuatkan, kita tidak sendiri karena ada seseorang yang peduli dan terutama ada Allah yang senantiasa tidak pernah mengabaikan kita sedikitpun. Beban kita terangkat. Betapa Indah dan ajaibnya sebuah Doa. <br />
<br />
Bahasa doa adalah bahasa positif. Ketika kita berdoa, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, kita menggunakan bahasa positif karena kita sedang berkomunikasi dengan Tuhan. Ketika kita berbicara dengan Tuhan tidak mungkin kita menggunakan bahasa negatif. Saat kita berdoa bagi orang lain, kita memohon yang terbaik dari Tuhan untuk orang tersebut. bahasa doa adalah bahasa kerendahan hati, tidak mementingkan diri, serta tidak sombong. Bahasa doa adalah bahasa yang menguatkan, tidak mencaci maki, tidak merendahkan orang lain. Bahasa doa adalah bahasa iman, percaya bahwa dibalik semua kelemahan serta keterbatasan manusia ada kekuatan, kemurahan dan kasih Tuhan. Ingatlah, kebiasaan dalam berdoa akan membangun karakter.<br />
<br />
Marilah kita membiasakan diri menggunakan kata-kata untuk membangun harapan. Kata membiasakan diri mengandung pengertian kita mempunyai kecenderungan menggunakan kata-kata tanpa tujuan karena itu, mulailah kita membiasakan diri menggunakan kata-kata untuk kemuliaan Tuhan semata. Seperti tertulis dalam <i><b>Roma 5:5 "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita"</b></i>.Amin </div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-50820000835526272402012-02-29T13:27:00.001+07:002012-02-29T13:30:14.808+07:00Ketakutan Di Tengah Badai<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcrV43GOAupN2F2nokxmlDntcNh4n408UX0DWTJFUW1WkeO7zShd1xu7Q8fDceB7QY7Mx1P6gNYjsrwZ14EXJ1ruf01KB1CfYn6ShKVLhLk10XVSB9hgXAa0XC8ulH8c-rLcAKnZbQvnMR/s1600/badai.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcrV43GOAupN2F2nokxmlDntcNh4n408UX0DWTJFUW1WkeO7zShd1xu7Q8fDceB7QY7Mx1P6gNYjsrwZ14EXJ1ruf01KB1CfYn6ShKVLhLk10XVSB9hgXAa0XC8ulH8c-rLcAKnZbQvnMR/s200/badai.jpg" width="157" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Renungan Harian</b> kali ini berjudul "<i><b>Ketakutan Di Tengah Badai</b></i>". Saat kita naik perahu dan ketika sampai di tengah laut tiba- tiba terjadi badai yang sangat hebat, tentunya kita akan merasakan kepanikan dan ketakutan yang luar biasa karena kita mempertaruhkan nyawa yaitu antara hidup dan mati saat menghadapi badai itu. Lalu bagaimana ketika terjadi badai dalam kehidupan kita??? Apakah kepanikan dan ketakutan juga ada pada kita???</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tentu saja kepanikan bisa muncul di saat kita mengalami beragam problematika kehidupan. Di mana saat bahtera kehidupan kita terombang-ambing oleh berbagai masalah, rasa takut, panik, putus asa bahkan kehilangan harapan sama sekali. Kondisi yang seperti ini sering membuat kita tidak berdaya mengatasi persoalan yang sedang menerpa. Kita sering mempunyai pemikiran bahwa kita ditinggalkan oleh Tuhan, Yesus seperti tidur nyenyak, tidak peduli terhadap bahaya yang siap menenggelamkan bahtera kehidupan kita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Saat situasi seperti itu, Yesus bukannya sedang tidur melainkan kita yang kurang peduli dan tidak mau berseru pada-Nya, dan hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri dalam menghadapi masalah. Dalam kondisi takut dan panik kita tidak mengundang-Nya untuk menenangkan hati, serta meneduhkan jiwa kita. Mungkin juga Yesus sudah menghardik badai-badai dalam hidup kita, dan menenangkan taufan namun kita tidak sadar bahkan kita sendiri justru masih terus menerus menciptakan badai dalam kehidupan.<br />
<br />
Kita kadang menciptakan persoalan dalam keluarga dan masyarakat. Kita tidak mau berusaha menyelesaikan secara baik bila ada masalah. kita kurang percaya pada-Nya yang hadir dan berkarya dalam kehidupan kita. Kita kurang peka terhadap mujizat dalam kehidupan kita sehari-hari. Akibatnya, kita mudah panik bila ada masalah, kita mudah menangis dan menjerit bila beban kehidupan tidak tertahankan. <br />
<br />
Yesus tetap menyertai kita, karena hidup kita begitu berharga di mata-Nya. Ia hadir dan setiap saat menenangkan badai hidup. Percayalah Ia tidak akan membiarkan kita binasa jika kita tetap setia pada Nya dengan tetap menjadikan-Nya sebagai Nahkoda dalam hidup kita. Di saat kita berbeban berat Ia hadir, di saat kita menangis Ia memberi penghiburan dan mengusap air mata kita, dan di saat kematian yang menakutkan kita, Ia memberi pengharapan akan kehidupan yang abadi melalui kebangkitan-Nya. Ia menjadi jaminan keselamatan kita satu-satunya. Seperti dalam <i><b>Matius 8:26</b></i> Ia berkata kepada mereka: <i><b>"Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali." </b></i>Badai akan berlalu ketika kita mau percaya bahwa Tuhan adalah jalan keluar yang paling utama.</div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-57035545995910923162012-02-28T12:07:00.002+07:002012-02-28T13:32:21.723+07:00Persembahkan Tubuhmu Sebagai Persembahan Yang Hidup<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAqqOztTueWiR3nWfaXP0ejmfIRORwsU4Y_624XXje7MoSvxuQV1XPzPvFA7Kx3nkcqWx_simdpU9hfX9SSXg5FS47100BTMnxtfND8aKBXWErrg9CIP4dawQVtLGDYvouuOSr89ZMi2Vf/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAqqOztTueWiR3nWfaXP0ejmfIRORwsU4Y_624XXje7MoSvxuQV1XPzPvFA7Kx3nkcqWx_simdpU9hfX9SSXg5FS47100BTMnxtfND8aKBXWErrg9CIP4dawQVtLGDYvouuOSr89ZMi2Vf/s1600/images.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Renungan harian</b> kali ini berjudul <b><i>"Persembahkan Tubuhmu Sebagai Persembahan Yang Hidup"</i></b>. Kemarin sore saya berbincang- bincang dengan teman saya yang menceritakan kisah waktu kecil ketika mengikuti <i><b>Sekolah Minggu</b></i> ada hal yang sangat menarik sehingga membuat kita berdua tertawa. Hal yang menarik itu adalah waktu mengumpulkan <b>Persembahan</b>, ketika kantong endaran persembahan sampai pada teman saya itu di memberi isyarat kalau dia tidak mengumpulkan persembahan padahal dari rumah sudah dikasih oleh orang tuannya. Akan tetapi ketika uang persembahan yang tidak jadi dikumpulkan itu akan di buat beli jajan, anehnya uang itu sudah tidak ada/ hilang tidak tahu kemana dan itu terjadi berulang kali tidak hanya satu atau dua kali tetapi hampir semua hilang ketika akan buat beli jajanan. Dari cerita teman saya ini memberikan pelajaran yang sangat indah bagi kita tentang <b><i>Persembahan.</i></b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saudara-saudara yang terkasih, kita sering kali mempertanyakan tentang hal persembahan, ketika kita tidak mempunyai uang untuk persembahan, akan menjadikan kita malu dengan yang lain sehingga membuat enggan untuk datang <b>beribadah</b> atau ke <b>Gereja. </b>Dalam <b>Roma 12:1</b> <i><b>"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati", </b></i>sudah sangat jelas sekali bahwa persembahan yang dikehendaki oleh Tuhan adalah mempersembahkan tubuh untuk persembahan yang hidup. Persembahan yang hidup adalah kita benar-benar melakukan segala perintah dan selalu mengucap syukur dalam segala hal. Dengan melakukan perintahNya dengan sepenuh hati bukan karena supaya dapat pujian dari orang lain. Dan ketika kita mempersembahkan persembahan bukan nilainya utama tetapi keiklasan seperti halnya persembahan seorang Janda Miskin. <b><i>"Persembahkan Tubuhmu Sebagai Persembahan Yang Hidup". Amin</i></b></div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-67960297260772786962012-02-25T13:21:00.000+07:002012-02-25T13:21:33.582+07:00Mendengar Dan Melakukan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvBd2fHmNjkjcJsmAfIkYzsugkiwMUaKH5E-P6JBCXVK-nFCnfOBj-wv2Edjj7z2aKQPueyAWaDR2LgSDUGUIrG7726hCJPHefDfccTP8hklKKLZ2zxMKUAOfbx0bHnrCSlptsLiSz_4w7/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvBd2fHmNjkjcJsmAfIkYzsugkiwMUaKH5E-P6JBCXVK-nFCnfOBj-wv2Edjj7z2aKQPueyAWaDR2LgSDUGUIrG7726hCJPHefDfccTP8hklKKLZ2zxMKUAOfbx0bHnrCSlptsLiSz_4w7/s1600/index.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><i><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Luke 6:47-49 - "Everyone who comes to Me, and hears My words, and acts upon them, I will show you whom he is like: he is like a man building a house, who dug deep and laid a foundation upon">Lukas 6:47-49 - "</span></span>Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--,ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."</i><span title="Prince Edward Island is the smallest Canadian province."></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span title="Prince Edward Island is the smallest Canadian province.">Ketika kita membangun sebuah rumah terlebih dulu melihat kondisi atau keadaan tanah yang akan dibangun, apakah tanah itu labil atau memang pas untuk di bangun sebuah rumah. Dan bahkan menggunakan bahan-bahan yang baik supaya bangunan tersebut dapat bertahan lama serta kokoh saat menghadapi cuaca ekstrim yang terjadi. Begitu juga dalam lukas 6:47-49 tentang dua macam dasar. Dasar apa yang dimaksud disini adalah dasar hidup kita yaitu iman dan iman hakekatnya mati tanpa disertai oleh tindakan. Akan tetapi seringkali kita mengabaikan dasar- dasar itu, sebagai contoh setiap minggu kita beribadah akan tetapi apa yang kita lakukan, kita katakan kadang menyimpang dari apa yang kita dengar waktu ibadah. </span><span title="Prince Edward Island is the smallest Canadian province.">Hidup kekristenan adalah ibarat bangunan dimana setiap diri kita harus dibekali dasar yang kuat karena banyak sekali hal-hal yang dapat merobohkan kita, badai ataupun segala pergumulan yang kita hadapi dan kita juga harus menajadikan semua pergumulan itu acuan supaya bangunan iman kita menjadi kokoh. </span><span title="Prince Edward Island is the smallest Canadian province.">Sebuah refleksi yang perlu kita lakukan yaitu sudahkan kita mendengar dan melakukan atau mendengar tidak melakukan atau tidak mendengar dan tidak melakukan??</span></div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-57514231785266762822012-02-25T01:08:00.000+07:002012-02-25T01:08:49.449+07:00Kasih Sayang Seorang Ibu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdixrsBHmcuYYWC7gVgvxVfexjE2UR-9jZFYlzcviQFQz12uWhINRxYhyphenhyphenm1rsUR96CzrJ0Ax_an7aymNoAq0-P7lmTYmw3ck_KqEoNa6l7_P-z8ROegWO4tGdfkZbyd5mPe-jgpfNhgKEH/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdixrsBHmcuYYWC7gVgvxVfexjE2UR-9jZFYlzcviQFQz12uWhINRxYhyphenhyphenm1rsUR96CzrJ0Ax_an7aymNoAq0-P7lmTYmw3ck_KqEoNa6l7_P-z8ROegWO4tGdfkZbyd5mPe-jgpfNhgKEH/s1600/images.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang <span class="IL_AD" id="IL_AD3">orang</span> lanjut <span class="IL_AD" id="IL_AD11">usia</span> ke hutan. Mereka yang sudah lemah <span class="IL_AD" id="IL_AD1">tak</span> berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya. Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. <span id="more-302"></span>Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.</div><div style="text-align: justify;">“Bu, kita! sudah sampai”,kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya. Si ibu , dengan tatapan penuh <span class="IL_AD" id="IL_AD12">kasih</span> berkata:”Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu <span class="IL_AD" id="IL_AD2">miliki</span> dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.