1 Korintus 2 : 14-16 .
Firman Tuhan ini memberi penjelasan kepada kita bahwa :
1. Manusia yang telah diselamatkan tetapi masih menggunakan Pikiran duniawi ( pengaruh falsafah dunia dan pikirannya sendiri ) tidak akan bisa mengerti pikiran KRISTUS ( Kehendak dan rencanaNya ) karena tidak mau menerima apa yang ROH KUDUS katakan kepadanya melalui Firman Tuhan , kita bisa juga melihat hal ini dalam Amsal 3 : 5 mengatakan “ Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri “
Firman Tuhan ini menjelaskan seseorang dengan pikiran duniawi kalaupun ia mau percaya Firman Tuhan sering DIPOTONG-POTONG yang diambil / dijadikan pegangan hanya yang menguntungkan , bermanfaat bagi kepentingannya saja ,misal :
• Dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu .” kalimat ini sering didengungkan, tetapi menjadi salah kalau tidak membaca secara lengkap didepannya yang berkata : “ Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan,” walau tetap tenang menantikan pertolongan Tuhan, akan sia-sia kalau tidak mau bertobat dari jalan hidupnya yang salah dan menunggu waktu Tuhan ! ( Yes 30:15 )
• “ Mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya , ( Yoh 15:7 )kalimat ini sering diterjemahkan sepotong saja sehingga ada orang yang saat ulang tahun sebelum tiup lilin doa dulu mohon sesuatu , atau buat surat permohonan kemudian dibakar sambil berdoa , hal ini percuma saja selama ia tidak hidup dalam Tuhan ( dalam kehendakNya ) dan hidup dalam kebenaran Firman !
• Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang –orang yang berhak menerima janji-janji Allah,..” Roma 8 : 17 ayat ini sering juga dikutip tetapi tidak secara utuh ayat 17 b tidak dibacakan seluruhnya , sehingga mengecoh jemaat yang memang kurang teliti dalam memahami kebenaran , sehingga banyak jemaat berani klaim Tuhan menuntut janji-janjiNya , tetapi Jemaat sendiri tidak mau pikul salib . ( Mat 16:24 ) dan banyak lagi ayat Firman Tuhan yang dipotong-potong .
2. Tetapi manusia rohani mentaati sepenuhnya Firman Tuhan tanpa dipotong-potong baik melalui pembacaan Alkitab maupun melalui uraian dari Kotbah hamba-hamba Tuhan , tentunya proses ketaatan tersebut secara bertahap !Akhirnya orang seperti itu akan mengetahui apa yang Tuhan rencanakan dan kehendaki bagi hidupnya , karena memiliki pikiran sama dengan yang Tuhan YESUS pikirkan , sehingga tujuan hidupnyapun sama dengan apa yang Tuhan rencanakan !
Sebetulnya yang menghalangi seseorang untuk melakukan Firman Tuhan yang dibaca maupun yang didengar selama ini adalah konsep berpikirnya , jadi kalau mau menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan kehendak Allah kita harus merubah pola pikir kita menurut pola pikir Tuhan YESUS , sehingga akhirnya hidup selaras dengan apa yang Tuhan kehendaki ,Teladan hidup menurut kehendak dan rencana BAPA adalah perjalanan kehidupan dari Tuhan YESUS , hal ini tertulis dengan jelas dalam Yohanes 5 : 30 .
Mari kita melihat bagaimana saat kita menghadapi persoalan dan tekanan hidup ini,cara menyelesaikannya menurut pola pikir Tuhan atau menyelesaikan menurut konsep pola pikir kita sendiri Kalau kita tidak mengikuti pola pikir Tuhan YESUS , kita tidak pernah bisa mengerti apa yang Tuhan YESUS rencanakan dibalik semua peristiwa dalam perjalanan hidup ini , sedangkan segala persoalan yang terjadi dalam hidup ini selalu ada maksud dan tujuanNya , jalan keluar mengatasi hal ini adalah ,
Percaya dan Mengandalkan Allah dengan segenap hati kita ,
Saat menghadapi persoalan apakah menggunakan pola pikir duniawi atau pola pikir Tuhan , kita melihat ada dua scenario konsep cara menyelesaikan masalah :
1. Banyak orang berpikir masalah dan penderitaan penyebabnya tekanan dari luar / EKSTERNAL kalau tekanan hilang, dengan sendirinya akan mengalami kelegaan ;
Ketika penderitaan , kesulitan , terjadi satu-satunya jalan yang membuatnya jadi lega , kalau situasi buruk yang menekan dari luar berubah , contoh kalau miskin akan menjadi baik , apabila punya uang , sakit menjadi sembuh , apakah itu jalan keluarnya yang terbaik ? jelas tidak !
