MENGENAL KOMUNITAS/SEKTE PERAMAL AKHIR ZAMAN (II)

Selamat Tahun Baru para pembaca. Pada bulan pertama di tahun 2010 ini kita akan melanjutkan perkenalan dengan komunitas/sekte peramal akhir zaman. Jika dalam edisi ke-33 kita sudah berkenalan dengan Sekte Ranting Daud, Kenisah Matahari dan Aum Shinrikyo, dalam edisi kali ini kita akan mengenal beberapa tokoh lain, juga komunitas yang muncul di Indonesia. Ambil dan Bacalah!

Siapa sajakah tokoh lain yang juga meramalkan tentang datangnya akhir zaman?
Ada beberapa tokoh, antara lain:

a. William Miller, pendeta Advent asal Inggris, mengaku mendapat pewahyuan tahun 1815. Dia mengatakan bahwa kiamat akan terjadi tahun 1843. Awalnya ia membaca buku Christian Observer karangan John A. Brown yang menulis waktu 2.300 petang dan pagi dihitung mulai 457 SM dan berakhir tahun 1843. Setelah mendalami Alkitab dan mendapat pengalaman spiritual ia menemukan ‘peneguhan’ dalam Daniel 8:14, “….Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar.” Penerusnya kemudian merevisi kiamat akan terjadi 1844.

b. Charles Taze Russel, pendiri Saksi Yehova, mengklaim kiamat datang tahun 1874. Namun setelah menganalis piramidologi dan mempelajari kalender Ibrani, ia mengoreksi kiamat terjadi tahun 1914. Ia menginterpretasi Perang Dunia I sebagai awal Hari Kiamat (Armageddon) ditandai dengan merosotnya peradaban masyarakat. Klimaksnya adalah serangan multi nasional bangsa-bangsa anarkis terhadap Israel. Tidak dijelaskan bangsa mana saja yang akan menyerang.

c. Jim Jones, pemimpin sekte Peoples Temple, mengaku sebagai reinkarnasi Father Divine (yang nama aslinya adalah George Baker, seorang pemimpin sekte sesat di Sayville, New York, Amerika) mengangkat dirinya sebagai Tuhan. Pada tanggal 18 November 1978, ia dan lebih dari 900 pengikutnya berkumpul di sebuah hutan di Guyana untuk “menjemput” kiamat dengan meminum sari buah yang dituang dalam sebuah tong dan sudah diberi racun cyanida dan obat bius. Yang menolak minum, ditembak mati oleh para pengawal Jones. Jim Jones sendiri ditemukan tewas dengan sebutir peluru di kepalanya. Tidak diketahui siapa yang menembaknya atau ia memang sengaja bunuh diri.

d. David Brandt Berg, pendiri Children of God, mengklaim kiamat terjadi sekitar 1992- 1994 . Kiamat akan menimpa Eropa dan Amerika dalam bentuk perang nuklir maka ia menganjurkan para pengikutnya menyingkir ke selatan dan Timur Jauh.

e. Nostradamus adalah seorang penulis yang belajar tentang astrologi dan sistem kalender yang diterima ratu Perancis. Ia menulis buku “Les Vraves Centuries” yang dalam bahasa Inggrisnya berjudul “The Prophecies”. Sebenarnya “The Prophecies” adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari 4 baris. Pada bait ke 72 ia menulis Juli 1999 adalah hari kiamat. Buku ini menjadi kontroversi karena mendeskripsikan tentang kiamat. Sebagian orang menganggapnya pengikut setan. Saat yang sama sebagian pihak kerajaan menganggap Nostradamus terinspirasi dari nubuatan Alkitab, dan Nostradamus cenderung mengklaim demikian. Banyak orang salah mengira bahwa 11 September 2001 adalah salah satu penggenapan dari bait 72 buku itu.

f. Joseph Kibwetere, dari Uganda, Afrika, pendiri The Movement for the Restoration of the Ten Commandments mengklaim mendapat beberapa penglihatan dan mendengar percakapan antara Tuhan Yesus dan Perawan Maria bahwa kiamat akan terjadi 31 Desember 1999 (yang diralat menjadi 31 Desember 2000). Tahun 1998, ia dirawat di rumah sakit karena mengalami gangguan jiwa. Untuk menanti datangnya kiamat, jemaatnya disuruh menjual seluruh harta kekayaan mereka. Ketika tiba tanggal yang ditentukan, kiamat tak muncul juga. Sebelum 31 Desember 2000 ia menyuruh seluruh jemaatnya berkumpul dalam sebuah bangunan gereja. Setelah jemaat berkumpul, pintu serta jendela gereja ditutup dan Joseph membakar gereja tersebut. Akibatnya, ketika api padam, pihak keamanan menemukan 330 tengkorak manusia dalam keadaan gosong di antara puing-puing.

