WAKTUNYA TUHAN

Dalam kitab Pengkhotbah 3 : 1- 11 dijelaskan tentang realita kehidupan ini, WAKTU suatu yang pasti akan dimiliki oleh tiap orang, namun WAKTU itu diserahkan sepenuhnya kepada tangan kita, untuk apa waktu itu digunakan.

Banyak orang menggunakan waktunya untuk bekerja, ia bekerja siang malam hanya untuk suatu tujuan yaitu uang, atau mungkin untuk mencapai suatu karir atau ambisi, ada juga orang menggunakan waktunya untuk dirinya sendiri, apapun dalam hidupnya untuk kesenangannya saja, waktu itu digunakan untuk tidur, makan, santai menikmati kemewahan dunia ini, dan bermacam – macam cara orang lain menggunakan waktu tersebut.
Dari ayat 1 dijelaskan bahwa : SEGALA SESUATU ADA MASANYA, apapun dibawah langit ini ada waktunya. Ini menerangkan bahwa ada Tuhan yang menentukan waktu – waktu manusia itu.
Ada yang mengatakan bahwa kehilangan terbesar di dunia ini adalah KEHILANGAN JIWA, itu kekal adanya dan kehilangan kedua yang terbesar di dunia ini adalah KEHILANGAN WAKTU, baru kehilang kesehatan dan keluarga.
Firman Tuhan berkata bahwa hari hari itu atau WAKTU ITU ADALAH JAHAT, karena waktu itu tidak bisa diputar kembali. di saat ia berlalu maka berlalulah ia, kita tidak bisa memutar ulang waktu yang telah lewat,
Dalam ayat 2 -8 pengkhotbah mencoba mendetailkan penjabaran tentang waktu tersebut, ada waktu lahir, ada waktu meninggal, ada waktu tertawa ada waktu bersedih, semua yang dijabarkan itu berlawanan keadaannya. itulah kehidupan kita. Semua yang dijabarkan sang pengkhotbah menerangkan bahwa semua yang terjadi itu adalah SEMENTARA. Tidak mungkinlah kita terus tertawa, pasti ada waktunya kita menangis, gak mungkinlah kita terus berdiam diri, pasti ada waktunya kita bicara. demikianlah seterusnya, hingga pengkhotbah mengajari kita bahwa apapun dalah kehidupan kita ini SEMENTARA.
Dalam ayat 9 – 10 dikatakan apakah untung nya ? apakah UNTUNG dari kesementaraan itu ? seperti seorang yang bekerja, pagi hingga malam ia bekerja, kumpulkan uang, lalu ada saat nya uang itu pun harus ia keluarkan kembali, jadi sebenarnya tidak ada untungnya, semua itu hanya untuk MELELAHKAN DIRI.
Namun dalam ayat 11, ada JANJI TUHAN yang indah dalam kehidupan kita yang sementara ini, ada dua janji Tuhan disana yaitu : IA MEMBUAT SEGALA SESUATU ITU INDAH PADA WAKTUNYA. Luar biasa janji Tuhan ini, disaat kehidupan kita ini sementara, saat tiada yang pasti, semua begitu cepat berubah, Tuhan berjanji apapun itu INDAH PADA WAKTUNYA, peganglah janji itu, jika itu kita pegang, kita tidak akan depresi menghadapi hidup ini, kita tidak akan berlarut dalam kesedihan yang berkepanjangan, adalah dalam kebodohan yang menyalahkan diri sendiri, kok gitu ya kulakukan ?. Semua itu mendatangkan kebaikan bagi orang – orang yang TAKUT AKAN TUHAN.
Janji Tuhan yang kedua adalah IA MEMBERIKAN KEKEKALAN DALAM HATI MEREKA. Tuhan mengerti tentang hidup manusia yang sementara ini, Dia tahu manusia ini adalah debu adanya, karena itu Ia menjanjikan KEKEKALAN pada kita. Apa kekekalan itu ? Itulah adalah KESELAMATAN JIWA kita. Kita didunia ini memang akan hidup dalam kesementaraan, untuk apa Tuhan membuat itu ? untuk MENYADARKAN kita bahwa hidup kita ini sementara dan untuk MENYELAMI PEKERJAAN YANG DILAKUKAN ALLAH, itu untuk mengingatkan kita bahwa ALLAH ITU ADA dalam apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, Dia ambil bagian dalam kehidupan kita, dengan kata lain dapat disampaikan begini ” Jalanilah hidupmu yang sementara ini bersama Ku, karena pada akhirnya nanti ada kekekalan yang menunggumu ” . Kekekalan yang dijanjikan Nya itu adalah HIDUP YANG KEKAL, yang kelak akan kita terima jika kita telah bersama-sama dengan Dia, kita orang percaya mempunyai suatu kehidupan yang lain sesudah kematian, disaat orang-orang yang belum mengenal Tuhan menganggap kehidupan sesudah kematian itu MUDAH – MUDAHAN, tapi bagi orang yang PERCAYA dan MENERIMA YESUS KRISTUS sebagai JURUSLAMAT PRIBADINYA, maka kehidupan sesudah kematian itu akan menjadi suatu KEPASTIAN.
Lalu pengkhotbah menutupnya dalam ayat 14 dikatakan bahwa apa yang dilakukan Allah TETAP ADA untuk selamanya, TAK DAPAT DITAMBAH dan TAK DAPAT DIKURANGI, jadi kehidupan kita yang sementara ini adalah KETETAPAN ALLAH atau dengan kata laia MUTLAK. Kita tidak bisa lari dari keadaan ini, harus lah menjalani kehidupan yang sementara ini, dengan apa ? Baris terakhir dikatakan supaya manusia TAKUT AKAN DIA. Itulah kuncinya TAKUT AKAN TUHAN, akan membuat kita bisa menghadapi kesementaraan hidup ini, karena dalam kesementaraan ini Tuhan akan membuat itu INDAH PADA WAKTUNYA, dan akan memberikan KEKEKALAN pada akhirnya.
Indah bukan hidup dalam Tuhan ? Kelanali RENCANA TUHAN dalam hidup kita dan HIDUPLAH dalam rencana itu, jangan diluarnya. maka semua nya akan diberikan padamu.
amin.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "WAKTUNYA TUHAN"

Post a Comment