Akhir-akhir ini ramai dibicarakan orang tentang ramalan kiamat pada tahun 2012. Di sepanjang perjalanan sejarah gereja, ada saja kelompok-kelompok yang suka meramalkan tentang datangnya akhir jaman, sekalipun Alkitab memberitakan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu kapan datangnya akhir jaman. Mari kita memperbincangkan keberadaan kelompok-kelompok tersebut. Ambil dan Bacalah!
Kelompok apa sajakah yang pernah meramalkan tentang datangnya akhir zaman dan apakah yang mereka lakukan dalam menantikan akhir Zaman?
Ada beberapa kelompok yang muncul, diantaranya yang terkenal adalah Sekte Ranting Daud, Sekte Kenisah Matahari dan sekte Aum Shinrikyo. Biasanya mereka meramalkan kapan kiamat (akhir zaman) terjadi dan pada hari yang mereka yakini itu berkumpullah mereka di satu tempat. Jika kiamat yang mereka nantikan itu tidak terjadi, maka biasanya mereka melakukan bunuh diri masal.
A. Sekte Ranting Daud ( Davidian Branch )
Sekte Ranting Daud merupakan sempalan dari gereja Adven Hari Ketujuh. Pada tahun 1934, muncul sempalan yang menamakan diri Adven Daud Hari ketujuh. Kelompok sempalan ini dipimpin oleh Victor Houteff. Setelah Houteff meninggal dunia, pada tahun 1955, kelompok ini dipimpin oleh Florence, istri Houteff. Pada tahun 1959, kelompok ini pecah. Salah satu pecahannya dalah Ranting Daud yang dipimpin oleh George Roden. Roden meninggal pada tahun1978, ia digantikan istrinya, Lois. Pada tahun 1984, kelompok ini pecah melalui kekerasan. Salah satu pecahannya dipimpin oleh David Koresh.
Siapakah David Koresh?
David Koresh memiliki nama asli Vernon Wayne Howell, lahir pada tahun 1959. Ia adalah musisi rock yang tidak menamatkan sekolahnya. Setelah memimpin Ranting Daud, ia mengubah namanya menjadi David Koresh. Ia merasa menjadi raja Daud dan sekaligus mengaku sebagai inkarnasi YESUS. Ia berusia 33 tahun saat bunuh diri bersama 85 orang anggota kelompoknya pada tgl 19 April 1993.
Bagaimanakah ajaran sekte Ranting Daud?
David Koresh mengajarkan, “Jika Alkitab merupakan kebenaran, maka saya adalah penjelmaan dari Yesus Kristus.” Koresh adalah seorang yang pandai berkotbah. Dia mampu membuat para pendengarnya terpukau berjam-jam lamanya. Ia hafal ayat-ayat Alkitab dan dapat menjelaskannya dengan berwibawa, sehingga orang tidak dapat menyangkal apa yang dikatakannya. Koresh dan para pengikutnya hidup menyendiri di tanah pertanian seluas 31 ha yang disebut Ranch Apocalypse (Rumah Pewahyuan) guna menantikan hari kiamat dunia. Sekalipun Koresh menganut poligami (dengan dalih mencontoh raja Daud), ia mengharuskan pengikutnya monogami, bahkan selibat (tidak kawin) atau membiarkan istrinya diambil oleh Koresh. Ia juga melarang pengikutnya menonton TV apalagi film, tetapi larangan ini tak berlaku bagi dirinya sendiri.
Pada tahun 1990 ia mulai berkhotbah tentang kiamat yang menurutnya terjadi tahun 1993. Pada bulan April 1993, ia mengumpulkan para pengikutnya, membawa senjata, amunisi, dan gas beracun untuk menantikan datangnya kiamat. Koresh yakin pada akhir zaman akan terjadi kebinasaan nuklir dan kehancuran sosial. Untuk itu ia menganjurkan agar para pengikutnya mempersiapkan diri guna melakukan perang terakhir melawan mereka yang kafir. Persiapan itu berupa latihan untuk berperang dengan memakai senjata. Armageddon, peperangan antara yang baik (Koresh dkk) dan yang jahat (orang kafir), diyakini oleh Koresh dan pengikutnya akan terjadi di Waco,Texas.
