Rekan-rekan Guru Sekolah Minggu dan para Orang Tua terkasih, bekal utama pengajaran anak adalah pengenalan akan Kristus. Bekal lain yang perlu kita dapatkan adalah pemahaman akan apa yang kita kerjakan. Khusus untuk rekan-rekan Guru Sekolah Minggu dan para Orang Tua, berikut ini ditampilkan beberapa artikel hasil resume dan kompilasi dari berbagai bahan mengenai pengajaran sekolah minggu.
Saya hanya mengedit, sortir, klasifikasikan dan menyajikan ulang. Bahan lengkap tulisan ini dikutip dari berbagai majalah, buku-buku, ebook dan terutama dari e-BinaAnak (PEPAK), http://pepak.sabda.org/
MEMAHAMI KEBUTUHAN ANAK
1. Kebutuhan untuk dipelihara dan dirawat
Saya hanya mengedit, sortir, klasifikasikan dan menyajikan ulang. Bahan lengkap tulisan ini dikutip dari berbagai majalah, buku-buku, ebook dan terutama dari e-BinaAnak (PEPAK), http://pepak.sabda.org/
MEMAHAMI KEBUTUHAN ANAK
1. Kebutuhan untuk dipelihara dan dirawat
Bila anak-anak merasa bahwa ia bukanlah yang penting dalam keluarganya, dan orangtuanya lebih mengarahkan perhatian kepada pekerjaan mereka semata-mata, maka ia merasa kehadirannya tidak diharapkan. Seringkali kita jumpai orangtua hanya mementingkan diri sendiri, tidak memperhatikan kewajibannya sebagai ayah dan ibu. Dengan hati pedih, terpaksa harus diakui bahwa di sekitar kita masih ada ayah yang lebih mementingkan kesenangan pribadi, daripada memelihara anak-anaknya, lebih suka membawa uangnya ke meja judi daripada membeli beras untuk memelihara isteri dan anaknya. Lebih suka membeli satu pak rokok, daripada memberi sarapan bagi anaknya, dan membiarkan anak itu berjalan ke sekolah dengan perut kosong.
Menurut peribahasa “kasih ibu adalah kasih sepanjang jalan”, tetapi dengan pedih hati kita masih juga mendengar dan membaca berita bahwa ada juga ibu-ibu yang menyerahkan anak gadisnya ke lokalisasi demi mendapat sejumlah uang, atau menjual gadisnya dengan harga yang mahal kepada laki-laki hidung belang. Bila Allah memberi kepada kita kepercayaan untuk mengasuh anak kita, ingatlah bahwa itu adalah suatu anugerah yang besar karena kejadian anak itu dahsyat dan ajaib.
2. Kebutuhan untuk diterima dan dicintai
Setiap anak membutuhkan suatu keyakinan bahwa ia diterima dan dicintai, sehingga ia mampu mempercayai orang-orang di sekitarnya dan juga dirinya sendiri. Anak-anak yang diasuh tanpa orangtua mereka, apalagi bila lingkungan tempat ia tinggal tidak memperhatikan dia dengan penuh kasih, akan cenderung berkembang lebih lambat dari mereka yang tinggal bersama orangtua yang mengasihi mereka.
Peran orangtua adalah menjadikan suasana rumah menjadi cukup kondusif, dimana kasih dan disiplin serta pertumbuhan fisik, intelektual, sosial dapat berkembang secara seimbang.
3. Kebutuhan untuk pendidikan dalam keluarga
Kehidupan keluarga Kristen memang tidak diharapkan diperintah dengan cara otoriter, tetapi orangtua harus dapat memegang kendali keluarga dengan baik.
Anak-anak akan sangat menghargai bila ada rambu-rambu yang membatasi mereka. Pendidikan dalam keluarga yang konsisten akan membantu seorang anak untuk mematuhi juga aturan-aturan di luar keluarga mereka sendiri, peraturan lalu lintas, peraturan pemerintah, dll.
4. Kebutuhan teladan non verbal
Kegagalan pendidikan keluarga sering disebabkan karena orangtua tidak mampu memberikan teladan non verbal (teladan bukan dari kata-kata). Anak-anak memperhatikan hidup orangtuanya, sehingga dapat dikatakan bahwa penyebab utama dari kenakalan remaja sebenarnya adalah “kenakalan orangtua”. Bagaimana kita dapat menyuruh mereka berdoa, ketika mereka melihat kita tidak pernah berdoa. Bagaimana mereka didorong untuk beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, ketika mereka melihat kita sendiri hidup dalam kemunafikan.
Timotius menjadi penginjil yang setia karena pengaruh ibu dan neneknya Eunika dan Lois, yang bukan hanya membesarkan Timotius tetapi juga berhasil mewariskan iman kepadanya.
