Bacaan : Mereka tidak mengatakan apa-apa
kepada siapa pun juga karena takut (Mark 16: 8b)
Diam adalah emas, merupakan sebuah peribahasa yang
sebenarnya mengartikan bahwa diam lebih baik daripada bicara. Peribahasa
tersebut sebenarnya lebih tepat digunakan dalam situasi ketika banyak
pembicaraan yang berujung pada perselisihan. Namun, banyak orang yang kemudian
memakai peribahasa di atas sebagai dalih untuk mencari rasa aman pribadi ketika
bicara dapat memancing resiko terhadap diri sendiri. Bisa jadi tindakan diam
tersebut juga karena ketidakpedulian terhadap situasi atau masalah yang sedang
terjadi. Orang yang bijaksana tentu akan tahu kapan saatnya ia bicara atau
diam.
Belajar dari para perempuan yang menjenguk kubur
Yesus, diam bukanlah tindakan yang tepat dalam situasi tersebut. Mungkin
ke-diam-an mereka dianggap wajar, karena mereka takut. Tetapi, dalam situasi
tersebut merahasiakan kebangkitan Yesus bukanlah tindakan yang tepat. Justru
berita kebangkitan Yesus sangat dinantikan dan sangat perlu untuk diberitakan.
Tidak hanya para murid yang perlu mendengar, namun orang-orang Yahudi sangat
perlu mengetahui kenyataan yang terjadi. Masalah pro-kontra Yesus mungkin akan
bergejolak kembali. Tetapi, bukankah bicara dalam situasi ini lebih bermanfaat
daripada diam?
Mari kita lihat kehidupan sehari-hari kita. Berapa
kali kita diam ketika melihat kenyataan hidup yang menyimpang dari jalan
kebenaran Allah? Berapa kali kita memilih diam, padahal suara kenabian kita
dibutuhkan? Dalam situasi tertentu, diam mungkin tindakan yang tepat. Namun,
dalam situasi dimana suara kita dapat memberikan pengaruh perubahan hidup yang
positif, mengapa kita tetap memilih diam? Diam tidak selalu emas!
0 Response to "Diam adalah Emas?"
Post a Comment