Berbahagialah!

Bacaan: Aku ini sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memerhatikan aku. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku, ya Allahku, janganlah berlambat! (Mazmur 40:18).

Menjadi sulit bagi kita untuk merasakan kebahagiaan, tatkala memperjuangkan sesuatu yang baik tetapi tidak mendapat respon yang baik. Hal ini tak jarang membuat kita menderita. Maka tidak heran jika kita kemudian memilih melakukan perilaku, tindakan, gaya hidup seperti kebanyakan orang pada umumnya, sekalipun itu tidak benar. Ucapan bahagia yang diajarkan Yesus seperti yang disaksikan dalam Injil Matius nampaknya cukup mencerahkan bagi orang banyak ketika itu. Barangkali juga bagi kita saat ini

Melalui bacaan Injil, Yesus ingin mengajak kita untuk melihat setiap kondisi yang tidak menyenangkan, khususnya ketika kita mendapatkan respon yang berlawanan tatkala kita melakukan yang benar, dari sudut pandang yang berbeda. Yesus nampaknya ingin mengajak kita untuk mengaitkannya dengan pengenalan kita akan Allah dan karya pemeliharaan-Nya. Dalam kondisi tidak menyenangkan sekalipun kita tetap bisa merasakan karya pemeliharaan Tuhan. Dalam situasi demikian, kita tidak sendirian. Pemeliharaan Allah akan kita rasakan dengan syarat kita senantiasa melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Salah satunya memperjuangkan kebenaran dan kedamaian.

Sekalipun harus kehilangan hal duniawi karena memperjuangkan kehendak Allah ini, tetapi kita hayati seperti yang disampaikan pemazmur. Sekalipun sengsara dan miskin (karena memperjuangkan kebenaran dan kedamaian), tetapi Tuhan akan memerhatikan, menolong dan meluputkan sebagai bentuk pemeliharan-Nya. Tetaplah melakukan yang baik, tetaplah memperjuangkan kebenaran dan kedamaian, dan berbahagialah karena karya pemeliharaan Allah senantiasa bersama kita.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berbahagialah!"

Post a Comment