Pelaksanaan kehendak Allah oleh orang yang pikirannya dibarui adalah tema Rasul Paulus sejak Roma 12:1. Ada satu fokus yang ditekankan oleh Rasul Paulus, yaitu bahwa waktunya sudah mendesak karena itu jangan kasih kita pura-pura. Sering didalam perjanjian baru, dekatnya akhir zaman meniadi dorongan untuk memperjuangkan ketaatan seperti dalam ayat ini, Rorna 13:11-14. Pada zaman ini orang percaya berada di perbatasan antara dua 'aion'- waktu. Keadaan kita di situ diielaskan dalam bagian ini, dimana 'aion' baru dikiaskan sebagai siang, sedangkan 'aion' lama dikiaskan sebagai malam. Paulus ingin mengaiak kita berpikir bahwa kita memang masih di dunia ini, tetapi dari segi yang lain hidup kita yang sebenarnya telah dipindahkan. Maka keadaan kita digambarkan seperti orang pada saat sudah tidak malam lagi, tetapi belum pagi iugar masih remang-remang. Dan oleh karena banyak yang mau dilakukan, maka kita mesti bangun.
Tindakan rnengenakan Kristus dikaitkan dengan baptisan. Bukan berarti baptisan sebagai upacara magis, tetapi baptisan memberi anugerah yang harus ditangkap oleh iman, dan harus terus rnenerus dilakukan dalam tindakan sinta kasih. Halnya seperti orang bangun tidur (ay.11), orang Kristen sudah bangun dan seharusnya terus terbangun untuk mengeriakan kehidupan seperti Kristus dalam dunia ini.
Mengenakan Kristus sebagai perlengkapan senjata terang, merupakan kehidupan untuk senantiasa waspada dengan kedagingan dalam diri kita (pesta pora dan kemabukan; percabulan dan hawd nafsu; perselisihan dan iri hati - ayat 13), Bagi Rasul Paulus kehidupan Kristen yang seiati diawali dengan senantiasa membidikkan'senjata'kepada diri kita sendiri. Artinya mulai dengan senantiasa mernatikan kedagingan dalam diri kita. Menarik sekali pemikiran Rasul Paulus, dia menuniukkan kepada kita bahwa keiahatan itu bersumber dari dalam diri kita. Kejahatan paling hebat bukan ada di luar diri manusia, tetapi di dalam diri setiap manusia. Dengan demikian bukan yang diluar saja yang mesti diatasi, karena yang diluar hanya merupakan tarnpilan dari keiahatan dalam diri manusia. Kejahatan/ kedagingan di dalam diri setiap orang itulah yang perlu diatasi dan Yesus Kristus sudah mengatasi dengan kasih karunia. Kasih Karunia mengubah seseorang dari dalam, hukum taurat mengubah manusia dari luar dan itu tidak pernah menyelesaikan masalah kedagingan manusia.
0 Response to "Renungan Harian "Terarah Kepada Tuhan""
Post a Comment