I Love You

Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. (1 Yohanes 3:1a)

Setiap merayakan ulang tahun, Lusi menerima kotak kecil sebagai hadiah dari ayahnya. Isinya kue coklat mungil berbentuk hati dengan tulisan “I love you.”
 “Yah, mengapa setiap tahun hadiahnya sama?”
 “Apakah yang kamu minta dari Ayah?”
 “Apa saja, asal tidak sama setiap tahun.”
 “Semua yang menjadi kebutuhanmu sudah Ayah penuhi. Ayah hanya ingin memastikan bahwa kamu selalu di hati Ayah dan kamu akan selalu menerima cinta kasih Ayah.”

Manusia selalu ingin Tuhan memenuhi semua permintaannya. Apakah itu muncul dari keinginan atau kebutuhannya menjadi tidak penting. Manusia kadang hanya ingin memastikan apakah Tuhan sungguh-sungguh mengasihi. Padahal telah nyata kasih Allah kepada manusia tidak pernah berubah.


Saat kita dipersekutukan dengan diriNya melalui baptisan, Allah Bapa telah memastikannya. Seperti firman yang diwartakan kepada Yesus, kita juga menerimanya. “Engkaulah anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." Firman ini hendak memastikan bahwa kita selalu dihatiNya dan pasti akan selalu hidup di dalam kasih-Nya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "I Love You"

Post a Comment