Konsep pikiran menentukan perubahan Bag II

Roma 12 : 2 mengatakan “ Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat menbedakan ( mengetahui ) manakah kehendak Allah ; apa yang baik , yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna “  Firman Tuhan ini mengajarkan  kepada kita setelah diselamatkan oleh anugrahNya , seharusnya ada pembaharuan  disemua area kehidupan sehingga bisa mengetahui :   

•   Kehendak Tuhan YANG BAIK dalam area kehidupan keluarga ,  area  beribadah kepada Tuhan ,  bagaimana melayani Tuhan maupun melayani pekerjaan Tuhan , apakah sudah baik menurut standart Tuhan belum , yaitu ikut berfungsi sebagai bagian Tubuh KRISTUS , bukan menjadi penonton atau  tukang mengkritik saja  ?

•   Setelah hidup dalam kehendak Tuhan YANG BAIK harus melangkah lebih lagi atau meningkatkan hidup dalam kehendak Tuhan YANG BERKENAN ,contoh  dalam  keluarga  walau hidup benar dan posisi tidak salah tetapi menderita tekanan batin akibat ulah pasangannya ,  bisa menerima semua itu dengan hati bersyukur dan tetap melakukan bagiannya tanpa ada maksud untuk membalas dendam sesuai dengan Firman Tuhan dalam ( Kol 3 : 23-25 ) kalau bisa menerima dengan rasa syukur berarti kita sudah masuk dalam area hidup berkenan dihadapan Tuhan .

•   Dalam pelayanan , Jangan merasa puas diri dalam kemampuan lahiriah saja, tetapi terus meningkatkan kualitas , agar urapan Tuhan makin nyata karena hidup dalam kebenaranNya bukan kebenaran diri sendiri ! ( Rom 10:1-3 .) 

•   Dan setelah kita hidup dalam kehendak Tuhan yang baik , meningkat yang berkenan barulah kita bisa tahu kehendak Tuhan YANG SEMPURNA, seperti yang Tuhan rencanakan sejak semula dalam pangilanNya , Semua itu  dimulai dari perubahan konsep berpikir tentang kehidupan didalam Tuhan ini sebetulnya seperti apa dan bagaimana  menjalaninya .

Pembaharuan kehidupan dimulai dari cara berpikir / paradigmanya bukanlah suatu hal yang mudah  perlu waktu serta kerja keras , atau Tuhan tidak menyulap hidup kita dalam sekejab sehingga secara otomatis kita bisa memiliki cara berpikir dan kehidupan baru yang sempurna seperti yang Tuhan kehendaki, Tuhan menyediakan sarananya untuk menjalani hidup dalam kehendakNya , yaitu  ROH KUDUS !  ( Yoh 16:13 )

Pola Tuhan membawa kita dalam rencanaNya ,  dengan memberitahu  melalui kebenaran Firman yang tertulis dalam Alkitab , seperti yang dikatakan dalam Matius 7 : 13-14 “ Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan , dan sedikit orang yang mendapatnya “ Firman ini menjelaskan Tuhan hanya memberikan pilihan – pilihan sedang keputusan ada ditangan kita , apakah mau hidup dijalan yang sesak  atau sebaliknya memilih jalan lebar yang menuju kebinasaan ( hidup menurut kemauannya sendiri ) ?!

Pentingnya memiliki pola pikir Tuhan adalah untuk menghindari pola pikir diri sendiri yang dikatakan Tuhan sebagai pola pikir iblis karena bertentangan dengan kehendak  Allah , mari kita belajar melalui dialog antara Tuhan YESUS dengan Petrus dalam ;

Matius 16 : 21-23  .
Dari dialog ini kita bisa melihat beberapa hal yaitu :

1.   Tuhan YESUS mengatakan bahwa dirinya harus menuju Yerusalem untuk menanggung banyak  penderitaan , lalu dibunuh dan kemudian dibangkitkan pada hari ketiga .

2.   Tetapi Petrus menarik Tuhan YESUS kesamping dan menegor Dia , katanya Tuhan kiranya Allah menjauhkan hal itu, apakah Petrus salah mencegah Tuhan YESUS yang dikasihi dan dihormatinya mengalami penderitaan dan aniaya seperti yang diucapkan Tuhan YESUS ? kalau menurut pikiran manusia hal ini wajar bukan ?  tetapi menurut pikiran Tuhan YESUS maksud dan tujuan Petrus justru dikatakan pikiran iblis !