5. Kebutuhan untuk ibadah dalam keluarga
Keluarga Yusuf dan Maria pergi ke Yerusalem dari Nasaret, jarak yang cukup jauh untuk merayakan Paskah. Kerelaan untuk menempuh jarak yang cukup jauh itu mewakili keseriusan sikap mereka terhadap ibadah.
Dengan adanya kerinduan tiap anggota keluarga untuk mengalami kasih Allah, maka tiap anggota akan bertumbuh saling menguatkan. Bila Yesus adalah pusat dari keluarga, Ia akan memberi kepada kita kasih-Nya, kebijaksaan-Nya dan kuasa-Nya.
Bahan diambil dan diedit dari sumber:
Menurut peribahasa “kasih ibu adalah kasih sepanjang jalan”, tetapi dengan pedih hati kita masih juga mendengar dan membaca berita bahwa ada juga ibu-ibu yang menyerahkan anak gadisnya ke lokalisasi demi mendapat sejumlah uang, atau menjual gadisnya dengan harga yang mahal kepada laki-laki hidung belang. Bila Allah memberi kepada kita kepercayaan untuk mengasuh anak kita, ingatlah bahwa itu adalah suatu anugerah yang besar karena kejadian anak itu dahsyat dan ajaib.
2. Kebutuhan untuk diterima dan dicintai
Setiap anak membutuhkan suatu keyakinan bahwa ia diterima dan dicintai, sehingga ia mampu mempercayai orang-orang di sekitarnya dan juga dirinya sendiri. Anak-anak yang diasuh tanpa orangtua mereka, apalagi bila lingkungan tempat ia tinggal tidak memperhatikan dia dengan penuh kasih, akan cenderung berkembang lebih lambat dari mereka yang tinggal bersama orangtua yang mengasihi mereka.
Peran orangtua adalah menjadikan suasana rumah menjadi cukup kondusif, dimana kasih dan disiplin serta pertumbuhan fisik, intelektual, sosial dapat berkembang secara seimbang.
3. Kebutuhan untuk pendidikan dalam keluarga
Kehidupan keluarga Kristen memang tidak diharapkan diperintah dengan cara otoriter, tetapi orangtua harus dapat memegang kendali keluarga dengan baik.
Anak-anak akan sangat menghargai bila ada rambu-rambu yang membatasi mereka. Pendidikan dalam keluarga yang konsisten akan membantu seorang anak untuk mematuhi juga aturan-aturan di luar keluarga mereka sendiri, peraturan lalu lintas, peraturan pemerintah, dll.
4. Kebutuhan teladan non verbal
Kegagalan pendidikan keluarga sering disebabkan karena orangtua tidak mampu memberikan teladan non verbal (teladan bukan dari kata-kata). Anak-anak memperhatikan hidup orangtuanya, sehingga dapat dikatakan bahwa penyebab utama dari kenakalan remaja sebenarnya adalah “kenakalan orangtua”. Bagaimana kita dapat menyuruh mereka berdoa, ketika mereka melihat kita tidak pernah berdoa. Bagaimana mereka didorong untuk beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, ketika mereka melihat kita sendiri hidup dalam kemunafikan.
Timotius menjadi penginjil yang setia karena pengaruh ibu dan neneknya Eunika dan Lois, yang bukan hanya membesarkan Timotius tetapi juga berhasil mewariskan iman kepadanya.
5. Kebutuhan untuk ibadah dalam keluarga
Keluarga Yusuf dan Maria pergi ke Yerusalem dari Nasaret, jarak yang cukup jauh untuk merayakan Paskah. Kerelaan untuk menempuh jarak yang cukup jauh itu mewakili keseriusan sikap mereka terhadap ibadah.
Dengan adanya kerinduan tiap anggota keluarga untuk mengalami kasih Allah, maka tiap anggota akan bertumbuh saling menguatkan. Bila Yesus adalah pusat dari keluarga, Ia akan memberi kepada kita kasih-Nya, kebijaksaan-Nya dan kuasa-Nya.
Bahan diambil dan diedit dari sumber:
Judul Buletin: Buletin Sinode GUPDI edisi III/02
Penulis : Pdt. Debora Estefanus, S.Th.
Penerbit : Sinode GUPDI, Surakarta, 2002
Halaman : 34 – 35
Horace Mann : “As an apple is not in any proper sense an apple until it is ripe, so a human being is not any proper sense a human being until he is educated.”
Penerbit : Sinode GUPDI, Surakarta, 2002
Halaman : 34 – 35
Horace Mann : “As an apple is not in any proper sense an apple until it is ripe, so a human being is not any proper sense a human being until he is educated.”
0 Response to "Memahami Kebutuhan Anak"
Post a Comment