“Jadilah sesuai imanmu.” Kita sangat mengenal pernyataan Tuhan Yesus yang satu ini, tetapi tidak semua orang berani menyediakan bejana iman yang cukup besar di mana mujizat Tuhan bisa dinyatakan, padahal setiap orang selalu berharap untuk mendapatkan mujizat yang besar. Apakah mujizat kecukupan atas kebutuhan, mujizat kesembuhan, mujizat pertobatan bagi orang yang kita doakan, dll. Martin Luther mengatakan, “Tuhan membuat segala sesuatunya bergantung pada iman”. Jadi siapa memiliki iman akan memiliki segalanya, dan siapa yang tidak memiliki iman tidak akan memiliki apa-apa. Mujizat apa yang saudara perlukan saat ini? Sediakan bejana iman yang sesuai untuk itu dan berikan kesempatan kepada Tuhan untuk menyatakan kuasaNya (2 Raja 4:6).
Sekecil apapun yang kita miliki, serahkan itu kepada Tuhan dan mulailah melangkah. Tuhan akan memperhitungkan itu sebagai benih iman dan Ia akan menyatakan mujizatNya. Jadi jangan bersedih untuk apa yang belum kita miliki. Bersyukurlah dan gunakanlah apa yang sudah kita miliki (2 Raja 4:2, 1 Tim 4:4).
Ketika saudara menghadapi kesulitan atau mulai meragukan penyertaan Tuhan, datanglah kepada orang yang tepat. Temui hamba Tuhan atau saudara seiman yang saudara percaya bisa menguatkan iman saudara (2 Raja 4:1). Saudara boleh berteman dengan semua orang, tetapi mintalah petunjuk dan nasihat dari orang yang saudara percayai.
Tiga hal yang tidak pernah kembali: waktu, perkataan dan kesempatan. Tiga hal yang dapat menghancurkan: kemarahan, kesombongan dan dendam. Tiga hal yang tidak boleh hilang: kasih, sukacita dan damai sejahtera. Tiga hal yang tidak kekal: harta, tahta dan pasangan. Tiga hal yang membuat kita berharga: kejujuran, kepercayaan dan kerendahan hati. Tiga hal yang membuat kita bertahan dalam hidup: iman, pengharapan dan bersyukur dalam segala hal.
Membiarkan diri dikuasai pendendam tanpa pernah mengakuinya, berarti melepaskan kesempatan menerima pengampunan dari Bapa (1 Yoh 1:9). – Dalius Yusak
Pada umumnya ketika seseorang sudah merasa nyaman dan aman, ia tidak akan suka perubahan. Hidup Yusuf begitu nyaman, tetapi dalam sekejap keadaan berubah. Ia di tangkap saudara-saudaranya, di jual kepada orang Ismael (Kej 37:28). Ia pun di bawa ke Mesir mengabdi kepada Potifar. Ia seolah di tarik paksa dari zona nyamannya. Jika Tuhan mengijinkan perubahan atas kita, yakinlah Dia (Kej 39:2). Lakukan apa yang bisa kita lakukan dengan kesungguhan dan percayalah bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu (Roma8:28). – Djoni Halim Lie
Sesungguhnya orang bodoh di bunuh oleh sakit hati dan orang bebal dimatikan oleh iri hati (Ayub5:2). Marilah kita saling memaafkan karena kita bukanlah orang bodoh atau bebal, tetapi orang yang sudah dimerdekakan oleh Kristus. (087840810xxx)
Pada akhirnya kita akan mengerti maksud dan rencana Tuhan dalam hidup kita. Teman atau saudara boleh meninggalkan kita, tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ampunilah mereka (Kej 50:19). – Hamidi
Kaca cermin hanya untuk melihat tampilan luar, tampilan dalam kita sesungguhnya siapa yang tahu? Jika kita takut Tuhan, kita akan selalu hidup jujur walau tidak di lihat orang. Tidak ada yang dapat kita sembunyikan dariNya (Ams 10:9; Maz 11:4). – Djoni Halim Lie
Terkadang Tuhan mengijinkan kita berada dalam suatu keadaan yang tidak kita sukai atau keadaan tidak nyaman, buat kita berdukacita. Kita berusaha untuk mengubahnya atau mencoba lari dari keadaan, sehingga: kita gagal melihat apa yang sedang Tuhan mau lakukan dalam keadaan kita yang tidak kita sukai itu. Marilah kita menyerah pada sifat Kristus, apa yang Dia mau atas kita (2 Kor 7:10; Ayub 5:17). – Djoni Halim Lie
Tuhan menciptakan manusia bukan hanya untuk menerima berkatNya saja, tetapi juga untuk mengusahakannya (Kej 2:15). Nilai positif dari setiap usaha adalah kemauan yang semakin membentuk karakter kita untuk tidak mudah menyerah pada nasib. Manusia selalu mencari yang gampang dan instan. (Mrk 5:26; Mat 9:20).
