Hidup adalah perjuangan yang penuh resiko dan tidak boleh berhenti. Semakin berjuang semakin banyak lagi yang harus di bayar mahal (Fil 1:27-30)
Dalam tiap kelelahan, Dia berikan sandaran. Dalam tiap kelemahan, Dia berikan kekuatan. Dalam tiap kesulitan, Dia berikan pengharapan. Dalam tiap doa, pasti ada jawaban.
Terbaik dari cinta adalah memberi. Terbaik dari kasih adalah menyayangi. Terbaik dari hati adalah ketulusan. Dan terbaik yang ada pada kita, persembahkanlah diri kita untuk Tuhan, karena Ia terlebih dahulu telah memberikan diriNya dengan berkorban bagi kita.
Jangan biarkan ketakutan dan kekuatiranmu menaungimu, karena itu bias membuat kita kehilangan jati diri. Serahkan semua kepada Tuhan Yesus karena Dia hidup. Dia tidak seperti dunia yang membuang muka, ketika kita terjatuh.
Bukan karena hari ini indah kita bahagia, tetapi karena bahagia, hari ini menjadi indah. Bukan karena tidak ada rintangan, kita optimis, tetapi karena kita optimis, rintangan jadi tidak ada. Bukan karena mudah kita yakin bisa, tetapi karena kita yakin bisa, semua jadi mudah. Bukan karena kita gagal, kita jadi takut mencoba, tetapi karena kita takut mencoba, kita jadi gagal. Bukan karena semua baik, kita tersenyum, tetapi karena kita tersenyum, semua jadi baik.
Hidup adalah perlombaan. Setiap kita wajib ikut serta dalam perlombaan itu. Rintangan, tantangan, masalah, tekanan dan cobaan pasti akan datang silih berganti dalam setiap perlombaan itu. Jangan melihat berat hidup sekarang, tetapi arahkanlah hati kita pada piala sorgawi di akhir perlombaan (Fil 3:13-14). Jangan pernah menyerah dalam keadaan apapun, teruslah maju dalam Tuhan.
Mentari pagi telah tiba. Bangunlah dari kasur “masa lalu” mu dan cucilah muka dengan air “ucapan syukur”. Bukalah jendela “kehidupan”mu dan biarkan sinar mentari kasih masuk dengan sukacita dan tersenyumlah. Biarlah empat pilar rohani (firman, iman, pengharapan dan kasih) mengokohkan hidupmu (Roma 12:11).
Meskipun berkali-kali terjatuh, seorang bayi akan tetap mencoba untuk bangun dan terus belajar berjalan. Kita diciptakan untuk tidak mudah patah semangat dalam mengarungi samudera kehidupan. “Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, Tuhan akan menjadi terangku.” (Mikha 7:8)
Ucapkanlah kata-kata iman, maka kita akan mendapatkan hasil tepat seperti yang kita katakan (1 Sam 17:46-47). Kemenangan kita diawali dari perkataan kita. Apa yang kita pikirkan dan terkatakan, entah positif atau negatif bisa terjadi. Katakan yang positif saja. Salam kemenangan.
Kaki yang diawali dengan berlutut untuk berdoa di pagi hari akan menjadi kaki yang kuat dan tidak tersandung untuk berjalan sepanjang hari.
Dalam tiap kelelahan, Dia berikan sandaran. Dalam tiap kelemahan, Dia berikan kekuatan. Dalam tiap kesulitan, Dia berikan pengharapan. Dalam tiap doa, pasti ada jawaban.
Terbaik dari cinta adalah memberi. Terbaik dari kasih adalah menyayangi. Terbaik dari hati adalah ketulusan. Dan terbaik yang ada pada kita, persembahkanlah diri kita untuk Tuhan, karena Ia terlebih dahulu telah memberikan diriNya dengan berkorban bagi kita.
Jangan biarkan ketakutan dan kekuatiranmu menaungimu, karena itu bias membuat kita kehilangan jati diri. Serahkan semua kepada Tuhan Yesus karena Dia hidup. Dia tidak seperti dunia yang membuang muka, ketika kita terjatuh.
Bukan karena hari ini indah kita bahagia, tetapi karena bahagia, hari ini menjadi indah. Bukan karena tidak ada rintangan, kita optimis, tetapi karena kita optimis, rintangan jadi tidak ada. Bukan karena mudah kita yakin bisa, tetapi karena kita yakin bisa, semua jadi mudah. Bukan karena kita gagal, kita jadi takut mencoba, tetapi karena kita takut mencoba, kita jadi gagal. Bukan karena semua baik, kita tersenyum, tetapi karena kita tersenyum, semua jadi baik.
Hidup adalah perlombaan. Setiap kita wajib ikut serta dalam perlombaan itu. Rintangan, tantangan, masalah, tekanan dan cobaan pasti akan datang silih berganti dalam setiap perlombaan itu. Jangan melihat berat hidup sekarang, tetapi arahkanlah hati kita pada piala sorgawi di akhir perlombaan (Fil 3:13-14). Jangan pernah menyerah dalam keadaan apapun, teruslah maju dalam Tuhan.
Mentari pagi telah tiba. Bangunlah dari kasur “masa lalu” mu dan cucilah muka dengan air “ucapan syukur”. Bukalah jendela “kehidupan”mu dan biarkan sinar mentari kasih masuk dengan sukacita dan tersenyumlah. Biarlah empat pilar rohani (firman, iman, pengharapan dan kasih) mengokohkan hidupmu (Roma 12:11).
Meskipun berkali-kali terjatuh, seorang bayi akan tetap mencoba untuk bangun dan terus belajar berjalan. Kita diciptakan untuk tidak mudah patah semangat dalam mengarungi samudera kehidupan. “Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, Tuhan akan menjadi terangku.” (Mikha 7:8)
Ucapkanlah kata-kata iman, maka kita akan mendapatkan hasil tepat seperti yang kita katakan (1 Sam 17:46-47). Kemenangan kita diawali dari perkataan kita. Apa yang kita pikirkan dan terkatakan, entah positif atau negatif bisa terjadi. Katakan yang positif saja. Salam kemenangan.
Kaki yang diawali dengan berlutut untuk berdoa di pagi hari akan menjadi kaki yang kuat dan tidak tersandung untuk berjalan sepanjang hari.
0 Response to "SMS Rohani"
Post a Comment