</div><div style="float: none; margin: 10px 0pt; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Nak, Ibu tidak ingin kamu <span class="IL_AD" id="IL_AD6">nanti</span> pulang tersesat dan mendapat celaka di <span class="IL_AD" id="IL_AD7">jalan</span>. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, <span class="IL_AD" id="IL_AD9">agar</span> bisa kamu jadikan petunjuk jalan”. Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.</div><div style="text-align: justify;">Mungkin cerita diatas hanya dongeng. <span class="IL_AD" id="IL_AD10">Tapi</span> di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah <span class="IL_AD" id="IL_AD5">karena</span> anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal <span class="IL_AD" id="IL_AD8">tiba</span>. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jikalau ada waktu <span class="IL_AD" id="IL_AD4">saja</span>. Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini. Untuk itu <b><i>"Hormatilah ayahmu dan ibumu seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, Kepadamu" </i>(Ulangan 5:6)</b>.</div><div style="text-align: justify;"><span itemprop="rating"></span></div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-45614566069025018382012-02-25T00:07:00.000+07:002012-02-25T00:07:29.798+07:00Mengenal Anak Dan Kebutuhannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6c4Tp5uk6lvr3G5kG_lHZu34J5plJkbpyakj4vr3ejVMo2qADGp5gJLyovT10Dl8xTby4sZZJBSGCPzhrlwNcdQf4u7WmKLK0EpZrUOBbD99WsatJa-4qSjkz7HGLU_8dz73Tm6UYIKV3/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6c4Tp5uk6lvr3G5kG_lHZu34J5plJkbpyakj4vr3ejVMo2qADGp5gJLyovT10Dl8xTby4sZZJBSGCPzhrlwNcdQf4u7WmKLK0EpZrUOBbD99WsatJa-4qSjkz7HGLU_8dz73Tm6UYIKV3/s1600/images.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Mengajar anak di Sekolah Minggu memang merupakan suatu tugas dan tanggung jawab yang besar, khususnya bagi guru Sekolah Minggu. Tidak cukup guru memiliki pengetahuan yang baik tentang Firman Tuhan, guru juga harus “mengenal” keadaan dan kebutuhan murid- muridnya. Pelajaran yang disampaikan setiap minggu pada anak-anak tidak akan banyak gunanya bila kita sebagai guru tidak mampu mengkaitkan/ menghubungkan Firman Tuhan dengan kehidupan dan pergumulan hidup anak-anak. <br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagai contoh, Tulus (nama anak) sudah mengalami lahir baru, namun dia belum dapat menghilangkan kebiasaan berkelahinya. Apabila kita hanya mengajar mengenai lahir baru saja tanpa mengajarkan bagaimana melepaskan diri dari kebiasaan buruk si anak, yaitu berkelahi, maka hal ini berarti pengajaran kita kurang sesuai dengan pergumulan/ kebutuhan hidupnya. <br />
<br />
Sasaran/tujuan dalam mengajar Sekolah Minggu adalah membawa murid-murid yang masih muda ini kepada Tuhan agar mereka menemukan hidup baru di dalam Yesus serta dapat bertumbuh secara rohani sesuai dengan kebenaran Alkitab. Untuk itu, selain pengetahuan tentang Firman Tuhan, sebagai guru Sekolah Minggu kita juga harus benar-benar mengenal murid-murid kita dan mengerti akan pergumulan/kebutuhan hidupnya agar pengajaran yang kita berikan dapat menjawab kebutuhan mereka masing-masing. <br />
<b><br />
A. SIAPAKAH MURID-MURID ANDA? </b><br />
Yang menjadi murid-murid di Sekolah Minggu adalah anak-anak yang masih dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan, yang (biasanya) kita bagi dalam kelompok umur seperti berikut ini: <br />
<br />
1. Anak Asuhan/Batita : 2 - 3 tahun <br />
2. Anak Balita/Indria : 4 - 5 tahun <br />
3. Anak Pratama/Kecil : 6 - 8 tahun <br />
4. Anak Madya/Tengah : 9 – 11 tahun <br />
5. Anak Pra-remaja/Besar: 12 – 14 tahun <br />
<br />
Selain memiliki karakter umum sesuai dengan kelompok umur masing-masing, murid-murid anda juga merupakan pribadi-pribadi yang unik, yang berbeda antar anak yang satu dengan anak yang lainnya. Keunikan setiap pribadi ini dipengaruhi oleh seluruh aspek kehidupan anak yang meliputi aspek fisik, mental, sosial, dan rohani, serta dipengaruhi oleh lingkungan yang membentuk mereka, baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Keunikan tiap murid ini menimbulkan adanya perbedaan kebutuhan bagi masing-masing mereka, dimana setiap anak memerlukan pemenuhan terhadap kebutuhan-kebutuhannya itu. <br />
<br />
Misalnya, anda mengajar di sebuah kelas pratama (6-8 tahun). Dapatkah anda bayangkan, bahwa mungkin anda akan mendapati seorang anak yang suka berkelahi, sementara itu ada anak yang suka bersungut-sungut, ada yang malas menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya, atau bahkan ada anak yang memiliki ketakutan jika ditinggalkan orang tuanya. Jadi, walau mereka berada dalam kelompok umur yang sama, namun setiap anak bisa saja memiliki sifat dan latar belakang yang berbeda, yang menjadi penyebab timbulnya perbedaan pula dalam kebutuhan dan pergumulan hidup mereka. <br />
<br />
Supaya dapat lebih memahami kebutuhan dan keperluan murid-murid, ada baiknya seorang guru Sekolah Minggu memperlengkapi diri dengan membuat catatan khusus mengenai kondisi dan kebutuhan murid-muridnya. <br />
<br />
Di bawah ini ada beberapa langkah sederhana yang dapat anda lakukan untuk dapat semakin “mengenal” murid-murid anda: <br />
<br />
1. Mengadakan kunjungan ke rumah murid <br />
2. Bercakap-cakap secara pribadi sebelum atau sesudah pelajaran selesai. <br />
3. Memperhatikan murid ketika dia sedang mengadakan kegiatan bersama murid lain, misalnya amatilah bagaimana ia berinteraksi, bagaimana ia bersikap, bagaimana ia berbicara, dll. <br />
4. Meminta setiap murid untuk bercerita mengenai keluarganya, hobinya dan kegiatan-kegiatan yang disukainya. <br />
5. Membuat buku catatan data anak (alamat dan tgl. ulang tahun) dan juga hasil pengamatan kita terhadap anak tsb. <br />
6. Mencatat kehadiran anak setiap minggu, mengunjungi anak-anak yang sering absen atau sakit, serta mendoakan mereka yang berhalangan hadir. <br />
<br />
<b>B. TELADAN TUHAN YESUS </b><br />
Tuhan Yesus semasa hidup-Nya telah memberikan teladan bagi kita tentang bagaimana mengajar sesuai dengan kondisi dan pergumulan hidup masing-masing orang yang diajar-Nya. Mis., dengan Nikodemus (seorang Farisi), maka Tuhan Yesus memberi contoh dari Perjanjian Lama (karena Perjanjian Lama inilah yang dipelajari oleh Nikodemus siang dan malam). Namun dengan perempuan Samaria, yang sederhana, Tuhan Yesus memberi contoh tentang air minum dan air hidup (contoh sederhana yang berkaitan dengan pengalaman hidupnya sehari-hari), supaya perempuan Samaria itu bisa mengerti ajaran-Nya. <br />
<br />
Sebagai guru Sekolah Minggu, kita sebaiknya juga mengajar seperti Tuhan Yesus, yaitu merancang sedemikian rupa sehingga pengajaran yang kita sampaikan adalah sesuai dengan keadaan/kondisi murid serta mampu menjawab kebutuhan hidupnya. <br />
<br />
C. KEBUTUHAN MURID-MURID ANDA <br />
Anak-anak boleh berbeda dalam umur, dalam kedudukan sosial, dalam daya pikir maupun dalam cara mengemukakan pikirannya. Tetapi, status rohani anak manapun adalah sama, yaitu orang berdosa yang membutuhkan Juruselamat. Hal ini akan lebih jelas apabila kita menelaah Roma 5 dan Efesus 2. <br />
<br />
Dalam Matius 18 juga dijelaskan keadaan dan akibat dosa, hal ini berlaku tidak hanya bagi orang dewasa, anak-anak pun juga termasuk di dalamnya. Dosa anak tidak boleh dianggap sebagai kenakalan biasa, yang tidak perlu disesalkan, sehingga akhirnya kita sebagai orang dewasa cenderung menganggapnya sebagai suatu hal yang “wajar”. <br />
<br />
Di dalam Alkitab, kita dapat melihat bahwa Tuhan Yesus mengajarkan banyak hal mengenai anak-anak dan berbagai potensi yang dapat berkembang dalam diri anak. Hal ini dapat kita lihat dalam: <br />
<br />
1. Matius 18:10 – mereka berharga (tinggi nilainya) <br />
2. Matius 18:11 – mereka hilang <br />
3. Matius 18:12 – mereka sesat <br />
4. Matius 18:14 – mereka dapat hilang <br />
5. Matius 18:6 – mereka dapat disesatkan <br />
6. Matius 18:6 – mereka dapat percaya kepada Yesus <br />
<br />
Di dalam sebuah kelas Sekolah Minggu, memang ada 2 kemungkinan mengenai kondisi rohani anak, yaitu: <br />
<br />
1. Ia telah dilahirkan kembali/telah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya secara pribadi. <br />
2. Ia belum dilahirkan kembali, dan ini berarti anak tersebut belum menjadi anak Allah. <br />
<br />
Keadaaan di atas bisa terjadi pada anak mana pun; baik yang terdidik dengan baik atau yang kurang diperhatikan oleh orang tua; baik anak yang status sosial ekonominya yang baik maupun yang kurang baik. Keselamatan seseorang tidak bisa dinilai dari “penampakan” luar seorang anak. Seringkali, kita mencoba menilai keadaan lahiriahnya saja, sehingga kita hanya mencari tanda atau bukti luarnya saja. <br />
<br />
Dalam diri anak kadang kita sulit menemukannya karena mereka nampaknya polos dan tidak berdosa. Tapi Tuhan melihat “sampai ke dalam hati/batin”, seperti yang dikatakannya dari Markus 7:21, ” … dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan …”. Inilah gambaran yang diberikan Tuhan mengenai hati manusia. <br />
<br />
Yang nyata ialah, bahwa anak itu mempunyai hati yang berdosa, dan akan mengikuti jalan dosa, sampai Kasih karunia Allah bekerja dalam hatinya. Itu sebabnya semua anak memerlukan Injil anugerah (Kasih karunia) Allah. Mereka perlu diberitahukan tentang pengampunan dosa, karena Tuhan Yesus bersedia menanggung salib ganti mereka; tentang kuasa Tuhan yang dapat mengubah/memperbaharui hidup mereka; dan tentang kuasa Tuhan Yesus yang memberi kemenangan atas Iblis. <br />
<br />
Di sisi yang lain, janganlah kita menganggap remeh keberadaan rohani seorang anak. Mereka dapat bertumbuh secara rohani! Meskipun kelihatannya mereka sangat terbatas daya tangkap dan pemahamannya mengenai Firman Tuhan, namun pengetahuan dan pengalaman anak tentang Kristus dapat bertumbuh secara luar biasa. <br />
<br />
Alkitab mencatat tentang pertumbuhan Yesus dalam Lukas 2:40, 52 “Yesus bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada padaNya.” Dan tentang Yohanes pembabtis Alkitab menulis, “Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya” (Lukas 1:80). <br />
<br />
Perkembangan rohani dalam kasih karunia Allah adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap anak yang kita bimbing kepada Tuhan Yesus. Dan inilah yang menjadi tugas utama kita sebagai guru Sekolah Minggu. <br />
<br />
Selamat melayani! <br />
Bahan ini dirangkum dari: <br />
1. Judul buku : Mengajar untuk mengubah kehidupan <br />
Penulis : Lelia Lewis <br />
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup <br />
Halaman : 14-17 <br />
2. Judul buku : Penuntun Sekolah Minggu (Sunday School Teaching) <br />
Penulis : J. Reginald Hill <br />
Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF <br />
Halaman : 18-22</div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-16771704209713198932012-02-24T23:59:00.000+07:002012-02-24T23:59:10.286+07:00Memahami Kebutuhan Anak<div style="text-align: justify;">Rekan-rekan Guru Sekolah Minggu dan para Orang Tua terkasih, bekal utama pengajaran anak adalah pengenalan akan Kristus. Bekal lain yang perlu kita dapatkan adalah pemahaman akan apa yang kita kerjakan. Khusus untuk rekan-rekan Guru Sekolah Minggu dan para Orang Tua, berikut ini ditampilkan beberapa artikel hasil resume dan kompilasi dari berbagai bahan mengenai pengajaran sekolah minggu. <br />
