Renungan Harian kali ini berjudul "Ketakutan Di Tengah Badai". Saat kita naik perahu dan ketika sampai di tengah laut tiba- tiba terjadi badai yang sangat hebat, tentunya kita akan merasakan kepanikan dan ketakutan yang luar biasa karena kita mempertaruhkan nyawa yaitu antara hidup dan mati saat menghadapi badai itu. Lalu bagaimana ketika terjadi badai dalam kehidupan kita??? Apakah kepanikan dan ketakutan juga ada pada kita???
Tentu saja kepanikan bisa muncul di saat kita mengalami beragam problematika kehidupan. Di mana saat bahtera kehidupan kita terombang-ambing oleh berbagai masalah, rasa takut, panik, putus asa bahkan kehilangan harapan sama sekali. Kondisi yang seperti ini sering membuat kita tidak berdaya mengatasi persoalan yang sedang menerpa. Kita sering mempunyai pemikiran bahwa kita ditinggalkan oleh Tuhan, Yesus seperti tidur nyenyak, tidak peduli terhadap bahaya yang siap menenggelamkan bahtera kehidupan kita.
Saat situasi seperti itu, Yesus bukannya sedang tidur melainkan kita yang kurang peduli dan tidak mau berseru pada-Nya, dan hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri dalam menghadapi masalah. Dalam kondisi takut dan panik kita tidak mengundang-Nya untuk menenangkan hati, serta meneduhkan jiwa kita. Mungkin juga Yesus sudah menghardik badai-badai dalam hidup kita, dan menenangkan taufan namun kita tidak sadar bahkan kita sendiri justru masih terus menerus menciptakan badai dalam kehidupan.
Kita kadang menciptakan persoalan dalam keluarga dan masyarakat. Kita tidak mau berusaha menyelesaikan secara baik bila ada masalah. kita kurang percaya pada-Nya yang hadir dan berkarya dalam kehidupan kita. Kita kurang peka terhadap mujizat dalam kehidupan kita sehari-hari. Akibatnya, kita mudah panik bila ada masalah, kita mudah menangis dan menjerit bila beban kehidupan tidak tertahankan.
Yesus tetap menyertai kita, karena hidup kita begitu berharga di mata-Nya. Ia hadir dan setiap saat menenangkan badai hidup. Percayalah Ia tidak akan membiarkan kita binasa jika kita tetap setia pada Nya dengan tetap menjadikan-Nya sebagai Nahkoda dalam hidup kita. Di saat kita berbeban berat Ia hadir, di saat kita menangis Ia memberi penghiburan dan mengusap air mata kita, dan di saat kematian yang menakutkan kita, Ia memberi pengharapan akan kehidupan yang abadi melalui kebangkitan-Nya. Ia menjadi jaminan keselamatan kita satu-satunya. Seperti dalam Matius 8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali." Badai akan berlalu ketika kita mau percaya bahwa Tuhan adalah jalan keluar yang paling utama.
0 Response to "Ketakutan Di Tengah Badai"
Post a Comment