3.   Kalau kita perhatikan , bukankah baru saja Petrus diberi hikmat untuk menyatakan tentang keberadaan diri Tuhan YESUS ketika ia berkata ; “ Engkau adalah Mesias , anak Allah yang hidup  ”( Mat 16:16 )masakan Petrus dikatakan iblis ?

4.   Bisa juga  Petrus hanya melihat dari sudut pandangannya sebagai manusia yang tidak lepas dari egoismenya , mungkin dia berpikir kalau Tuhanku mati duluan lalu kapan bisa jadi menteri , sebab pada umumnya murid-murid pada waktu itu punya ambisi untuk dapat kedudukan saat Tuhan YESUS jadi Raja ! ( Mat 20 : 20-28 )  apakah kita juga punya konsep hidup ini tidak mau mengalami  Proses hidup seperti Petrus ini ?

Pola pikir Petrus adalah pola pikir manusiawi yang kecenderungannya tidak mau menderita , kalau bisa hidup ini jangan ada pencobaan dan penderitaan , sedang untuk menggenapi kehendak dan rencana Allah tidak ada jalan lain , harus melalui jalan salib ! ( Mat 16:24 )

Dari dialog ini kita tahu kalau masih menggunakan pola pikir duniawi  ini , Tuhan menyamakan dengan pola pikir iblis , karena bertentangan dengan kehendak rencana Allah ! Jadi betapa pentingnya kita memiliki pikiran KRISTUS , sehingga perjalanan hidup kita tidak menjadi batu sandungan bagi rencana dan kehendak Tuhan yang sejak semula direncanakan melalui kehidupan kita  untuk masa depan yang penuh harapan , perubahan pikiran dari duniawi menjadi surgawi suatu keharusan bagi kita yang tidak bisa ditawar lagi !

Betapa berbahayanya kalau masih menggunakan pola pikir manusiawi sampai perkataan yang disampaikan Tuhan secara langsung  berani ditentang , Kisah  10 : 9 -16.Suatu hari Petrus dalam rohnya melihat binatang haram turun dari langit , kemudian Tuhan berkata kepada Petrus untuk memakannya sampai tiga kali  ini merupakan gambaran :

1.   Petrus bersikukuh kepada pola pikirnya sendiri dengan pengetahuannya yang terbatas bahwa binatang haram tidak boleh dimakan sesuai dengan hukum taurat yang diajarkan kepadanya sejak kecil , karena  mempertahankan konsepnya  ini  Petrus berani menentang dan tidak mau mengikuti perintah dari Tuhan ! sedang tujuan Tuhan adalah hanya memberikan gambaran bagi Petrus agar jangan menganggap orang dunia /  kafir ( haram )sebab Tuhan YESUS datang kedunia untuk menyelamatkan semua manusia !

2.   Kadang kita juga demikian bersikukuh akan paham yang kita miliki berdasarkan ajaran dimasa lalu , baik itu nasehat – nasehat orang tua , ajaran hamba Tuhan yang tidak pas dengan kebenaran Firman Tuhan , kita tetap bersikukuh sehingga tanpa kita sadari menolak kebenaran yang sejati dari Tuhan , seperti beberapa contoh ini :

•   Seorang hamba Tuhan mengatakan , Jangan dijawab syalom kalau ada seseorang memberi salam , kita disuruh menjawab amin saja ! ( seharusnya kan saling memberkati satu dengan yang lain dengan Damai sejahtera , bukan hanya mau menerima berkat saja ) Salam satu dengan yang lain  dengan kalimat Maranatha untuk mengingatkan kepada kita Tuhan segera datang !

•   Mensakralkan tanggal 25 Desember sebagai tanggal hari kelahiran YESUS KRISTUS , sehingga kalau merayakan hari Natal harus pas tanggal 25 Desember ! Sedangkan tanggal itu justru merupakan tanggal kelahiran dewa matahari ( menurut mitos yunani ) karena tidak tahu , menyebabkan banyak perdebatan yang tidak perlu diantara anak Tuhan .

