Pandangan Iman Kristen Tentang IPTEK


Masalah modernisasi adalah suatu hal yang tidak begitu baru lagi dalam masyarakat kita ini, tetapi yang baru itulah untuk menggumulinya dari sudut kehidupan Gereja. Dan cara menggumulinya dari sudut Alkitab yaitu:
a.       Pekerjaan Allah dalam sejarah manusia
Rencana Allah untuk menyelamatkan manusia berjalan dalam sejarah. Bahkan terjadinya sejarah itu disebabkan oleh Firman Allah dan Perbuatan Allah sendiri di tengah- tengah dan terhadap bangsa- bangsa, suku- suku, dan terhadap seseorang.[1] Sejarah dimana Allah menyelamatkan semua manusia, terus berjalan dan tetap terbuka untuk hari depan. Sejak awal Alkitab, kita mengetahui dalam Kitab Kejadian tentang Allah yang menciptakan dunia dan waktu (sejarah). Allah membebaskan manusia dari ikatan atau beban, dan pembebasan itu masih terus berjalan.
b.      Allah mengangkat Manusia Menguasai Alam
Dalam kejadian 1: 28 terdapat titah Alah kepada manusia dipenuhi, yaitu alam atau dunia terbuka untuk ditaklukkan, dikuasai, diolah, diusahakan oleh manusia. Allah mengangkat manusia mengusai alam, yang atasnya ia bertanggungjawab dalam kebebasan yang digerakkan oleh Allah sendiri. Ilmu atau segala sesuatu yang berhubungan dengan teknik, yang dapat mengolah dunia ini, haruslah dipertanggungjawabkan  kepada seluruh umat manusia, bukan hanya ditujukan kepada kenikmatan atau kesejahteraan sebagian kelompok atau suatu bangsa, tetapi juga harus dipertanggungjawabkan kepada Allah. Untuk mengolah dunia ini atau alam tidak mencukupi kalau hanya ditinjau dari ilmu pengetahuan saja, tetapi haruslah juga dilihat dari ilmu pengetahuan rohani, dimana Allah bertindak.[2]



Tanggapan Iman Kristen terhadap perkembangan  IPTEK yaitu:[3]
1.      Perkambangan IPTEK dibawah Terang Hukum Allah
Allah yang kita kenal didalam Alkitab adalah Allah yang menjadi sumber terang dan pengetahuan. Roh Allah yang menyelidiki perkara Allah yang dalam menerangi juga roh manusia dan segala yang dijadikan oleh Allah ( 1 Kor. 2 : 10).
Manusia diciptakan menurut gambar Allah. Allah tidak menghendaki supaya manusia hidup didalam kegelapan dan ketidaktahuan. Allah menghendaki supaya manusia kenal kapadaNya dan Allah menghendaki supaya manusia menyelidiki segala yang dijadikan oleh Allah. Dengan demikian manusia memperoleh pengetahuan dan pengertian atas jalan dan karya Allah.[4]
Didalam berbagai mitologi kafir kerapkali digambarkan tentang dewa- dewa yang mencegah supaya pengetahuan dan pengertian jangan sampai dimiliki oleh manusia. Lalu diantara dewa- dewa itu sering sekali digambarkan tokoh seorang dewa yang sangat licik. Lebih licik dari dewa lainnya dan membuka rahasia dewa- dewa kapada manusia.
Allah yang hidup yang menyatakan diri dalam Yesus Kristus bukanlah Allah seperti dewa- dewa itu yang hendak menyembunyikan pengetahuan bagi manusia, malainkan Dialah Allah yang telah memberikan tugas kepada manusia supaya menyelidiki segala sesuatu dan berusaha memperoleh pengetahuan. Jadi didalam Alkitab tugas untuk memperkembangkan IPTEK itu sangat erat hubungannya dengan hal mengenal Tuhan dan mengasihi Tuhan dan sesama manusia. Siapa yang mau berusaha menyelidiki kata- kata atau istilah- istilah yang dipergunakan Alkitab untuk pengetahuan, mengetahui, akal- budi dan sebagainya. IPTEK juga harus memperhatikan keadaan lingkungan, karena perintah Allah adalah meliputi segala yang diciptakan Allah jadi alam juga harus diperhatikan
Dan sebagai syarat supaya kita bisa melakukan atau mengikuti perkembangan IPTEK itu adalah:
  1. ..Takut kepada Tuhan itulah mula pengetahua ( Amsal 1:7a )
  2. ...Jangan ucapkan saksi dusta ( Keluaran 20:16)
  3. Rendah hati
  4. kerjasama didalam ilmu pengetahuan
  5. Ilmu pengetahuan yang berakhir pada sembah puji.

2.      Perkembangan IPTEK dibawah Terang Injil dan janji- janji Allah
Hukum Taurat dan Injil tidak dapat dipisahkan. Untuk mengusahakan perkembangan IPTEK ada syaratnya yang dituntut oleh Allah, tetapi bagi IPTEK itupun berlakulah Injil dan bersinarlah cahaya terang dari janj- janjinya.
Ø  Perkembangan IPTEK dan berita pengampunan
Kita tidak lepas dari pengampunan dosa dalam mengusahakan perkembangan IPTEK. Didunia ini kita hanya mengetahui sebagaian saja dari pengetahuan itu ( 1 Kor 13: 9 ). Maksud Paulus dengan perkataan itu adalah, bahwa Akal orang berimanpun masih dipengaruhi oleh kegelapan, bahwa kita hanya memperoleh gambaran yang masih sangat bercela, gambaran yang tidak terang dan kabur daripada kenyataan.
Ilmu pengetahuan kita bukan hanya dapat salah dan tidak lengkap atau tidak sempurna saja, melainkan juga penuh kesesatan, kesia-siaan, kesombongan, keengganan untuk memahami. Untuk itu kita harus mendapatkan terlebih dahulu dari Allah supaya apa yang akan dikerjakan atau apa yang akan dikembangan baik dalam ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Ø  Daya Pengkudus dalam IPTEK
Dalam perkembangan IPTEK Tuhan tidah hanya memberi pengampunan dosa, tetapi Iapun memberi daya pengudusan hidup oleh Roh Kudus. Didalam terang yang dari Allah itu, untuk itu dalam perkembangan IPTEK boleh melihat sedikit dari terang itu. Tuhan mau menerangi akal- budi kita. Ia mau memberkati kita, juga pada jalannya  perkembangan IPTEK  yang benar.
Ø  Janji Allah untuk untuk perkembangan IPTEK
Dalam perkambangan IPTEK manusia hanya ingin mencapai tujuan yang hendak dicapai. Dalam Alkitab tujuan yang tertinggi daripada ilmu pengetahuan dan teknologi adalah pengetahuan yang sempurna sebagai alat kasih yang sempurna kepada Tuhan dan kepada segala yang diciptakan Tuhan. Alkitab berjanji kepada kirta bahwa pengharapan kita akan hal itu tidak akan sia- sia.


[1] Offenbarung als Geschichte (kumpulan karangan), yang diterbitakan oleh W. Pannenberg, Goettingeen, 1961.
[2] C. Petri, Adjaran evolusi dan iman Kristen, Djakarta, 1955, hl. 27-28.

[3] J. Verkuyl, Etika Kristen dan Kebudayaan, Djakarta, 1960.
[4] Hadiwijono, Harun. Dr. Iman KristenBPK Gunung Mulia. Cet ke-8. Jakarta. 1991. 

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Pandangan Iman Kristen Tentang IPTEK"