Bacaan : Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah, dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak. (Matius 16:2,3).
Kata-kata Tuhan Yesus di atas ditujukan kepada orang Farisi dan Saduki yang ingin mencobai-Nya. Orang-orang itu minta supaya Tuhan Yesus membuat mukjizat untuk membuktikan bahwa Dia adalah utusan Allah. Permintaan ini tidak dipenuhi Tuhan, karena permintaan ini tanpa dasar iman dan kasih. Tuhan Yesus tahu benar bahwa orang Farisi dan Saduki ini pintar, bisa mengetahui tanda-tanda yang ada di langit. Sayangnya, kepintaran ini tanpa dasar iman dan kasih.
Bagaimana menerima sabda Tuhan dalam iman dan kasih? Memandang tanda dari langit ketika di bagian barat sudah memerah, baik sekali bila kita persembahkan puja senja kala. Sembah puja di kala senja menyertai tenggelamnya sang mentari. Hal yang sama kita persembahkan ketika menyaksikan di ufuk Timur sudah semburat kemerahan di waktu pagi. Baik sekali puja kala fajar kita persembahkan menyertai terbitnya sang surya. Dengan cara demikian, kita akan lebih mudah menerima dan menyelidiki pekerjaan Tuhan yang mendatangkan keselamatan bagi segenap makhluk. Bagaimana kita mempersembahkan puja senja kala dan puja kala fajar? Kesaksian Juru Mazmur pantas menjadi pedoman kita.
�Ya Allah semesta alam, � Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu itu, maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.�
0 Response to "Puja Senja Kala dan Puja Kala Fajar"
Post a Comment