Seorang murid mengingatkan gurunya karena pengajarannya hanya berisi sesuatu yang akan terjadi dan hampir tidak ada yang menyenangkan. Semua terdengar mengkawatirkan.
“Guru, kami belum pernah mendengar Guru mengajarkan sesuatu yang menyenangkan dan membuat kami merasa tenang?”
“Mengapa kamu berkata demikian?”
“Guru-guru yang lain mengajarkan hala-hal yang baik-baik saja dan menggembirakan. Karena itu muridnya semakin banyak, Guru.”
“Aku berbicara yang sebenarnya, mengapa kamu kecewa dan sedih?”
Pada umumnya orang hanya ingin mendengarkan yang baik-baik dan menghibur. Tetapi kala yang buruk dibuka sehingga tidak lagi menjadi rahasia seharusnya menjadi berita menggembirakan agar dapat diantisipasi.
Tuhan Yesus menceritakan yang akan datang supaya para pendengarNya lebih siap. Dalam kondisi seperti ini Tuhan tidak akan membiarkan. Ia akan menyertai hingga setiap orang bisa bertahan dan berserah. Situasi seperti ini seharusnya menjadi kesempatan yang baik bagi anak-anak Tuhan untuk bersaksi bahwa Tuhan adalah Allah yang setia mengasihi demi keselamatan manusia.
Sumber: Sadar
0 Response to "Antisipasi"
Post a Comment