Bacaan : "Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama
Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. (Mark 5: 22)"
Di gunung yang tidak terlalu tinggi seperti gunung Merapi, Tuhan dibawa
dan disalibkan. Nama gunung itu Golgota, tempat untuk tengkorak. Oleh karena
memang tempat untuk menyiksa siapa saja yang sudah bertindak tidak baik.
Harapannya siapa saja bisa melihat orang itu dan kemudian takut untuk berbuat
tidak baik. Jadi gunung itu memang tempat bagi para penjahat, dan juga menjadi
peringatan supaya orang lain tidak bertindak demikian.
Tetapi apa sebenarnya kesalahan Tuhan Yesus?
Kalau ada orang yang sudah memelekkan orang buta, sudah membangunkan orang
mati, menyembuhkan orang kusta, apakah itu keliru? Bahkan ketika memelekkan
bukan hanya memelekkan mata yang buta, tetapi juga mengajak berpikir dengan
benar, apakah itu kesalahan? Sampai-sampai harus disiksa dan dipermalukan di
gunung tengkorak? Hal ini yang harus diingat-ingat oleh para pengikutnya.
Menyelesaikan apapun tentu bukan dengan mempermalukan, apalagi sampai
menjatuhkan siksaan, tetapi seharusnya seperti Sang Kristus yang memilih
memberikan Cinta kasih.
Golgota itu memang menakutkan, tetapi menjadi
semakin menakutkan kalau manusia tidak bisa memahami dan mencontoh sikap Sang
Kristus. Dia memilih untuk mencintai bukan memukul siapapun yang tidak
menyetujui karyaNya.
0 Response to "Di Bukit Golgota"
Post a Comment