Kalau situasi dalam rumah tangga tidak harmonis ,dan menggunakan POLA PIKIR EKSTERNAL, Istri akan berpikir penyebabnya karena suami yang tidak tanggung jawab mencukupi kebutuhan hidup yang terus meningkat , sebaliknya suami mengatakan penyebabnya istri yang boros tidak mampu mengatur rumah tangga apakah betul demikian ? Tidak Bukan !
Dalam perjalanan hidup kita sebagai anak Tuhan , selalu kuatir apa kata orang karena kebiasaan umum , misal dulu sebelum percaya kalau ada yang meninggal harus pakaian putih tidak boleh pakaian yang ada merahnya sedikitpun dan kita masih melakukan hal tersebut sebab kuatir kata orang !
Kita akan menjadi manusia yang ditentukan oleh keadaan dari luar ( eksternal ) , maka kehidupan kita akan tertekan terus tidak akan memiliki kedamaiaan dan ketenangan dalam hidup ini , sebab masalah dan tekanan kehidupan ini selalu ada dengan berbagai macam bentuknya , maka kita jadi orang paling malang didunia ini, karena tidak berdaya mengatasi tekanan dari luar , sedang kita tahu dunia ini tidak semakin baik tetapi semakin buruk saja , kalau sudah ada di Sorga barulah terbebas dari masalah .Itulah pola pikir kebanyakan orang , sehingga hidupnya dilewati dengan perasaan tertekan terus .
2. Menghadapi segala tekanan dan masalah seharusnya dengan pola pikir Tuhan , membuat pola pikir tentang hidup tidak menyalahkan hal-hal yang dari luar ( eksternal ) tetapi berorientasi kedalam diri sendiri ( internal ) ada rencana apa dibalik semua peristiwa ini ? atau manfaat apa yang aku peroleh ?, lalu bagaimana mengatasi dan menanggapi tekanan dari luar sehingga mengalami kelegaan ? , kuncinya justru dari dalam diri kita sendiri , untuk mengatasi badai dan gelombang kehidupan , factor dari dalam diri yang akan menentukan perasaan positif atau negatif .
Ada artikel berjudul ; “ Rahasia 90/10 “artikel ini menulis 90% kehidupan sebetulnya ditentukan hal-hal yang terjadi didalam diri yang 10% diluar kemampuan kita untuk mengatasinya , seperti jalan macet , bencana alam dan hal-hal lainnya , Contoh yang 90% :
Suatu pagi anda sedang sarapan bersama keluarga anak dan istri , tiba–tiba anak anda menumpahkan minuman diatas baju anda , anda tidak bisa mengatasi situasi ini maka anda memarahi anak anda yang tidak hati-hati , dan anak anda menangis karena merasa takut dan bersalah , sehingga bis penjemput anak meninggalkan anak anda yang masih menangis dan saat itu juga anda menyalahkan istri yang terlalu pinggir meletakkan gelas, ketika anda masuk kamar mengganti pakaian istri anda sudah berangkat kekantor , maka tinggal anda dan anak anda yang juga sudah ditinggal bis penjemput , maka anda harus mengantar anak anda , karena diburu waktu anda melanggar lampu jalan sehingga anda ditangkap polisi setelah menyelesaikan urusan dengan polisi anda meneruskan penjalanan mengantar anak anda dan ketika sampai dikantor anda terlambat 20 mnt , dan karena anda tergesa-gesa maka tas kantor anda tertinggal dirumah, hari anda sangat buruk bukan ? Ketika anda sampai dirumah situasi dalam rumah jadi canggung anda mau menyapa istri anda gengsi, demikian juga istri yang juga marah Karena disalahkan anda tidak mau menyapa , anak anda tidak menyambut seperti biasa , kenapa hari anda begitu buruk ? Dalam menanggapi situasi tersebut maka anda berpikir penyebabnya adalah :
• Secangkir minuman?, Kecerobohan anak anda ?, Istri yang terlalu pinggir meletakkan gelas minuman ? , Polisi yang menilang anda ? , atau Justru diri anda sendiri ?