Pada akhirnya FBI menyerbu tempat tinggalnya dan menangkap Koresh dengan tuduhan kepemilikan senjata ilegal. 85 orang pengikut Koresh bunuh diri. Saat penyerbuan FBI Koresh mengatakan inilah puncak ketujuh malapetaka kiamat itu. Karenanya pada saat bunuh diri masal dilakukan dengan membakar tempat pemukiman, mereka meyakini api itu adalah nafas Tuhan dan mereka mengatakan telah mendengar lagu pujian.
Koresh diduga ditembak salah satu pengikutnya yang kemudian bunuh diri juga. Pada waktu dikepung Koresh mengatakan bahwa ia masih harus menyelesaikan naskah tafsiran tentang “Tujuh Meterai Pertanda Kiamat” sebelum menyerah. Dalam tafsirannya atas kitab Wahyu (terutama pasal 6-8) Koresh menyebut diri sebagai orang yang layak untuk membuka gulungan kitab dan membuka meterai-meterainya.
Para pengikut sekte Ranting Daud yakin bahwa Koresh akan datang kembali layaknya kedatangan Kristus pada kali kedua yang akan terjadi 1335 hari setelah kematiannya. Hingga kini, pengikutnya merevisi tanggal kiamat menjadi 6 Agustus 2000, dan akhirnya menjadi Maret 2012.
B. Sekte Kenisah Matahari
Ordo Kenisah Matahari ( Order of the Solar Temple ) didirikan oleh Luc Jouret, seorang warga negara Kanada kelahiran Swiss pada bulan Juni tahun 1987.
Kelompok ini merupakan sempalan dari Kenisah yang diperbarui dan didirikan oleh Julian Origas pada tahun 1970. Karena Jouret sangat mementingkan kekuasaan, ia diminta keluar dari kelompok ini pada tahun 1990; selanjutnya keberadaannya misterius.
Kelompok yang dipimpin Jouret ini memiliki jaringan di Kanada, Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Denmark dan Swiss. Keanggotaannya sangat rahasia, sehingga suami/istri/anak/orang tua seorang anggota tidak mengetahui bahwa salah seorang anggota keluarganya merupakan anggota sekte ini. Sekte ini baru dikenal luas ketika ditemukan 53 jenazah di antara puing-puing rumah yang terbakar di desa Cheiry, Swiss barat daya, pada tgl 5 Oktober 1994 dan di Morin Height (dekat Montreal) Kanada, pada waktu yang hampir bersamaan. Jenazah Luc Jouret ditemukan sebagai salah satu dari 53 orang yang melakukan bunuh diri masal di Cheiry; ia berusia 46 tahun. Ternyata kematian Luc Jouret belum menghancurkan kelompok Kenisah Matahari, sebab pada bulan Desember 1995 kembali ditemukan 16 mayat anggota kelompok ini yang melakukan bunuh diri masal di Perancis. Mereka ditemukan dalam formasi matahari, dengan kaki pada unggun di bagian tengah. Kematian dalam bentuk matahari ini diyakini sebagai kematian yang disucikan oleh api.
Bagaimanakah ajaran Sekte Kenisah Matahari?
Luc Jouret menganggap diri sebagai seorang Mesias baru. Ia mengajarkan semangat untuk menjadi ksatria rohani yang menggabungkan semangat militer dengan gagasan keagamaan tentang pemurnian dunia dari kebobrokan dan kejahatan, yaitu melalui jalan kekerasan (dengan memakai senjata). Karenanya kematian masal itu diyakini sebagai bagian dari rantai penghancuran kemerosotan masyarakat modern.
C. Sekte Aum Shinrikyo
Sekte Aum Shinrikyo ( Kebenaran Yang Tertinggi ) didirikan oleh Shoko Asahara, yang bernama asli Chizuo Matsumoto dan dilahirkan pada tahun 1955 di pulau Kyushu. Karena ia hanya dapat melihat secara samar-samar, maka sejak kecil ia bersekolah di sekolah tuna netra. Sekalipun demikian sejak kecil ia sudah menunjukkan kepandaiannya dan sifatnya yang suka mengatur sehingga ia ditakuti teman-temannya. Pada tahun 1984 ia mendirikan sekolah yoga dan menjual berbagai minuman untuk kesehatan. Usahanya berhasil. Lalu ia pergi ke India dan Nepal untuk mempelajari Hindu dan Budha.