<br />
Saya hanya mengedit, sortir, klasifikasikan dan menyajikan ulang. Bahan lengkap tulisan ini dikutip dari berbagai majalah, buku-buku, ebook dan terutama dari e-BinaAnak (PEPAK), <a href="http://pepak.sabda.org/">http://pepak.sabda.org/</a> <br />
<br />
<img src="http://bahansekolahminggu.files.wordpress.com/2011/02/39052_109060842480548_109060072480625_66881_4052454_n.jpg?w=590" /> <br />
<br />
<br />
MEMAHAMI KEBUTUHAN ANAK <br />
<b><br />
1. Kebutuhan untuk dipelihara dan dirawat </b></div><div style="text-align: justify;">Bila anak-anak merasa bahwa ia bukanlah yang penting dalam keluarganya, dan orangtuanya lebih mengarahkan perhatian kepada pekerjaan mereka semata-mata, maka ia merasa kehadirannya tidak diharapkan. Seringkali kita jumpai orangtua hanya mementingkan diri sendiri, tidak memperhatikan kewajibannya sebagai ayah dan ibu. Dengan hati pedih, terpaksa harus diakui bahwa di sekitar kita masih ada ayah yang lebih mementingkan kesenangan pribadi, daripada memelihara anak-anaknya, lebih suka membawa uangnya ke meja judi daripada membeli beras untuk memelihara isteri dan anaknya. Lebih suka membeli satu pak rokok, daripada memberi sarapan bagi anaknya, dan membiarkan anak itu berjalan ke sekolah dengan perut kosong. <br />
Menurut peribahasa “kasih ibu adalah kasih sepanjang jalan”, tetapi dengan pedih hati kita masih juga mendengar dan membaca berita bahwa ada juga ibu-ibu yang menyerahkan anak gadisnya ke lokalisasi demi mendapat sejumlah uang, atau menjual gadisnya dengan harga yang mahal kepada laki-laki hidung belang. Bila Allah memberi kepada kita kepercayaan untuk mengasuh anak kita, ingatlah bahwa itu adalah suatu anugerah yang besar karena kejadian anak itu dahsyat dan ajaib. <br />
<b><br />
2. Kebutuhan untuk diterima dan dicintai </b><br />
Setiap anak membutuhkan suatu keyakinan bahwa ia diterima dan dicintai, sehingga ia mampu mempercayai orang-orang di sekitarnya dan juga dirinya sendiri. Anak-anak yang diasuh tanpa orangtua mereka, apalagi bila lingkungan tempat ia tinggal tidak memperhatikan dia dengan penuh kasih, akan cenderung berkembang lebih lambat dari mereka yang tinggal bersama orangtua yang mengasihi mereka. <br />
<br />
Peran orangtua adalah menjadikan suasana rumah menjadi cukup kondusif, dimana kasih dan disiplin serta pertumbuhan fisik, intelektual, sosial dapat berkembang secara seimbang. <br />
<b><br />
3. Kebutuhan untuk pendidikan dalam keluarga </b><br />
Kehidupan keluarga Kristen memang tidak diharapkan diperintah dengan cara otoriter, tetapi orangtua harus dapat memegang kendali keluarga dengan baik. <br />
Anak-anak akan sangat menghargai bila ada rambu-rambu yang membatasi mereka. Pendidikan dalam keluarga yang konsisten akan membantu seorang anak untuk mematuhi juga aturan-aturan di luar keluarga mereka sendiri, peraturan lalu lintas, peraturan pemerintah, dll. <br />
<br />
<b>4. Kebutuhan teladan non verbal </b><br />
Kegagalan pendidikan keluarga sering disebabkan karena orangtua tidak mampu memberikan teladan non verbal (teladan bukan dari kata-kata). Anak-anak memperhatikan hidup orangtuanya, sehingga dapat dikatakan bahwa penyebab utama dari kenakalan remaja sebenarnya adalah “kenakalan orangtua”. Bagaimana kita dapat menyuruh mereka berdoa, ketika mereka melihat kita tidak pernah berdoa. Bagaimana mereka didorong untuk beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, ketika mereka melihat kita sendiri hidup dalam kemunafikan. <br />
<br />
Timotius menjadi penginjil yang setia karena pengaruh ibu dan neneknya Eunika dan Lois, yang bukan hanya membesarkan Timotius tetapi juga berhasil mewariskan iman kepadanya. <br />
<br />
<b>5. Kebutuhan untuk ibadah dalam keluarga </b><br />
Keluarga Yusuf dan Maria pergi ke Yerusalem dari Nasaret, jarak yang cukup jauh untuk merayakan Paskah. Kerelaan untuk menempuh jarak yang cukup jauh itu mewakili keseriusan sikap mereka terhadap ibadah. <br />
<br />
Dengan adanya kerinduan tiap anggota keluarga untuk mengalami kasih Allah, maka tiap anggota akan bertumbuh saling menguatkan. Bila Yesus adalah pusat dari keluarga, Ia akan memberi kepada kita kasih-Nya, kebijaksaan-Nya dan kuasa-Nya. <br />
<br />
Bahan diambil dan diedit dari sumber: </div><div style="text-align: justify;">Judul Buletin: Buletin Sinode GUPDI edisi III/02 </div><div style="text-align: justify;">Penulis : Pdt. Debora Estefanus, S.Th. <br />
Penerbit : Sinode GUPDI, Surakarta, 2002 <br />
Halaman : 34 – 35 <br />
Horace Mann : “As an apple is not in any proper sense an apple until it is ripe, so a human being is not any proper sense a human being until he is educated.” </div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-89419819411216728352012-02-24T23:47:00.000+07:002012-02-24T23:47:17.032+07:00Perkembangan Alam Pikir Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1X9f0qFT-seEtK8rDVw3N-851I5GOrz386Fvndn6oTsXgX8JCPaSCn6omxy24aofEDk-6MoSHPcgqmG9GScP0rc_7r0ywCiUjYKh-lEhTHFNxUfnf2ocEJMq2FRTAG_TJhEuNWFv4R6Cx/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1X9f0qFT-seEtK8rDVw3N-851I5GOrz386Fvndn6oTsXgX8JCPaSCn6omxy24aofEDk-6MoSHPcgqmG9GScP0rc_7r0ywCiUjYKh-lEhTHFNxUfnf2ocEJMq2FRTAG_TJhEuNWFv4R6Cx/s200/index.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>ANAK BATITA (Di bawah 3 Tahun) </b><br />
<b><br />
1. Daya konsentrasi terbatas </b><br />
Anak Batita belum sanggup untuk berkosentrasi dalam jangka waktu lama. Perhatian cepat dialihkan kepada kegiatan lain. Tetapi ia dapat mendengarkan sebuah cerita dengan penuh perhatian, asal ceritanya pendek, tidak melebihi lima menit. Anak batita senang bila cerita itu diceritakan ulang berkali-kali dengan kata-kata yang sama. <br />
<b><br />
2. Arti kata-kata belum pasti dimengerti </b><br />
Pada waktu seorang anak berumur tiga tahun ia mengenal k.l. 900 kata dan akan bertambah menjadi k.l. 1500 kata menjelang 4 tahun. Kebanyakan kata yang dipakai adalah kata benda; bentuk kalimatnya sederhana, terdiri dari dua, tiga kata saja. Tetapi mereka dapat menyebut hal-hal yang dilihat. Karena kata perbendaharaan katanya terbatas, ia belum pasti mengerti arti kata yang didengar dan dipakai atau dihafal. Karena itu perlu sekali dipakai kata-kata yang sederhana kalau membawa cerita Alkitab. Kata-kata ayat hafalan juga perlu dijelaskan. <br />
<b><br />
3. Belajar melalui panca indera</b> <br />
Panca indera merupakan gerbang dari otak anak. Melalui melihat, mendengar, mencium, merasa, dan meraba, anak dapat mengenal dunia di sekelilingnya. Ia belajar melalui pengalaman langsung. <br />
<br />
<b>4. Rasa ingin tahu </b><br />
Anak batita terus bertanya karena didorong rasa ingin tahu. Pertanyaan pertama merupakan: “Apa ini?” “Apa itu?”. Melalui bertanya seorang anak menambah kemampuan pikiran dan pengetahuannya. Karena itu pertanyaan-pertanyaan harus dijawab dengan sabar, meskipun sewaktu-waktu membosankan. <br />
<br />
<b>5. Mulai mengerti mengenai waktu </b><br />
Anak batita mengembangkan pengertian mengenai jarak waktu dan mulai mengerti istilah “kemarin”, “hari ini”, dan “hari esok”. Mereka juga dapat mengingat kejadian-kejadian yang tidak terlalu lama dan berbicara mengenainya. <br />
<br />
<b>6. Kesanggupan menghitung dan mengerti angka </b><br />
Secara rutin anak batita dapat berhitung sampai sepuluh, tetapi ia hanya dapat menguasai dua atau tiga benda pada permulaan. Kwantitas itu bertambah dengan bertambahnya umur. <br />
<br />
<b>ANAK KECIL (4-5 Tahun) </b><br />
<br />
<b>1. Kuat dalam menghayal </b><br />
Mereka kaya dalam hal berkhayal. Lewat kesanggupan mengkhyalnya ia mengisi kekurangan dalam pengertian. Ia sulit membedakan di antara yang benar dan yang dikhayalkan. <br />
<br />
<b>2. Suka meniru </b><br />
Mereka suka meniru. Melalui meniru ia mencari pengalaman untuk memahami dan memasuki dunia orang dewasa yang makin lama makin menarik. Melalui meniru pula mereka mendidik dirinya sendiri. Sebab itu perlu sekali mereka melihat teladan yang baik. Karena mereka akan meniru segala sesuatu yang menarik perhatiannya, baik atau buruk. <br />
<br />
<b>3. Mengembangkan pengertian akan jangka waktu </b><br />
Anak berumur 4 dan 5 tahun mulai mengerti mengenai minggu, bulan, dan juga mulai mengerti musim-musim. Tapi mereka tidak mempunyai pegertian luas akan masa lampau atau masa depan yang luas. Kalau bercerita kepada mereka cukup menyebut “dulu” tanpa menyebut abad dan tahunnya. <br />
<br />
<b>4. Menghitung dan pengertian akan angka</b></div><div style="text-align: justify;">Seorang anak kecil sekarang sudah dapat menghitung sampai angka 30. Kemudian mereka dapat mencocokkan angka dengan benda yang sesuai. Mereka senang mempelajari nyanyian yang menyebutkan angka dan permainan jari yang memakai jari-jari dalam hal menghitung. Mereka mulai menulis angka. <br />
<br />
<b>5. Menambah perbendaharaan kata</b> <br />
Anak kecil yang banyak bergaul dengan kakak dan orang dewasa sangat beruntung dalam hal menambah kata-kata dan menjadi lancar dalam memakai bahasa. Anak berumur 4 tahun k.l. mengenal dan memakai 1550 kata, anak berumur 5 tahun 2200 kata. Mereka senang berbicara dan senang mendengar cerita. <br />
<br />
<b>ANAK TENGAH (6-8 Tahun) </b><br />
<br />
<b>1. Hal menulis dan membaca </b><br />
Mengikuti kelas satu sampai kelas tiga SD mendorong anak mulai belajar mnulis dan membaca. Mereka bangga jika dapat membaca kalimat-kalimat pada surat kabar dan majalah. Membaca buku cerita anak juga menjadi kesukaan mereka, meski dengan perlahan-lahan. <br />
<br />
<b>2. Haus akan cerita </b><br />
Meskipun senang membaca, anak tengah belum bisa membaca dengan cepat. Sehingga mendengar cerita merupakan hal yang sangat menyenangkan. Mereka mulai membedakan antara cerita dongeng dan cerita nyata. Bila pada kelompok ini ditanamkan keyakinan bahwa Tuhan berbicara kepada kita melalui firman-Nya dan bahwa peristiwa yang diceritakan dalam Alkitab sungguh terjadi, mereka akan bersemangat dalam mendengarnya dan akan memegangnya sebagai keyakinan. <br />
<br />
<b>3. Konsentrasi lebih lama </b><br />
Anak tengah dapat bertahan lebih lama. Hal ini dikarenakan daya konsentrasi mereka yang lebih lama. Mereka tahan mengikuti kebaktian anak yang berlangsung dalam satu jam. Mereka juga dapat mengerti dan mengikuti instruksi guru. <br />
<br />
<b>4. Belum mengerti hal yang abstrak </b><br />
Anak tengah belum dapat mengerti hal yang abstrak, yaitu sesuatu yang tidak dapat dilihat dan dipegang. Karena itu bila dalam pelajaran yang disampaikan ada kata-kata yang abstrak, guru perlu menjelaskannya, seperti kata iman dan pengampunan. Istilah-istilah semacam itu hendaknya dijelaskan melalui peristiwa dalam cerita. Mereka hanya mengerti kata-kata dalam arti yang sebenarnya. <br />
<b><br />
5. Cara berpikir “hitam putih” </b><br />
Pengertian anak tengah masih sederhana dan polos. Cara berpikir mereka adalah “hitam putih”. Yang baik sungguh baik dan yang jelek sungguh jelek. Mereka belum mengerti besarnya komplikasi kepribadian seseorang. Bahwa seseorang pada satu saat bisa melakukan hal yang baik dan kemudian hari melakukan hal yang tidak perlu dicontohi, masih terlalu sulit untuk pengertian mereka. <br />
<br />
<b>6. Belum mempunyai pendapat sendiri </b><br />