Jawabannya adalah diri anda sendiri , yang tidak bisa mengendalikan situasi tekanan dari luar , seandainya anda mengatakan kepada anak anda tidak apa-apa sayang lain kali hati-hati , maka situasi hari anda pasti berbeda anda tidak terlambat kekantor , tas anda tidak ketinggalan , anak dan istri anda pergi dengan ciuman dan saat pulang anda disambut dengan riang gembira sehingga hari anda tidak buruk bukan !
Dua scenario yang berbeda berakhir berbeda, jadi yang menentukan keadaan , tergantung dari reaksi dari kita dalam menanggapi tekanan dari luar! Memang kita tidak mungkin bisa mengatasi yang 10% tetapi yang 90% sebetulnya kita yang menentukan segala tekanan yang datang dari luar , sehingga kita bisa tetap memiliki perasaan yang positif bukan negative ! tentunya dengan pola pikir bahwa dibalik segala sesuatu ada rencana Tuhan atau ada hikmahnya ( pelajaran yang bisa kita petik ) .
Mengandalkan Allah dengan Iman yang benar !
Iman kepercayaan sangat menentukan saat menghadapi keadaan sulit lalu :
• ,Apakah kita percaya sebatas Tuhan hanya sebagai sarana untuk melepaskan kita dari situasi keadaan yang sulit saja ? atau kita percaya dibalik peristiwa yang terjadi ada maksud dan tujuan Tuhan dan percaya Tuhan akan memberikan jalan keluarnya ? ( 1 Kor 10:13 ) dan memberi hikmat jalan keluarnya kepada kita yang mau mencari tahu kepada Tuhan dalam pergumulan hidupnya , ( Yak 1 : 5 )
• Atau percaya setelah proses hidup ini selesai maka kehidupan kita akan dibawa makin mulia , seperti yang direncanakan sejak semula , sehingga ditengah badai hidup tetap yakin Tuhan selalu beserta dan tidak pernah meninggalkan hidup kita ! ( Yes 43:1-7 )
Kalau kita punya pandangan satu-satunya jalan keluar dari keadaan yang tidak enak hanya kalau Tuhan mengubah situasi buruk menjadi baik seperti yang kita kehendaki dengan belajar teori doa , formula doa yang kita dengar , tanpa mau tahu kehendak Tuhan dibalik semua peristiwa hidup kita maka tanpa disadari kita memperlakukan Tuhan hanya untuk memenuhi segala keinginan dan kebutuhan hidup kita saja ! scenario kehidupan kita yang menentukan bukan Tuhan , kalau kita punya pandangan seperti itu jangan heran sering kita mengalami kenyataan , Tuhan tidak memberikan kelegaan melainkan tekanan yang lebih lagi ! karena pikiran / persepsi kita salah dalam menanggapi tekanan dan pergumulan kehidupan kita , semua itu karena :
• Kita tidak mau bergumul mencari tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan dibalik semua peristiwa , maka kitapun tidak akan mengenal kehendakNya lebih dalam .
• Seandainya masalah akibat dosa kita maka seharusnya kita berdoa kepada Tuhan dengan rendah hati dan minta ampun ,minta juga hati yang rela dibentuk dan tidak mengulangi kesalahan yang sama . ( Maz 51 : 11-14 )
Nabi Habakuk memiliki pengalaman yang sama bagaimana Ia harus menghadapi tekanan eksternal Habakuk1:1-6 Nabi melihat akan datang bangsa yang kejam lalim untuk menghancurkan bangsanya , hal itu membuat Nabi kalang kabut , Ia berpikir satu-satunya keselamatan dan pertolongan adalah Tuhan mengubah situasi tersebut , Ia berteriak agar Tuhan mengubahkan situasi tersebut, hasilnya kekecewaan besar ; “ Nabi berkata dengan putus asa berapa lama lagi, Tuhan , aku berteriak , tetapi Engkau tidak mau mendengar, aku berseru kepadaMU ; penindasan !” tetapi Kau tidak juga menolong ? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman ?” Tuhan bukan saja tidak memperbaiki situasi buruk , malah membuat Nabi shock , Tuhan menegaskan , AKU lah yang mendatangkan orang kasdim itu !”
