Sekali lagi Lukas mencatat bahwa Yesus sedang dalam perjalanan ke Yerusalem (9:51). Urutan nama- nama dalam ayat 11 itu (Samaria dahulu, kemudia Galelia) memang aneh juga, sebab nampaknya adalah seakan- akan yang dimaksudkan bahwa Yesus pergi ke Yerusalem melalui Samaria, kemudian melaui Galelia (sesudah itu melalui Perea dan kota Yeriko). Yesus berjalan melalui daerah “antara” Samaria dan Galelia yaitu daerah perbatasan antara keduanya menjelaskan corak campuran golongan orang kusta. Letaknya tempat itu tidak jelas, barang kali Galelia disini, meliputi Perea (yang juga diperintahkan oleh Herodes).
Ketika beberapa orang kusta ingin mendapatkan kesembuhan dari Yesus, ian hanya memerintahkan mereka pergi kepada seorang imam dan memperlihatkan diri mereka kepadanya (5:14), yang yang tersimpul di dalamnya ialah bahwa iman mereka akan ternyata dengan ketaatan. Semua mereka memperlihatkan iman dan menjadi tahir, tetapi hanya seorang yang memuji Allah dan mengucapkan syukur kepada Yesus karena kesembuhannya. Yesus mengomentari ketidaktahuan terima kasih orang- orang kusta lainnya( mungkin semuannya adalah orang- orang Yahudi) dan menegaskan bahwa iman orang Samaria itu telah membuatnya sembuh dalam tubuh dan jiwa seperti apa yang dikatakan Yesus apabila kita mempenyai iman takkan ada yang mustahil (Mat. 17:20). Kisah ini adalah gambaran tentang iman yang mengerjakan mujizat (band ayat 6) dan juga suatu pelajaran tentang perlunya sifat berterima kasih sebagai salah satu segi iman.
Kusta (Bhs. Yunani: Lepra). Sebutan untuk berbagai penyakit kulit. Di dalam PB disini juga kelihatan adanya penetapan kesembuhan oleh iman. Bila kesembuhan itu benar seketika itu iman memberitakan ketetapan kebersihan kultisnya. Yesus menyembuhkan banyak orang kusta dengan menumpangkan tangan-Nya (Markus 1:40-42) atau dari kejauhan (Lukas 17:17-19). Orang Yahudi menganggap oaring Samaria “orang najis”, tetapi penyakit tersebut membuat mereka semua “najis”.
Iman kapada Yesus Kristus adalah satu- satunya syarat yang diminta Allah untuk keselamatan. Iman bukan saja suatu pengakuan tentang Kristus, tetapi juga suatu tindakan yang terbit dari hati orang percaya yang ingin mengikuti Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat seperti apa yang telah dilakukan oleh orang Samaria sehingga memperoleh kesembuhan. Iman meliputi pengabdian pribadi yang sepenuh hati dan ikatan kapada Yesus Kristus yang terungkap dalam kepercayaan, kasih, rasa syukur, dan kesetiaan atau ketaatan. Iman dalam pengertian ultima tidak dapat dibedakan secara jelas dengan kasih. Iman menjadi suatu tindakan pribadi dari pengorbanan dan penyerahan diri yang di arahkan kepada Kristus. Disini sangat jelas sekali bahwa orang Samaria mempunyai iman yang lebih dari pada orang Yahudi yang mendapatkan kesembuhan tetapi tidak kembali lagi.
Rating: 4.5
0 Response to "“ Penyembuhan Sepuluh Orang Kusta”"
Post a Comment