Doa merupakan nafas kehidupan setiap orang percaya. Apabila kehidupan seseorang tanpa doa maka kehidupan iman dari setiap orang percaya akan mati. Ifulah sebabnya perupamaan dalam bacaan kita saat ini hendakmengajarkan kepada orang percaya bagaimana orang percaya memiliki kehidupan doayang tiada jemu.
Tokoh yang dipakai oleh Tuhan Yesus dalam perumpamaan ini bukanlah seorang tokoh yang baik, tetapi sebaliknya seorang hakim yang disebut tidak takut akanAllah dan tidak menghormati seorangpun. Ketika janda datang kepada hakim untuk dibela haknya, hakim tersebut tidak menanggapi dan tidak membelanya. Namun janda tersebut tidak pemah kenal lelah, dia terus datang memohon agar hakim tersebut membela dan perkara dan memenangkannya. Oleh karena hakim tersebut terganggu dengan kegigihan janda tersebut, akhirnya hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapapun itu bersedia membela perkara janda tersebut dan memenangkannya. Motif hakim dalam bertindak menolong janda tersebut bukan karena peduli melainkan karena dia tidak mau terganggu dengan kegigihan janda tadi yang tidak mengenal lelah.
Melalui perumpamaan ini Tuhan Yesus sebenarnya hendak membandingkan sosok hakim dengan sosok Allah. Sosok hakim dan sosok Allah sangat kontras, tetapi dipakai oleh Tuhan Yesus
untuk menggambarkan begitu agungnya kasih Allah. Hakim yang tidak peduli kepada orang lain saja mau memberikan sesuatu kepada orang yang membutuhkan, sekalipun motiftya tidak benar, terlebih Allah yang baik penuh dengan rahmat, pasti akan mendengarkan doa permohonan umatNya yang tiada jemu. Allah akan memberikan yang terbaik dan bukan sekedar pemberian yang menyenangkan. Hal ini tentu harus dipahami dalam kerangka doa yang benar, bukan doa dengan motif yang tidak benar. Manusia dapat saja berdoa tiada jemu namun kalau motifnya hanya untuk berbagai hal yang duniawi, tentu Allah tidak menghendaki permohonan dan doa tersebut.
Doa tiada jemu harus didasarkan pada iman. Doa yang didasarkan pada iman itu doa yang seperti apa?. Doa yang didasarkan pada iman adalah doa yang diungkapkan bukan untuk memenuhi kepentingan duniawi melainkan untuk karya keselamatan Allah dan kemuliaanNya di atas bumi. Doa dengan iman berarti mengedepankan kehendakAllah di atas bumi. Dengan kata lain, doa yang mengesampingkan segala hal duniawi dan pribadi. Sikap janda dalam permohonan kepada hakim dalam bacaan kita hendak menggambarkan kesungguhan hati yang mu bersandar kepada Allah dan percaya kepada Allah. Bagaimana doa yang kita panjatkan selama ini? Sudahkah doa yang kita panjatkan merupakan doa yang didasarkan pada iman, bukan untuk memenuhi kepentingan duniawi kita melainkan mengedepankan kehendak. Allah dengan bersadar kepada kehendakAllah?
0 Response to "Berdoa Tiada Jemu (18:1 -8)"
Post a Comment