Tetapi setelah melalui pergumulan dalam mencari tahu apa kehendak Allah dibalik semua peristiwa tersebut Nabi sadar, Hab 2 : 4 “ Sesungguhnya ,orang yang membusungkan dada , tidak lurus hatinya , tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. ” akhirnya Nabi mengatakan “ Sekalipun pohon ara tidak berbuah , hasil pohon zaitun mengecewakan , sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan , kambing domba terhalau dari kurungan , dan tidak ada kambing lembu dalam kurungan Nabi tetap akan beria-ria , Didalam Tuhan yang menyelamatkannya ... Hab 3 : 17-19 .
Walau kondisi belum seperti yang diinginkan tetapi Nabi bisa mengucap syukur kepada Tuhan , sehingga tetap bisa merasakan hidup dalam suasana kerajaan Allah ! ( Rom 14:17 )
Artinya bagi Nabi hidup tidak terletak kestabilan keadaan , seperti yang ia pikir sebelumnya , tetapi kepada keyakinan akan kasih setia Tuhan yang tidak pernah berubah pasti dilaksanakan walau harus melewati berbagai halangan dan rintangan itulah yang menciptakan kedamaian dalam hatinya , jadi kalau kita mau berIman dan mengandalkan Allah sebagai pusat hidup kita , maka akan muncul rasa aman dan kelegaan, sehingga kita tidak tergantung atau dipengaruhi situasi , tekanan hidup yang ada , dan menjalani hidup ini dengan suka cita , bukan dengan perasan tertekan terus ! Contoh :
• Kalau Istri masih cerewet jangan kita berpikir mengapa, Alkitab sudah mengatakannya kalau wanita kebanyakan memang cerewet ( Ams 21:9 ) kita harus tahu dibalik itu ada rencana Tuhan agar kita berlatih sabar dan menerima keadaan istri kita dengan suka cita , mencintai bukan hanya kebaikannya saja tetapi juga kekurangannya.
• Kalau suami otoriter dan sewenang-wenang sudah didoakan masih saja , kita tunggu waktu Tuhan , mungkin juga Tuhan sedang mengajarkan kita sebagai wanita untuk sabar dan menerima keadaan dengan hati bersyukur dan tetap tunduk dan hormat dalam segala hal kepada suami seperti yang Tuhan katakan , ( Ef 5 : 24 )
• Kalau kita belum juga diberkati secara berlimpah seperti janji Tuhan, walau kita sudah setia mengembalikan persepuluhan, ( Mal 3:10 ) setia mengembalikan milik orang sehingga harta milik kita Tuhan berikan ( Luk 16 : 11-12 ), dan kita juga setia menabur seperti yang Firman Tuhan anjurkan ( 2 Kor 9:6 ) walau belum mengalami kehidupan yang berkerlimpahan, kita tetap mengucap syukur dan mencukupkan hidup seperti yang Tuhan ajarkan, ( Fil 4:11 ) dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang memalukan dalam mencari keuntungan seperti orang dunia .
Kita tahu sekarang Tuhan sengaja mengijinkan masalah , persoalan , bahaya , ketakutan menghimpit kehidupan kita agar kita tidak mengandalkan pola pikir kita sendiri , tetapi pola pikir dari Tuhan dari sikap seperti itulah yang akan membuat kita makin mengenal kehendakNya dan tumbuh dalam kedewasaan rohani, karena mengenal Tuhan dengan baik dan benar , membuat kita mau mengandalkan hidup dalam segala keadaan kepadaNya , karena percaya Tuhan pasti memberikan jalan keluar yang terbaik sesuai waktuNya ! .
Amin .
