Berlawanan dengan Markus, Lukas tidak menyebutkan nama orang buta itu, barangkali karena nama “Bartimeus” itu asing dan aneh (Timeus, nama Aram itu adalah barangkali kependekan dari “Timotius”, yaitu “Pemuja Allah”, sehingga Bartimeus berarti “anak Timotius”, kata Aram bar = bin = anak). Seperti Markus, Lukas hanya menceritakan tentang satu orang buta, bukan tentang dua orang (Matius 20: 30).
Kedua kisah terakhir dalam bagian ini merupakan contoh- contoh dari orang- orang yang menganggap panggilan Allah yang diberikan oleh Yesus. Ketika orang buta itu mendengar orang banyak mendekat, lalu ia mananyakan apa yang terjadi, dan diberitahukanlah kepadanya bahwa Yesus orang Nazaret itu mendekat. Dalam bahasa Yunani tertera kata Nazaraios, yang barangkali adalah bentukan Yunani dari kata Aram Nasraya, diturunkan dari kata Nazaret. Dalam ayat lain dipakai kata Nazarenos, yang mungkin sama artinya dengan Nazaraios (setidaknya menurut pendapat orang- orang Kristen yang pertama: band Matius 2: 23). Dalam Kisah Para Rasul 24: 5 ternyata bahwa orang- orang Yunani mempergunakan kata Nazaraios untuk golongan Kristen, barangkali sebagai ejekan (band Yoh 1: 47). Juga kata Arab Nasrani mempunyai latar belakang yang sama. Dalam dunia Yunani pengikut- pengikut Yesus sudah hampir sejak semula disebut orang- orang Kristen (band. 11: 26).
Dalam Injil Markus penyembuhan Bartimeus terjadi sewaktu Yesus meninggalkan kota Yeriko, akan tetapi dalam Injil Lukas sewaktu Dia memasuki kota itu. Dua kota Yeriko Lama dan Baru, letaknya berdampingan, dan mungkin peristiwa itu berlangsung diantara keduanya. Lukas boleh jadi telah menyisipkan kisah Zakheus (tidak tercatat dalam Injil Markus) pada akhirnya, untuk mendapatkan suatu klimaks, dan mengubah urutan historisnya sedikit untuk tujuan ini. Bartimeus mendengar karena Yesus mendekat, berserulah kepadaNya sebagai Anak Daud, meminta pertolongan. Ia bertekun dengan terus meminta pertolongan, sekalipun ada yang menyuruh dia diam, dan Yesus membalas imannya. Ia mendapatkan penglihatannya kembali dan menjadi pengikut Yesus. Orang banyak ikut serta dengan dia memuji Allah karena telah dinyatakan-Nya, kuat- kuasaNya didalam Yesus.
Berdasarkan ayat 38 ia percaya bahwa Yesus adalah Mesias sebab ia memanggil Yesus dengan gelar “Anak Daud” dan gelar itu dalam abad pertama sebelum Kristus sudah lazim dipakai untuk Mesias yang dinanti- nantikan itu. Orang- orang yang berjalan di depan rombongan itu menghardik orang buta itu supaya ia menutup mulutnya. Barangkali mereka takut bahwa gelar “Anak Daud” itu akan didengar oleh orang- orang Romawi dan akan diartika sebagai provokasi politik, yang dapat menimbulkan pemberontakan dan perang kemerdekaan. Tetapi ia tetap berseru- seru lebih nyaring lagi: (Ya Anak Daud, kasihanilah aku!).
Dalam ayat 40- 43 yang terpenting dari bagian ini adalah bahwa Yesus di sini sebenarnya menerima untuk digelari sebagai “Anak Daud”, suatu gelar yang langsung berhubungan dengan Mesias! Ia sekarang tidak keberatan lagi untuk dipanggil secara terang- terangan.
0 Response to "Tapsir Lukas 18: 35- 43 →“Penyembuhan seorang buta”"
Post a Comment