Persembahkan Tubuhmu Sebagai Persembahan Yang Hidup

Renungan harian kali ini berjudul "Persembahkan Tubuhmu Sebagai Persembahan Yang Hidup". Kemarin sore saya berbincang- bincang dengan teman saya yang menceritakan kisah waktu kecil ketika mengikuti Sekolah Minggu ada hal yang sangat menarik sehingga membuat kita berdua tertawa. Hal yang menarik itu adalah waktu mengumpulkan Persembahan, ketika kantong endaran persembahan sampai pada teman saya itu di memberi isyarat kalau dia tidak mengumpulkan persembahan padahal dari rumah sudah dikasih oleh orang tuannya. Akan tetapi ketika uang persembahan yang tidak jadi dikumpulkan itu akan di buat beli jajan, anehnya uang itu sudah tidak ada/ hilang tidak tahu kemana dan itu terjadi berulang kali tidak hanya satu atau dua kali tetapi hampir semua hilang ketika akan buat beli jajanan. Dari cerita teman saya ini memberikan pelajaran yang sangat indah bagi kita tentang Persembahan.

Saudara-saudara yang terkasih, kita sering kali mempertanyakan tentang hal persembahan, ketika kita tidak mempunyai uang untuk persembahan, akan menjadikan kita malu dengan yang lain sehingga membuat enggan untuk datang beribadah atau ke Gereja. Dalam Roma 12:1 "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati", sudah sangat jelas sekali bahwa persembahan yang dikehendaki oleh Tuhan adalah mempersembahkan tubuh untuk persembahan yang hidup. Persembahan yang hidup adalah kita benar-benar melakukan segala perintah dan selalu mengucap syukur dalam segala hal. Dengan melakukan perintahNya dengan sepenuh hati bukan karena supaya dapat pujian dari orang lain. Dan ketika kita mempersembahkan persembahan bukan nilainya utama tetapi keiklasan seperti halnya persembahan seorang Janda Miskin. "Persembahkan Tubuhmu Sebagai Persembahan Yang Hidup". Amin

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Persembahkan Tubuhmu Sebagai Persembahan Yang Hidup"

Post a Comment