Firman Tuhan ini memberi penjelasan kepada kita bahwa :
1. Manusia yang telah diselamatkan tetapi masih menggunakan Pikiran duniawi ( pengaruh falsafah dunia dan pikirannya sendiri ) tidak akan bisa mengerti pikiran KRISTUS ( Kehendak dan rencanaNya ) karena tidak mau menerima apa yang ROH KUDUS katakan kepadanya melalui Firman Tuhan , kita bisa juga melihat hal ini dalam Amsal 3 : 5 mengatakan “ Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri “
Firman Tuhan ini menjelaskan seseorang dengan pikiran duniawi kalaupun ia mau percaya Firman Tuhan sering DIPOTONG-POTONG yang diambil / dijadikan pegangan hanya yang menguntungkan , bermanfaat bagi kepentingannya saja ,misal :
• Dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu .” kalimat ini sering didengungkan, tetapi menjadi salah kalau tidak membaca secara lengkap didepannya yang berkata : “ Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan,” walau tetap tenang menantikan pertolongan Tuhan, akan sia-sia kalau tidak mau bertobat dari jalan hidupnya yang salah dan menunggu waktu Tuhan ! ( Yes 30:15 )
• “ Mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya , ( Yoh 15:7 )kalimat ini sering diterjemahkan sepotong saja sehingga ada orang yang saat ulang tahun sebelum tiup lilin doa dulu mohon sesuatu , atau buat surat permohonan kemudian dibakar sambil berdoa , hal ini percuma saja selama ia tidak hidup dalam Tuhan ( dalam kehendakNya ) dan hidup dalam kebenaran Firman !
• Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang –orang yang berhak menerima janji-janji Allah,..” Roma 8 : 17 ayat ini sering juga dikutip tetapi tidak secara utuh ayat 17 b tidak dibacakan seluruhnya , sehingga mengecoh jemaat yang memang kurang teliti dalam memahami kebenaran , sehingga banyak jemaat berani klaim Tuhan menuntut janji-janjiNya , tetapi Jemaat sendiri tidak mau pikul salib . ( Mat 16:24 ) dan banyak lagi ayat Firman Tuhan yang dipotong-potong .
2. Tetapi manusia rohani mentaati sepenuhnya Firman Tuhan tanpa dipotong-potong baik melalui pembacaan Alkitab maupun melalui uraian dari Kotbah hamba-hamba Tuhan , tentunya proses ketaatan tersebut secara bertahap !Akhirnya orang seperti itu akan mengetahui apa yang Tuhan rencanakan dan kehendaki bagi hidupnya , karena memiliki pikiran sama dengan yang Tuhan YESUS pikirkan , sehingga tujuan hidupnyapun sama dengan apa yang Tuhan rencanakan !
Sebetulnya yang menghalangi seseorang untuk melakukan Firman Tuhan yang dibaca maupun yang didengar selama ini adalah konsep berpikirnya , jadi kalau mau menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan kehendak Allah kita harus merubah pola pikir kita menurut pola pikir Tuhan YESUS , sehingga akhirnya hidup selaras dengan apa yang Tuhan kehendaki ,Teladan hidup menurut kehendak dan rencana BAPA adalah perjalanan kehidupan dari Tuhan YESUS , hal ini tertulis dengan jelas dalam Yohanes 5 : 30 .
Mari kita melihat bagaimana saat kita menghadapi persoalan dan tekanan hidup ini,cara menyelesaikannya menurut pola pikir Tuhan atau menyelesaikan menurut konsep pola pikir kita sendiri Kalau kita tidak mengikuti pola pikir Tuhan YESUS , kita tidak pernah bisa mengerti apa yang Tuhan YESUS rencanakan dibalik semua peristiwa dalam perjalanan hidup ini , sedangkan segala persoalan yang terjadi dalam hidup ini selalu ada maksud dan tujuanNya , jalan keluar mengatasi hal ini adalah ,
Percaya dan Mengandalkan Allah dengan segenap hati kita ,
Saat menghadapi persoalan apakah menggunakan pola pikir duniawi atau pola pikir Tuhan , kita melihat ada dua scenario konsep cara menyelesaikan masalah :
1. Banyak orang berpikir masalah dan penderitaan penyebabnya tekanan dari luar / EKSTERNAL kalau tekanan hilang, dengan sendirinya akan mengalami kelegaan ;
Ketika penderitaan , kesulitan , terjadi satu-satunya jalan yang membuatnya jadi lega , kalau situasi buruk yang menekan dari luar berubah , contoh kalau miskin akan menjadi baik , apabila punya uang , sakit menjadi sembuh , apakah itu jalan keluarnya yang terbaik ? jelas tidak !