Pola pemikiran anak berumur 6-8 tahun masih tergantung pada orangtua atau guru mereka. Itu berarti, pola penilaian positif yang ditanamkan oleh orangtua atau guru mempunyai pengaruh besar dalam hidup mereka. Dalam rangka membangun kepribadian anak, sebaiknya mereka diberi kesempatan untuk belajar mengambil keputusan atas hal-hal yang sederhana, juga diijinkan bertanya atau memberikan pendapat secara spontan. <br />
<br />
<b>7. Hidup dari hari ke hari </b><br />
Keterbatasan tetapi juga keindahan dari cara hidup anak tengah adalah hidup dari hari ke hari. Mereka tidak terlalu melihat ke belakang dan tidak menguatirkan hari esok. Itu sebabnya mereka belum tertarik pada sejarah, baik sejarah umum maupun sejarah Alkitab. <br />
<br />
<b>ANAK BESAR (9-11 Tahun) </b><br />
<br />
<b>1. Daya konsentrasi baik </b><br />
Anak besar telah mempunyai daya konsentrasi yang baik. Mereka sanggup duduk untuk mendengar cerita selama 20 – 25 menit. Kesukaan mereka mempelajari sejarah dapat diisi dengan cerita dalam urutan sejarah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Juga dapat diajarkan mengenai peta Alkitab yang berhubungan dengan cerita yang disampaikan. Daya konsentrasi yang baik ini juga memungkinkan anak besar mempelajari ayat hafalan yang lebih panjang kalimatnya. <br />
<br />
<b>2. Mempunyai banyak minat </b><br />
Pengalaman dan kesanggupan baru menimbulkan banyak cita-cita pada anak besar. Mereka senang berolahraga, mengumpulkan perangko atau gambar pahlawan/tokoh, juga benda-benda dari alam semesta. Banyak hal yang menarik minat anak besar. Melalui ketertarikan ini mereka menyiapkan diri untuk memilih cita-cita yang akan dikembangkan. Bila pengembangan cita-cita dibangun bersama dengan pengenalan akan Allah, masa depan akan sampai dalam takut akan Tuhan. <br />
<br />
<b>3. Suka membaca </b><br />
Keinginan untuk menemukan banyak hal yang baru mendorong anak besar untuk membaca. Mereka tidak lagi tertarik pada cerita khayal, tetapi kepada hal yang sungguh-sungguh terjadi. Alangkah baiknya jika Sekolah Minggu membuka perpustakaan dan menyediakan buku-buku yang mengisi kebutuhan anak besar itu. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>4. Mulai berpikir logis </b></div><div style="text-align: justify;">Sejalan dengan kemajuan dalam ilmu pengetahuan yang diperoleh di Sekolah Dasar, anak besar semakin terlatih dalam hal berpikir. Memahami hal ini, dalam interaksi kelas sebaiknya guru menciptakan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pikiran anak. <br />
Searah dengan perkembangan logika mereka, anak besar memperhatikan apakah hidup seseorang sesuai dengan perkataannya atau tidak. Mereka sendiri ingin berbuat hal yang benar dan menuntut orang dewasa melakukan apa yang mereka katakan. <br />
<br />
Bahan diringkas dari sumber: <br />
Judul Buku: Pedoman Pelayanan Anak <br />
Pengarang : Ruth Laufer <br />
Penerbit : Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia, Departemen Pembinaan Anak dan Pemuda, Malang, 1993 <br />
Halaman : 43-44, 51-53, 61-63, dan 71-72</div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-12172586287789527932012-02-24T23:33:00.000+07:002012-02-24T23:33:34.259+07:00Memahami Cara Berpikir Anak<div style="text-align: justify;">Rekan-rekan Guru Sekolah Minggu dan para Orang Tua terkasih, bekal utama pengajaran anak adalah pengenalan akan Kristus. Bekal lain yang perlu kita dapatkan adalah pemahaman akan apa yang kita kerjakan. Khusus untuk rekan-rekan Guru Sekolah Minggu dan para Orang Tua, berikut ini ditampilkan beberapa artikel hasil resume dan kompilasi dari berbagai bahan mengenai pengajaran sekolah minggu. <br />
<br />
Saya hanya mengedit, sortir, klasifikasikan dan menyajikan ulang. Bahan tulisan ini dikutip dari berbagai majalah, buku-buku, ebook dan terutama dari e-BinaAnak (PEPAK), <a href="http://pepak.sabda.org/">http://pepak.sabda.org/</a><br />
Selamat belajar & melayani! Tuhan Yesus memberkati.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><strong>MEMAHAMI CARA ANAK BERPIKIR</strong></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://bahansekolahminggu.files.wordpress.com/2011/02/img016.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-3011" height="347" src="http://bahansekolahminggu.files.wordpress.com/2011/02/img016.jpg?w=590" title="img016" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><strong>1. Anak-anak berpikir harafiah dan konkret</strong></div><div style="text-align: justify;">Ide-ide abstrak dan simbolis akan ditangkap menurut pengertian harafiah mereka. Misalnya saja, Monika, gadis kecil yang baru berusia lima tahun, ia berhenti mengucapkan doa malamnya pada minggu di mana ia dan keluarganya pindah ke rumah baru mereka. Ibu Monika menyangka keengganan putrinya untuk mengucapkan doa malam ini disebabkan karena kekecewaan Monika karena pindah dari rumah mereka yang lama. Namun demikian, Monika tampak benar-benar bahagia dengan rumah barunya dan lingkungan di sekitarnya. Akhirnya, setelah beberapa minggu berlalu, orangtua Monika baru mengerti alasan yang sebenarnya Monika enggan berdoa malam. Di rumah mereka yang lama, Monika dengan mudah memvisualisasikan bahwa doanya didengar Tuhan karena di dekat rumah mereka yang lama tersebut ada sebuah gereja. Tuhan, menurut pemikirannya yang lugu, tinggal di “rumah-Nya” yaitu di gereja. Dengan demikian ketika mereka harus pindah ke luar kota, pikiran dan keyakinannya tidak terentang cukup jauh untuk membayangkan bahwa Tuhan masih dapat mendengar doanya walaupun rumah mereka yang baru jauh dari gereja. Pemikirannya yang lugu membuatnya menciptakan gambaran bahwa Tuhan tinggal di dalam gereja, oleh karena itu di rumah lama doanya masih dapat didengar Tuhan karena dekat gereja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><strong>2. Pemikiran anak berkembang dari pengalaman pribadinya</strong></div><div style="text-align: justify;">Anak-anak tahu apa yang ia lihat dan ia kerjakan. Kata-kata tidak cukup untuk menyampaikan informasi yang ingin ia ucapkan. Anak- anak membutuhkan bingkai referensi sehingga penjelasan verbal yang ingin ia sampaikan mempunyai makna yang jelas. Kebutuhan anak akan pengalaman seringkali diikuti dengan masalah keterbatasan anak dalam berpikir, yaitu masalah kosa kata.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><strong>3. Pemikiran anak dibatasi oleh perbendaharaan kosa kata yang dimilikinya</strong></div><div style="text-align: justify;">Anak usia tiga tahun mampu memahami 85-89% percakapan normal yang dilakukan oleh orang dewasa. Namun, 10-15% kata-kata asing yang ditangkapnya seringkali menimbulkan masalah. Anak usia di bawah empat tahun jarang sekali ada yang meminta penjelasan untuk kata- kata asing yang didengarnya. Mereka terlalu sibuk belajar tentang segala hal sehingga tidak sempat bertanya definisi kata-kata yang didengarnya tersebut. Sebaliknya, anak-anak akan mengembangkan suatu pola mencocokkan kata-kata asing tersebut dengan kata-kata yang telah mereka ketahui maknanya.</div><div style="text-align: justify;">Pada suatu Minggu Paskah, dalam perjalanan kami pulang dari menghadiri misa Paskah di gereja, saya menanyai Andrew di mobil tentang kisah Alkitab yang baru saja ia dengarkan. Tampaknya tidak ada salahnya kami bertanya hal-hal seputar Paskah pada Andrew, tetapi jawaban Andrew sungguh mengejutkan, “Cerita tadi tentang Yesus di penjara (prison)!”</div><div style="text-align: justify;">Saya tahu isi Alkitab dan saya tentu saja tahu kisah Paulus dalam penjara atau Yusuf dalam penjara, tetapi tak pernah sekalipun saya mendengar tentang Yesus dalam penjara. Setelah beberapa pertanyaan, akhirnya jelas sudah apa yang sebenarnya didengar Andrew. Pada masa pra-paskah, guru-guru di sekolah Andrew selalu memperbincangkan bahwa “Allah telah bangkit!”, “God is risen!”. Mereka juga menyanyikan lagu tentang hal itu dan mengatakan agar anak-anak bahagia karena “Allah telah bangkit (risen)”. Tetapi tak satupun dari guru-guru tersebut yang menjelaskan apa arti “risen” sebenarnya. Karena belum pernah mendengarkan kata tersebut sebelumnya, Andrew melakukan apa yang biasanya dilakukan anak-anak jika mereka mendengarkan kata-kata asing. Ia menggunakan kata tersebut untuk menggantikan kata yang mirip bunyinya (kata “risen” dan “prison”) dengan kata yang pernah ia dengarkan dan sepanjang hari ia merasa heran mengapa semua orang harus berbahagia jika Yesus dipenjarakan.</div><div style="text-align: justify;">Bahkan jika anak-anak menggunakan kata-kata dengan benar, belum tentu mereka memahami kata-kata tersebut. Anak-anak sangat lihai dalam menirukan, mereka ikut bernyanyi, mengutip sajak-sajak, menggunakan ungkapan atau kiasan tanpa memahami apa yang baru saja mereka nyanyikan atau katakan. Kenyataan bahwa mereka tidak memahami arti kata-kata yang mereka ucapkan juga tidak mengganggu mereka sedikitpun. Mereka itu seperti politikus yang puas mendengar apapun yang mereka ucapkan walaupun sebenarnya kata-kata tersebut tidak mempunyai arti sama sekali.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><strong>4. Pemikiran anak-anak dibentuk oleh sudut pandang yang terbatas</strong></div><div style="text-align: justify;">Jika orang-orang dewasa seringkali kesulitan dalam menerima sudut pandang orang lain, anak-anak seringkali mengalami kesulitan karena mereka tidak menyadari bahwa orang lain dapat mempunyai sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang yang dimilikinya. Anak-anak dengan gembiranya menganggap orang lain mempunyai pikiran dan perasaan yang sama tentang segala hal.</div><div style="text-align: justify;">Dengan demikian, jika seorang anak kecil mempunyai suatu ide yang mantap, adalah hal yang sulit untuk dapat mengubah cara berpikirnya. Jika ada cara lain untuk melihat sesuatu, cara anak-anaklah yang benar.</div><div style="text-align: justify;">Sudut pandang anak akan menghasilkan kesimpulan yang menarik karena ia seringkali akan memfokuskan perhatian mereka terhadap suatu masalah kecil atau tidak ada hubungannya sama sekali dan kehilangan komponen yang utama. Contohnya, seorang anak dalam menceritakan orang Samaria yang baik hati akan lebih memfokuskan cerita pada keledai-keledai, tutup kepala, atau para perampok dari pada tentang kebaikan yang harus diberikan kepada siapapun yang membutuhkannya. Jika dalam cerita, anak-anak tertarik kepada keledainya, maka cerita tersebut adalah tentang keledai menurut sudut pandang si anak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bahan diterjemahkan dari sumber:</div><div style="text-align: justify;">Judul Buku: Everything You Want to Know About Teaching Young Children: Birth – 6 years</div><div style="text-align: justify;">Penulis : Wesley Haystead</div><div style="text-align: justify;">Penerbit : Gospel Light Publication, 1989</div><div style="text-align: justify;">Halaman : 13 – 15</div><div style="text-align: justify;"><span itemprop="rating"></span></div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-36106358728092514612012-02-18T23:45:00.002+07:002012-02-20T11:47:08.444+07:00Ilustrasi: Pelita Dan Orang Buta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieuSazGocg8oagvaXpz47fds3tkphfBELBT99_W72JJptTR0IPva38Be58-4mmpKdkW12I285L8vLB3PS8FmxmLDfLwqnyq4bx9FiSA0XnNqC5cjfc16PriIKJ8jKHvfHjKwuC3uzoJvxu/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieuSazGocg8oagvaXpz47fds3tkphfBELBT99_W72JJptTR0IPva38Be58-4mmpKdkW12I285L8vLB3PS8FmxmLDfLwqnyq4bx9FiSA0XnNqC5cjfc16PriIKJ8jKHvfHjKwuC3uzoJvxu/s200/index.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah pelita. Orang buta itu dengan terbahak berkata, “Buat apa aku bawa pelita? Tak ada gunanya bagiku! Aku bisa pulang kok.” Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, agar mereka tidak menabrakmu.” Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita. <br />