Beban hidup membuat kita lebih mengenal Tuhan dan menyadari keterbatasan kita. Jangan pernah menyerah, bawa semuanya kepada Tuhan karena Ia sanggup menolong kita. Karena itu bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa. (1 Raja 4:2; Roma 12:12). –Aching.
Sekecil apapun yang kita miliki, serahkan itu kepada Tuhan dan mulailah melangkah. Tuhan akan memperhitungkan itu sebagai benih iman dan Ia akan menyatakan mujizatNya. Jadi jangan bersedih untuk apa yang belum kita miliki. Bersyukurlah dan gunakanlah apa yang sudah kita miliki (2 Raja 4:2, 1 Tim 4:4).
Ketika saudara menghadapi kesulitan atau mulai meragukan penyertaan Tuhan, datanglah kepada orang yang tepat. Temui hamba Tuhan atau saudara seiman yang saudara percaya bisa menguatkan iman saudara (2 Raja 4:1). Saudara boleh berteman dengan semua orang, tetapi mintalah petunjuk dan nasihat dari orang yang saudara percayai.
Tiga hal yang tidak pernah kembali: waktu, perkataan dan kesempatan. Tiga hal yang dapat menghancurkan: kemarahan, kesombongan dan dendam. Tiga hal yang tidak boleh hilang: kasih, sukacita dan damai sejahtera. Tiga hal yang tidak kekal: harta, tahta dan pasangan. Tiga hal yang membuat kita berharga: kejujuran, kepercayaan dan kerendahan hati. Tiga hal yang membuat kita bertahan dalam hidup: iman, pengharapan dan bersyukur dalam segala hal.
Membiarkan diri dikuasai pendendam tanpa pernah mengakuinya, berarti melepaskan kesempatan menerima pengampunan dari Bapa (1 Yoh 1:9). – Dalius Yusak
Pada umumnya ketika seseorang sudah merasa nyaman dan aman, ia tidak akan suka perubahan. Hidup Yusuf begitu nyaman, tetapi dalam sekejap keadaan berubah. Ia di tangkap saudara-saudaranya, di jual kepada orang Ismael (Kej 37:28). Ia pun di bawa ke Mesir mengabdi kepada Potifar. Ia seolah di tarik paksa dari zona nyamannya. Jika Tuhan mengijinkan perubahan atas kita, yakinlah Dia (Kej 39:2). Lakukan apa yang bisa kita lakukan dengan kesungguhan dan percayalah bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu (Roma8:28). – Djoni Halim Lie
Sesungguhnya orang bodoh di bunuh oleh sakit hati dan orang bebal dimatikan oleh iri hati (Ayub5:2). Marilah kita saling memaafkan karena kita bukanlah orang bodoh atau bebal, tetapi orang yang sudah dimerdekakan oleh Kristus. (087840810xxx)
Pada akhirnya kita akan mengerti maksud dan rencana Tuhan dalam hidup kita. Teman atau saudara boleh meninggalkan kita, tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ampunilah mereka (Kej 50:19). – Hamidi
Kaca cermin hanya untuk melihat tampilan luar, tampilan dalam kita sesungguhnya siapa yang tahu? Jika kita takut Tuhan, kita akan selalu hidup jujur walau tidak di lihat orang. Tidak ada yang dapat kita sembunyikan dariNya (Ams 10:9; Maz 11:4). – Djoni Halim Lie
Terkadang Tuhan mengijinkan kita berada dalam suatu keadaan yang tidak kita sukai atau keadaan tidak nyaman, buat kita berdukacita. Kita berusaha untuk mengubahnya atau mencoba lari dari keadaan, sehingga: kita gagal melihat apa yang sedang Tuhan mau lakukan dalam keadaan kita yang tidak kita sukai itu. Marilah kita menyerah pada sifat Kristus, apa yang Dia mau atas kita (2 Kor 7:10; Ayub 5:17). – Djoni Halim Lie
Tuhan menciptakan manusia bukan hanya untuk menerima berkatNya saja, tetapi juga untuk mengusahakannya (Kej 2:15). Nilai positif dari setiap usaha adalah kemauan yang semakin membentuk karakter kita untuk tidak mudah menyerah pada nasib. Manusia selalu mencari yang gampang dan instan. (Mrk 5:26; Mat 9:20).
Beban hidup membuat kita lebih mengenal Tuhan dan menyadari keterbatasan kita. Jangan pernah menyerah, bawa semuanya kepada Tuhan karena Ia sanggup menolong kita. Karena itu bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa. (1 Raja 4:2; Roma 12:12). –Aching.
wah, sangat berarti ini ;)
ReplyDelete