Apakah Christian Sience?
Christian Science adalah suatu aliran yang menekankan penyembuhan kristiani yang diyakini bersumber dari KRISTUS, Sang Ahli Ilmu Pengetahuan. Aliran ini sangat menghargai ilmu pengetahuan ( science) maupun filsafat yang rasional.
Bagaimanakah sejarah munculnya Christian Science?
Christian Science dirintis oleh Ny. Mary Baker Eddy ( 16 Juli 1821 – 3 Desember 1910). Pengalaman berada dalam kondisi sakit-sakitan sejak kecil melatarbelakangi upaya Mary Baker dalam membangun ajaran Christian Science. Salah satu pengalaman penting yang mendorong Mary Baker dalam merumuskan ajarannya adalah kesembuhan yang dialami saat ia sakit tulang belakang. Ia disembuhkan oleh Phineas P Quimby dengan cara penyembuhan alami melalui kekuatan pikiran. Ia meyakini bahwa Quimby telah menemukan metode penyembuhan yang dilakukan YESUS.
Pada bulan Februari 1866 Mary Baker mengalami kecelakaan, tergelincir di es yang mencair sehingga punggungnya luka parah. Beberapa hari setelah kecelakaan itu, ia memperoleh ilham bahwa ALLAH sajalah, yakni Pikiran Ilahi, yang memiliki kuasa untuk menyembuhkan punggungnya. Ia percaya bahwa penyakit hanya dapat dikalahkan dengan menggunakan kuasa pikiran. Ia juga percaya bahwa pernyembuhannya terjadi akibat dari kesadaran rohaninya terhadap Allah. Obat-obatan tidak diperlukan.
Setelah peristiwa itu Mary Baker mulai bekerja sebagai penyembuh ilahi. Prinsip-prinsip pemikirannya diterbitkan pada tahun 1875 dengan judul Science and Health, yang kemudian direvisinya menjadi Science and Health with Key to Scriptures. Setelah ia mempunyai cukup banyak pengikut, maka pada tahun 1879 didirikanlah Gereja Kristus, Ahli Ilmu Pengetahuan, di Boston.
Pada tahun 1889, ia mengundurkan diri dari kepemimpinan gereja itu. Ia merevisi bukunya. Pada tahun 1910 ia meninggal dunia dalam usia 89 tahun. Setelah kematiannya, Gereja ini dipimpin oleh lima orang direktur tetap yang diangkat oleh Mary Baker. Di bawah kepemimpinan mereka, Gereja ini berkembang pesat, namun sejak tahun 1931, jumlah praktisinya menurun, bersamaan dengan menurunnya jumlah anggota Gereja. Gereja Kristus, Ahli Ilmu Pengetahuan juga membuka cabang di Indonesia.
Apa sajakah yang diajarkan Christian Science?
Inti pengajaran Christian Science dapat ditemukan dalam buku Science and Health with Key to the Scripture, memuat antara lain:
Ajaran tentang Allah, Yesus Kristus, dan Roh Kudus
Christian Science mempercayai Allah yang Tritunggal, namun dengan pemahaman yang berbeda dari pemahaman gereja pada umumnya.
Allah Bapa digambarkan sbb.:
“Aku adalah Yang Agung, mengetahui semua, melihat semua, melakukan semua, bijaksana semua, mengasihi semua dan kekal; Prinsip; Pikiran; Jiwa; Roh; Kehidupan; Kebenaran; Kasih; Hakikat semua, kecerdasan.”
Pada bagian-bagian lain dari tulisan yang sama, ataupun pada tulisan-tulisan lain, Mary Baker sangat menekankan bahwa Allah Bapa dan Yesus Kristus, sama seperti Roh Kudus, adalah Roh atau Prinsip yang rohani; karena itu hakikat ciptaan-Nya pun adalah roh atau rohani. Baginya benda atau materi adalah sesuatu yang semu. Lebih lanjut digambarkan juga bahwa Allah bukan hanya sebagai Bapa, melainkan juga Ibu, atau Ibu-Bapa. Konsep Allah sebagai “Ibu” menjadi sangat penting bagi pengertian Mary Baker dan Christian Science .