Kalau situasi dalam rumah tangga tidak harmonis ,dan menggunakan POLA PIKIR EKSTERNAL, Istri akan berpikir penyebabnya karena suami yang tidak tanggung jawab mencukupi kebutuhan hidup yang terus meningkat , sebaliknya suami mengatakan penyebabnya istri yang boros tidak mampu mengatur rumah tangga apakah betul demikian ? Tidak Bukan !
Dalam perjalanan hidup kita sebagai anak Tuhan , selalu kuatir apa kata orang karena kebiasaan umum , misal dulu sebelum percaya kalau ada yang meninggal harus pakaian putih tidak boleh pakaian yang ada merahnya sedikitpun dan kita masih melakukan hal tersebut sebab kuatir kata orang !
Kita akan menjadi manusia yang ditentukan oleh keadaan dari luar ( eksternal ) , maka kehidupan kita akan tertekan terus tidak akan memiliki kedamaiaan dan ketenangan dalam hidup ini , sebab masalah dan tekanan kehidupan ini selalu ada dengan berbagai macam bentuknya , maka kita jadi orang paling malang didunia ini, karena tidak berdaya mengatasi tekanan dari luar , sedang kita tahu dunia ini tidak semakin baik tetapi semakin buruk saja , kalau sudah ada di Sorga barulah terbebas dari masalah .Itulah pola pikir kebanyakan orang , sehingga hidupnya dilewati dengan perasaan tertekan terus .
2. Menghadapi segala tekanan dan masalah seharusnya dengan pola pikir Tuhan , membuat pola pikir tentang hidup tidak menyalahkan hal-hal yang dari luar ( eksternal ) tetapi berorientasi kedalam diri sendiri ( internal ) ada rencana apa dibalik semua peristiwa ini ? atau manfaat apa yang aku peroleh ?, lalu bagaimana mengatasi dan menanggapi tekanan dari luar sehingga mengalami kelegaan ? , kuncinya justru dari dalam diri kita sendiri , untuk mengatasi badai dan gelombang kehidupan , factor dari dalam diri yang akan menentukan perasaan positif atau negatif .
Ada artikel berjudul ; “ Rahasia 90/10 “artikel ini menulis 90% kehidupan sebetulnya ditentukan hal-hal yang terjadi didalam diri yang 10% diluar kemampuan kita untuk mengatasinya , seperti jalan macet , bencana alam dan hal-hal lainnya , Contoh yang 90% :
Suatu pagi anda sedang sarapan bersama keluarga anak dan istri , tiba–tiba anak anda menumpahkan minuman diatas baju anda , anda tidak bisa mengatasi situasi ini maka anda memarahi anak anda yang tidak hati-hati , dan anak anda menangis karena merasa takut dan bersalah , sehingga bis penjemput anak meninggalkan anak anda yang masih menangis dan saat itu juga anda menyalahkan istri yang terlalu pinggir meletakkan gelas, ketika anda masuk kamar mengganti pakaian istri anda sudah berangkat kekantor , maka tinggal anda dan anak anda yang juga sudah ditinggal bis penjemput , maka anda harus mengantar anak anda , karena diburu waktu anda melanggar lampu jalan sehingga anda ditangkap polisi setelah menyelesaikan urusan dengan polisi anda meneruskan penjalanan mengantar anak anda dan ketika sampai dikantor anda terlambat 20 mnt , dan karena anda tergesa-gesa maka tas kantor anda tertinggal dirumah, hari anda sangat buruk bukan ? Ketika anda sampai dirumah situasi dalam rumah jadi canggung anda mau menyapa istri anda gengsi, demikian juga istri yang juga marah Karena disalahkan anda tidak mau menyapa , anak anda tidak menyambut seperti biasa , kenapa hari anda begitu buruk ? Dalam menanggapi situasi tersebut maka anda berpikir penyebabnya adalah :
• Secangkir minuman?, Kecerobohan anak anda ?, Istri yang terlalu pinggir meletakkan gelas minuman ? , Polisi yang menilang anda ? , atau Justru diri anda sendiri ?
