Bacaan : Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. (Matius 13:43a).
Dalam pengajaran Kristen, keselamatan adalah anugerah Allah yang kita terima melalui diri Yesus Kristus yang mati dan bangkit sebagai tebusan dosa kita. Karena anugerah, maka apapun yang kita lakukan adalah sebagai ucapan syukur, bukan supaya selamat. Sayangnya tindakan ucapan syukur kita, disadari atau tidak, sering tidak maksimal dan hanya setengah-setengah bahkan seperlunya. Barangkali karena �terpeleset� dengan pemahaman sudah mendapat anugerah keselamatan, maka yang muncul adalah upaya seperlunya tanpa adanya komitmen serius untuk memeliharanya.
Melalui bacaan Injil, kita diingatkan akan adanya lalang yang senantiasa hadir dan sangat dekat dalam kehidupan kita dan menggoda untuk melakukan sesuatu dengan biasa bahkan seperlunya. Jika kita tergoda maka yang muncul adalah sikap melakukan sesuatu yang penting wajar, yang penting sudah ke gereja, melayani seperlunya, menolong orang sebisanya. Sikap seperti ini menunjukkan upaya yang setengah-setengah dalam membangun komitmen yang akhirnya bulir gandum yang kita hasilkan tidak jauh berbeda dengan lalang. Padahal semestinya bulir gandum lebih baik dan kentara perbedaannya dari lalang. Maka agar bulir gandum kita kelak dapat dibedakan dengan bulir lalang, hendaklah kita membangun sikap sepenuh hati dalam melakukan setiap aktivitas ucapan syukur dalam kehidupan pelayanan kita. Dari sini ucapan syukur melalui tindakan kita menjadi jauh lebih bermakna.
0 Response to "Menjadi Bulir Gandum"
Post a Comment