Yesus
Yesus dimengerti sebagai “konsep tertinggi yang dibutuhkan manusia mengenai gagasan ilahi, yang menghardik dan menghancurkan kesalahan serta membawa kebakaan manusia kepada terang”. Di tempat lain kemudian dijelaskan juga bahwa Yesus itu manusia, bukan Ilah, yang lahir dari wanita, berjalan di bumi, yang memampukan manusia untuk memperoleh pengetahuan pengertian tentang Allah. Ia menjadi contoh tentang manusia yang mampu mencapai status “satu dengan Allah”. Sedangkan Kristus didefinisikan sebagai “pewujudnyataan tertinggi dan ilahi dari, yaitu, sang Pikiran, yang datang kepada daging untuk menghancurkan kesalahan yang bersarang di dalamnya”. Dengan demikian, Christian Science membedakan Yesus dari Kristus. Berdasarkan pemahaman ini pula Christian Science tidak mengakui kematian Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia dan mendamaikan manusia dengan Allah, demikian pula kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga.
Roh Kudus
Roh Kudus digambarkan sebagai Ilmu Pengetahuan Ilahi, pengembangan dari Kehidupan, Kebenaran, dan Kasih.
Berdasarkan itu Science and Health. menjelaskan “Tritunggal Ilahi” sebagai berikut:
“Kehidupan, Kebenaran, dan Kasih merupakan Pribadi tritunggal yang disebut Allah, yakni Prinsip ilahi rangkap-tiga, Kasih. Mereka menampilkan suatu ketritunggalan di dalam keesaan; tiga di dalam satu, sama dalam hakikat, kendati pelbagai di dalam jabatan: Allah sang Bapa-Ibu; Kristus sang gagasan rohani tentang keanakan; Ilmu Pengetahuan ilahi atau Penghibur Suci. Ketiganya ini terungkap tiga kali ganda di dalam ilmu pengetahuan ilahi, kodrat hakiki dari yang tak terbatas. Mereka juga menandai Prinsip ilahi dari wujud ilmiah, hubungan yang cerdas antara Allah dengan manusia dan alam semesta.”
Ajaran Tentang Manusia
Christian Science memahami manusia pertama sebagai citra Allah memiliki keserupaan dengan Allah. Karena Allah adalah Roh maka manusia pada hakikatnya adalah roh. Manusia di dalam citra Allah, Roh, harus seluruhnya rohani dan sama sempurnanya dengan penciptanya. Karena itu orang sakit dan berdosa yang tampak dalam penampilan jasmani adalah perwakilan yang salah dari manusia, bahkan dalam kenyataannya merupakan salah paham yang bersifat bendawi.
Ajaran Tentang Dosa dan Penyakit
Karena Allah adalah baik, “Semua di dalam semua”, berupa Pikiran dan tidak bersifat material, maka dosa, penyakit dan maut; sama seperti materi, sebenarnya tidak ada, atau bukan merupakan hal-hal yang nyata. Kepercayaan akan adanya hal-hal tersebut hanya disebabkan oleh kekeliruan penglihatan atau salah tangkap belaka, atau karena orang itu menolak mengakui fakta bahwa Allah adalah Semua di dalam semua. Orang seperti itu dianggap masih memiliki mortal mind (pikiran yang fana) dan masih terikat pada mortal error (kekeliruan yang fana). Untuk membebaskan diri dari pikiran dan kekeliruan yang fana itu, Mary Baker memberi resep yang sederhana: “Ubah pikiranmu [tentang kenyataan] dan ubah hidupmu.” Segera sesudah seseorang melihat kehidupan dan kenyataan melalui lensa menurut resep itu, maka dosa, penyakit, dan maut akan menghilang dan ia akan menjadi Allah, dan segala sesuatu menjadi baik.
Ajaran Tentang Keselamatan dan Penyembuhan
Keselamatan berarti memahami Allah, Kehidupan, Kebenaran, dan Kasih, dan mendemonstrasikan keyakinan akan semua itu sebagai yang unggul atas dosa, kesakitan, dan maut pada kehidupan masa kini. Sehubungan dengan itu, diyakini bahwa bagi manusia yang sejati tidak ada penyakit dan maut, dalam arti bahwa kehidupan tidak bisa dirusak. Yang mengalami penyakit, maut, ataupun neraka hanyalah manusia jasmani, yang tidak sejati dan yang jahat. Dengan demikian, keselamatan mencakup pengetahuan atau science tentang Allah dan praktik penyembuhan.