<br />
Tak berapa lama, dalam perjalanan pulang, seorang pejalan menabrak si buta. Dalam kagetnya, si buta memaki, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!” Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu. <br />
<br />
Lebih lanjut, seorang pejalan lain menabrak si buta. Si buta bertambah marah, “Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!” Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!” Si buta tertegun.... menyadari situasinya, sang penabrak meminta maaf, “Oh, maaf, akulah yang 'buta', tidak melihat bahwa engkau adalah orang buta.” Wajah si buta memerah karena malu, dengan tersipu ia menjawab, “Tak apa, maafkan aku juga atas kata-kataku yang kasar.” Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing. <br />
<br />
Dalam perjalanan selanjutnya, lagi, seorang pejalan menabrak si buta. Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dengan santun ia bertanya, “Maaf, apakah pelitaku padam?” Penabraknya menjawab, “Lho, aku justru hendak menanyakan hal yang sama.” Hening sejenak.... akhirnya, secara bersamaan mereka bertanya, “Apakah engkau orang buta?” Serempak pula mereka menjawab, “Ya....” Mereka berdua meledak dalam tawa, lalu berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan. <br />
<br />
Saat itu, seorang pejalan lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menabrak kedua orang buta yang sedang mencari-cari pelita mereka. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta. Timbul pikiran dalam benak orang ini, “Rasanya, aku perlu juga membawa pelita, agar aku dapat melihat jalan dengan lebih baik, dan agar orang lain pun dapat terbantu melihat jalan mereka.” <br />
<br />
<br />
<span style="color: blue;">BAHAN PERMENUNGAN: </span><br />
<br />
Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti mengamalkan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!). <br />
<br />
Orang buta pertama mewakili mereka yang diliputi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kedengkian. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan “pulang”, ia belajar menjadi lebih bijaksana melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan menyadari belas kasihan dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi seorang pemaaf. <br />
<br />
Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang acuh dan kurang peduli pada sesama. Kadang, mereka memilih untuk “membuta” walau mereka dapat melihat. <br />
<br />
Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita; sesungguhnya mereka menunjukkan kesalahan kita, baik disengaja maupun tidak. Mereka dapat menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun mau menjadi buta; selayaknyalah kita saling memahami dan saling menolong. <br />
<br />
Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama diliputi kegelapan batin seperti kita. Alangkah sulitnya menyalakan pelita, jikalau kita bahkan tak dapat melihat pelitanya. Orang buta tak dapat menuntun orang buta. Itulah pentingnya kita terus belajar agar kita semakin melek, semakin bijaksana. <br />
<br />
Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang menjadi sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan. <br />
<br />
Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? <br />
Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, redup atau bahkan nyaris padam? <br />
JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri maupun bagi orang-orang lain di sekitar kita. <br />
<br />
Sebuah pepatah kuno berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita tanpa sedikit pun meredupkan nyala pelita pertama. <br />
Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.</div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-89523838571068655672012-02-18T23:05:00.000+07:002012-02-18T23:05:18.885+07:00kisah Tiga Pohon<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihj5RwqWlZZdwXMfS6hM8gQHqhcYuKhCdf9JizSKogbKOkd1IjkMrKs43iU_LnJD8iIChbTgV8H4qhhsisfG-BmCmeuhIRsPSmGLA0VoRhvNqZtPXxNMUrHN6PlFbRzaaD9bhA3s7LuWuR/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihj5RwqWlZZdwXMfS6hM8gQHqhcYuKhCdf9JizSKogbKOkd1IjkMrKs43iU_LnJD8iIChbTgV8H4qhhsisfG-BmCmeuhIRsPSmGLA0VoRhvNqZtPXxNMUrHN6PlFbRzaaD9bhA3s7LuWuR/s200/images.jpg" width="200" /></a></div>Alkisah, tiga batang pohon tumbuh besar bersama dalam sebuah hutan. Suatu hari, ketiganya saling berbagi harapan dan impian. <br />
<br />
Pohon pertama berkata, “Kelak aku ingin menjadi sebuah peti harta karun. Aku akan dipenuhi emas, perak dan berbagai batu permata, dan semua orang akan terpesona oleh keindahannya.” <br />
<br />
Pohon kedua berkata, “Suatu hari kelak aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar hingga ke ujung-ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kokoh dan setiap orang akan merasa aman berada dalam naunganku.” <br />
<br />
Akhirnya, pohon ketiga berkata, “Aku akan tumbuh besar menjadi pohon yang paling tinggi menjulang di hutan, di puncak bukit. Orang-orang akan terpesona memandangku dan berpikir betapa dekatnya aku dengan surga dan Tuhan. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang tak akan pernah melupakan keberadaanku.” <br />
<br />
Beberapa tahun berlalu sejak mereka berdoa agar impian masing-masing terkabul. Kemudian datanglah sekelompok penebang pohon dan menebang ketiga pohon itu. Pohon pertama dibawa ke seorang tukang kayu. Ia sangat senang sebab sangkanya ia akan dibuat menjadi sebuah peti harta karun yang elok. Tetapi doanya tampaknya sia-sia sebab si tukang kayu menjadikannya kotak tempat menaruh makanan ternak. Setelah dipenuhi jerami, ia ditempatkan di sebuah kandang hewan. <br />
<br />
Pohon kedua dibawa ke sebuah galangan kapal. Sangkanya doanya menjadi kenyataan. Tetapi ia dipotong-potong dan dijadikan sebuah perahu nelayan kecil. Berakhir sudah impiannya untuk menjadi sebuah kapal besar yang mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung-ujung dunia. <br />
<br />
Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dionggokkan begitu saja dalam sebuah gudang gelap. <br />
<br />
Tahun berganti tahun dan ketiga pohon sudah melupakan impian mereka. Hingga suatu hari, sepasang suami-isteri tiba di kandang. Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan membaringkan Bayinya di atas tumpukan jerami dalam palungan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang menyembah sang Bayi. Pohon pertama pun menjadi sadar bahwa di dalamnya ditempatkan Harta terbesar sepanjang masa. <br />
<br />
Bertahun-tahun kemudian, sekolompok laki-laki naik ke atas sebuah perahu nelayan yang dibuat dari pohon kedua. Di tengah danau, badai besar menerjang dan pohon kedua berpikir bahwa ia tidak akan cukup kuat melindungi mereka yang ada dalam naungannya. Tetapi seorang dari antara mereka berdiri dan berkata, “Diam! Tenanglah!” dan badai pun sekonyong-konyong reda. Sadarlah si pohon kedua bahwa ia telah mengangkut Raja atas segala raja. <br />
<br />
Setelah bertahun-tahun dibiarkan tergolek dalam gelap, orang mengambil pohon ketiga. Ia dipanggul sepanjang jalan, sementara orang-orang menganiaya serta mencemooh Laki-laki yang memanggulnya. Akhirnya, tibalah mereka di puncak sebuah bukit. Orang banyak menyalibkan Laki-laki itu pada balok kayunya, hingga Ia wafat di sana, di puncak bukit. Pohon ketiga paham bahwa ia begitu dekat dengan Yesus Tuhan dan surga. <br />
<br />
<span style="color: blue;">Untuk direnungkan:</span> <br />
<br />
Ketika keadaaan tidak seperti yang engkau inginkan, ketahuilah Tuhan memiliki rencana indah untukmu. Jika engkau percaya dan tetap setia pada-Nya, Ia akan melimpahkan rahmat-rahmat terbesar atasmu. <br />
<br />
Ketiga pohon mendapatkan apa yang mereka mohonkan, tetapi tidak dengan cara seperti yang mereka bayangkan. Kita tidak selalu tahu apa rencana Tuhan bagi kita, kita hanya perlu tahu bahwa rancangan-Nya bukanlah rancangan kita dan jalan-Nya bukanlah jalan kita. Dan, yakinlah bahwa jalan-Nya adalah selalu yang terbaik bagi kita. Rating: 4.5<br />
<br />
Sumber: semrumekso.blogspot.comRenungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-60615410676835960732012-02-18T00:44:00.002+07:002012-02-18T22:44:24.906+07:00Seorang Nelayan dan Seorang Cendekiawan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLhePnt8XtU9sV87fZYKQF9hthZceCuqwXHqgk0l8Q1WnQBgci_XY9nTDmCB8-fe6RBSLq2O_2bqx_3mgz1igD171cyZchSWyezmr6SO8ErqcZgvQwku13IkS0AxG15P-sYt-_oPAgMnsu/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLhePnt8XtU9sV87fZYKQF9hthZceCuqwXHqgk0l8Q1WnQBgci_XY9nTDmCB8-fe6RBSLq2O_2bqx_3mgz1igD171cyZchSWyezmr6SO8ErqcZgvQwku13IkS0AxG15P-sYt-_oPAgMnsu/s200/index.jpg" width="200" /></a></div>Pada suatu hari seorang cendekiawan yang menumpang perahu seorang nelayan untuk menyebrangi danau. Disana terjadi perbincangan yang sangat seru antara nelayan dan cendekiawan. Seorang cedekiawan bertanya: <br />
Cendikiawan: "Sobat, pernahkah anda mempelajari Matematika ?"<br />
Tukang Perahu: "Tidak"<br />
Cendikiawan: "Sayang sekali, berarti Anda telah kehilangan lagi seperempat dari kehidupan Anda. Atau barangkali Anda pernah mempelajari ilmu Filsafat ?"<br />
Tukang Perahu: "Itu juga tidak"<br />
Cendikiawan: "Dua kali sayang, berarti Anda telah kehilangan lagi seperempat dari kehidupan Anda. Bagaimana dengan sejarah ?"<br />
Tukang Perahu: "Juga tidak"<br />
Cendikiawan: "Artinya, seperempat lagi kehidupan Anda hilang"<br />
<br />
Tiba-tiba angin bertiup kencang dan terjadi badai. Danau yang tadinya tenang menjadi bergelombang, perahu yang ditumpangi merekapun oleng. Cendikiawan itu pucat ketakutan. Dengan tenang tukang perahu itu bertanya:<br />
Tukang Perahu: "Apakah Anda pernah belajar berenang?"<br />
Cendikiawan: "Tidak"<br />
Tukang Perahu: "Sayang sekali, berarti Anda akan kehilangan seluruh kehidupan Anda"<br />
<br />
Sebuah gambaran yang sangat menarik yang sering kita lihat disekeliling kita di mana tentang kesombongan dan makna/ pesan yang terdapat dalam cerita ini untuk bahan pe<a href="http://ciwiek-renunganharian.blogspot.com/"><span style="color: blue;">renungan</span></a> dalam hidup kita yaitu:<br />
<ol style="text-align: justify;"><li> Setinggi apapun pendidikan kita, kita tidak mungkin menguasai semua ilmu, apalagi ketrampilan</li>
<li>Kita tetap membutuhkan orang lain, tidak peduli seberapa rendah pendidikan orang itu.</li>
<li>Dan sudah sangat jelas sekali yang tertulis dalam <i style="color: blue;"><b><a href="http://ciwiek-renunganharian.blogspot.com/">Matius 23:12 "Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan".</a> </b></i> Amin Tuhan Memberkati Rating: <span itemprop="rating">4.5</span></li>
