Berseru kepada Allah

Tidak sadarkah orang-orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada Allah? (Mazmur 53:5).

Setelah makan siang, Ahik bertanya kepada biyungnya. �Yung, jadi orang Kristen itu sebaiknya berapa kali berdoa atau berseru kepada TUHAN Allah? �Sepengetahuanku tidak ada batasannya Ak, sewaktu-waktu bisa berseru kepada Tuhan. Paling tidak ketika akan tidur, waktu bangun, dan setiap menerima rejeki.� �Brarti dasarnya adalah kebutuhan ya, Yung?� �Memang begitulah Ak, kalau menurutmu bagaimana?�

�Kala katekisasi yang lalu, Bapak Pendeta menerangakan pentingnya berseru kepada TUHAN berdasarkan masa kala Yung� Jadi, kalau berseru atau berdoa tidak hanya berdasarkan kebutuhan. Contohnya, waktu pagi, waktu siang, waktu sore, dan pada berakhirnya hari atau waktu berangkat tidur. Kata Pak Pendeta, hal ini baik sekali untuk melatih hidup rohani kita supaya selalu ingat dengan pekerjaan TUHAN di sepanjang waktu. Kecuali itu supaya kita ingat juga bahwa TUHAN Allah yang tidak terbatas berkenan memasuki tatanan waktu dalam dunia yang terbatas, dengan datang-Nya Tuhan Yesus ke dunia.�

Biyung Emban gembira sekali mendengarkan penjelasan dari Ahik berdasarkan pengajaran katekisasi yang diterimanya. Sungguh berbahagia, orang yang selalu ingat dengan pekerjaan TUHAN dengan berseru kepada-Nya. Cocok dengan permenungan Mazmur hari ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berseru kepada Allah"

Post a Comment