Bacaan : Matius 2 : 16 – 18 & Lukas 1 : 39 – 45
Cinta kasih sangat bertolak belakang dengan kekejaman. Sikap kejam diperlihatkan oleh para tentara Herodes sewaktu diperintahkan untuk membunuh semua anak-anak di Betlehem. Akibat dari sikap tersebut membuat banyak orang mengalami kesedihan karena anak-anak mereka dibunuh. Sikap kejam yang sangat berlawanan dengan sikap cinta kasih yang ditunjukkan oleh Maria dan Elisabet. Maria di dalam mengemban tugas dari Allah, melakukannya dengan cinta kasih sehingga karya penyelamatan Allah dapat dinyatakan. Ketika Maria mengandung, ia mengunjungi Elisabet yang usianya sudah lanjut tetapi diberi kesempatan Allah untuk mengandung. Kepedulian Maria kepada Elisabet, itulah cinta kasih yang ia miliki. Demikian juga dengan Elisabet yang dengan sukacita menyambut Maria yang sedang mengandung Tuhan Yesus. Cinta kasih yang ada dalam diri Maria dan Elisabet yang dalam segala keterbatasannya mau dipakai Allah untuk mewujudkan karyaNya.Jikalau kasih menjadi cara kita menjalani kehidupan, seperti halnya kalau kita bernafas hendaknya kita wujudkan dalam hidup kita. Hidup di dalam kasih itu berarti kita tidak hidup untuk diri-sendiri tetapi peduli dengan orang lain. Mau memperhatikan apa yang terjadi di sekitar, yang membuat kita akan lebih peka dengan kebutuhan orang lain.
Mari kita melihat apa yang ada di sekitar kita. Dalam keluarga semakin banyak terjadi kekerasan kepada pasangannya dan juga buah hati keluarga tersebut. Bukankah itu bisa dikatakan sebagai bentuk dari kekejaman? Dalam dunia pendidikan bagaimana tawuran semakin tak terkendalikan. Orang mudah dibakar emosinya hanya masalah sepele. Bagaimana kekerasan merajalela di Indonesia, berita kriminal dan kekerasan selalu memadati siaran-siaran di televisi. Bahkan relasi satu dengan yang lain tidak terjalin dengan baik. Satu dengan yang lain tidak saling memperhatikan. Orang hanya mencari keuntungan dan kepuasan diri walau caranya sangat merugikan dan menyakitkan orang lain. Membuat orang lain menderita menjadi sesuatu yang biasa. Kepekaan seseorang terhadap sesamanya sudah mulai luntur, egois dan kecenderungan cuek dengan kebutuhan orang lain.
Hari ini kita diajak untuk menyemaikan benih cinta kasih. Bagaimana kita dapat menyebarkan benih cinta kasih dalam hati kita dan orang lain:
- Rendah hati yang dapat menimbulkan keterbukaan dan kepekaan
- Kepedulian bagi sesama menjadi perwujudan hidup kita
- Kepekaan akan kebutuhan sekitar
Pokok Doa :
- Umat dimampukan untuk mencintai dan mengasihi sesama
- Saudara-saudara yang sangat membenci kekristenan
- Gereja-gereja di manapun Engkau tempatkan dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar
0 Response to "Semailah Benih Cinta Kasih!"
Post a Comment