Tuhan duduk di pinggir jendela, bersamaku. Kami menghitung tetes hujan yang turun rapi dari langit. Merasakan hembus angin, menertawakan rambut kami yang berantakan.
Tuhan duduk di pinggir jendela, bersamaku. Kami bersenandung kecil, senandung yang kami karang sendiri. Ia menghembuskan napas ke jendela yang basah, kemudian menulis namaku dengan jari-Nya.
Aku menghembuskan napas ke jendela yang basah, kemudian menulis nama-Nya dengan jariku. Kami menggambar satu hati, dekat di nama kami.
Tuhan duduk di pinggir jendela, bersamaku. Ia menceritakan kisah-kisah lucu.
Kami tertawa, sementara di luar hujun turun dengan rapi.
Tuhan duduk di pinggir jendela, bersamaku. Dalam diam, tangan kami saling menggenggam.
Ditulis Oleh ENS_FOS Community
Related Posts :
24 Hal yang Selalu Ingat
24 Hal yang Selalu Ingat. . .
dan Satu Hal ke Jangan Lupakan
kehadiran Anda adalah sebuah hadiah bagi dunia.
Kau unik dan salah sa… Read More...
PUISI – Karena Nyata
Aku ingin mengekspresikan rasa dengan kata
Mereka bilang hanya orang yang sedang jatuh cinta bisa menjadi pujangga
Aku rasa, aku memang … Read More...
Seikat Pelangi
Pelangi sedang turun ke bumi. Dikirim langsung oleh Pujaan Hati. Sang perempuan duduk dengan gembira, menggenggam seikat pelangi. Lalu … Read More...
Tuhan Duduk di Pinggir Jendela
Tuhan duduk di pinggir jendela, bersamaku. Kami menghitung tetes hujan yang turun rapi dari langit. Merasakan hembus angin, menertawaka… Read More...
Seperti Rama-Rama
Seperti rama-rama yang melekat pada cahaya: perempuan dengan kenangannya
Sulit lepas, bergantung, mengingat, teringat
Seperti Krakatau de… Read More...
0 Response to "Tuhan Duduk di Pinggir Jendela"
Post a Comment