Jawabannya adalah diri anda sendiri , yang tidak bisa mengendalikan situasi tekanan dari luar , seandainya anda mengatakan kepada anak anda tidak apa-apa sayang lain kali hati-hati , maka situasi hari anda pasti berbeda anda tidak terlambat kekantor , tas anda tidak ketinggalan , anak dan istri anda pergi dengan ciuman dan saat pulang anda disambut dengan riang gembira sehingga hari anda tidak buruk bukan !
Dua scenario yang berbeda berakhir berbeda, jadi yang menentukan keadaan , tergantung dari reaksi dari kita dalam menanggapi tekanan dari luar! Memang kita tidak mungkin bisa mengatasi yang 10% tetapi yang 90% sebetulnya kita yang menentukan segala tekanan yang datang dari luar , sehingga kita bisa tetap memiliki perasaan yang positif bukan negative ! tentunya dengan pola pikir bahwa dibalik segala sesuatu ada rencana Tuhan atau ada hikmahnya ( pelajaran yang bisa kita petik ) .
Mengandalkan Allah dengan Iman yang benar !
Iman kepercayaan sangat menentukan saat menghadapi keadaan sulit lalu :
• ,Apakah kita percaya sebatas Tuhan hanya sebagai sarana untuk melepaskan kita dari situasi keadaan yang sulit saja ? atau kita percaya dibalik peristiwa yang terjadi ada maksud dan tujuan Tuhan dan percaya Tuhan akan memberikan jalan keluarnya ? ( 1 Kor 10:13 ) dan memberi hikmat jalan keluarnya kepada kita yang mau mencari tahu kepada Tuhan dalam pergumulan hidupnya , ( Yak 1 : 5 )
• Atau percaya setelah proses hidup ini selesai maka kehidupan kita akan dibawa makin mulia , seperti yang direncanakan sejak semula , sehingga ditengah badai hidup tetap yakin Tuhan selalu beserta dan tidak pernah meninggalkan hidup kita ! ( Yes 43:1-7 )
Kalau kita punya pandangan satu-satunya jalan keluar dari keadaan yang tidak enak hanya kalau Tuhan mengubah situasi buruk menjadi baik seperti yang kita kehendaki dengan belajar teori doa , formula doa yang kita dengar , tanpa mau tahu kehendak Tuhan dibalik semua peristiwa hidup kita maka tanpa disadari kita memperlakukan Tuhan hanya untuk memenuhi segala keinginan dan kebutuhan hidup kita saja ! scenario kehidupan kita yang menentukan bukan Tuhan , kalau kita punya pandangan seperti itu jangan heran sering kita mengalami kenyataan , Tuhan tidak memberikan kelegaan melainkan tekanan yang lebih lagi ! karena pikiran / persepsi kita salah dalam menanggapi tekanan dan pergumulan kehidupan kita , semua itu karena :
• Kita tidak mau bergumul mencari tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan dibalik semua peristiwa , maka kitapun tidak akan mengenal kehendakNya lebih dalam .
• Seandainya masalah akibat dosa kita maka seharusnya kita berdoa kepada Tuhan dengan rendah hati dan minta ampun ,minta juga hati yang rela dibentuk dan tidak mengulangi kesalahan yang sama . ( Maz 51 : 11-14 )
Nabi Habakuk memiliki pengalaman yang sama bagaimana Ia harus menghadapi tekanan eksternal Habakuk1:1-6 Nabi melihat akan datang bangsa yang kejam lalim untuk menghancurkan bangsanya , hal itu membuat Nabi kalang kabut , Ia berpikir satu-satunya keselamatan dan pertolongan adalah Tuhan mengubah situasi tersebut , Ia berteriak agar Tuhan mengubahkan situasi tersebut, hasilnya kekecewaan besar ; “ Nabi berkata dengan putus asa berapa lama lagi, Tuhan , aku berteriak , tetapi Engkau tidak mau mendengar, aku berseru kepadaMU ; penindasan !” tetapi Kau tidak juga menolong ? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman ?” Tuhan bukan saja tidak memperbaiki situasi buruk , malah membuat Nabi shock , Tuhan menegaskan , AKU lah yang mendatangkan orang kasdim itu !”
