Seperti rama-rama yang melekat pada cahaya: perempuan dengan kenangannya
Sulit lepas, bergantung, mengingat, teringat
Seperti Krakatau dengan laut: perempuan dengan airmatanyaSulit lepas, bergantung, mengingat, teringat
Satu, tak terlepas, mengalir kian deras
Seperti pelangi di langit jingga: perempuan dengan tawanya
Menyejukkan, indah, memesona
Seperti angin sore yang tak tentu datang: perempuan dengan pikirnya
Sulit dipahami, rumit dimengerti
Rasa dan pikir
menggelitik saat hendak tidur, merayap dalam mimpi, meresahkan saat pagi
Di tengah tak terhitung rasa, tak terselami logika
sungai duka dan suka mengalir kian deras
pohon kenang dan harap gugur dan merekah, layu dan berbuah
segala yang tak mampu tertuang dalam kata
dengan jujur, perempuan merasakan, mengalami bahwa:
“Engkau mencintaiku lebih dari Rama mencintai Sinta, lebih dari Romeo berkorban bagi Juliet”
“Aku mencintai-Mu dengan seluruh perasaan di hatiku, logika dalam pikirku, dan Kau mencintaiku lebih dari segala rasa dan logika yang pernah ada.”
“Aku mencintai-Mu dengan seluruh perasaan di hatiku, logika dalam pikirku, dan Kau mencintaiku lebih dari segala rasa dan logika yang pernah ada.”
0 Response to "Seperti Rama-Rama"
Post a Comment