g. Suku Maya ( Indian ) memiliki sistem kalender “Long Count” yang menyebutkan bahwa hari pertama, tanggal pertama dan tahun pertama bumi ada adalah 11 Agustus 3114 SM dan 21 Desember 2012 adalah tanggal, bulan, dan tahun terakhir dari kalender mereka. Saat itu kalender habis dan bumi harus lahir lagi dari hari pertama. Namun tidak dijelaskan akan terjadi apa pada saat itu. Para ilmuwan astronomi dan astrofisika mencatat bahwa saat planet Yupiter dan Saturnus berada pada satu garis lurus dengan matahari, maka bintik matahari dan nyala apinya akan beraktivitas minim (radiasi yang terpancar serta arus panas yang mengalir tidak banyak gerak). Menurut perhitungan mereka, 21 Desember 2012 adalah tanggal dimana aktivitas matahari tadi mencapai maksimum bahkan salah satu korona (lingkaran sinar) terkuatnya akan melesat menjauhi matahari dan menabrak planet-planet seperti peluru yang berhamburan. Saat itu matahari sendiri tidak lagi berotasi secara teratur pada sumbunya. Rotasi matahari yang terhuyung-huyung ini mengakibatkan posisinya terhadap kedua planet tadi dapat berseberangan sekaligus berefek pada jalur edar planet dan bintang-bintang lain. Lalu lintas yang kacau ini mengakibatkan saling tabrak di antara satu benda langit –termasuk bumi – dengan benda langit lainnya dalam gugusan Bima Sakti. Peristiwa ini lah yang ditafsirkan sebagai hari kiamat.

Apakah di Indonesia juga tumbuh kelompok atau sekte yang meramalkan akhir zaman?

Kelompok peramal akhir zaman juga tumbuh di Indonesia, antara lain yang cukup menggemparkan adalah kelompok Mangapin Sibuea. Kelompok ini didirikan oleh pendeta Mangapin Sibuea, pendeta Gereja Rhema Pentakosta Fildelfia, Baleendah, Bandung Selatan, yang mengaku diangkat sebagai Nabi dan Rasul Paulus II. Pdt Sibuea yang juga mengaku sebagai rasul Allah di akhir zaman, menulis buku nubuatan akhir zaman yang disebarkan di Indonesia. Menurutnya, kiamat akan segera terjadi pada tgl 10 November 2003. Sibuea mengaku menerima penglihatan . Ia mengaku bahwa “Roh Kudus masuk ke dalam tubuhnya selama 36 jam di tahun 1999 dan menerima wahyu, penglihatan, dan suara Allah”

Minggu 28 Februari 1999, sekitar pukul 13.00 WIB, Mangapin Sibuea, pendeta Gereja Rhema Pentakosta Fildelfia, Baleendah, Bandung Selatan mendengar Allah bersuara kepadanya disertai wahyu dan penglihatan. Ia mengaku melihat langsung Roh Kudus masuk ke dalam tubuhnya dan diam di hatinya selama 36 jam. Kata Mangapin, jemaatnya juga menerima bisikan serupa. Mereka percaya atas bisikan itu yang menyebutkan 10 November 2003 sebagai awal kiamat. Banyak jemaat terpaksa menjual rumah, toko, sawah serta perhiasannya, anak-anak yang meninggalkan bangku sekolah, mahasiswa yang memutuskan tidak kuliah, serta pegawai negeri yang meninggalkan kewajibannya.

Mereka yang seluruhnya berjumlah sekitar 280 orang (laki-laki dan perempuan), terdiri orang dewasa, remaja dan anak-anak, yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain dari NTT, NTB, Papua, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Jawa Barat. Mereka meyakini kiamat akan terjadi antara pukul 09.00 WIB hingga paling lambat pukul 15.00 WIB pada hari Senin 10 November 2003, yang menurut mereka ditandai dengan kedatangan Tuhan Yesus untuk `mengangkat` mereka, kemudian dunia dan seisinya dihancurkan setelah itu.