</ol>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-61044595041993344172012-02-17T10:45:00.002+07:002012-02-17T12:44:43.485+07:00Mana Kasihmu??<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLb5xTjKFyRgAc42NbOPaG3YbPwAunPMsHQJ3UUt53xLz9RJbRVLNq4kT1PqlogdYtyHEyb03jj3bmm6r28nrRH55Si_g58zqfIK5O0x4LfyCdcAbE7mjhyphenhyphenu3spNNYqOYHMfnp1w-9lAVn/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLb5xTjKFyRgAc42NbOPaG3YbPwAunPMsHQJ3UUt53xLz9RJbRVLNq4kT1PqlogdYtyHEyb03jj3bmm6r28nrRH55Si_g58zqfIK5O0x4LfyCdcAbE7mjhyphenhyphenu3spNNYqOYHMfnp1w-9lAVn/s1600/images.jpeg" /></a></div>“Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.” (Efesus 4:2).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ayat di atas mengingatkan kita dalam hal saling membantu. Di mana tindakan saling membantu hanya mungkin jika kita memiliki kasih. Namun, tindakan kasih pun tidak datang begitu saja, tindakan kasih akan terjadi jika kita memiliki sikap yang rendah hati, lemah lembut dan sabar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bahwa di dalam kita mengasihi, tentulah pertama-tama yang harus kita ingat adalah bahwa kita melakukannya seperti untuk Tuhan. Dalam tindakan kasih yang murni, kita tidak akan mengharapkan balas jasa, atau balasan dari Tuhan atas kebaikan dan kasih yang telah kita perbuat, tetapi justru sebaliknya bahwa tindakan kasih sebagai wujud terima kasih kita kepada Tuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tuhan begitu menghargai segala usaha dan jerih payah yang kita lakukan untuk-Nya, meskipun mungkin usaha kita itu dianggap sepele oleh manusia (Kolose 3:23-24). Jika kita mengasihi dengan motivasi karena Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita, maka kita akan mengalami sukacita. Namun, jika kita melakukan tindakan atau perbuatan kasih demi mengharapkan balas jasa, perhatian atau komentar dari manusia, maka kita akan kecewa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hukum yang paling utama adalah mengasihi Tuhan dan sesama (Matius 22:37-40). Dalam menerapkan hukum kasih seringkali kita tidak sabar, bahkan mengalami kekesalan. Kondisi tersebut biasanya terjadi apabila yang kita kasihi “tidak tahu diri” atau “tidak tahu berterima kasih.” Padahal ketidak-sabaran dan kekesalan atau emosi bisa melenyapkan kasih yang murni sebagaimana Tuhan kehendaki. Oleh sebab itu, dalam nasihatnya Paulus mengingatkan agar kita tetap sabar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tentu, kita setuju bahwa untuk tetap bersabar tidaklah mudah manakala kita berada dalam tekanan yang luar biasa. Kemampuan manusia yang terbatas sering tidak lagi bisa diandalkan dalam situasi berat. Namun ingatlah, bahwa kesabaran adalah salah satu dari buah roh. “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” (Galatia 5:22-23).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Roh Kuduslah yang memampukan kita untuk dapat mengontrol diri, menguasai dan mengendalikan emosi, tetap mengasihi dalam kondisi apa pun, tetap berada dalam sukacita, sehingga kita mampu bersabar dalam situasi berat sekali pun.</div><div style="text-align: justify;">Pesan Paulus kepada jemaat Efesus sangat jelas, “Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.” Begitu besarnya tantangan yang dihadapi oleh jemaat di Efesus terhadap sekelilingnya, seperti juga mungkin besarnya tantangan yang kita hadapi setiap hari dari sekeliling kita, maka pesan Paulus pun relevan bagi kita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Untuk itu kita "Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu." </div><br />
Rating: <span itemprop="rating">4.5</span>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-74927297219484547532012-02-15T03:25:00.000+07:002016-02-24T00:59:32.188+07:00Lambang dan Tipologi Roh Kudus<div style="text-align: justify;">
Kemarin ketika sedang duduk santai dikamar hp berbunyi dan ada sebuah sms dari teman yang bertanya tentang makna lambang merpati. Untuk itu saya menulisnya siapa tau juga ada teman- teman lain yang juga blm tau tentang makna lambang.</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIPml6wWGkP5G-h8eF3puwqRKWBZGZ7hCTKwdS1UrHQUsASe-XNtkX7VjkqVO9Ql8aYmOkv5y_7IpjtlyytFTNyQXfwUa46PK0mdDzsjVzB29qKabjxc9yx-CeWiDJHD332YLYXZxnpWrl/s1600/7holy-spirit-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIPml6wWGkP5G-h8eF3puwqRKWBZGZ7hCTKwdS1UrHQUsASe-XNtkX7VjkqVO9Ql8aYmOkv5y_7IpjtlyytFTNyQXfwUa46PK0mdDzsjVzB29qKabjxc9yx-CeWiDJHD332YLYXZxnpWrl/s320/7holy-spirit-2.jpg" width="320" /></a>Dalam Alkitab, Roh Kudus telah banyak berperan baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Karena Roh Kudus tidak kelihatan, maka dalam Firman Tuhan dipakai berbagai lambang untuk menunjukkanNya, untuk memberi kepada kita sifat-sifatNya dan pelayanan serta perananNya.<br />
Jikalau kita mengerti sifat dan pelayanan Roh Kudus. Dan hal ini sangat membantu dalam kehidupan Kekristenan kita.<br />
LAMBANG-LAMBANG<br />
<br />
<span style="color: blue; font-size: large;">BURUNG MERPATI</span><br />
Lukas 3 : 21-23, Mat. 3 :16<br />
Dari sekian banyak jenis burung, mengapa hanya burung Merpati yang dipilih sebagai lambang Roh Kudus ? Mengapa bukan burung Gereja atau burung lain? Lambang Burung merpati dipilih, karena burung Merpati itu mempu- nyai sifat-sifat tertentu yang tidak dimiliki burung lain. Burung merpati adalah burung yang menjadi lambang "Cinta dan Kasih" selalu berdampingan, tulus hati, suka damai dan lemah lembut. Inilah sifat-sifat Roh Kudus. Kidung Agung 1:15. Burung Merpati adalah lambang PERDAMAIAN dan KEAMANAN. Kej.8:11 Memang burung merpati tidak pernah berkelahi, kalau duduk diatas tangkai pohon, bersama-sama jantan dan betina, maka keduanya tidak pernah bertengkar. Burung Merpati bersifat tenang dan sejahtera.<br />
Burung merpati juga indah bentuknya, tetapi jika perlu merpati dapat terbang dengan cepat. Maz. 55 :7 "Sekiranya aku diberi sayap sepererti Merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang aman". Merpati juga melambangkan Kesucian. Im. 1: 14-17 Melambangkan KEJUJURAN dan KETULUSAN. Mat. 10:16 Disini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Roh Kudus memenuhi kita dan pengalaman yang dilambangkan oleh burung Merpati seperti Kasih, damai, tidak membuat onar, suci, elok dan mencari tempat yang tenang.<br />
<br />
<span style="color: blue; font-size: large;">AIR</span><br />
Yesaya 44:3, Yoh 4:14, Yoh 7: 37-39<br />
Air juga sering dipakai sebagai lambang Roh Kudus. Jika tidak ada air dalam dunia ini terjadilah kehausan, kekeringan, kelaparan, kekotoran dan malapetaka. Jika tidak ada air - jika ada Roh Kudus maka sudah pasti akan terjadi kehausan-kehausan rohani. Akan terjadi kekeringan alami dan kekeringan rohani. Jemaat akan gelisah, tidak bergaerah lagi untuk berbakti. Kebaktian menjadi kering, statis, tradisi dan hanya upacara liturgi saja. Tidak ada kehidupan. Kegunaan air adalah: memberi hidup, menyegarkan, memuaskan bagi yang dahaga, memungkinkan bumi mengeluarkan buah, menyucikan, membersihkan dan menghasilkan tenaga. Demikian juga Roh Kudus. Manusia tidak bisa hidup tanpa air, orang percaya tidak bisa hidup tanpa Roh Kudus. Kepuasan yang diberikan dunia semu dan palsu adanya. Barang siapa yang minum air Roh Kudus ia akan puas dan tidak haus untuk selama-lamanya. Bahkan akan menjadi mata air di dalam dirinya yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal. Yoh. 4:14.<br />
<br />
<span style="color: blue; font-size: large;">API</span><br />
1 Raja 18 :38, Kisah 2 : 3, Mat 3 : 11-12.<br />
Yesus akan membaptis orang percaya dengan api Roh Kudus. Terbukti dalam Kisah pasal dua kelihatan tanda lidah api hinggap ke atas murid-murid Tuhan. Roh Kudus adalah Allah seperti api yang menghanguskan Ibrani 12:29. Fungsi api secara alamiah adalah: memberi penerangan, memberi panas, menghanguskan, memusnahkan, menyucikan, membangkitkan tenaga, dan melebur dan membentuk logam yang keras. Roh Kudus dapat memberi penerangan Batin (Iluminasi), kebenaran-kebenaran Firman Tuhan akan menjadi terang dan jelas oleh pekerjaan Roh Kudus. Api Roh Kudus menghanguskan setiap dosa dan menyucikan hati kita. Tuhan ingin hidup kita suci. Hanya dengan Roh Kudus kita dapat hidup dalam kekudusan. Roh Kudus dapat membangkitkan tenaga dalam kehidupan orang percaya sehingga dapat menjadi saksi-saksi yang enerjik.<br />
Sering manusia tidak mau menyangkal diri, Roh Kudus akan menolong dengan mengirim Baptisan Api dalam bentuk situasi kondisi yang tidak menyenangkan supaya orang percaya dapat menyangkal diri dan hasilnya orang Kristen menjadi murni seperti emas yang teruji.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="color: blue;">ANGIN</span></span><br />
Kisah 2 :2, Yoh 3 : 8<br />
"Angin bertiup kemana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya dan engkau tidak tau darimana ia datang atau kemana ia pergi. Demikian juga dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh". Kata "Pneuma" dalam bahasa Gerika secara literal berarti angin, nafas. Allah menghembuskan nafasNya kepada Adam dan ia menjadi nyawa yang hidup. Yesus menghembuskan nafas (Breathed) kepada murid-muridnya dan berkata "Terimalah Roh Kudus'' Yoh 20 : 22. Roh Kudus adalah nafas dan kehidupan Allah. Jika Roh Kudus hadir, Ia membawa kehidupan dalam diri kita, tanpa Dia kita tidak dapat merasakan arti kehidupan yang sesungguhnya. Kalau kita mengundang kehadiran Roh Kudus terasa sekali udara segar yang mengakibatkan sukacita dan kebahagiaan. Sifat-sifat angin adalah: sebagai udara untuk bernafas, tidak kelihatan tetapi gerakannya dapat dirasakan,ada di mana -mana, selalu bergerak, dapat bertiup lembut dan juga dapat mengadakan tenaga yang besar.<br />
<br />
<span style="color: blue; font-size: large;">MINYAK</span><br />
1 Samuel 10:1, 1Samuel 16:13, Yakobus 5:14-15.<br />
Minyak biasanya digunakan dalam PL untuk pengurapan. Semua Raja-raja Israel diurapi dengan minyak. Juga Imam-imam diurapi untuk pelayanan. Ini sebagai pelambang supaya mereka melayani hanya oleh urapan Roh Kudus, bukan oleh kemampuan diri sendiri. Bukan oleh kuat dan gagah, juga bukan oleh kepintaran dan kekayaan. Zakharia 4 : 6. Hanya oleh perkenan dan urapan Roh Kudus. Sifat minyak yang merupakan sifat Roh Kudus: pelumas, memberikan terang, menjalarkan luas, menyembuhkan dan merembes masuk ke dalam bagian-bagian tersembunyi. 1 Kor. 6 :19-20, Luk. 4 : 18, Maz. 133 : 2<br />
<br />
<span style="color: blue; font-size: large;">ANGGUR</span><br />
Epesus 5 : 18, Kisah 2 : 13<br />
Anggur menunjuk pada sukacita. Yoh.2 : 1-11, rasa gembira, rasa senang. Anggur juga menimbulkan keberanian. Kisah 2:1-13. Keberanian hati dan semangat untuk memenangkan jiwa.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="color: blue;">METERAI</span></span><br />
2 Kor 1 :22, Epesus 1 : 13, Epesus 4 : 30<br />
"Di dalam Dia.... ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang di janjikan itu." <br />
<br />
Demikian postingan ini kalau masih ada yang salah ataupun kurang silahkan untuk berkomentar...terima kasih GBU<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.mylivesignature.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img src="http://signatures.mylivesignature.com/54489/355/A0201927D49C15A93EA14AD3E8F5573F.png" height="71" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Rating: <span itemprop="rating">4.5</span></div>
Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-79272492668992623592012-02-08T09:10:00.004+07:002012-02-18T09:46:32.662+07:00Cara Menafsir Alkitab<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBApdhLTeEoHimBwZAzmWY8vh9TTzGbCTDPuScUaSPUQ-5fLWG8Nzic8Z-44T0WqQLAMgeyfP0j8jLkqmwGFI7TseLrvycW0zX8iHjHFbOwPOcXg4ZZfERtz2Qk07zJyqLeoJdebsHdPjr/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBApdhLTeEoHimBwZAzmWY8vh9TTzGbCTDPuScUaSPUQ-5fLWG8Nzic8Z-44T0WqQLAMgeyfP0j8jLkqmwGFI7TseLrvycW0zX8iHjHFbOwPOcXg4ZZfERtz2Qk07zJyqLeoJdebsHdPjr/s1600/images.jpg" /></a></div>Penafsiran firman Tuhan yang tepat dan benar merupakan landasan orang percaya. Setiapkali kita membaca Alkitab, pasti akan bertemu dengan proses penafsiran mengenai makna ayat-ayat yang dibaca. Mencari makna atau arti yang sesungguhnya dari firman Tuhan, harus dilakukan oleh setiap orang yang rindu mengenal Tuhan, mau menjadi pengkotbah, hendak memimpinsharing atau pendalaman Alkitab dan aktivitas rohani lainnya.<br />
<br />
Dalam lingkungan ilmu teologi, proses penafsiran Alkitab disebut sebagai ilmu hermeneutika. Kata hermeneutika berasal dari kata Yunani Hermeneuo, yang berarti menginterpretasikan, menjelaskan atau menterjemahkan. Sebuah definisi yang disepakati para ahli adalah, menunjuk seluruh proses penafsiran yang membawa pembaca modern mengerti akan berita yang disampaikan oleh Alkitab. Sebagai ilmu, hermeneutik menggunakan cara-cara ilmiah dalam mencari arti sesungguhnya dari Alkitab. Prinsip yang dipakai hermeneutik merupakan suatu sistem yang masuk akal, dapat diuji dan dipertahankan.<br />
<br />
<span style="color: blue;">Kegunaan Hermeneutik:</span><br />
1. Hermeneutik penting didalam keperluan untuk memahami firman Tuhan dengan benar.</div><div style="text-align: justify;">2. Hermeneutik berguna untuk menyusun kotbah yang baik dan benar.</div><div style="text-align: justify;">3. Hermenutik berguna di dalam menyusun doktrin atau ajaran gereja.<br />
<br />
<span style="color: blue;">Dasar Menafsir Alkitab:</span><br />
Sebelum menafsirkan Alkitab, setiap orang harus mengerti lebih dulu beberapa kebenaran mengenai Alkitab. Dengan mengerti akan kebenaran-kebenaran ini maka setiap orang akan dapat menjadi seorang penafsir Alkitab yang baik, kompeten, benar dan tidak sesat di dalam menafsir. Beberapa kebenaran yang mutlak harus kita pahami, mengerti dan imani adalah sebagai berikut:<br />
<br />
<span style="color: blue;">1. Alkitab adalah firman Tuhan.</span><br />
Alkitab merupakan firman Tuhan. Hal ini harus dimengerti dan menjadi sikap iman kita. Mengapa? Sebab ada beberapa pandangan sesat yang tidak sesuai dengan iman Kristen bertalian dengan hal ini. Pandangan-pandangan itu diantaranya menyebut:</div><div style="text-align: justify;">Ø Alkitab bukan firman Tuhan<br />
Ø Alkitab berisi firman Tuhan<br />
Ø Alkitab mengandung firman Tuhan<br />
<br />
<span style="color: blue;">2. Alkitab adalah kitab yang diwahyukan oleh Allah</span>.<br />
Alkitab ditulis sejak jaman Musa sampai masa rasul-rasul Kristus. Masa penulisannya sangatlah panjang, kira-kira 1500 tahun. Para penulisnya merupakan orang-orang yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Mereka menulis atas inspirasi dan ilham dari Roh Kudus (Keluaran 34:27; Yeremia 30:1-2; Habakuk 2:2; I Korintus 14:37; Wahyu 1:11; II Timotius 3:16).<br />
<br />
Alkitab 100% benar. Ia tidak salah dalam hal sejarah, fakta, angka, ajaran, etika, teologi dan sebagainya. Sebagai ilham Allah, kata-kata seperti, “Allah berfirman, maka firman Tuhan datang kepadaku, bunyinya…” dan sejenisnya tercatat ada lebih dari 3800 kali.<br />
<br />
<span style="color: blue;">3. Alkitab terdiri dari 66 buku.</span><br />
Alkitab hanya terdiri dari 66 buku, yang terdiri dari 39 kitab-kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab-kitab Perjanjian Baru. Alkitab disebut sebagai kitab kanonikal.<br />
<br />
<span style="color: blue;">Pandangan gereja Roma Katolik & Ortodoks Yunani </span><br />
Gereja Roma Katolik percaya bahwa gerejalah yang menentukan Alkitab dan bukan Alkitab yang menentukan gereja, sehingga gereja Roma Katolik boleh menerima tambahan kitab-kitab, yang disebut sebagai Apokrifa. Keputusan itu diambil melalui konsili Vatikan (1870). Kitab-kitab apokrifa itu oleh gereja Roma Katolik disebut sebagai “deutero-kanonika”. Gereja Ortodoks Yunani juga percaya bahwa apokrifa merupakan kitab kanonikal.<br />
<br />
<span style="color: blue;">Pandangan gereja-gereja Protestan </span><br />
Kalangan gereja protestan mempunyai dua pandangan mengenai kitab-kitab apokrifa. Golongan pertama berpendapat bahwa buku-buku itu tidak diilhamkan, tetapi adalah tulisan yang historis. Ia dapat membantu pembaca modern lebih mengenal keadaan zaman itu. Gereja Anglikan termasuk dalam golongan ini.<br />
<br />
Golongan kedua berpendirian kitab-kitab itu tidak diilhamkan, nilainya tidak melebihi buku-buku biasa yang lain. Mereka berpendapat apokrifa merupakan kitab-kitab “sampah”.<br />
Belakangan ini, banyak sarjana Alkitab mengambil posisi yang lebih terbuka terhadap buku-buku apokrifa. Ia tidak ditolak sebagai buku yang tidak baik untuk dibaca, tetapi diselidiki sebagai suatu sumber kesenian, literatur, sejarah dan agama zaman itu.<br />
<br />
<span style="color: blue;">Prinsip & Metode Menafsir Alkitab:</span><br />
I. Analisa Teks<br />
Analisa teks adalah langkah pertama dari penafsiran Alkitab. Sebab sebelum seorang menafsir bagian Alkitab, ia terlebih dulu harus yakin bahwa naskah atau teks ayat yang dibacanya merupakan Firman Tuhan. Dalam konteks kita, Alkitab yang diterbitkan LAI merupakan terjemahan yang baik dan dapat dipercaya. Apabila ingin memperkaya penafsiran, ada beberapa Alkitab versi bahasa Inggris yang bagus dan dapat dijadikan referensi. Diantaranya versi New International Version (NIV), King James Version (KJV) dan New King James Version (NKJV).<br />
<br />
<span style="color: black;">II. Analisa Isi Alkitab</span></div><div style="text-align: justify;">Suatu kekurangan yang sering ditemukan di antara orang-orang percaya saat menafsir Alkitab adalah kurangnya penguasaan akan isi Alkitab. Seseorang baru akan dapat menafsir dengan tepat bila ia sudah mempersiapkan dirinya membaca Alkitab dengan teratur dan terencana.<br />
<br />
<span style="color: black;">Cara menafsir dari Isi Alkitab:</span><br />
Bacalah bagian Alkitab yang akan ditafsir dengan penuh konsentrasi. Baca beberapa kali. Bahkan bila perlu buatlah suatu garis besar atau diagram dari kitab, pasal atau bagian yang akan ditafsir. Dengan demikian ia akan sungguh menguasai bagian tersebut. <br />
Selalu mengajukan pertanyaan, seperti apa, kapan, siapa, siapa, mengapa, bagaimana (5 W 1 H) dan lainnya. <br />
Coba cari kata atau pokok penting dari kitab, pasal atau bagian yang ingin ditafsir. Hafalkanlah ayat-ayat yang penting. <br />
Perhatikan hal-hal kecil yang biasanya lalai diperhatikan. Coba menyelami perasaan dari tokoh-tokoh di dalam Alkitab atau membayangkan keadaan dan situasi waktu itu. Carilah dimensi baru dalam pembacaan Alkitab. <br />
Biarlah Alkitab sendiri yang berbicara. Bila Alkitab berbicara keras tentang satu hal, maka kita juga berbicara dengan keras. Bila Alkitab tidak berbicara, maka kita juga tidak berbicara. Hal ini merupakan prinsip yang harus dipegang setiap orang yang ingin menafsir Alkitab. <br />
Memperhatikan kesejajaran/paralelisme kepada ayat-ayat atau kisah-kisah yang berhubungan atau sejajar. Misalnya membandingkan cerita penyaliban Yesus yang terdapat di dalam kitab-kitab Injil. Hal ini berguna untuk mendapatkan hasil penafsiran yang komplit dan baik. <br />
Perhatikan tujuan penulisan kitab tersebut, latar belakang budaya, tempat dan penulisnya. Misalnya kita ingin menafsir kitab I Korintus, maka sangat dianjurkan untuk membaca buku-buku mengenai latar belakang kota-kota di Perjanjian Baru. Contoh lain, berkaitan dengan pemakaian kerudung bagi wanita seperti yang terdapat dalam tulisan rasul Paulus. Ternyata dalam analisa latar belakang budaya, agama dan kota alamat surat rasul Paulus tersebut, disebutkan bahwa para perempuan pelacur/nakal disana biasanya berdandan genit dan tidak berkerudung. Untuk itulah ia meminta wanita Kristen disana memakai kerudung, agar mereka membedakan dirinya. <br />
<br />
III. Analisa Sejarah dan Latar Belakang</div><div style="text-align: justify;">Analisa ini mencakup dimensi yang luas. Yakni latar belakang dari apa yang ditulis dalam kitab, tempat/daerah dimana kitab tersebut ditulis, tempat/daerah pembaca pertama. Dalam analisa ini terdapat beberapa hal penting:</div><div style="text-align: justify;"><br />
Ø Unsur-unsur Geografis</div><div style="text-align: justify;">Dalam pengumpulan data geografis, seorang penafsir dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk mengerti kitab yang akan ditafsir. Beberapa catatan: berapa jauh jarak dari Mesir ke tanah perjanjian Palestina? Berapa jarak yang ditempuh nabi Elia dari gunung Karmel lewat jalan yang menuju Yizreel sampai Bersyeba? (I Raja-raja 18-19).<br />
<br />
Ø Unsur Waktu<br />
Unsur waktu merupakan salah satu unsur yang penting dan perlu diperhatikan penafsir. Kitab Daniel pasal 1-6 sebenarnya mencakup masa tiga raja yang cukup lama. Perhatikan unsur waktu ini dari surat-surat rasul Paulus:<br />
1. I Korintus 15:9, “Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul…”<br />
2. Efesus 3:8, “Kepadaku, yang paling hina diantara segala orang kudus…”<br />
3. I Timotius 1:15, “…Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa dan diantara mereka akulah yang paling berdosa.”</div><div style="text-align: justify;">Rupanya pengenalan Paulus akan Allah dari hari ke hari semakin dalam dan membuatnya semakin rendah hati.<br />
<br />
Ø Unsur Politik & Ekonomi<br />
Unsur ini perlu diperhatikan di dalam menafsir. Terutama dalam menafsir keempat kitab Injil. Karena situasi sosial ekonomi pada masa itu, bangsa Yahudi sedang berada dalam penjajahan bangsa Romawi. Tuhan Yesus hidup dalam masa penjajahan mereka.<br />
<br />
IV. Analisa Sastra <br />
Analisa sastra menafsir kitab-kitab dari segi kepenulisan dan garis besarnya. Dalam Alkitab terdapat berbagai macam gaya sastra, mulai dari gaya bahasa yang dikenal luas, seperti catatan sejarah, pidato, peribahasa, riwayat, kotbah, perumpamaan hingga gaya bahasa yang kurang diketahui, misalnya apokaliptik, nubuat, salam, dialog, syair, nyanyian, kredo, liturgi dan lainnya. Sebagai contoh: Kitab Kidung Agung harus dipahami sebagai syair-syair yang menggambarkan hubungan mesra Allah dengan umat-Nya (orang Israel). Kitab ini sukar bila ditafsir ayat per ayat.<br />
<br />
Ada kesalahan yang sering dibuat orang yaitu menafsirkan perumpamaan secara harafiah. Teks-teks Alkitab yang besifat perumpamaan, seperti perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus, harus dilihat sebagai bentuk perumpamaan, suatu penggambaran mengenai kebenaran. Jadi tidak dapat ditafsirkan kata per kata. Harus dilihat maksud perumpamaan tersebut.<br />
<br />
Demikian juga bila mencoba menafsirkan kitab-kitab yang bergaya sastra apokaliptik seperti kitab Wahyu. Kitab ini harus dipahami dan ditafsirkan sebagai suatu bentuk nubuatan. Karena mencakup peristiwa-peristiwa masa yang akan datang. Harus sangat berhati-hati dalam menafsirkan ayat-ayat dalam kitab ini. Sebab, fakta membuktikan bahwa ajaran-ajaran sesat kerap lahir dari penafsiran yang “semau gue” dari kitab Wahyu.<br />