•   Ibadah ( menyembah Tuhan ) harus hari sabtu karena merupakan hari sabat menurut penanggalan Yahudi , sedang pengertian sabat itu sendiri berbicara hari perhentian dari segala usaha , upaya , kerja keras manusia , dalam menyembah Tuhan  tetapi hanya hidup didalam YESUS serta kebenaran yang diajarkan yang membuat penyembahan kepada Allah berkenan ! ( Ibrani 4 : 10 )

•   Ajaran hanya pada satu topic , beberapa tahun yang lalu gencar orang belajar ajaran tentang “ Kabar mempelai “ semua ayat diterjemahkan kesatu topic itu, ajaran “ Hidup dalam kelimpahan “ semua ayat diterjemahkan kesatu topic itu ! dllnya .

3.   Atau juga pola pikir kita yang sudah terpola kepada satu hal seperti sudah terbiasa dengan kondisi dan kebiasaan tertentu membuat kita tidak siap menerima keadaan yang ekstrim / luar biasa seperti contoh  ada dua orang yang mengalami P.H.K yaitu  :

•   Yang satu  menjadi panik, dunia seperti kiamat , bingung harus berbuat apa , memang ia berpikir harus kerja ,tetapi bingung mau kerja apa ? sebab hati dan pikirannya  diliputi kebimbangan dan keragu-raguan .

•   Yang lain kaget juga  kena P.H.K tetapi tidak sebingung yang satu , karena orang ini sudah biasa hidup tidak bergantung akan hasil dari perusahaannya, karena sudah biasa  berwiraswata .( mencari usaha / penghasilan sampingan )

Sekarang kita melihat kebenaran , mengapa kita mengalami proses hidup terus menerus sehingga belum mengalami pemulihan dalam kehidupan kita ,  penyebabnya  adalah konsep berpikir yang belum mengalami perubahan kita melihat melalui pembacaan dalam ,

 Matius  9 : 17 . melalui pembacaan ini  kita bisa melihat :

1.   Kantong lama berbicara tentang kantong yang sudah tercemar ragi , sehingga kalau diisi dengan anggur baru akan terjadi fermentasi sehingga kantong anggur itu pecah dan anggurnya terbuang sia-sia , ini berbicara Selama kantong bejana hidup kita masih yang lama belum mengalami pembaharuan maka tidak mungkin Tuhan memberikan anggur yang baru , anggur suatu gambaran kasih karuniaNya yang Tuhan sediakan tidak bisa diberikan kepada kita yang masih memiliki konsep berpikir duniawi . (  ragi gambaran gaya hidup dunia  )

2.   Mengapa bejana jebol atau berubah jadi rusak , karena belum siap menerima anggur yang baru , ( Karunia dan berkat-berkat Tuhan yang berkelimpahan ) contoh saat miskin kelihatan rendah hati tetapi setelah menerima berkat kelimpahan jadi sombong Anggur baru belum dicurahkan , karena kantong bejana hidup kita bisa rusak disebabkan belum siap menerima kasih karuniaNya !

Itulah gambaran beberapa pola pikir yang menjadi penghalang seseorang bisa menerima konsep / pola pikir dari Tuhan , akibatnya tidak bisa mengalami pemulihan dari Tuhan karena  bertentangan terus dengan kehendak dan rencanaNya , Tuhan mau kita kekanan , kita maunya kekiri !  ( Amos 3 : 3 )

Oleh sebab itu mari kita ubah konsep pikiran kita , tidak menurut logika kita sendiri , tetapi memakai konsep pikir surgawi atau pola pikir dari kebenaran Firman Tuhan yang merupakan penuntun kita untuk bisa mengerti akan kehendak dan rencanaNya , sehingga kitapun bisa masuk dalam Kemuliaan yang Tuhan sudah rencanakan sejak memanggil kita menjadi anak-anakNya ! jangan sampai kita  berpikir hidup di jalan yang lurus  , tetapi ternyata ujungnya maut . ( Amsal 14:12 )  Amin .

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Konsep pikiran menentukan perubahan Bag II"

Post a Comment