Pada hari Senin, 10 November 2003, selama sehari penuh, mereka menggelar kebaktian dengan menyanyikan lagu-lagu pujian sambil `menari` dalam kondisi berpuasa, atas perintah Pdt Mangapin Sibuea sejak hari Jumat (7 November 2003). Dalam kondisi lemah seperti itulah, mereka terus dipengaruhi keyakinan bahwa kiamat akan terjadi hari itu. Ke-280 orang anggota jemaat “Sekte Hari Kiamat” tersebut akhirnya digerebek polisi dalam keadaan duduk berjejal di sebuah tikar pada sebuah ruangan berukuran 6 x 18 meter di dalam gereja yang mereka sebut `Pondok Nabi’. Ramalan Pdt Sibuea tidak terbukti. Untuk menghindarkan mereka dari bunuh diri massal, akhirnya mereka dievakuasi oleh polisi dari Gereja `Pondok Nabi` itu.

Bagaimanakah pandangan dan sikap kita terhadap tumbuhnya sekte-sekte atau ajaran-ajaran yang meramalkan akhir zaman?

a. Semua kelompok atau sekte peramal akhir zaman bisanya mengajarkan hal yang sama yaitu tibanya armageddon dan akhir zaman. Banyak orang tertarik untuk menjadi pengikut sebab kesulitan dan himpitan serta beban-beban hidup dunia modern ini membuat orang frustasi, sehingga merindukan sesuatu dari dunia lain. Alkitab tidak mengajarkan penghitungan hari kiamat/akhir zaman. Bahkan tidak seorang pun di dunia ini tahu dan bisa menghitung kapan dunia ini kiamat. Ingatlah Matius 24: 36, “ Tentang hari dan saat itu tidak ada seorang pun yang tahu, maliakat-malaikat di Sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.” Yang penting adalah sikap manusia menghadapi akhir zaman dan bukan kapan akhir zaman itu terjadi. Matius 24: 43 mengatakan: “ hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga “ Juga Matius 25:13 berkata: “Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya. “

b. Kelompok-kelompok seperti ini sering menafsirkan Alkitab secara bebas, melalui teknik identifikasi (pemimpin sekte diidentikkan dengan Yesus/Mesias) dan simbolisasi (penuh dengan lambang-lambang). Karena itulah kelompok ini selalu mengkultuskan pemimpinnya. Mengingat akan hal ini, sangat penting bagi setiap orang kristen untuk sungguh-sungguh belajar memahami Alkitab dengan benar agar tidak mudah terombang-ambingkan rupa-rupa pengajaran. Jangan terburu-buru terpesona pada kecakapan seseorang dalam berkotbah apalagi mengkultuskan seorang pengkotbah atau pun pemimpin karena fokus kita adalah mendengar dan memahami Firman TUHAN dengan benar. Orang yang hidup dalam pemahaman firman yang benar tidak akan gampang terpengaruh ajaran yang tidak benar dan dapat menilai apakah ajaran ini benar ataukah tidak. Kita adalah pengikut TUHAN bukan pengikut pemimpin atau pengkotbah tertentu.

c. Ajaran-ajaran kelompok ini menekankan jaminan keselamatan secara konkret sehingga dapat membuat pengikut-pengikutnya lebih berani untuk mati daripada hidup. Kita harus mengingat bahwa sekalipun kita percaya akan mendapatkan keselamatan setelah meninggalkan dunia ini akan tetapi TUHAN juga ingin kita hidup secara bertanggungjawab selama masih ada di dunia ini. Bekerjalah melakukan pekerjaan TUHAN selama hari masih siang, sebab sebentar lagi akan datang malam. ( Yoh 9:4). Gunakanlah waktu hidupmu dengan sebaik-baiknya. ( Ef 5:5-17)“ Selama kita masih ada di dunia ini kita mesti berkarya untuk kemuliaan TUHAN, melakukan kehendak TUHAN dalam hidup sehari-hari , bekerja menghasilkan buah, bukan lari meninggalkan tanggungjawab hidup di dunia. ( Matius 7:21-23; Filipi 1:20-26 ).

Demikian perkenalan kita dengan komunitas peramal akhir zaman. Semoga semakin menambah semangat kita untuk terus meningkatkan pemahaman iman yang benar
Sumber:

Lembaga Pembinaan dan Pengaderan Sinode GKJ dan GKI Jateng, Mengenal Pluralitas Kekristenan, 1998.
www.pondokrenungan.com
www.ebahana.com/warta-84-kiamat-oh-kiamat
www.gatra.com/2003-11-11

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MENGENAL KOMUNITAS/SEKTE PERAMAL AKHIR ZAMAN (II)"

Post a Comment