Pujian Tanpa Suara

Dalam suatu ibadah seringkali jemaat menaikan pujian tanpa suara..kenapa terjadi seperti itu? di karenakan lagunya sulit atau notasi yang kurang pas dan masih banyak lagi. Begitu mulai dinyayikan, ternyata 98% jemaat tidak bisa menyayikan. Hanya satu, dua orang yang bisa menyanyikan. Jadilah musik mengalun tanpa terdengar suara nyanyian pujiannya.
peristiwa itu ternyata sering terjadi yaitu pujian tanpa suara. Mazmur 104: 33 misalnya "Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada". Kesaksian pemazmur itu hendak menyatakan bahwa nuasa pujian haruslah bersuara.
Andaikan pujian dapat pula diartikan sebagai jalan memuliakan Tuhan, patut pula kita perhatikan amsal 3: 9: "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu". Artinya bahwa harta milik kita ternyata juga bisa kita jadikan jalan untuk memuliakan Tuhan. harta yang terbaik, teristimewa, dan benar- benar telah dipersiapkan. Bukan sisa- sisa dari kebutuhan, bukan pula dipersiapkan saat kebaktian berlangsung. selanjutnya Roma 12: 1 ""persembahkanlah tubuhnu..!"..dapat diartikan bahwa hasil pikiran dan perbuatan pun bisa menjadi persembahan kepada Tuhan. Ada orang kristen kerap mempersembahkan tenaga dan pikiran demi Tuhan, namun ada juga orang kristen yang menyerahkan hal itu kepada orang lain. Amin

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pujian Tanpa Suara"

Post a Comment