Tetapi setelah melalui pergumulan dalam mencari tahu apa kehendak Allah dibalik semua peristiwa tersebut Nabi sadar, Hab 2 : 4 “ Sesungguhnya ,orang yang membusungkan dada , tidak lurus hatinya , tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. ” akhirnya Nabi mengatakan “ Sekalipun pohon ara tidak berbuah , hasil pohon zaitun mengecewakan , sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan , kambing domba terhalau dari kurungan , dan tidak ada kambing lembu dalam kurungan Nabi tetap akan beria-ria , Didalam Tuhan yang menyelamatkannya ... Hab 3 : 17-19 .
Walau kondisi belum seperti yang diinginkan tetapi Nabi bisa mengucap syukur kepada Tuhan , sehingga tetap bisa merasakan hidup dalam suasana kerajaan Allah ! ( Rom 14:17 )
Artinya bagi Nabi hidup tidak terletak kestabilan keadaan , seperti yang ia pikir sebelumnya , tetapi kepada keyakinan akan kasih setia Tuhan yang tidak pernah berubah pasti dilaksanakan walau harus melewati berbagai halangan dan rintangan itulah yang menciptakan kedamaian dalam hatinya , jadi kalau kita mau berIman dan mengandalkan Allah sebagai pusat hidup kita , maka akan muncul rasa aman dan kelegaan, sehingga kita tidak tergantung atau dipengaruhi situasi , tekanan hidup yang ada , dan menjalani hidup ini dengan suka cita , bukan dengan perasan tertekan terus ! Contoh :
• Kalau Istri masih cerewet jangan kita berpikir mengapa, Alkitab sudah mengatakannya kalau wanita kebanyakan memang cerewet ( Ams 21:9 ) kita harus tahu dibalik itu ada rencana Tuhan agar kita berlatih sabar dan menerima keadaan istri kita dengan suka cita , mencintai bukan hanya kebaikannya saja tetapi juga kekurangannya.
• Kalau suami otoriter dan sewenang-wenang sudah didoakan masih saja , kita tunggu waktu Tuhan , mungkin juga Tuhan sedang mengajarkan kita sebagai wanita untuk sabar dan menerima keadaan dengan hati bersyukur dan tetap tunduk dan hormat dalam segala hal kepada suami seperti yang Tuhan katakan , ( Ef 5 : 24 )
• Kalau kita belum juga diberkati secara berlimpah seperti janji Tuhan, walau kita sudah setia mengembalikan persepuluhan, ( Mal 3:10 ) setia mengembalikan milik orang sehingga harta milik kita Tuhan berikan ( Luk 16 : 11-12 ), dan kita juga setia menabur seperti yang Firman Tuhan anjurkan ( 2 Kor 9:6 ) walau belum mengalami kehidupan yang berkerlimpahan, kita tetap mengucap syukur dan mencukupkan hidup seperti yang Tuhan ajarkan, ( Fil 4:11 ) dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang memalukan dalam mencari keuntungan seperti orang dunia .
Kita tahu sekarang Tuhan sengaja mengijinkan masalah , persoalan , bahaya , ketakutan menghimpit kehidupan kita agar kita tidak mengandalkan pola pikir kita sendiri , tetapi pola pikir dari Tuhan dari sikap seperti itulah yang akan membuat kita makin mengenal kehendakNya dan tumbuh dalam kedewasaan rohani, karena mengenal Tuhan dengan baik dan benar , membuat kita mau mengandalkan hidup dalam segala keadaan kepadaNya , karena percaya Tuhan pasti memberikan jalan keluar yang terbaik sesuai waktuNya ! .
Amin .
0 Response to "Konsep Pikiran menentukan perubahan Bag I"
Post a Comment