Foto-fotonya bersama tokoh-tokoh agama (termasuk Dalai Lama) digunakan untuk mengokohkan diri sebagai pemimpin agama baru. Tahun 1987 ia mendirikan Aum Shinrikyo. Pengikutnya banyak yang berasal dari kaum intelektual.
Sekte yang ada di Jepang ini melakukan upaya pembunuhan masal pada tgl 20 Maret 1995 dengan menyebarkan gas beracun di stasiun bawah tanah di kota Tokyo, yang berakibat 10 orang meninggal dan 5000 lainnya sakit serius.
Bagaimanakah ajaran Sekte Aum Shinrikyo?
Sekte ini sebenarnya mau menggabungkan ajaran Budha, Hindu, Shinto, Kristen dan Ilmu Pengetahuan, dengan berpusat pada diri sang pemimpin, Shoko Asahara. Ia mengajarkan yoga untuk memberikan ketenangan dan penyucian diri dalam rangka bersiap menghadapi hari ketika kekuatan baik bertempur melawan kekuatan jahat. Mereka melakukan latihan pengaturan nafas, meditasi, berendam air dan berpuasa. Mereka harus melewati empat tahap untuk mencapai kekuatan baru. Banyak pengikutnya yang merasakan kekuatan spiritual yang menggantikan kekosongan yang dialami akibat kemajuan negeri Jepang (yang mengakibatkan orang menjadi sangat sibuk dan kurang bergaul). Mereka rela meninggalkan pekerjaan dan keluarga guna mendapatkan arti hidup melalui Aum Shinrikyo.
Asahara menempatkan diri sebagai ayah dan pemimpin yang berwibawa, bahkan ia menyatakan diri sebagai Juruselamat, seperti dalam bukunya, “Declaring Myself the Christ”. Kehadiran figur idola semacam ini segera menarik perhatian para remaja yang haus akan cinta kasih dan figur seorang ayah. Orang yang mau menjadi pengikut harus menyerahkan paspor dan menyumbangkan seluruh uang tunai serta harta miliknya, lalu bekerja di proyek milik sekte ini di selatan pulau Kyushu, dengan kondisi seperti budak. Dengan cara ini pengikut sekte dibuat tidak berdaya agar mau menyerahkan diri sepenuhnya kepada sang pemimpin. Apabila seorang pengikut menunjukkan loyalitasnya, ia akan mendapatkan posisi penting dan diberi kebebasan untuk mengembangkan ilmunya.
Shoko mengajarkan bahwa gas mematikan sarin adalah simbol datangnya armageddon, yaitu sebagai senjata pamungkas dalam perang dunia terakhir yang akan pecah pada awal 1997. Dalam bukunya yang berjudul Disaster Approach the Land of the Rising Sun digambarkan bahwa armageddon datang dalam wujud serangan awan gas dari Amerika Serikat yang dikuasai Yahudi. Dunia akan kiamat dengan meninggalkan 10 persen pengikut Aum yang patuh dan masyarakat Jepang lainnya. Jepang akan menjadi limbah nuklir padat tahun 1996-1998. Penyebaran gas sarin di stasiun metro Tokyo hanyalah contoh bagaimana kelompok ini ingin memurnikan masyarakat dan menyelamatkan mereka dari tangan konspirasi Amerika dan Yahudi.
Selain tiga kelompok di atas, masih adakah kelompok lain yang meramalkan tentang akhir zaman? Apakah di Indonesia juga tumbuh kelompok yang serupa?
————————
Sumber:
Lembaga Pembinaan dan Pengaderan Sinode GKJ dan GKI Jateng, Mengenal Pluralitas Kekristenan, 1998.
www.pondokrenungan.com
www.ebahana.com/warta-84-kiamat-oh-kiamat.html
0 Response to "MENGENAL KOMUNITAS/SEKTE PERAMAL AKHIR ZAMAN (1)"
Post a Comment