KELUARGA KRISTEN BERHIASKAN KEKUDUSAN

“Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!” (Mazmur 96: 9)
Seandainya ada tetangga kita yang mengundang untuk resepsi, terkadang kita bisa menolak atau titip dengan harapan kita dianggap menghargai tetangga kita yang mengadakan resepsi tersebut. Namun apabila kita diundang Bapak Presiden kita untuk makan malam bersama dengan keluarga beliau, apakah kita mampu menolaknya? Tentu merupakan sebuah kebanggaan tersendiri, bahkan mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan pakaian terbaik, sepatu terbaik dan serba terbaik.
Melalui Mazmur 96: 1 – 9, Daud mengajak kita sebagai keluarga kristen memuji Tuhan dan menyembah dengan berhiaskan kekudusan serta penuh hormat kepada Tuhan:
~ Dengan nyanyian yang baik
~ Menceritakan kemuliaan Allah diantara segala bangsa
~ Menceritakan keluarbiasaan Allah.


Karena Tuhan itu Maha Besar dan Terpuji, Dahsyat dan mampu mengalahkan ilah-ilah lain, Agung dan Kudus. Ajakan yang kedua adalah ajakan untuk memberikan persembahan dan masuk ke pelataran-Nya, dengan pakaian imam-imam serta “kekudusan/kesucian” yang benar-benar takut kepada Allah.
Dalam konteks keluarga yang terdiri atas suami, isteri dan anak, maka tiap unsur dalam keluarga harus berperan untuk berhiaskan kekudusan mewujudkan kerukunan dan keutuhan keluarga. Tiap anggota keluarga berlandaskan pada Firman Allah dan bersedia dibimbing oleh Roh Kudus untuk memperjuangkan kesetiaan dalam hidup pernikahan dan keluarga. Kesetiaan itu merupakan tanggapan kita terhadap karya Allah yang telah mempersatukan keluarga dalam ikatan cinta kasih Allah.

Tuhan membangun tempat kudus-Nya, tempat kediaman-Nya pada mereka yang mau menjadi umat-Nya dan Ia menjadi Allahnya, yaitu mereka yang mau dan suka hidup bersama dengan berhiaskan kekudusan serta penuh hormat pada Tuhan dan yang benar-benar takut kepada Tuhan. Amin. (dhn)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KELUARGA KRISTEN BERHIASKAN KEKUDUSAN"

Post a Comment