Responsifkah Aku?

Pada suatu hari di sebuah kantor terjadi keributan kecil, dengan tiba-tiba seorang  staff marah-marah pada atasannya, pasalnya si anak buah mengajukan usulan-usulan  kepada atasan tetapi tidak pernah ada respon atau tanggapan. ”Yang saya permasalahkan bukan disetujui atau tidak usulan saya, tetapi direspon dong pak...!”, teriak si staff.  Apakah respon itu? Respon adalah tanggapan terhadap suatu rangsangan.

Bentuk-bentuk respon berupa sikap dan tingkah laku, dalam hal ini dibagi dalam dua kategori, yaitu:
  1. Respon positif sering disebut dengan istilah responsif/peka/sensitif, dalam kamus karakter, artinya memahami sikap dan perasaan yang sebenarnya dari orang sekitar. Dari nats firman Tuhan yang kita baca terutama dalam Injil Lukas 2: 15-16, para gembala menunjukkan respon positif. Mereka percaya pada pemberitaan Malaikat dan segera bertindak. Dituliskan, lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.  Setelah itu mereka diberikan kepercayaan untuk menyaksikan  bahwa segala yang didengar dan dilihatnya sesuai dengan apa yang didengar dari para Malaikat. Akhir dari semua ini nama TUHAN dipuji dan dipermuliakan. Ini merupakan suatu kesaksian yang indah.
  1. Hal sebaliknya adalah respon negatif yaitu suatu tanggapan/sikap mental “masa bodoh”. Sikap ini dapat dilihat dari respon si pemilik penginapan. Mereka  menunjukkan sikap masa bodoh dan tidak peduli, meskipun di depan matanya ada seorang wanita yang tengah hamil tua. Dan saking tidak pedulinya, terjadi peristiwa yang cukup tragis, ketika seorang  manusia dibiarkan melahirkan di tempat yang tidak layak.
Dalam suatu khotbah, seorang Pendeta menyampaikan bahwa respon kita sangat mempengaruhi masa depan kita. Bahkan keberhasilan dalam hidup ditentukan dari bagaimana kita merespon sesuatu. Ada yang mengatakan bahwa respon yang benar  akan mendatangkan berkat, mukjizat. Pada waktu kita memberikan respon positif pada Firman Tuhan,  artinya percaya kepada Tuhan, maka Tuhan akan mempercayai kita. Dan Tuhan akan memberi kepercayaan berupa tanggung jawab mempergunakan segala pemberian Tuhan. Entah itu kepandaian, kekayaan, kedudukan yang kita miliki sekarang ini. Dalam mengemban tanggung jawab itu, TUHAN akan selalu bertanya: “Apakah kamu bisa dipercaya?” Dipercaya dalam menggunakan segala pemberian Tuhan bagi kemuliaan namaNya.
Sekarang pilihan ada pada kita, Tuhan Yesus datang ke dunia, untuk menyelamatkan umat manusia. Ia mengulurkan tanganNya dan mengetuk pintu hati kita. Bagaimana respon kita? Mari belajar dari sebuah syair lagu Sekolah Minggu, Dengar Dia panggil nama saya, dengar Dia panggil namamu… kujawab ya, ya, ya. Mari kita siap siaga dan memberi respon positif dengan menjawab, ”Ya Tuhan saya percaya padaMu, saya akan melakukan perintahMu”. Tuhan Yesus memberkati kita semua.






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Responsifkah Aku?"

Post a Comment