<br />
V. Analisa Konteks<br />
Kata “konteks” berasal dari dua kata bahasa Latin yang berbunyi Con, yang berarti “bersama-sama/menjadi satu”, dan textus yang berarti “tersusun”. Jadi kata “konteks” disini dipakai untuk menunjukkan hubungan yang menyatukan bagian Alkitab yang ingin ditafsir dengan sebagian atau seluruh Alkitab. Salah satu contoh analisa konteks. Bila ingin menafsir Ibrani 1:1, maka kita harus menafsir ayat 2 juga, karena dalam terjemahan Alkitab LAI kalimat itu baru selesai pada ayat ke-2. Bahkan jikalau seorang penafsir menyelidiki Alkitab bahasa Yunani, rupanya kalimat itu baru selesai pada ayat ke-4. Bila seseorang kesulitan menafsir suatu ayat tertentu, maka ia perlu melihat konteks perikop ayat tersebut. Bila masih kurang jelas, ia perlu melihat konteks pasalnya, bahkan kalau perlu kitabnya.<br />
<br />
Perhatikan contoh kesalahan yang sering dibuat. Ada orang yang mengkotbahkan bahwa istilah “singa dari Yehuda” adalah jemaat Tuhan. Padahal apabila diteliti dari konteks ayatnya (Wahyu 5:5), singa dari Yehuda menunjuk pada tunas Daud, yaitu Yesus Kristus Tuhan. Sangat tidak tepat bila menafsirkannya secara sepotong-sepotong.<br />
<br />
VI. Analisa Arti Kata (Semantik/Lexicon)<br />
Kata adalah unit terkecil dalam kalimat. Di dalam Filipi 4:3 tertera kata “Sunsugos”. Jika diselidiki artinya berarti “teman sepenanggung kuk” (terjemahan LAI: temanku yang setia). Jadi kata ini boleh dipakai untuk nama seorang teman Paulus atau secara artinya “temanku yang setia”. Kata “Kasih” yang tertulis dalam Alkitab LAI, sebenarnya bila diselidiki dari bahasa asli Alkitab, bahasa Yunani, kata itu ditulis dalam beberapa kata yang berbeda artinya, yaitu Agape, Phileo dan Eros. Ketiga kata tersebut mempunyai arti yang tidak sama. Agape menunjuk kepada kasih Allah, kasih yang berkorban tanpa pamrih. Phileo menunjuk pada kasih persaudaraan, sementara eros adalah ekspresi kasih kepada lawan jenis.<br />
<br />
Secara umum di dalam menafsir Alkitab kita harus:</div><div style="text-align: justify;">1. Berdoa memohon hikmat dan tuntunan Roh Kudus</div><div style="text-align: justify;">2. Membaca bagian Alkitab tersebut berulang-ulang</div><div style="text-align: justify;">3. Memakai alat-alat bantu, seperti konkordansi, terjemahan-terjamahan Alkitab, buku-buku penunjang, seperti buku mengenai sejarah Israel, Romawi, kota-kota Perjanjian Baru, buku tafsiran dan sebagainya.<br />
<br />
Kesimpulan</div><div style="text-align: justify;">Sangat disarankan agar setiap orang percaya yang ingin mengenal Tuhan lebih dalam, maupun hamba-hamba Tuhan yang ingin lebih baik lagi dalam berkotbah agar tidak merasa puas diri dengan keadaan masing-masing. Carilah pengetahuan yang lebih dalam lagi mengenai cara menafsirkan Alkitab yang benar. Tuhan memberkati!</div>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-36844809031460157402012-02-08T09:06:00.000+07:002012-02-08T09:06:19.325+07:00Tapsir Lukas 18: 35- 43 →“Penyembuhan seorang buta”<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCPZ5YsMSAQaMn898fdp0tz8xCuYilXEmtqwk62IUIbw7MCbv-gLaccD-s0btlBUgFQfHb_KT0W733ThhDYTaxi0YZGjOVucVYYDXKkeJkkxOVGdaI_fUTW5Gp4uEgPRTTN-bV10rlUoMA/s1600/hermeneutics.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="164" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCPZ5YsMSAQaMn898fdp0tz8xCuYilXEmtqwk62IUIbw7MCbv-gLaccD-s0btlBUgFQfHb_KT0W733ThhDYTaxi0YZGjOVucVYYDXKkeJkkxOVGdaI_fUTW5Gp4uEgPRTTN-bV10rlUoMA/s200/hermeneutics.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN">Berlawanan dengan Markus, Lukas tidak menyebutkan nama orang buta itu, barangkali karena nama <b><i>“Bartimeus”</i></b> itu asing dan aneh <b><i>(Timeus, nama Aram itu adalah barangkali kependekan dari “Timotius”, yaitu “Pemuja Allah”, sehingga Bartimeus berarti “anak Timotius”, kata Aram bar = bin = anak)</i></b><i>.</i> Seperti Markus, Lukas hanya menceritakan tentang satu orang buta, bukan tentang dua orang (<i>Matius 20: 30</i>).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN"> Kedua kisah terakhir dalam bagian ini merupakan contoh- contoh dari orang- orang yang menganggap panggilan Allah yang diberikan oleh Yesus. Ketika orang buta itu mendengar orang banyak mendekat, lalu ia mananyakan apa yang terjadi, dan diberitahukanlah kepadanya bahwa Yesus orang Nazaret itu mendekat. Dalam bahasa Yunani tertera kata <b><i>Nazaraios</i></b>, yang barangkali adalah bentukan Yunani dari kata Aram <b><i>Nasraya</i></b>, diturunkan dari kata Nazaret. Dalam ayat lain dipakai kata <b><i>Nazarenos</i></b>, yang mungkin sama artinya dengan <b><i>Nazaraios</i></b> (<i>setidaknya menurut pendapat orang- orang Kristen yang pertama: band Matius 2: 23</i>). Dalam <i>Kisah Para Rasul 24: 5</i> ternyata bahwa orang- orang Yunani mempergunakan kata <i>Nazaraios</i> untuk golongan Kristen, barangkali sebagai ejekan (<i>band Yoh 1: 47</i>). Juga kata Arab <b><i>Nasrani</i></b> mempunyai latar belakang yang sama. Dalam dunia Yunani pengikut- pengikut Yesus sudah hampir sejak semula disebut orang- orang Kristen (<i>band. 11: 26</i>).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN"> Dalam Injil Markus penyembuhan Bartimeus terjadi sewaktu Yesus meninggalkan kota Yeriko, akan tetapi dalam Injil Lukas sewaktu Dia memasuki kota itu. Dua kota Yeriko Lama dan Baru, letaknya berdampingan, dan mungkin peristiwa itu berlangsung diantara keduanya. Lukas boleh jadi telah menyisipkan kisah <i>Zakheus</i> (<i>tidak tercatat dalam Injil Markus</i>) pada akhirnya, untuk mendapatkan suatu klimaks, dan mengubah urutan historisnya sedikit untuk tujuan ini. Bartimeus mendengar karena Yesus mendekat, berserulah kepadaNya sebagai <b><i>Anak Daud</i></b>, meminta pertolongan. Ia bertekun dengan terus meminta pertolongan, sekalipun ada yang menyuruh dia diam, dan Yesus membalas imannya. Ia mendapatkan penglihatannya kembali dan menjadi pengikut Yesus. Orang banyak ikut serta dengan dia memuji Allah karena telah dinyatakan-Nya, kuat- kuasaNya didalam Yesus.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN"> Berdasarkan ayat 38 ia percaya bahwa Yesus adalah Mesias sebab ia memanggil Yesus dengan gelar <b><i>“Anak Daud”</i> </b>dan gelar itu dalam abad pertama sebelum Kristus sudah lazim dipakai untuk Mesias yang dinanti- nantikan itu. Orang- orang yang berjalan di depan rombongan itu menghardik orang buta itu supaya ia menutup mulutnya. Barangkali mereka takut bahwa gelar <b><i>“Anak Daud”</i></b> itu akan didengar oleh orang- orang Romawi dan akan diartika sebagai provokasi politik, yang dapat menimbulkan pemberontakan dan perang kemerdekaan. Tetapi ia tetap berseru- seru lebih nyaring lagi: <i>(<b>Ya Anak Daud, kasihanilah aku!</b>).</i><o:p></o:p></span></div><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Dalam ayat 40- 43 yang terpenting dari bagian ini adalah bahwa Yesus di sini sebenarnya menerima untuk digelari sebagai </span><b style="font-size: 12pt;"><i>“Anak Daud”</i></b><span style="font-size: 12pt;">, suatu gelar yang langsung berhubungan dengan Mesias! Ia sekarang tidak keberatan lagi untuk dipanggil secara terang- terangan.</span></div></span>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-102429862252862334.post-74477403346699336472012-02-08T08:59:00.001+07:002012-02-18T11:03:58.730+07:00“ Penyembuhan Sepuluh Orang Kusta”<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcTKmJMJ2CUKxhyPyE4O5EN-_w97tS0ycwtabN1alKL0qJysG_FeKCeaAW33jPOdaPMOAUqYPUcFKVJ28E13vh5KveoU7QP6KP9aDlHEVWOY6K4TpzEUXIligsLCKaoYODUBjnO2cBNhDs/s1600/yesus-menyembuhkan-orang-kusta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcTKmJMJ2CUKxhyPyE4O5EN-_w97tS0ycwtabN1alKL0qJysG_FeKCeaAW33jPOdaPMOAUqYPUcFKVJ28E13vh5KveoU7QP6KP9aDlHEVWOY6K4TpzEUXIligsLCKaoYODUBjnO2cBNhDs/s320/yesus-menyembuhkan-orang-kusta.jpg" width="243" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Sekali lagi Lukas mencatat bahwa Yesus sedang dalam perjalanan ke Yerusalem (9:51). Urutan nama- nama dalam ayat 11 itu (Samaria dahulu, kemudia Galelia) memang aneh juga, sebab nampaknya adalah seakan- akan yang dimaksudkan bahwa Yesus pergi ke Yerusalem melalui Samaria, kemudian melaui Galelia (sesudah itu melalui Perea dan kota Yeriko). Yesus berjalan melalui daerah “antara” <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Samaria</st1:city></st1:place> dan Galelia yaitu daerah perbatasan antara keduanya menjelaskan corak campuran golongan orang kusta. <span lang="FI">Letaknya tempat itu tidak jelas, barang kali Galelia disini, meliputi Perea (yang juga diperintahkan oleh Herodes).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="FI">Ketika beberapa orang kusta ingin mendapatkan kesembuhan dari Yesus, ian hanya memerintahkan mereka pergi kepada seorang imam dan memperlihatkan diri mereka kepadanya (5:14), yang yang tersimpul di dalamnya ialah bahwa iman mereka akan ternyata dengan ketaatan. Semua mereka memperlihatkan iman dan menjadi tahir, tetapi hanya seorang yang memuji Allah dan mengucapkan syukur kepada Yesus karena kesembuhannya. Yesus mengomentari ketidaktahuan terima kasih orang- orang kusta lainnya( mungkin semuannya adalah orang- orang Yahudi) dan menegaskan bahwa iman orang Samaria itu telah membuatnya sembuh dalam tubuh dan jiwa seperti apa yang dikatakan Yesus apabila kita mempenyai iman takkan ada yang mustahil (Mat. 17:20). Kisah ini adalah gambaran tentang iman yang mengerjakan mujizat (band ayat 6) dan juga suatu pelajaran tentang perlunya sifat berterima kasih sebagai salah satu segi iman.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Kusta (Bhs. Yunani: Lepra). <span lang="FI">Sebutan untuk berbagai penyakit kulit. Di dalam PB disini juga kelihatan adanya penetapan kesembuhan oleh iman. Bila kesembuhan itu benar seketika itu iman memberitakan ketetapan kebersihan kultisnya. Yesus menyembuhkan banyak orang kusta dengan menumpangkan tangan-Nya (Markus 1:40-42) atau dari kejauhan (Lukas 17:17-19). Orang Yahudi menganggap oaring Samaria “orang najis”, tetapi penyakit tersebut membuat mereka semua “najis”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Iman kapada Yesus Kristus adalah satu- satunya syarat yang diminta Allah untuk keselamatan. Iman bukan saja suatu pengakuan tentang Kristus, tetapi juga suatu tindakan yang terbit dari hati orang percaya yang ingin mengikuti Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat seperti apa yang telah dilakukan oleh orang Samaria sehingga memperoleh kesembuhan. Iman meliputi pengabdian pribadi yang sepenuh hati dan ikatan kapada Yesus Kristus yang terungkap dalam kepercayaan, kasih, rasa syukur, dan kesetiaan atau ketaatan. Iman dalam pengertian ultima tidak dapat dibedakan secara jelas dengan kasih. Iman menjadi suatu tindakan pribadi dari pengorbanan dan penyerahan diri yang di arahkan kepada Kristus. Disini sangat jelas sekali bahwa orang Samaria mempunyai iman yang lebih dari pada orang Yahudi yang mendapatkan kesembuhan tetapi tidak kembali lagi.</span></span></div>Rating: <span itemprop="rating">4.5</span>Renungan Harianhttp://www.blogger.com/profile/06777316331651811815noreply@blogger.com0