Gambaran akhir zaman yang disampaikan dalam Lukas dan Maleakhi, bagi sebagian kita barangkali cukup menyeramkan. Betapa tidak, penderitaan yang digambarkan begitu mengerikan sehingga bagi sebagian kita sungguh tidak nyaman membaca teks ini. Pertanyaan yang seringkali muncul adalah, apabila gambaran tersebut sungguh-sungguh terjadi, sanggupkah kita menanggungnya? Apakah kita memiliki iman yang cukup kuat dan tangguh untuk menghadapinya?
Pengajaran Paulus memberitahukan kepada kita, salah satu cara untuk bisa kuat dan siap tatkala hari kesudahan itu terjadi, yaitu dengan membangun karakter tangguh dan bermental Kristus. Karakter dan mental yang demikian terlihat ketika Paulus mengajar dan mengingatkan kepada jemaat di Tesalonika agar tetaplah dan giatlah dalam bekerja memenuhi kebutuhan hidup dengan disertai tindakan yang baik. Dengan bekerja, kita belajar bertanggung jawab dan tegar menghadapi persoalan hidup, sebab seperti yang kita ketahui dalam bekerja selalu ada tantangan dan hambatan. Ketika dalam setiap hambatan kita senantiasa berperilaku baik seperti yang Yesus ajarkan, maka kita pun belajar memahami makna Kasih yang sejati.
Dengan pengalaman hidup yang demikian disadari atau tidak, terbentuklah pola hidup yang tidak mudah menyerah dalam setiap persoalan. Akhirnya, apabila tiba saatnya seperti yang digambarkan Tuhan Yesus, kita bisa bertahan karena pola hidup yang kita bangun. Dari sini kita bisa memahami perkataan Yesus (Lukas 21:19): �Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.� Tetaplah bekerja dan berbuat baik.
0 Response to "Tetap Bekerja dan Berbuat Baik"
Post a Comment