Christian Science berbicara tentang keselamatan kini dan di sini, membebaskan seseorang agar memiliki kelimpahan energi, tujuan hidup, jati diri, dan sukacita. Istilah “penyembuhan” sebagaimana digunakan Christian Science mencakup penyembuhan masalah-masalah keluarga dan bisnis, ketidak-adilan sosial, keterbatasan intelektual, ketegangan jiwa, dan kerancuan moral.
Penyembuhan merupakan fungsi yang paling penting dalam Christian Science. Sama seperti Mary Baker disembuhkan melalui pembacaan Alkitab dan doa, begitu pula para praktisi Christian Science harus menjalankan praktik penyembuhan dengan juga mengandalkan kedua hal ini; tentu menurut petunjuk, tafsiran, dan metode yang sudah digariskan Mary dalam buku Science and Health buku-buku pegangan lainnya. Dengan demikian, bagi para praktisi yang bekerja penuh waktu untuk gereja ini, praktik penyembuhan itu merupakan pelayanan rohani sekaligus profesi. Karena praktik penyembuhan ini mengandalkan kedua sarana dan metode `rohani` itu, maka praktik itu tidak boleh dikombinasikan dengan pengobatan dan pertolongan dokter, kecuali menyangkut kasus-kasus khusus, antara lain patah tulang dan melahirkan. Christian Science mengajarkan bahwa hanya melalui pengandalan Kebenaran secara radikallah kuasa penyembuhan ilmiah dapat diwujudnyatakan.
Ajaran Tentang Akhir Zaman
Christian Science tak percaya adanya akhir zaman. Mereka meyakini bahwa tak ada kedatangan Kristus kedua kali, tak ada kerajaan maut dan neraka, tak ada sorga, tak ada kebangkitan tubuh, tak ada penghakiman terakhir, tak ada langit baru dan bumi baru. Tidak ada akhir zaman yang bersifat universal dan berlaku bagi semua orang. Yang ada hanyalah akhir zaman individual, kematian yang terjadi pada diri setiap orang. Kematian itu dipahami sebagai perubahan yang mengantar orang pada kehidupan baru yang bebas dari unsur dan sifat kebendaaan.
Bagaimananakah praktek kebaktian Gereja Kristus, Ahli Ilmu Pengetahuan?
Kebaktian Christian Science berlangsung dengan sangat sederhana, tanpa simbolisme. Ini sama seperti pada masa hidup May Baker . Satu orang memimpin dengan membaca Alkitab dari King James Version dan satu orang lainnya membacakan bagian-bagian yang terkait dari Science and Health. Bacaan yang sama dibaca di seluruh dunia di setiap Gereja Christian Science.
Christian Science tidak mempunyai pelayanan baptisan. Roti dan anggur tidak dilayankan dalam perjamuan kudus. Perjamuan kudus dipahami sebagai kesatuan dengan Allah melalui doa, sementara baptisan adalah regenerasi (pembaruan) yang terus-menerus terjadi.
Penyembuhan dilakukan oleh seorang praktisi yang mendapatkan lisensi dari Gereja Induk di Boston. Seorang praktisi dapat menyembuhkan dengan doa, bahkan dalam jarak ratusan dan ribuan mil, sama seperti ketika Yesus menyembuhkan hamba perempuan kepala pasukan Romawi (Matius 8:5-13) dan anak perempuan seorang Yunani (Markus 7:25-30). Untuk menjadi praktisi, seseorang harus menjalani pendidikan yang sistematik, entah dengan belajar sendiri atau melalui guru-guru yang bersertifikat, serta menunjukkan bukti-bukti karya penyembuhan yang berhasil
Bagaimanakah penilaian gereja terhadap Christian Science?
Pada umumnya gereja-gereja tidak mengakui Christian Science (Gereja Kristus, Ahli Ilmu Pengetahuan) sebagai gereja Kristen. Aliran ini sering disebut sebagai kelompok pemujaan non Kristen atau bahkan aliran sesat.
Sumber:
1. Aritonang, J.S, Berbagai aliran di dalam dan di Sekitar Gereja, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1995.
0 Response to "Christian Sience"
Post a Comment