Ingin Bahagia

Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya.  (Masmur 146:5).

Kuda sangat sedih. Setiap hari ia harus bekerja. Tubuhnya terasa sakit dipecut dan terbeban. Ia iri hati dengan kucing yang setiap saat digendong dan dielus. Tidur di dalam rumah. Tidak pernah merasakan dinginnya angin malam. Matanya dipenuhi air mata merasakan hidupnya. Lebih terasa sedih dan sengsara lagi karena kuda tidak akan pernah berubah menjadi kucing.

Apakah yang menjadi ukuran kebahagiaan orang? Kekayaan dan barang-barang mewah? Semua ini sekarang diperjuangkan orang dengan berbagai cara karena orang yakin semua itu bisa membuatnya bahagia. Sayang, semuanya itu tidak ada yang langgeng. Kita tidak akan pernah merasa berbahagia jika hidup kita dipimpin oleh angan-angan yang selalu berubah-ubah. Berbeda jika kita hidup dalam pimpinan Tuhan. Dia yang berkuasa membuat perubahan. Ia mampu membuat orang yang sedih, tertawa. Orang yang tertawa akan menangis. Orang miskin menjadi berkelimpahan. Orang kaya akan menjadi kehilangan segalanya dari hidupnya.


Kita akan senantiasa berbahagia jika hidup kita dapat mewujudkan rencana Tuhan menjadi jalan kasih karuniaNya mengalir kepada sesama. Dengan demikian kita akan merasakan dan mengalami Tuhan Yesus Kristus tinggal tetap dalam hidup kita maka kita akan berbahagia.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ingin Bahagia"

Post a Comment